DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP REJO KATON
Jl.Desa Rejo Katon, Raman Utara, HP.0812 7149 8960
Email: pkmrejokaton@gmail.com
A. Pendahuluan
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang dis ebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. Sebagian kuman Tuberkulosis menyerang paru dan adapat
juga menyerang organ tubuh lainnya. Oleh karena itu perlu diupayakan Program
Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit Paru.
Sejak tahun 1995, Program Pemberantasan penyakit Tuberkulosis paru telah di
laksanankan dengan strategi DOTS (Directhy Observed Treatment Short Course) yang
direkomendasikan oleh WHO.
Penanggulangan Tb dengan strategi DOTS dapat memeberikan angka kesembuhan yang
tinggi, menurut BANK Dunia strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang Cost
Efektif.
B. Latar Belakang
Penyakit Tb merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995 menunjukkan bahwa
penyakit TB merupakan penyakit kematian nomor 3 dan nomor 1 dari golongan penyakit
infeksi.
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita paru TB BTA
Positif. Penderita TB sebagian besar kelompok usia kerja produktif, kelompok ekonomi
lemah dan berpendidikan rendah.
Pada tahun 2016, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Rejo Katon
15.402 jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan penemuan kasus TB Paru BTA Positif
sebanyak 24 kasus. Target pencapaian program TB Paru di Puskesmas Rawat Inap Rejo
Katon 50% atau 12 kasus BTA Positif. Penemuan BTA positif dari bulan Januari sampai
Desember Tahun 2017 ditemukan BTA Positif 18 kasus, berdasarkan data tersebut maka
dapat diperincikan sebagai berikut:
1. Penemuan penderita BTA positif belum mencapai target
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB Paru
C. Tujuan Umum dan Khusus
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan memutuskan mata rantau
penularan sehingga penyakit Tb tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus:
a. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap
b. Pengetahuan masyarakat meningkat sehingga sadar untuk melaporkan atau
memeriksakan kesehatannya.
2. Misi
a. Memberi pelayanan kesehatan yang bermutu, unggul, holistik dengan sentuhan
kasih sayang, ramah tamah dan terjangkau oleh masyarakat.
b. Pengembangan Manajemen yang berkesinambungan untuk menghasilkan SDM
yang mumpuni dan berkomitmen.
c. Menjalin kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral.
d. Mendorong dan memfasilitasi masyarakat untuk berperan serta aktif dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
REJO KATON
R : RESPONSIF
E : EFEKTIF
J : JUJUR
O : OBJEKTIF
K : KREATIF
A : AKTIF
T : TERAMPIL
O : OPTIMIS
N : NYAMAN
F. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
G. Metode Pelaksanaan
1. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegaitan berupa Sosialisasi di masyarakat, dilaksanakan oleh tim yang telah di tunjuk
beserta berkoordinasi dengan lintas program (Promkes). Metode yang digunakan
melalui tanya jawab.
2. Peran Lintas Program dan Lintas Sektoral
No. Peran Lintas Program Peran Lintas Sektor
1. PROMKES DESA
Berkoordinasi dengan promkes agar Berkoordinasi dengan desa untuk
ikut mensosialisasikan tentang TB, ikut serta dalam mensosialisasikan
HIV Hepatitis di Masyarakat TB,HIV, Hepatitis di Masyarakat
KADER TB PARU
Berkoordinasi dengan kader untuk
ikut serta mensosialisasikan
penyakit menular khususnya TBC
di masyarakat.
H. Sasaran
Perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama
K. Sumber Dana
Biaya Kegiatan Sosialisasi TBC di Masyarakat berasal dari DPA SKPD Satker Dinas
Kesehatan Lampung Timur Tahun Anggaran 2018.
L. Pelaporan
Setiap kegiatan Sosialisasi di tunjuk melaporkan hasil kegiatannya kepada pemegang
program.
Pemegang program melakukan hasil analisa kegiatan tiap selesai jadwal kegiatan dan
menyerahkan hasil kegiatan kepada kepala Puskesmas dan di distribusikan kepada pihak-
pihat terkait untuk di tindak lanjuti.