KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penyusunan Laporan Evaluasi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular Puskesmas Rawat Inap Rejo Katon Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung ini
dapat terselesaiakan.
Penyusunan Laporan Evaluasi Program ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana
Pencapaian Program Pencegahan dan Pengendalian penyakit Menular dalam kurun waktu satu
tahun (2017) serta sebagai acuan untuk menyusun rencana tindak lanjut di Tahun 2018.
Terima kasih saya Ucapakan untuk semua pihak yang sudah membantu dalam
penyusunan Laporan Evaluasi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Tahun
2017 ini, kepada Plt. Ka. UPTD Puskesmas Rejo Katon, pengelola BOK, pengelola program, dan
Bidan desa serta rekan-rekan yang tidak bisa saya sebut satu per satu.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
4.1 KESIMPULAN............................................................................................................ 32
4.2 SARAN....................................................................................................................... 32
LAMPIRAN....................................................................................................................... 33
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon 5
Tahun 2016 ………………………………………………………………………..................
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon 5
Tahun 2016 …………………………………………………………………………………...
Tabel 2.3. Distribusi Penduduk Menurut Umur Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon Tahun 6
2016 …………………………………………………………………………………………..
Tabel 2.4. Sebaran dan Kepadatan Penduduk Per-Desa Wilayah Kerja Puskesmas Rejo 6
Katon Tahun 2016 …………………………………………………………………………….
Tabel 2.6. Distribusi Penduduk Menurut Pendidikan Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon 7
Tahun 2016 …………………………………………………………………………………...
Tabel 2.7. Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Lampung Timur Tahun 2005-2015 …… 8
Tabel 2.8. Surveilans Terpadu penyakit Berbasis Puskesmas (Jumlah Kasus Baru)....……….. 9
Tabel 2.9. Sepuluh Besar Penyakit Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon Tahun 2017……... 13
Tabel 3.10. Identifikasi Masalah Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon tahun 2017……….. 26
Tabel 3.11. Rencana Tindak Lanjut Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon Tahun 2018…... 27
Tabel 3.12. Rencana Usulan Kegiatan Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon Tahun 2018- 28
2019............................................................................................................................................
Tabel 3.13. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon Tahun 30
2018….........................................................................................................................................
Tabel 3.14. Time Line Kegiatan Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon Tahun 2018…... 32
5
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.2. Persentase Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon Berdasar Pekerjaan 8
Gambar 2.3. Grafik Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Rejo Katon Tahun 2017....................... 13
Gambar 2.4 Diagram Cakupan Penemuan Kasus TB Paru BTA Positif Tahun 2017................... 14
Gambar 2.8. Diagram Cakupan Penemuan dan Pengobatan Diare Tahun 2017.......................... 18
Gambar 2.9. Diagram Cakupan Penemuan Pneumonia pada Balita Tahun 2017........................ 19
Gambar 2.10. Diagram Cakupan Ibu Hamil di Screning HIV Tahun 2017.................................. 20
Gambar 2.11. Diagram Cakupan Screning HIV Pada Populasi Kunci Yang di Temukan Tahun 20
2017..............................................................................................................................................
Gambar 2.13. Diagram Cakupan Penderita DBD Yang Di tangani Tahun 2017........................ 21
Gambar 2.14. Diagram Cakupan Penderita Hepatitis Yang Di tangani Tahun 2017.................... 22
Gambar 2.15. Diagram Cakupan Infeksi Menular Seksual yang di Obati Tahun 2017............... 23
Gambar 2.12. Diagram Cakupan Penderita Kusta yang Menyelesaikan Pengobatan RTF Tahun 23
2017..............................................................................................................................................
Gambar 2.12. Diagram Cakupan Penderita GHPR Yang Di tangani Tahun 2017........................ 24
Gambar 2.12. Diagram Cakupan Kasus Positif Malaria yang Mendapatkan Pengobatan 24
Standar Tahun 2017......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. VISI DAN MISI, MOTTO PUSKESMAS RAWAT INAP REJO KATON
1.2.1. VISI
7
Menjadikan Puskesmas Rawat Inap Rejo Katon yang profesional dan terkemuka di
Kecamatan Raman Utara dan Sekitarnya.
1.2.2. MISI
1.2.3. MOTTO
“Speet Up activity For Haight Performance”
1.3. TUJUAN
1.3.1. TUJUAN UMUM
Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit.
Ruang Lingkup program P2M Puskesmas Rawat Inap Rejo Katon meliputi :
a. penyakit yang menular langsung (TB, Malaria, DBD, Kusta, Pnumonia, Diare, HIV/AIDS,
Hepatitis, Kusta).
b. penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi (polio, difteri, campak, pertusis)
c. Penyakit Menular Bersumber Binatang
1.5. SASARAN
a. Pengelola dan Penanggung Jawab Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
b. Lintas sektor terkait di setiap jenjang administrasi (disesuaikan kondisi setempat).
c. Bidan puskesmas
BAB II
ANALISA SITUASI
9
Puskesmas Rejo Katon terletak di Desa Rejo Katon, Kecamatan Raman Utara,
Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Puskesmas ini secara geografis terletak
pada 4055′39″S dan 105026′10″E. Sebagian besar wilayah berupa dataran rendah dengan
ketinggian 40-50 mdpl. Wilayah ini beriklim tropis dengan musim penghujan di bulan
Oktober-Februari dan musim kemarau di bulan April-September. Suhu di wilayah ini
berkisar antara 27-30oC. Wilayah Rejo Katon sebagian besar berupa lahan pertanian padi,
palawija dan perkebunan karet.
Puskesmas Rejo Katon memiliki wilayah kerja seluas 500,6 hektar. Batas wilayah
kerja Puskesmas Rejo Katon adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Rejo Katon
10
2.1.2 DEMOGRAFI
Luas Jumlah
Jumlah
No Desa Wilayah Kepala
Penduduk
(Km2) Keluarga
11
343 111
1 Rejo Katon
88,6 4 5
412 123
2 Rama Puja
122,5 3 1
160 46
3 Restu Rahayu
102,2 6 8
4 Rantau Fajar 3486 1041
87,0
320 100
5 Raman Fajar
100,3 5 0
12368 4855
500,6
Sumber: data Kecamatan Raman Utara Agustus 2016
Berdasarkan tabel Desa Rama Puja memiliki wilayah paling luas dengan luas
wilayah 122,5 km2. Desa Rama Puja juga memiliki jumlah penduduk dan kepala keluarga
paling banyak yaitu sebesar 4123 penduduk dengan 1231 kepala keluarga.
Tabel diatas menunjukkan bahwa total jumlah penduduk laki-laki lebih besar
dibanding jumlah penduduk perempuan. Desa Rama Puja memiliki jumlah penduduk laki-
laki paling banyak yaitu 2136 jiwa dan juga memiliki jumlah penduduk perempuan paling
banyak yaitu 1987 jiwa.
Tabel 2.3. menunjukkan bahwa jumlah penduduk paling banyak berasal dari
golongan umur 25-29 tahun yaitu sebesar 901 laki-laki dan 856 perempuan. Sedangkan
jumlah penduduk paling sedikit berasal dari golongan umur 60-64 tahun yaitu sebesar 296
laki-laki dan 279 perempuan.
Tabel diatas menunjukkan bahwa desa yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi
yaitu Desa Rejo Katon dengan kepadatan penduduk per km 2 sebesar 38,76. Sedangkan desa
yang memiliki kepadatan penduduk terendah yaitu Desa Restu Rahayu dengan kepadatan
penduduk per km2 sebesar 13,92.
Gambar 2.2. Persentase Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Rejo Katon
Berdasar Pekerjaan
petani
buruh
belum bekerja
pelajar
swasta
pns/tni/polri/bumn
wiraswasta
lainnya
14
Sumber: data Sekretaris Desa Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon Tahun 2016
Dalam rangka penanggulangan penyakit menular dilakukan berbagai kegiatan antara lain:
pemberantasan penyakit menular bersumber binatang seperti (1) pemberantasan Demam
Berdarah Dengue melalui pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M+, Kampanye DBD di
wiayah kerja puskesmas (2) Filariasis dan penyakit lainnya melalui pemberian obat pencegahan
filariasis.
Selain itu, dalam rangka menekan angka kejadian penyakit tidak menular dan mencegah
komplikasi, berbagai upaya yang telah di lakukan Pusekesmas rawat inap rejo katon yaitu
melalui pemantaun Posbindu setiap bulan/desa, melakukan kegiatan rutin dari kabupaten
lampung timur yaitu jumat sehat.
Tabel 2.8 Surveilans Terpadu penyakit Berbasis Puskesmas (Jumlah Kasus Baru)
2017
15
b. Filariasis
Filariasis menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia sesuai dengan
resolusi World Helath Assemblu (WHA) pada tahun 1997. Program eliminasi
filriasis di dunia dimulaui berdasarkan deklarasi WHO tahun 2002. Untuk
mencapai elimninasi, di Indonesia di tetapkan dua pilar yang akan di laksanakan
yaitu, 1. Memutuskan rantai penularan dengan pemberian obat massal pencegahan
filariasi (POMP filariasis) di daerah endemis; dan 2. Mencegah dan membatasi
kecacatan karena filariasis.
Upaya kesehatan dalam rangka pemberantasan penyakit filariasis melalui
program pencegahan dan pengendalian penyakit menular telah dilakukan
pemberian obat masal di 5 Desa yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Rawat
Inap Rejo Katon. Dari tabel 2.21 di atas, menunjukkan tidak ditemukan adanya
kasus filriasis di wilayah kerja yaitu 0.
c. Rabies
Ada tiga indikator yang digunakan dalam memantau upaya pengendalian
rabies di Indoensia yaitu ; 1. Kasus GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies, 2.
Pencegahan Pasca Pajanan melalui tindakan imunisasi dengan menggunakan
Vaksi anti Rabies, dan kasus Lyssa/Rabies yaitu pemberian imuniasasi sebagai
upaya pencegahan primer sehingg mencegah terjadnya kasus rabies pada
manusia.
a. Penyakit Diare
Penyakit Diare merupakan masalah global yang menjadi penyebab
kematian pada anak nomor dua setelah pneumonia. Berdasarkan data, hampir
sembulan juta anak usia di bawah lima tahun meninggal setiap tahun akibat
penyakit diare disebabkan oleh dehidrasi dan kehilangan cairan. anak-anak yang
kekurngan gizi atau memiliki gangguan kekebalan serta orang-orang dengan HIV
adalah yang paling beresiko.
Pada tahun 2016 jumlah kasus diare di wilayah kerja puskesmas rawat inap
rejo katon sejumlah 123 kasus, sedangkan pada tahun 2017 berjumlah 213, hal ini
menunjukkan terjadi peningkatan kasus dari tahun sebelumnya. Upaya
penanggulang diare yang telah di lakukan melalui edukasi dan peningkatan
kemampuan penanggulangan kasus oleh petugas kesehatan.
b. Penyakit Tuberkulosa
Menurut WHO, paada tahun 2016 Indonesia menduduki peringkat kedua
dunia negara dengan kasus TB Paru. Staretgi yang dapat di lakuakn untuk
penganggulangan TB Paru di Indonesia adalah menerapkan strategi DOTS, yang
telah teruji ampuh di berbagai negara. Tujuan dari pelaksanaan DOTS adalah
menjamin kesembuhan bagi penderita, mencegah penularan, mencegah resistensi
obat, mencegah putus berobat dan segera mengatasi efek samping obat jika
timbul, yang pada akhirnya dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat tuberkulosis di dunia.
Jumlah kasus TBC Paru BTA positif yang harus ditemukan pada Tahun
2016 adalah sebesar 24 kasus (target kabupaten), namun yang di temukan dan di
obati yaitu 12 kasus. Tahun 2017 target Kabupaten penemuan kasus di wilayah
kerja Puskesmas Rawat Inap Rejo Katon yaitu 24 kasus, dengan jumlah kasus
yang di obati yaitu berjumlah 18 orang (75%). Upaya yang dilakukan yaitu
dengan pencegahan penularan kepada keluarga korban dengan memberikan
edukasi dengan membentuk PMO, melakukan Home Visid, Mengoptimalkan
survey kontak TB Paru dengan tujuan membantu penemuan kasus baru,
Kampanye TB paru, sosialsiasi Tb Paru di Posyandu, Mobile Tb paru dan
Pembentukan Remaja Tanggap TB Paru di Sekolah.
c. Penyakit Kusta
Berdasarkan tabel 2.21 menunjukkan tidak ada penemuan kasus Kusta di
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Rejo Katon.
d. Penyakit HIV/AIDS
Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan
gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human lmmunodeficiency
Virus) yang mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem
18
Tabel 2.9. Sepuluh Besar Penyakit Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Rejo Katon
2017
Gambar 2.3. Diagram Sepuluh Besar Penyakit Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon
2017
810
660
482
213 198 190 186 146 91
s s i e in gi ry k
ISP
A
iti riti ns ar ul ala er ju sifi
st
r t rt
e Di s p l n e
a Ar pe
In Ke kA a/
I p
G Hi no
n
kit nta er akS
a d
DM
S
sK
o Ci Tid
ti an
ati m
r m De
De
20
Gambar 2.4. Diagram Cakupan Penemuan Kasus TB Paru BTA Positif Wilayah Kerja
Puskesmas Rejo Katon
21
6. Kampanye TB/HIV
Gambar 2.5. Diagram Cakupan Konversi TB Paru Wilayah Kerja Puskesmas Rejo
Katon
23
Cakupan Konversi
100
90
80
70
60
Cakupan Konversi
50
40
30
20
10
0
Target Cakupan % Target Cakupan %
2016 2017
TAHUN
Angka konversi adalah prosentase pasien baru TB paru BTA positif yang
mengalami perubahan menjadi BTA negatif setelah menjalani masa pengobatan
intensif. Digunakan untuk mengetahui secara cepat hasil pengobatan dan untuk
mengetahui apakah pengawasan langsung menelan obat dilakukan dengan benar
Diagram diatas menunjukkan cakupan konversi Tb Paru baik pada tahun 2016
maupun 2017 yaitu 100%.
Gambar 2.6. Diagram Cakupan Kesembuhan TB Paru Wilayah Kerja Puskesmas Rejo
Katon
24
95
90 Cakupan Kesembuhan TB
Paru
85
80
75
Target Cakupan % Target Cakupan %
2016 2017
TAHUN
Gambar 2.7. Diagram TB Paru di Screning HIV Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon
80
70
60
50
Cakupan Penemuan
40 Pneumonia pada Balita
30
20
10
0
Target Cakupan % Target Cakupan %
2016 2017
TAHUN
Gambar 2.10. Diagram Cakupan Ibu Hamil Yang di Screning HIV Wilayah
Kerja Puskesmas Rejo Katon
27
60
50
40
20
10
0
Target Cakupan % Target Cakupan %
2016 2017
TAHUN
Cakupan Ibu Hamil Yang di Screning HIV merupakan 50% dari jumlah ibu
hamil di lakukan pemeriksaan HIV mencegah penularan dari ibu ke anak.
Dari diagram di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2016 cakupan ibu hamil
yang di screning hiv sebanyak 30% masih jauh dari target yang di tentukan. Namun
pada tahun 2017 menunjukkan cakupan ibu hamil yang di screning HIV yaitu 51,2%,
sudah memenuhi target yang sudah di tentukan.
Gambar 2.11. Diagram Cakupan Skrining HIV Pada Populasi Kunci yang di Temukan
Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon
28
60
50
20
10
0
Target Cakupan % Target Cakupan %
2016 2017
TAHUN
Cakupan Screning HIV pada Populasi Kunci pada tahun 2016 yaitu 0% dalam
artian belum pernah di ,lakukan screning HIV pada populasi kunci. Namun pada
tahun 2017 terjadi peningkatan yaitu 50%, walaupun belum memenuhi target yang
telah di tetapkan.
Upaya yang di lakukan oleh tenaga kesehan yaitu melalui screning HIV di
Pabrik singkong wilayah kerja puseksmas rawat inap rejo katon, kegiatan yang di
lakukan yaitu memberikan penyuluhan dan melalukan pemeriksaan HIV.
100
90
80
70
60
Penderita DBD Yang Di
50 Tangani
40
30
20
10
0
Target Cakupan % Target Cakupan %
2016 2017
TAHUN
100
90
80
70
60
50 Penderita Hepatitis yang di
Tangani
40
30
20
10
0
Target Cakupan Target Cakupan
% %
2016 2017
TAHUN
Upaya yang di lakukan yaitu melalui deteksi dini Hepatitis pada ibu hamil di
UKP maupun kelas ibu hamil di setiap desa dengan tujuan untuk mencegah penularan
dari ibu ke anak.
Diagram di atas menunjukkan tidak di temukan kasus IMS baik pada tahun
2016 maupun 2017 yaitu 0%.
90
80
70
60
Cakupan Penderita Kusta
50 yang menyelasaiakn
Pengobatan (RFT)
40
30
20
10
0
Target Cakupan % Target Cakupan %
2016 2017
TAHUN
Diagram diatas menunjukkan tidak di temukan kasus Kusta baik pada tahun
2016 maupun 2017 yaitu 0%.
100
90
80
70
60
50 Penderita GHPR di tangani
( post Treatment )
40
30
20
10
0
Target Cakupan Target Cakupan
% %
2016 2017
TAHUN
Gambar 2.17. Diagram Cakupan Kasus positif malaria yang mendapatkan pengbatan
standart Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon
DBD 100
100 Yg Di Tangani 100 00 100 Penemuan Dan Pengobatan Diare
0
0
0 47.05
100 100 80
Hepatitis yg di Tangani Penemuan Pneumonia pada Balita
100 100
50
100 55 100
51.2
Penatalaksanaan kasus Kronis Filariasis 50 HIV yang mendapatkan penanganan
90
100
Kusta yang menyelasaiakn Pengobatan (RFT) Bumil Yg di Screning HIV
IMS yg Di Obati Skrining HIV Pada Populasi Kunci yang di Temukan
BAB III
Tabel 3.10 Identifikasi Masalah Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Rejo katon
TAHUN
No Indikator 2017
Target Cakupan %
1 Cakupan Penemuan Kasus TB Paru BTA Positif 90 75
2 CNR (Case Notification Rate) TB Paru 160/100.000 penduduk
3 Cakupan Konversi 80 100
4 Cakupan Kesembuhan TB Paru 86 100
5 Cakupan TB Paru di Screning HIV 95 100
6 Cakupan Penemuan Dan Pengobatan Diare 100 100
7 Cakupan Penemuan Pneumonia pada Balita 80 47,05
Cakupan penderita HIV yang mendapatkan 100
8
penanganan 100
9 Cakupan Ibu Hamil Yang di Screning HIV 50 51,2
Cakupan
A. PRIORITAS Skrining HIV Pada Populasi Kunci yang
MASALAH
55
10
di Temukan 50
11 Cakupan Infeksi Menular Seksual yang Di Obati 100 0
Cakupan Penderita Kusta yang menyelasaiakn 90
12
Pengobatan (RFT) 0
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 100
13
Penduduk <15 tahun 0
14 % Penatalaksanaan kasus Kronis Filariasis 100 100
15 Insiden Rate Kasus DBD 3 kasus
16 Penderita DBD Yang Di Tangani 100 100
17 Case Fatality Rate (CSR) Penderita DBD <1% -
18 Penderita Hepatitis yang di Tangani 100 100
19 Penderita kecacingan ditangani 100 100
20 Penderita GHPR di tangani ( post Treatment ) 100 0
Kasus klinis yang dikonfirmasi lab/RDT (Rafid 60
21
deteksien Test) 0
Kasus positif malaria yang mendapatkan pengbatan 100
22
standart 0
Untuk mengetahui prioritas masalah program kesehatan keluarga, maka di pilih salah satu
alat untuk menyusun urutan prioritas masalah yang harus diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan masalah dengan menentukan skala
nilai 1 – 5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan masalah prioritas. Untuk lebih
jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Urgency
Seberapa mendesak masalah tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang ada.
2. Seriousness
35
Seberapa serius masalah tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain
kalau masalah penyebab tersebut tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya masalah tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Prioritas masalah dihitung dengan menjumlahkan scoring USG. Adapun ketentuan scoring
berdasarkan skala likert 1-5 sebagai berikut :
Score 2 : Kecil
Score 3 : Sedang
Score 4 : Besar
Penilaian Prioritas Masalah oleh Tim Program Pencegahan dan Penegndalian Penyakit Menular Berdasarkan Kesenjangan Capaian Program
3.3 Prioritas Masalah Kesehatan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Tahun 2018
No PRIORITAS MASALAH
1. I Cakupan Penemuan Kasus TB Paru BTA Positif
Integrasi dengan
program Kusades
(Kesehatan
Lingkungan)
MATRIKS
PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
TAHUN 2017
Tabel 3.12 Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Rejo katon Tahun 2017
Temu PMO Tb 1. Meningkatkan Seluruh PMO 100% 1. Transportasi Proyektor 2 orang Terjadi peningkatan Bok
Paru Pengetahuan Pasien Tb BTA petugas petugas penemuan kasus
Keuarga sebagai +
PMO
2. Pembelian sesuai target
2. Meriview Tugas ATK Peningkatan
dan fungsi sebagai 3. Transport kepatuhan minum
PMO sehingga peserta obat pada pasien
mencegah Terjadinya
terjadinya putus
obat
peningkatan
capaian
kesembuhan TB
Paru
Home Visit TB 1. Meningkatkan Pasien Baru Tb 100% Transportasi Leaflet 2 orang Terjadinya Bok
Paru Penegtahuan BTA+ petugas Bukti petugas peningkatan
Keluarga dan Klien
tentang TB Paru
Kunjungan capaian
maupun (daftar hadir) kesembuhan TB
meningkatkan Paru
pengetahuan
kelurga dan pasien
tentang manajemen
lingkungan yang
standar untuk
pasien Tb Paru
2. Mencegah putus
obat
OJT Nakes PKM Peningkatan Kapasitas Petugas 100% Transportasi Proyektor 2 orang Terjaringnya kasus Bok
Rawat Inap Rejo Nakes dalam peneggakan Kesehatan Pemateri dari petugas TB Paru,
Katon diagnosa pasien terduga tb
di UKP/Poli Umum
Dinas Kesehatan pengelola Terjadi peningkatan
program T penemuan kasus
Dinkes kab. sesuai target
Pneumonia Penyuluhan 1. Meningkatakan Ibu-ibu yang 100% Transportasi Leaflet 2 orang Terjadi peningkatan Bok
Pneumonia di Pengetahuan Memiliki bayi petugas Bukti petugas penemuan kasus
Posyandu Masyarakat Tetang dna balita (22
Pneumonia Posyandu)
Kunjungan pneomonia sesuai
(daftar hadir) target
41
2. Terjaringnya
penemuan kasus
pneumonia
OJT/Peningkatan Meningkatakan Kapasitas Petugas 100% Transportasi Proyektor 2 orang Terjadi peningkatan Bok
Kapasitas Nakes dalam penjaringan Kesehatan Pemateri dari petugas penemuan kasus
Tenaga aksus Tb Di UKP
Kesehatan
Dinas Kesehatan pengelola pneomonia sesuai
Penemuan kasus program TB target
pneumonia di Dinkes kab.
UKP
Sosialsiasi Meningkatakan Pengetahuan Masyarakat (5 100% 1. Transportasi Proyektor 2 orang Terjadi peningkatan Bok
Pneominia di Masyarakat Tetang desa) petugas petugas dan penemuan kasus
Masyarakat Pneumonia
2. Pembelian 1 bidan desa pneomonia sesuai
ATK target
3. Transpor
peserta
Diare Sosialisiasi Diare Meningkatakan Pengetahuan Ibu-ibu yang 100% Transportasi Leaflet 2 orang Menurunkan angka Bok
di Posyandu Masyarakat Tetang Diare Memiliki bayi petugas Bukti petugas kejadian diare
dan balita (22
Posyandu)
Kunjungan
(daftar hadir)
HIV/Hepatitis Deteksi Dini HIV Terjaringnya Kasus HIV Ibu Hamil 100% Transportasi Bukti 2 orang Terjaringnya kasus Bok
Hepatitis melalui Hepatitis (kelas ibu hamil petugas Kunjungan petugas dan HIV/Hepatitis pada
gebyar Kelas ibu 5 desa)
Hamil teritegrasi
(daftar hadir) 1 bidan desa ibu hamil. Dan
dengan program dan lembar mencegah
KIA hasil penularan dari ibu
pemeriksaan ke bayi.
DBD Sosialisasi DBD Meningkatakan Pengetahuan Masyarakat (5 100% 1. Transportasi Proyektor 2 orang Menurunkan angka BOK
di Masyarakat Masyarakat Tetang DBD, desa) petugas petugas dan kejadian DBD di
sehingga masyaraat dapat
menanggulangi kejadian
2. Pembelian 1 bidan desa Masyarakat
DBD di lingkunga, serta ATK
dapat menajdi kader 3. Transpor
jumantik di rumah masing- peserta
masing
42
MATRIKS
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
TAHUN 2017
Tabel 3.13 Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Rejo katon Tahun 2017
No Upaya Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Biaya
kesehatan kegiatan pelaksanaa pelaksanaan pelaksana
1. P2M Kampanye TB/HIV Masyarakat 3 Desa 1 kali setahun Sosialisasi, Balai desa Pengelola April BOK
dan Hepatitis diare, pemutaran program p2m Rp. 9.000.000
thypoid dan kusta video kesehatan, Cetak benner:
metode tanya 300.000
jawab
Sosialisasi TB di Masyarakat 5 Desa 1 kali setahun Kegiatan ini di Kumpulan Pengeloal Mei, Juni BOK
Masyarakat laksanakan di pengajian, program p2m Rp. 750.000
pengajian, pure
dengan metode
tanya jawab
Survey Kontak TB Kontak aktif 10 Kasus 1 kali setahun Petugas Lingkungan Pengelola Mei, BOK
Tb BTA + melaksanakan rumah Pasien Program P2M Agustus, Rp. 1.500.000
penyuluhan, TB Paru September
melakukan
penjaringan
kontak TB Paru
Sosialisasi Sosialisasi, Balai desa Pengelola Oktober BOK
pencegahan dan metode tanya Program P2M Rp.9.000.000
pengendalian Masyarakat 5 Desa 1 Kali Setahun
jawab Cetak benner:
penyakit DBD 300.000
ATK 100.000
43
BULAN
LOKASI
NO URAIAN SASARAN TENAGA PELAKSANA FE
PELAKSANAAN JAN MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES
B
Kampanye
TB/HIV dan BALAI DESA REJO
Masyarakat KATON, RAMA PUJA, Pengelola Program 04-Apr-
1 Hepatitis diare,
(3 desa) RANTAU FAJAR, RESTU p2m 18
thypoid dan RAHAYU, RAMAN FAJAR
kusta
Pasien Baru
Home Visit TB Pengelola program
2 Tb BTA+ (10 09, 10 27,28 03, 04
Paru Kasus) p2m
Rumah pasien
Monitoring dan
Evaluasi
SMP 2 RAMAN UTARA,
Kegiatan Siswa/Siswi Pengelola program
3 MA TRI BHAKTI, MTs TRI 20 14
Remaja kader RT-2 BHAKTI RAMA PUJA p2m
Tanggap TB
Paru di Sekola
DESA REJO KATON,
Sosialisasi TB Masyarakat RAMA PUJA, RANTAU Pengelola program
4 18, 23 04, 05
di Masyarakat (5 desa) FAJAR, RESTU RAHAYU, p2m
RAMAN FAJAR
Survey Kontak Kontak aktif lingkungan rumah Pengelola program 15,16,1 06,
5 08, 09
TB Tb BTA + Pasien TB Paru p2m 7 07
Deteksi Dini DESA REJO
KATON/DESA RAMA 21,22,2
6 HIV/Hepatitis Ibu Hamil PUJA/DESA RANTAU Poskesdes
3,24 25
Pada Ibu FAJAR/DESA REST
45
RAHAYU/DESA RAMAN
Hamil FAJAR
Sosialisasi DESA REJO
pencegahan KATON/DESA RAMA
Masyarakat (5 PUJA/DESA RANTAU Pengelola program 10,
7 dan desa) FAJAR/DESA REST p2m 11,12
pengendalian RAHAYU/DESA RAMAN
penyakit DBD FAJAR
29 sekolah (TK,
Pemberian usia dini dan PAUD, SD/Mi) di Pengelola program
8 18, 19
Obat Cacing usia sekola 1- wilayah kerja pkm p2m
12 tahun rejo katon
46
BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
1.2.1 Bagi Puskesmas Rawat Inap Rejo Katon
Diharapkan mampu berkoordinasi dan bekerja sama baik lintas program
maupun lintas sektoral guna membantu dalam peningkatan cakupan program.
Diharapakan mampu meningkatkan peran serta dalam penjaringan kasus di
Upaya Kesehatan Perorangan.
1.2.2 Bidan Desa
Diharapkan bidan desa mampu melakukan koordinasi dengan pemerintah
desa dalam mendukung program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular di desa.
LAMPIRAN
48
DOKUMENTASI KEGIATAN
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR
5. Deteksi Dini HIV,Hep ibu Hamil melalui Gebyar Kelas Ibu Hamil
7. Survey Kontak TB
52