PERTAMEDIKA
( STIKes PERTAMEDIKA )
PUTRI AMELIA SUHERMAN
21116080 / Akt. VI / 2016
Program Profesi SI Keperawatan
LAPORAN PENDAHULUAN
Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS)
A. Pengertian MTBS
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dalam bahasa Inggris yaitu
Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) adalah suatu manajemen
melalui pendekatan terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit yang
datang di pelayanan kesehatan, baik mengenai beberapa klasifikasi penyakit,
status gizi, status imunisasi maupun penanganan balita sakit tersebut dan
konseling yang diberikan (Surjono et al, ; Wijaya, 2009; Depkes RI, 2008).
MTBS merupakan pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang
datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang
meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria,
infeksi telinga, malnutrisi, dan upaya promotif dan preventif yang meliputi
imunisasi, pemberian vitamin A, dan konseling pemberian makan yang
bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita serta
menekan morbidilitas karena penyakit tersebut. (MTBS, modul 1, 2004).
Konsep pendekatan MTBS yang pertama kali diperkenalkan oleh WHO
merupakan suatu bentuk strategi upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk menurunkan angka kematian, kesakitan, dan kecacatan bayi dan anak
balita di negara-negara berkembang.Materi MTBS terdiri dari langkah
penilaian, klasifikasi penyakit, identifikasi tindakan, pengobatan, konseling,
perawatan di rumah dan kapan kembali untuk tindak lanjut. MTBS bukan
merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara
menatalaksana balita sakit. Sasaran MTBS adalah anak umur 0-5 tahun dan
dibagi menjadi dua kelompok sasaran yaitu kelompok usia 1 hari sampai 2
bulan dan kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun (Depkes RI, 2008).
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PERTAMEDIKA
( STIKes PERTAMEDIKA )
PUTRI AMELIA SUHERMAN
21116080 / Akt. VI / 2016
Program Profesi SI Keperawatan
B. Strategi MTBS
Strategi MTBS memiliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:
1. Komponen I : Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam
tatalaksana kasus balita sakit. (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter
dapat pula memeriksa dan menangani pasien asalkan sudah dilatih)
2. Komponen II : Memperbaiki sistem kesehatan (utamanya ditingkat
kabupaten/kota)
3. Komponen III : Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam
perawatan di rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus bila sakit
(meningkatkan pemberdayaan keluarga dan masyarakat).
Kemudian petugas akan melihat dan memeriksa apakah anak tampak letargis/
tidak sadar? Setelah itu petugas kesehatan akan menanyakan keluhan utama
lain:
1. Apakah anak menderita batuk atau sukar bernapas?
2. Apakah anak menderita diare?
3. Apakah anak demam?
4. Apakah anak mempunyai masalah telinga?
5. Memeriksa status gizi
6. Memeriksa anemia
7. Memeriksa status imunisasi
8. Memeriksa pemberian vitamin A
9. Menilai masalah/ keluhan-keluhan lain
Berdasarkan hasil penilaian hal-hal tersebut, petugas akan mengklasifikasi
keluhan/ penyakit anak, setelah itu melakukan langkah-langkah tindakan/
pengobatan yang telah ditetapkan dalam penilaian/ klasifikasi. Tindakan yang
dilakukan antara lain:
1. Mengajari ibu cara pemberian obat oral dirumah
2. Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal dirumah
3. Menjelaskan kepada ibu tentang aturan-aturan perawatan anak sakit
dirumah, misalnya aturan penanganan diare di rumah
4. Memberikan konseling bagi ibu, misalnya anjurkan pemberian makanan
selama anak sakit maupun dalam keadaan sehat
5. Menasihati ibu kapan harus kembali kepada petugas kesehatan
Selain itu didalam MTBS terdapat penilaian dan klasifikasi bagi bayi muda
berusia kurang dari 2 bulan, yang disebut juga manajemen terpadu bayi muda.
Penilaian dan klasifikasi bayi muda di dalam MTBM terdiri dari:
1. Menilai dan mengklasifikasikan untuk kemungkinan penyakit sangat berat
atau infeksi bakteri
2. Menilai dan mengklasifikasikan diare
3. Memeriksa dan mengklasifikasikan ikterus
4. Memeriksa dan mengklasifikasikan kemungkinan berat badan rendah atau
masalah pemberian ASI. Disini diuraikan secara terperinci cara mengajari
ibu tentang cara meningkatkan produksi ASI, cara menyusui yang baik,
mengatasi masalah pemberian ASI secara sistemastis dan terperinci cara
merawat tali pusat, menjelaskan kepada ibu tentang jadwal imunisasi pada
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PERTAMEDIKA
( STIKes PERTAMEDIKA )
PUTRI AMELIA SUHERMAN
21116080 / Akt. VI / 2016
Program Profesi SI Keperawatan
E. Langkah Kegiatan
1. Pendaftaran bayi/ balita menuju ruang KIA dan lanjut pelayanan MTBS
2. Petugas menulis identitas pasien pada kartu rawat jalan
3. Petugas melaksanakan anamnesa
4. Petugas melakukan pemeriksaan
5. Petugas menulis hasil anamnesa dan pemeriksaan serta mengklasifikasikan
dan memberikan penyuluhan
6. Petugas memberikan pengobatan sesuai buku pedoman MTBS bila perlu
dirujuk keruang pengobatan untuk konsultasi ke dokter
F. Penerapan MTBS
Program MTBS perlu persiapan untuk menerangkannya meliputi:
1. Informasi mengenai MTBS kepada seluruh petugas
2. Persiapan penilaian, obat-obatan dan alat yang digunakan untuk pelayanan
3. Persiapan pengadaan formulir
4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan
5. Penerapan MTBS dilaksanakan secara bertahap
G. Tahapan MTBS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PERTAMEDIKA
( STIKes PERTAMEDIKA )
PUTRI AMELIA SUHERMAN
21116080 / Akt. VI / 2016
Program Profesi SI Keperawatan
Pada penilaian tanda dan gejala yang pertama kali dilakukan pada
balita umur 1 hari sampai 2 bulan adalah:
berat bila ditemukan nanah pada daerah mata keluar dari telinga,
tali pusar atau umbilicus terjadi kemerahan. Ketiga infeksi bakteri
lokal bila ditemukan adanya nanah yang keluar dari mata akan
tetapi jumlahnya masih sedikit, bau busuk, terjadi kerusakan kulit
yang sedikit, tali pusat atau umbilicus tampak kemerahan.
Pada penilaian tanda dan gejala pada bayi umur 2 bulan sampai dengan
5 tahun ini yang dinilai adalaha da tidaknya tanda bahaya umum (tidak
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PERTAMEDIKA
( STIKes PERTAMEDIKA )
PUTRI AMELIA SUHERMAN
21116080 / Akt. VI / 2016
Program Profesi SI Keperawatan
bisa minum atau menetek, muntah, kejang, letargis atau tidak sadar)
dan keluhan seperti batuk atau kesukaran bernafas, adanya diare,
demam, masalah telinga, malnutrisi, anemia dan lain-lain.
8) Klasifikasi status gizi. Gizi buruk dan atau anemia berat, bila BB
sangat kurus, adanya bengkak pada kedua kaki serta pada telapak
tangan ditemukan kepucatan. Klasifikasi dibawah garis merah dan
atau anemia bila ditemukan tanda telapak tangan agak pucat, BB
menurut umur di bawah garis merah dan ketiga, tidak bawah garis
merah dan tidak anemia bila tidak ada tanda di atas.
-Status Imunisasi
-Masalah Lain
Daftar Pustaka