URAIAN : MATERI
Konsep pendekatan MTBS yang pertama kali diperkenalkan WHO merupakan suatu
bentuk strategu upaya pelayan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angka
kematian, kesakita dan kecacatan bayi dan anak balita di negara_negara berkembang.
Pada sebagian besar balita sakit yang dibawa berobat ke puskesmas, keluhan tunggal
kemungkinan jarang terjadi, menurut data WHO, tida dari empat balita sakit seringkali
memiliki banyak keluhan lain yang menyertai dan sedikitnya menderita 1 dari 5
penyakit tersering pada balita yang menajdi focus MTBS. Pendekatan MTBS dapat
mengakomodir hal ini karna dalam setiap pemeriksaan MTBS, semua aspek/kondisi
yang sering menyebabkan keluhan anak akan ditanyakan dan diperiksa.
Seorang balita sakit dapat ditangani dengan pendekatan MTBS oleh petugas kesehatan
yang telah dilatih. Petugas memakai tool yang disebut Algoritma MTBS yang dapat
dilihat pada bagan MTBS. Untuk melakukan penilaiann/pemeriksaan dengan cara
menanyakan kepada orang tua/wali, apa saja keluhan-keluhan/masalah anak kemudian
memeriksa dengan cara ‘lihat dan dengar’ atau ‘lihat dan raba’. Setelah itu petugas
akan mengklasifikasikan penyakit, akan menentukan tindakan/pengobatan, misalnya
anak dengan klasifikasi Pneumonia Berat atau penyakit Sangat berat akan dirujuk ke
dokter puskesmas.
Contoh begitu sistematis dan terintegrasinya pendekatan MTBS, ketika anak sakit
dating berobat, petugas kesehatan akan menanyakan kepada orang tua/wali secara
berurutan, dimulai dengan memeriksa tanda-tanda bahaya umum seperti: