Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

UPTD PUSKESMAS DOMPU BARAT

1. DEFINISI

Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) atau yang


dalam bahasa Indonesia disebut Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
adalah suatu strategi untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas
dikaitkan dengan penyebab utama penyakit pada balita (anak umur di
bawah lima tahun).

MTBS merupakan pendekatan terpadu untuk kesehatan anak yang


berfokus pada kesejahteraan anak secara menyeluruh. MTBS bertujuan
mengurangi kematian, kesakitan dan kecacatan, serta mempromosikan
tumbuh kembang balita. MTBS meliputi elemen preventif dan kuratif
yang dilaksanakan oleh keluarga, masyarakat dan fasilitas kesehatan.

Setiap tahun hampir 10 juta balita meninggal sebelum mereka


mencapai ulang tahun ke-5. Umumnya kematian ini disebabkan oleh
hanya lima kondisi yang dapat dicegah dan diobati, yaitu Pnemonia,
Diare, Malaria, Campak, Malnutrisi.

2. PRINSIP DARI PEDOMAN MANAJEMEN TERPADU KASUS KLINIS


Pedoman MTBS didasari oleh prinsip berikut:

 Semua balita sakit umur sampai 2 Bulan sampai 5 tahun diperiksa


untuk tanda bahaya umum diperiksa untuk tanda-tanda penyakit
sangat berat. Tanda-tanda ini menunjukkan perlunya rujukan segera
atau dirawat di rumah sakit.

 Balita kemudian dinilai untuk gejala utama. Untuk anak yang lebih
tua, gejala utama termasuk batuk atau kesulitan bernapas, diare,
demam, dan infeksi telinga. Sebagai tambahan, semua anak secara
rutin dinilai status gizi dan imunisasinya serta masalah potensial
lainnya.

 Hanya menggunakan tanda-tanda klinis dalam jumlah terbatas,


dipilih berdasarkan sensitivitasnya dan spesivisitasnya untuk
mendeteksi penyakit.
 Suatu kombinasi dari tanda-tanda individual mengarah pada satu
klasifikasi anak dalam satu atau lebih kelompok gejala, dan bukan
satu diagnosa. Klasifikasi penyakit didasarkan pada sistem triase
dengan kode warna: “Merah muda“ menunjukkan perlunya rujukan
segera sedangkan “kuning“ menunjukkan diperlukannya pengobatan
spesifik pada pasien rawat jalan, dan “hijau“ menunjukkan perawatan
di rumah.

 Prosedur tatalaksana dari MTBS menggunakan obat-obat esensial


dengan jumlah terbatas dan mendorong partisipasi aktif dari
pengasuh anak dalam menangani anak.

 Suatu komponen esensial dari MTBS adalah konseling bagi


ibu/pengasuh anak berkaitan dengan perawatan di rumah,
pemberian makan dan cairan yang tepat, dan kapan harus kembali ke
klinik, dengan segera atau untuk tindak lanjut.

I. RUANG LINGKUP MTBS

Mengapa MTBS sangat cocok di terapkan di puskesmas pada sebagian besar


balita sakit yang dibawa berobat ke puskesmas, keluhan tunggal
kemungkinan jarang terjadi menurut data WHO, tiga dari balita yang sakit
seringkali memiliki banyak keluhan lain yang menyertai dan sedikitnya
menderita satu dari lima penyakit tersering pada balita yang menjadi fokus
MTBS.

Ruang Lingkup MTBS:

a) Penilaian, klasifikasi dan pengobatan bayi muda umur 1 hari – 2 bulan.


b) Penilaian dan klsaifikasi anak sakit umur 2 bulan – 5 tahun.
c) Pengobatan yang telah ditetapkan dalam bagan penilaian dan klasifikasi.
d) Konseling bagi ibu.
e) Tindakan dan pengobatan.

II. LANGKAH-LANGKAH MTBS


Proses manajemen terpadu kasus dalam MTBS terdiri dari sejumlah
langkah yang harus diambil oleh petugas kesehatan untuk memastikan
penanganan kasusu secara efektif.
Langkah 1: Penilaian
Langkah 2: membuat Klasifikasi
Langkah 3: Menentukan tindakan
Langkah 4: Memberi Pengobatan
Langkah 5: Konseling
Langkah 6: Tindak lanjut
III. TATALAKSANA MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
Seorang balita sakit dapat ditangani dengan pendekatan MTBS oleh
petugas kesehatan yang telah dilatih. Petugas memakai tool yang
disebut algoritma MTBS untuk melakuakan penilaian atau pemeriksaan
dengan cara menanyakan kepada orang tua atau pengasuh, apa saja
keluhan-keluahan atau masalah anak, kemudian memeriksa dengan
cara lihat dan dengar, atau lihat dan raba.
a. Apakah anak bisa minum atau menyusu ?
b. Apakah anak selalu memuntahkan semuanya ?
c. Apakah anak menderita kejang ?
d. Petugas akan melihat atau memeriksa apakah anak tampak
letargis atau tidak sadar ?
Setelah itu petugas akan menanyakan keluhan utama lain:
1. Apaka anak menderita batuk atau sukar bernafas ?
2. Apakah anak menderita diare ?
3. Apakah anak demam ?
4. Apakah anak mempunyai masalah telinga ?
5. Memeriksa status gizi
6. Memeriksa anemia
7. Memeriksa status imunisasi
8. Memeriksa status pemberian vitamin A
9. Menilai maslah atau keluhan lain

Berdasarkan hasil penilaian tersebut diatas, petugas akan mengklasifikasikan


keluhan atau penyakit anak, setelah itu petugas melakukan langkah-langkah
tindakan atau pengobatan yang telah ditetapkan dalam penilaian atau
klsaifikasi tindakan, yang dapat dilakukan berupa:

1. Mengajari ibu cara pemberian obat oral dirumah.


2. Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah.
3. Menjelaskan kepada ibu tentang aturan-aturan perawatan anak sakit di
rumah, aturan penanganan diare di rumah.
4. Memberikan konseling bagi ibu, misal anjuran pemberian makanan
selama anak sakit maupun dalam keadaan sehat.
5. Menasehati ibu kapan harus kembali kepada petugas kesehatan.

IV. DOKUMENTASI
Dokumentasi MTBS terdiri dari:
1. Mencatat dalam register pasien.
2. Mencatat dalam formulir tata laksana kasus balita sakit.
3. Mencatat dalam buku register MTBS.
4. Membuat laporan bulanan.
5. Evaluasi setiap bulan.

Anda mungkin juga menyukai