Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

PERTEMUAN PENGUATAN KOORDINASI


DALAM PEMBERANTASAN HIV/AIDS DAN TB

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


BONDOWOSO
TAHUN 2017
KERANGKA ACUAN KERJA

PERTEMUAN PENGUATAN KOORDINASI DALAM


PEMBERANTASAN HIV/AIDS DAN TB
PUSKESMAS MAESAN
TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
TB (Mycobacterium tuberculosis). Adapun tanda dan gejala TB adalah batuk
berdahak lebih dari 2 minggu dengan atau tidak disertai darah,sesak nafas,berta
badan menurun.demam dan keringat dingin pada waktu malam hari. Kasus TB bisa
disembuhkan dengan pengobatan rutin selama 6-9 bulan.

Pada awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD telah mengembangkan strategi
penanggulangan TB yaitu strategi DOTS (Directly Observed Treatment-
Shortcourse) dan telah terbukti sebagai strategi yang secara ekonomis paling efektif
(cost-efective). Strategi DOTS adalah strategi penyembuhan TB-Paru jangka pendek
dengan pengawasan secara langsung. DOTS menekankan pentingnya pengawasan
terhadap penderita TB-Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan
sampai dinyatakan sembuh sehingga dengan strategi ini proses penyembuhan TB-
Paru bisa lebih cepat. Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan
pasien, prioritas diberikan pada pasien TBC yang menular (hasil pemeriksaan
sputum BTA Positif). Strategi ini diharapkan akan dapat memutus mata rantai
penularan dan dengan demikian akan menurunkan insidens TB di masyarakat.

Baru-baru ini program TB mempunyai kaitan yang sangat erat dengan upaya
pemberantasan penyakit HIV, sebab penyakit HIV yang mekanisme patofisiologinya
dapat menurunkan kekebalan terhadap penyakit, di mana salah satunya adalah
penyakit TB. Penderita HIV sangat rentan untuk tertular penyakit TB dan kalau
sudah tertular menjadi sulit untuk sembuh. Maka dalam penyelenggaraan kegiatan
pemberantasan TB di Puskesmas, penanggung jawab TB di puskesmas harus
senantiasa bekerja sama dengan program HIV.
Keberhasilan Program Penanganan TB Paru sangat dipengaruhi oleh peran serta
aktif tokoh masyarakat dan lintas sektor terkait lainnya, antara lain pemerintah desa
dan kecamatan. Peran serta aktif masyarakat tersebut dalam bentuk dukungan
kebijakan pemberantasan TB, perencanaan pemberantasan TB di tingkat desa dan
kecamatan oleh pemerintah desa dan kecamatan, dukungan sosialisasi kepada
sasaran TB dalam rangka meningkatkan kepatuhan minum obat dan kondisi rumah
yang kondusif untuk mencegah penularan TB, sosialisasi pengenalan TB pada
masyarakat, deteksi dini dan cara pencegahan TB. Begitu juga dengan keberhasilan
program HIV, sama halnya dengan program TB, peran serta aktif masyarakat sangat
diperlukan, mulai dari tahap perencanaan program HIV hingga tahap evaluasi. Isu
yang perlu ditindaklanjuti oleh masyarakat dan lintas sektor dalam upaya
pemberantasan HIV adalah isu pengucilan masyarakat terhadap penderita TB. Oleh
karena itu, dukungan masyarakat dan lintas sektor menjadi hal sangat berarti dalam
rangka keberhasilan program HIV puskesmas.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan dukungan tokoh masyarakat dan lintas sektor dalam
rangka pemberantasan TB dan HIV.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan tokoh masyarakat dan lintas sektor tentang
penyakit TB dan HIV serta cakupan kinerja program TB dan HIV
Puskesmas Maesan.
2) Mendapatkan dukungan penetapan kebijakan-kebijakan pemerintah desa
dan kecamatan dalam rangka pemberantasan TB dan HIV.
3) Mendapatkan usulan dan inovasi dari tokoh masyarakat dan lintas sektor
dalam rangka meingkatkan cakupan kinerja program TB dan HIV
Puskesmas Maesan.
4) Tokoh masyarakat dan lintas sektor bersedia untuk ikut berperan serta aktif
dalam pelaksanaan kegiatan program TB dan HIV Puskesmas Maesan.

II. RENCANA KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Melakukan ceramah tentang TBC dan HIV serta diskusi penyusunan rencana kerja
kegiatan program TB dan HIV Puskesmas Maesan.
2. Cara Pelaksanaan
Pelaksanaan penguatan koordinasi TB diselenggarakan bersama-sama dengan
koordinasi HIV. Berikut langkahnya:
a. Penanggung Jawab Program TB menyiapkan data cakupan kinerja program TB
Puskesmas Maesan;
b. Penanggung Jawab Program TB menyiapkan materi ceramah TB dan bahan
diskusi tentang rencana kerja program TB;
c. Penanggung Jawab Program HIV menyiapkan data cakupan kinerja program
HIV Puskesmas Maesan;
d. Penanggung Jawab Program HIV menyiapkan materi ceramah HIV dan bahan
diskusi tentang rencana kerja program HIV;
e. Penanggung Jawab Program TB Mengirimkan undangan pertemuan pada tokoh
masyarakat dan lintas sektor
f. Penanggung Jawab Program HIV melaksanakan rapat koordinasi

3. Pengorganisasian/Pelaksana Kegiatan
a. Pengorganisasian
Penanggung Jawab: Penanggung Jawab Program P2 TBC
Pelaksana: Penanggung Jawab Program P2 TBC dan Penanggung Jawab
Program HIV.
b. Peran Pihak-Pihak Terkait
1) Lintas Program

No Pihak Terkait Lintas Program Peran Ket

1 Program HIV Puskesmas Memberikan ceramah tentang


Maesan HIV dan menjawab pertanyaan
seputar HIV.
2 Dokter Umum Puskesmas Memberikan jawaban pertanyaan
Maesan seputar klinis penyakit TB dan
HIV.

4. Sasaran
Petugas Desa, dan Petugas Induk

5. Jadual Pelaksanaan
a. Waktu Pelaksanaan: Bulan Agustus tahun 2017
b. Tempat pelaksanaan: Aula Puskesmas Maesan
6. Pembiayaan
ATK : Bloknote (18 Buah) dan Ballpoin (18 Buah) = Rp. 306.000

7. Output (hasil yang diharapkan):


a. Undangan hadir semua
b. Undangan mengerti dan memahami tentang pemberantasasn penyakit TB dan
HIV.
c. Undangan menyepakati kesepakatan bersama semua pihak dalam rangka
pemberantasan TB dan HIV di Kecamatan Maesan

III. PENUTUP
1. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
a. Metode Evaluasi:
1) Yang melaksanakan evaluasi: Penanggung Jawab Program P2 TBC
2) Indikator evaluasi:
a) Ketepatan Jadwal: Pelaksanaan pertemuan pada bulan April oleh
Penanggung Jawab Program P2 TBC. Lama pertemuan minimal 2 jam.
b) Ketepatan Tempat Pelaksanaan: Tempat pelaksanaan di Aula Puskesmas
Maesan.
c) Ketepatan alat yang digunakan: Cemahah TB dan HIV oleh Penanggung
Jawab Program P2 TBC dan Penanggung Jawab Program P2 HIV
menggunakan SAP dan media LCD.
d) Keakuratan: Pertemuan berhasil membuat sebuah kesepakatan bersama di
tingkat kecamatan untuk pemberantasan penyakit TB dan HIV oleh
semua pihak di Kecamatan Maesan.
3) Cara menganalisis: membandingkan antara indikator (poin 2 di atas) dengan
pelaksanaan oleh Penanggung Jawab Program P2 TBC dan HIV.
4) Waktu evaluasi dilaksanakan: Pasca kegiatan.
5) Pelaporan: laporan hasil pertemuan.
6) Tindak lanjut pelaporan dan hasil evaluasi:
Setiap laporan dijadikan bahan evaluasi. Sedangkan hasil evaluasi digunakan
untuk menyusun rencana tindak lanjut (RTL) perbaikan. Laporan dan hasil
evaluasi serta RTL perbaikan disampaikan kepada pelaksana.
2. Rencana Tindak Lanjut
RTL akan disusun setelah dianalisis dan dibahas dalam pertemuan minilokakarya
bulanan, komunikasi internal program dan tinjauan manajemen jika ada masalah
yang sulit atau tidak bisa terpecahkan.

Bondowoso, 29 Mei 2017


Mengetahui, Penyusun
Kepala Puskesmas

drg Cicik Norma Isa Prayogi Ika Handayani, S.Kep.Ns


NIP. 19701225 200604 2 009 NIP. 19790726 200801 2 015

Anda mungkin juga menyukai