Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MAESAN
Jl. Raya Jember – Bondowoso No. 43 0332 426381
Email: pkm.maesan@gmail.com
KECAMATAN MAESAN
BONDOWOSO
Kode Pos: 68262

KERANGKA ACUAN KERJA


PERTEMUAN PENGUATAN KOORDINASI LINTAS SEKTOR DALAM
PEMBERANTASAN TBC DAN HIV
PUSKESMAS MAESAN
TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis). Adapun tanda dan gejala TB adalah batuk berdahak
lebih dari 2 minggu dengan atau tidak disertai darah,sesak nafas,berta badan
menurun.demam dan keringat dingin pada waktu malam hari. Kasus TB bisa
disembuhkan dengan pengobatan rutin selama 6-9 bulan.

Pada awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD telah mengembangkan strategi
penanggulangan TB yaitu strategi DOTS (Directly Observed Treatment-Shortcourse)
dan telah terbukti sebagai strategi yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective).
Strategi DOTS adalah strategi penyembuhan TB-Paru jangka pendek dengan
pengawasan secara langsung. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap
penderita TB-Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai
dinyatakan sembuh sehingga dengan strategi ini proses penyembuhan TB-Paru bisa
lebih cepat. Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas
diberikan pada pasien TBC yang menular (hasil pemeriksaan sputum BTA Positif).
Strategi ini diharapkan akan dapat memutus mata rantai penularan dan dengan
demikian akan menurunkan insidens TB di masyarakat.

Baru-baru ini program TB mempunyai kaitan yang sangat erat dengan upaya
pemberantasan penyakit HIV, sebab penyakit HIV yang mekanisme patofisiologinya
dapat menurunkan kekebalan terhadap penyakit, di mana salah satunya adalah
penyakit TB. Penderita HIV sangat rentan untuk tertular penyakit TB dan kalau sudah
tertular menjadi sulit untuk sembuh. Maka dalam penyelenggaraan kegiatan
pemberantasan TB di Puskesmas, penanggung jawab TB di puskesmas harus
senantiasa bekerja sama dengan program HIV.

1
Keberhasilan Program Penanganan TB Paru sangat dipengaruhi oleh peran serta aktif
tokoh masyarakat dan lintas sektor terkait lainnya, antara lain pemerintah desa dan
kecamatan. Peran serta aktif masyarakat tersebut dalam bentuk dukungan kebijakan
pemberantasan TB, perencanaan pemberantasan TB di tingkat desa dan kecamatan
oleh pemerintah desa dan kecamatan, dukungan sosialisasi kepada sasaran TB dalam
rangka meningkatkan kepatuhan minum obat dan kondisi rumah yang kondusif untuk
mencegah penularan TB, sosialisasi pengenalan TB pada masyarakat, deteksi dini dan
cara pencegahan TB. Begitu juga dengan keberhasilan program HIV, sama halnya
dengan program TB, peran serta aktif masyarakat sangat diperlukan, mulai dari tahap
perencanaan program HIV hingga tahap evaluasi. Isu yang perlu ditindaklanjuti oleh
masyarakat dan lintas sektor dalam upaya pemberantasan HIV adalah isu pengucilan
masyarakat terhadap penderita TB. Oleh karena itu, dukungan masyarakat dan lintas
sektor menjadi hal sangat berarti dalam rangka keberhasilan program HIV puskesmas.

II. LATAR BELAKANG


Penyakit TB paru merupakan salah satu masalah utama di Indonesia begitu pula
di Kabupaten Bondowoso. Salah satu indikator proses yang penting dalam
keberhasilan program TB di Puskesmas Maesan, dari tahun ke tahun tidak bisa
mencapai target 100%. Data pada tahun 2016, angka penjaringan suspek (case
detection rate) sebesar 79%. Sedangkan target kabupaten bondowoso sebesar 100%.
Angka kesembuhan sebesar 87% pada tahun 2016, dimana masih kurang dari target
Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso yaitu sebesar 100%. Oleh karena target-
target yang belum bisa tercapai itu, maka Puskesmas Maesan menetapkan kebijakan
pada tahun 2017 untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan cakupan target tersebut.
Pelaksanaan kegiatan dalam rangka pemberantasan penyakit TBC dan HIV di
wilayah kerja Puskesmas Maesan tidak akan bisa berjalan dengan optimal apabila
tidak didukung oleh lintas program dan lintas sektor terkait, baik di tingkat desa
maupun di tingkat kecamatan. Oleh karena itu, Puskesmas Maesan berencana
mengadakan kegiatan pertemuan dengan lintas sektor dalam rangka penguatan
koordinasi dalam rangka pemberantasan penyakit TBC dan HIV.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan dukungan tokoh masyarakat dan lintas sektor dalam rangka
pemberantasan TB dan HIV.

2
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan tokoh masyarakat dan lintas sektor tentang penyakit
TB dan HIV serta cakupan kinerja program TB dan HIV Puskesmas Maesan.
b. Mendapatkan dukungan penetapan kebijakan-kebijakan pemerintah desa dan
kecamatan dalam rangka pemberantasan TB dan HIV.
c. Mendapatkan usulan dan inovasi dari tokoh masyarakat dan lintas sektor dalam
rangka meingkatkan cakupan kinerja program TB dan HIV Puskesmas Maesan.
d. Tokoh masyarakat dan lintas sektor bersedia untuk ikut berperan serta aktif
dalam pelaksanaan kegiatan program TB dan HIV Puskesmas Maesan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Melakukan ceramah tentang TBC dan HIV serta diskusi penyusunan rencana kerja
kegiatan program TB dan HIV Puskesmas Maesan.
2. Rincian kegiatan
Rincian kegiatan dalam pertemuan penguatan koordinasi lintas sektor dalam
pemberantasan TB dan HIV adalah sebagai berikut:
1) Sambutan oleh Kepala Puskesmas;
2) Sambutan Oleh Camat;
3) Ceramah tentang HIV oleh penanggung Jawab program HIV Puskesmas
Maesan: Definisi, penyebab, gejala dan tanda, cara diagnosa, cara pengobatan,
cara minum obat, jenis kelompok rawan tertular HIV, isu sanksi moral dan
pengucilan masyarakat, dan cara pencegahan penularan HIV.
4) Tanya jawab tentang penyakit HIV, dipimpin oleh penanggung jawab program
HIV Puskesmas Maesan;
5) Ceramah tentang TB oleh penanggung Jawab program TB Puskesmas Maesan:
Definisi, klasifikasi, penyebab, gejala dan tanda, cara diagnosa, cara
pengobatan, cara minum obat dan cara pencegahan penularan.
6) Tanya jawab tentang penyakit TB, dipimpin oleh penanggung jawab program
TB Puskesmas Maesan;
7) Diskusi rencana kerja dan dukungan lintas sektor dalam kegiatan program
pemberantasan TB dan HIV Puskesmas Maesan. Dalam diskusi, penanggung
jawab program TB dan HIV Puskesmas meminta umpan balik dan penilaian
tokoh masyarakat dan lintas sektor terhadap kegiatan program TB dan HIV
Puskesmas, meminta usulan atau inovasi tokoh masyarakat dan lintas sektor
untuk meningkatkan cakupan kinerja program TB dan HIV Puskesmas
Maesan.

3
V. CARA PELAKSANAAN
A. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penguatan koordinasi lintas sektor dalam pemberantasan
penyakit TBC dan HIV adalah sebagai berikut:
1. Penanggung Jawab Program TB menyiapkan data cakupan kinerja program TB
Puskesmas Maesan;
2. Penanggung Jawab Program TB menyiapkan materi ceramah TB dan bahan diskusi
tentang rencana kerja program TB;
3. Penanggung Jawab Program HIV menyiapkan data cakupan kinerja program HIV
Puskesmas Maesan;
4. Penanggung Jawab Program HIV menyiapkan materi ceramah HIV dan bahan
diskusi tentang rencana kerja program HIV;
5. Penanggung Jawab Program TB Mengirimkan undangan pertemuan pada tokoh
masyarakat dan lintas sektor. Rincian undangan sebagai berikut:
a. Lintas sektor: Camat dan Sekcam, Kepala Desa 1 orang per desa, Kaur Kesra 1
orang per desa, BAGAS 1 orang per desa dan tokoh masyarakat 1 orang per
desa. Catatan: Jumlah Desa 12 Desa. Jumlah peserta dari lintas sektor sebanyak
50 orang.
b. Petugas Puskesmas: Kepala Puskesmas, Koordinator UKM, Dokter Umum 1
orang, 12 perawat desa, penanggung jawab program TB, penanggung jawab
program HIV, petugas laboratorium, petugas gizi, petugas kesehatan
lingkungan. Jumlah peserta dari puskesmas sebanyak 20 orang.
6. Mengadakan pertemuan penguatan koordinasi lintas sektor dalam pemberantasan
TB dan HIV dengan agenda pertemuan antara lain: penyampaian materi tentang TB
dan HIV oleh penanggung jawab program TBC dan HIV kepada lintas sektor dan
membuat kesepakatan bersama perihal rencana kerja setahun kedepan.
7. Camat memimpin kesepakatan atau MOU semua pihak (Puskesmas, tokoh
masyarakat dan lintas sektor lainnya) dalam rangka pemberantasan penyakit TB dan
HIV di Kecamatan Maesan.
8. Penutupan oleh Kepala Puskesmas.

B. Pelaksana Kegiatan
a. Pengorganisasian
Penanggung Jawab: Penanggung Jawab Program P2 TBC
Pelaksana: Penanggung Jawab Program P2 TBC dan Penanggung Jawab Program
HIV.

4
b. Peran Pihak-Pihak Terkait
1) Lintas Program

No Pihak Terkait Lintas Peran Ket


Program
1 Program HIV Puskesmas Memberikan ceramah tentang
Maesan HIV dan menjawab pertanyaan
seputar HIV.
2 Dokter Umum Memberikan jawaban pertanyaan
Puskesmas Maesan seputar klinis penyakit TB dan
HIV.

2) Lintas Sektor

No Pihak Terkait Lintas Peran Ket


Program
1 Camat Memimpin diskusi dan membuat
MOU pemberantasan penyakit
TB dan HIV oleh semua pihak di
Kecamatan
2 Tokoh Masyarakat dan 1. Memberikan umpan balik dan
Pemerintah Desa penilaian terhadap kinerja
program TB dan HIV
Puskesmas Maesan
2. Ikut serta menyusun rencana
kerja program TB dan HIV
3. Ikut serta dalam MOU
pemberantasan penyakit TB
dan HIV oleh semua pihak di
Kecamatan
4. Menindaklanjuti hasil
pertemuan dengan membuat
kebijakan yang sinergi
dengan pembarantasan TB
dan HIV
5. Ikut serta dalam pelaksanaan
kegiatan pemberantasan TB
dan HIV

5
VI. SASARAN
Sasaran kegiatan Penguatan Koordinasi Lintas Sektor Dalam Program TB antara lain:
1. Tingkat Kehadiran undangan sebesar 90% pada pertemuan.
2. Tingkat keterlibatan lintas sektor dan tokoh masyarakat dalam kegiatan TB
Puskesmas Maesan minimal sebesar 50%, yang meliputi kegiatan:
a. Kunjungan rumah pasien TB dengan BTA Positif
b. Penyuluhan dan pelacakan TB Mangkir.
3. Angka Penjaringan Suspek sebesar 100% pada tahun 2017.
4. Angka kesembuhan (cure rate) minimal sebesar 85% pada tahun 2017.
5. Angka keberhasilan pengobatan TB (Treatment Success Rate = TSR) minimal
sebesar 85% pada tahun 2017.
6. Angka Konversi minimal 80% pada tahun 2017.
7. Angka Case Notification Rate (CNR) pada tahun 2017 meningkat lebih 5% dari
pada tahun 2016.

VII. JADWAL PELAKSANAAN DAN BIAYA


A. Jadwal Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan: Bulan Maret tahun 2016.
2. Tempat pelaksanaan: Aula Puskesmas Maesan.

B. Biaya
1. Sumber Dana: Dana BOK Tahun 2017.
2. Rincian Biaya:
Undangan sebanyak 50 orang, dengan perincian: Camat dan Sekcam, Kepala Desa
1 orang per desa, Kaur Kesra 1 orang per desa, BAGAS 1 orang per desa dan tokoh
masyarakat 1 orang per desa. Catatan: Jumlah Desa 12 Desa.
a. Biaya Transport Narasumber: Tiap narasumber masing-masing mendapatkan
transport Rp. 200.000,- yang bersumber dari dana BOK. Sehingga jumlah biaya
yang dianggarkan: 2 x Rp. 200.000,- = Rp. 400.000,- (Empat Ratus Ribu
Rupiah).
b. Biaya Transport Peserta: Tiap undangan masing-masing mendapatkan transport
Rp. 40.000,- yang bersumber dari dana BOK. Sehingga jumlah biaya yang
dianggarkan: 50 x Rp. 40.000,- = Rp. 2.000.000,- (Dua Juta Ribu Rupiah).
c. Biaya Konsumsi: Tiap undangan masing-masing mendapatkan kue seharga Rp.
11.500,- yang bersumber dari dana BOK. Sehingga jumlah biaya yang
dianggarkan: 70 x Rp. 11.500,- = Rp. 805.000,- (Delapan Ratus Lima Ribu
Rupiah).

6
d. Biaya Konsumsi: Tiap undangan masing-masing mendapatkan nasi seharga Rp.
25.000,- yang bersumber dari dana BOK. Sehingga jumlah biaya yang
dianggarkan: 70 x Rp. 26.000,- = Rp. 1.820.000,- (Satu Juta Delapan Ratus Dua
Puluh Ribu Rupiah).
e. Penggandaan: 19 lembar x Rp. 200,- = Rp. 3.800,- (Tiga Ribu Delapan Ratus
Ribu Rupiah).
Maka jumlah total anggaran yang dikeluarkan: Rp. 400.000,- + Rp. 2.000.000,- +
Rp. 805.000,- + Rp. 1.820.000,- + Rp. 3.800,- = Rp. 5.028.800,- (Lima Juta Dua
Puluh Delapan Ribu Delapan Ratus Rupiah).

VIII. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


A. SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

Sistem monitoring dan penilaian kinerja dari pertemuan penguatan koordinasi lintas
sektor dalam pemberantasan penyakit TBC dan HIV dilakukan dengan dua tahap, yaitu
Pasca Kegiatan dan Periodik.

Monitoring dan evaluasi pasca kegiatan mengevaluasi antara lain:

1. Ketepatan waktu, tempat, sasaran dan petugas pelaksana pertemuan.


2. Output yang dihasilkan antara lain:
a. Undangan hadir semua
b. Undangan mengerti dan memahami tentang pemberantasasn penyakit TB dan HIV.
c. Undangan menyepakati kesepakatan bersama semua pihak dalam rangka
pemberantasan TB dan HIV di Kecamatan Maesan.
d. Tokoh masyarakat dan lintas sektor bersedia untuk ikut serta aktif dalam upaya
pemberantasan penyakit TB dan HIV di Kecamatan Maesan.
e. Terbentuk rencana kerja upaya pemberantasan penyakit TBC dan HIV selama
setahun ke depan.
f. Peran pihak terkait disepakati oleh semua peserta yang hadir.

Monitoring dan evaluasi secara periodik dilakukan setiap tiga bulan oleh
programmer TB, Koordinator UKM dan Ketua Tim Mutu Puskesmas Maesan. Monitoring
dan evaluasi periodik memonitor dan mengevaluasi antara lain:

1. Tindak lanjut hasil pertemuan, yaitu peran serta aktif lintas sektor dan pihak terkait
lainnya dalam kegiatan-kegiatan upaya pemberantasan penyakit TBC dan HIV di
wilayah kerja Puskesmas Maesan.

7
2. Ketepatan waktu dan tempat setiap kegiatan yang disepakati bersama dalam pertemuan
koordinasi di tingkat kecamatan.

B. METODE MONITORING DAN EVALUASI


1) Yang melaksanakan evaluasi: Penanggung Jawab Program P2 TBC, Koordinator
UKM dan Ketua Tim Mutu Puskesmas Maesan.
2) Indikator evaluasi:
a) Kesesuaian SOP: Langkah dan tahapan sesuai dengan SOP pertemuan
penguatan koordinasi lintas sektor.
b) Ketepatan jadwal dan tempat pertemuan: Pelaksanaan pertemuan dilaksanakan
sesuai rencana kerja Puskesmas Maesan.
c) Ketepatan sasaran: Pelaksanaan pertemuan dihadiri oleh semua undangan.
d) Ketepatan alat yang digunakan: pertemuan yang terdiri dari kegiatan cermah
dan diskusi menggunakan Komputer dan LCD.
3) Cara menganalisis: membandingkan antara indikator (poin 2 di atas) dengan
pelaksanaan oleh penanggung jawab program TBC dan HIV.
4) Waktu evaluasi dilaksanakan: Setiap Bulan.
5) Pelaporan: Laporan didapatkan dari tiap pelaksana kegiatan upaya pemberatasan
TB dan HIV dalam bentuk laporan monitoring dan evaluasi peran-peran pihak
terkait.
6) Tindak lanjut pelaporan dan hasil evaluasi:
Setiap laporan dijadikan bahan evaluasi. Sedangkan hasil evaluasi digunakan untuk
menyusun rencana tindak lanjut (RTL) perbaikan.
7) RTL akan disusun setelah dianalisis dan dibahas dalam pertemuan minilokakarya
bulanan, komunikasi internal program dan tinjauan manajemen jika ada masalah
yang sulit atau tidak bisa terpecahkan serta minilokakarya lntas sektor.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Instrumen, format pencatatan dan instrumen yang digunakan dalam kegiatan


pertemuan antara lain:
1. Notulen Rapat
Notulen rapat digunakan untuk mencatat setiap pembicaraan di dalam pertemuan.
2. Komputer dan LCD.
Komputer dan LCD digunakan untuk media ceramah penanggung jawab program TBD
dan HIV kepada peserta yang hadir dalam pertemuan.
3. Instrumen Umpan Balik

8
Instrumen umpan balik disebarkan kepada peserta yang hadir dengan tujuan agar
peserta memberikan umpan balik dan penilaian kinerja puskesmas dalam upaya
pemberantasan penyakit TBC dan HIV. (Lampiran 1).

Bondowoso, 24 Januari 2017.


Mengetahui, Penyusun
Kepala Puskesmas

drg. Cicik Norma Isa Anwar Hidayat, Amd. Kep


NIP. 19701225 200604 2 009 NIP. 19811230 200312 1 002

9
INSTRUMEN UMPAN BALIK LINTAS SEKTOR
TERHADAP PROGRAM TB DAN HIV
PUSKESMAS MAESAN

Nama : .....................................................
Alamat : .....................................................
Jabatan : .....................................................

Apakah anda sudah puas terhadap program TB dan HIV Puskesmas Maesan?
Ya / TIDAK
Sebutkan alasannya!
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

Apakah anda merasa bahwa kegiatan yang sudah dilakukan oleh puskesmas sudah memenuhi
kebutuhan masyarakat Kecamatan Maesan agar dapat terbebas dari resiko tertular penyakit TB
dan HIV?
Ya / TIDAK
Sebutkan alasannya!
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

Sampaikan usulan atau inovasi dari anda agar program pemberantasan TB dan HIV di
Kecamatan Maesan dapat berhasil!
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

Bondowoso, ........................................

TTD

.................................................

Anda mungkin juga menyukai