DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS AHUHU
Jl. Galunggung No.1, Desa Ahuhu, Kec. Meluhu
Email : pkm.ahuhu@gmail.com
1. Pendahuluan
Program pencegahan dan pemberantasan penyakit merupakan salah satu bagian
dari kegiatan pelayanan yang ada di UPTD Puskesmas Ahuhu. Selain program
pencegahan dan pemberantasan juga perlu dilakukan suatu pengamatan terhadap
kecenderungan peningkatan penyakit.
Program P2P mempunyai ruang lingkup pencegahan terhadap beberapa penyakit
menular dengan memberikan vaksinasi/imunisasi dan pemberantasan penyakit TB Paru,
Kusta, Diare, Ispa, DBD atau penyakit yang bersumber binatang serta pengamatan
penyakit berpotensi KLB dengan kegiatan surveilans / penyelidikan epidemiologi.
Oleh sebab itu di dalam pelaksanaannya amatlah perlu memperoleh dukungan
dari berbagai pihak.
3. Tujuan
a. Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular
b. Menurunkan kejadian kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit.
c. Meningkatkan upaya pencegahan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan
bencana secara terpadu dengan melibatkan peran aktif masyarakat
d. Meningkatkan deteksi dini dan respon cepat penanggulangan KLB dan bencana
e. Meningkatkan kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup bersih dan
sehat
f. Meningkatnya perilaku sehat dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
g. Menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita
h. Meningkatnya usia harapan hidup.
4. TATA NILAI PROGRAM
1. Sopan
2. Empati
3. Inovatif
4. Mutu
5. Bertanggungjawab
6. Adil
7. Normatif
8. Gigih
6. Sasaran
Masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Karangdadap dengan inidikasi penyakit
menular dan tidak menular, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta calon
jemaah haji.
7. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok program P2P Puskesmas Karangdadap meliputi :
a. Imunisasi
b. Program P2 TB Paru
c. Program P2 Kusta
d. Program P2 ISPA
e. Program P2 Diare
f. Program P2 DBD
g. Program Surveilans Epidemiologi
h. Program Penanggulangan KLB
8. Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan program P2P di Puskesmas Karangdadap bersifat rutin selama 12 bulan.
9. Pelaksana
Kegiatan program P2P dikoordinasikan oleh pengelola program sedang pelaksanaannya
dilakukan oleh pelaksana program.
10. Biaya
Biaya yang muncul dengan terselenggaranya kegiatan program P2P dibebankan dana
APBD, bantuan luar negeri dan BOK.
11. Penutup
Program P2P akan dapat berjalan dengan baik bila mendapat dukungan dari berbagai
pihak, baik lintas program maupun lintas sektoral dan juga dukungan oleh pimpinan.
Guna terwujudnya pelaksanaan program dengan baik diperlukan kerja sama dengan
saling bantu dari semua pihak.
I. Pendahuluan
Program pengendalian dan Pemberantasan Penyakit merupakan elemen
penting dalam sitem pelayanan kesehatan di Puskesmas yang dalam kegiatannya
melibatkan lintas program dan lintas sektoral, oleh karena diperlukan pembahasan
kegiatan Program P2P baik hasil kegiatan ataupun dalam rencana kegiatan dan
dituangkan dalam Rencana Tindak Lanjut hasil Kegitan serta arahan dan rekomendasi
dari kepala Puskesmas sebagai bahan pertimbangan dalam menindak lanjuti hasil
pertemuan
Pembahasan yang disampaikan meliputi hasil kegaiatan yang telah dilakukan
oleh masing – masing pelaksana program , cakupan hasil kegiatan dan juga kendala
atau masalah yang muncul / dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan , kemungkinan
solusi masalah dan Rencana Tindak Lanjut.
II. Tujuan
1. Membahas Semua Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pengelola dan
III. OUTPUT
1. Terjalinnya komunikasi antara antar Pelaksana Program, Pelaksana Program P2P
dengan Kepala Puskesmas dan lintas Program
2. Adanya Pemecahan masalah dari kendala yang dihadapi
3. Evaluasi kegiatan Program P2P
IV. Waktu dan Tempat
Jam : 11.00 s/d 13.00 WIB
V. Metode
Presentasi, Diskusi
VI. Sasaran
Pengelola ,Pelaksana Program P2P, Penggelola Program KIA, Gizi, Kesling,
Karangdadap
6. Penutup
A. Pendahuluan
Kegiatan pengendaian TB seharusnya melibatkan masyarakat untuk menjadi
tokoh utama sekaligus konsumen dalam penangulangan TB di Masyarakat . Untuk itu
meningkatkan peran masyarakat sebagai pelaku utama dalam kegiatan
penanggulangan TB, maka perlu dibentuk suatu wadah untuk memfasilitasi anggota
masyarakat yang peduli dan mau ikut serta melakukan kegiatan penanggulangan TB.
Pengorganisassian anggota masyarakat ini tidak hanya berfokus pada kegiatan
pengendalian TB dan kegiatan TB masyarakat saja, namun juga berfokus pada
transfer pengetahuan, ketrampilan kemandirian dalam penanggulangan TB.
Pembentukan kelompok ini diharapkan akan menjadio penggerak kemandirian dalam
penanggulangan TB berbasis komunitas.
B. Tujuan
1. Inisiasi Pembentukan Kelompok masyarakat Peduli TB
2. Membangun partisipasi aktif masyarakat secara lebih luas lewat kelompok TB
komunitas
3. Mendorong kemandirian masyarakat dalam penanggulangan TB
C. OUTPUT
Terbentuknya kelompok Peduli TB
a. Waktu dan Tempat
Jam : 09.00 s/d 13.00 WIB
Hari / Tanggal : Kamis, 28 Juni 2012
Tempat : Pendopo Kantor Kecamatan Tarub
b. Metode
Presentasi, Diskusi
c. Sasaran
Kader Kesehatan, Tokoh masyarakat / agama, Lintas sektoral, mantan penderita TB
d. Susunan Acara
1. Pembukaan
a. Sambutan oleh Kepala Puskesmas Tarub
b. Sambutan oleh Camat Tarub
2. Testimoni Ex Pasien TB
3. Update tentang TB
4. Diskusi dan Pembentukan Kelompok Masyarakat peduli TB
5. Rencana Tindak lanjut
6. Penutup
I. Pendahuluan
Tujuan program Imunisasi aadalah tercapainya kekebalan komunitas. Hal ini
terwujud jika lebih dari 80 % bayi disuatu komuniotas telah memperoleh imunisasi dasr
lengkap atau tercapainya Universal Child Immunizatio ( UCI ) sampai tingkat desa dan
dengan mutu program yang tinggi. Untuk itu dipersiapkan logistic dan sumberdaya
manuasia di bidang imunisasi yang professional serta gerakan masyarakat dalam
mewyjudkan partisipasi masyarakat dalam program imunisasi.
Untuk dapat melaksankan program imunisasi dengan baik dan benar dimulai dari
tingkat perencanaan kegiatan dan perencanaan anggaran serta pelaksanaan pelayanan
imunisasi yang sesuai dengan prosedur pemberian vaksin. Selain itu juga diperlukan
sitem manajeman yang baik dalam pengelolaan proram imunisasi di tingkat Puskesmas.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
d. Eradiksi Polio
III. OUTPUT
Terlindunginya masyarakat dari penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi.
IV. Sasaran
Bayi, anak dan kelompok resiko , Pengelola dan Pelaksana Imunisasi, lintas sectoral
V. Kegiatan
1. Pendataan data Sasaran Imunisasi
Tujuan : Upaya aktif untuk mencapai dan melangkapi imunisasi bayi agar
100 % dapat terimunisasi atau mencapai UCI dengan cakupan
BCG, DPT-HB 3, Polio 4, Campak sebesar 100 %
sasaran : Bayi yang belum terimunisasi lengkap
Waktu : Maret, Juni, Oktober 2012
5. Supervisi Suportif
I. Pendahuluan
Penyakit TB merupakan Penyakit menular yang angka kejadianya di wilayah
Puskesmas Tarub masih Tinggi dan memerlukan keterlibatan banyak pihak baik di lintas
program swrta dukungan lintas sektoral serta adanya peransaerta aktif dari masyarkat
untuk bersama sama dalam penanggulangan Tb di wilayah Puskesmas Tarub.
Untuk mencapai angka penemuan ( CDR )TB 70 % yang dapat dicapai dengan
adanya kegiatan kegiatan penangulangan TB di tingkat Kecamatan dan Desa. Kegiatan
Penanggulang TB dimulai dari adanya dukungan lintas sektoral dan lintas program serat
peran serta masyarakat yang dapat mempromosikan penangulangan TB serta
menemukan penderita yang dicurigai TB untuk dilakukan pemeriksaan dahak, setelah
ditemukan diperlukan pengobatan serta pengawasan pengobatan sehingga angka
kesembuhan minimal 85 % dapat tercapai.
II. Tujuan
1. Tercapainya angka penemuan TB ( CDR ) minimal 70 %
2. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85 %
III. OUTPUT
Penderita TB dapat ditemukan secara dini dan diobati sampai sembuh
IV. Kegiatan
1. Pemeriksaan Kontak Penderita TB BTA Positif
I. Pendahuluan
Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang angka kejadiannya di wilayah
Puskesmas Tarub dengan angka kejadian 1 / 10.000 penduduk. Penanggulangan penyakit
Kusta memerlukan dukungan dan kerjasama baik tenaga kesehatan maupun dukungan
dari lintas sektoral dalam rangka menemukan kasus kusta sedini mungkin untuk
menghindari kecacatan pada penderita kusta terutama di daerah / desa dengan endemic
tinggi sehinga kecacatan tingkat 2 kurang dari 5 %, serta ditemukannya kasus anak
kurang dari 5%. Dengan perencanaan kegiatan yang optimal maka penenggulangan
penyakit kusta dapat terlaksana.
II. Tujuan
1. Menemukan dan mengobatai Penderita Kusta sedini mungkin
2. Cacat tingkat 2 < 5 %
3. Kasus Pada anak < 5 %
4. Memberikan pengobatan sampai sembuh / RFT rate >90 %
III. OUTPUT
Penderita Kusta dapat ditemukan dan diobatai sedini mungkin sehingga tidak terdapat
kecacatan
IV. Kegiatan
1. Pemeriksaan dan Pengobatan Penderita
I. Pendahuluan
Dalam rangka Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit menular dibutuhkan
kegiatan pengamatan penyakit secara continue dari pengumpulan data, pengolahan
data, nalisis data dan interprestasi data secara sitematik. Kejadian Luar Biasa ( KLB )
penyakit menular, keracunan makan atau bahan berbahaya lainya masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat yang dapat menimbulkan jatuhnya korban kesakitan
atau kematian yang luas sehingga membutuhkan perhatian dan penangan oleh semua
pihak.
Kegiatan pengamatan penyakit selain penanganan Kejadian Luar Biasa
( KLB ) di masyarakat juga diperlulan kegiatan penyelenggaraan Pemeriksan
Kesehatan Haji yang bertujuan Pembinaan, pelyanan, perlindungan kesehatan yang
sebaik- baiknya sehingga jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan tenang.
Kegiatan penyelanggaran haji di Puskesmas dimulai dari Pemeriksaan Kesehatan
jamaah haji tahap I di Puskesmas sebagai skrining kesehatan atau menemukan
penyakit dan melakukan pengobatan secara dini pada jamaah haji dengan penyakit
yang berpotensi menggangu proses ibadah haji serta adanya dokumentasi riwayat
kesehatan atau pemeriksaan awal sebelum pemberangkatan jamaah haji. Setelah
Jamaah haji pulang dari ibadah haji perlu adanya pemantauan kesehatan pasca haji
sebagai kewaspadan terhadap penyakit menular yang dibawa oleh jamaah haji.
Kegiatan yang lain adalah Klinik Berhenti Merokok sebagai pelayanan konsultasi
kesehatan bagi perokok yang ingin berhenti merokok yang mencakup kegiatan tehnik
berhenti merokok,promosi kesehatan bahaya rokok dan pemeriksaan Spirometri bagi
perokok.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terkelonya penyakit yang berpotensi wabah sehingga tidak menimbulkan masalah
kesehatan
2. Tujuan Khusus
a. Terdeteksinya penyakit berpotensi wabah
b. Tertanganinya KLB < 24 jam
c. Identifikasi status kesehatan jamaah haji
d. Tersedianya data kesehatan awal jamaah haji
e. Adanya Kewaspadan Penyakit Menular Pasca haji
f. Terhindarnya masyarakt dari bahaya asap rokok
3. OUTPUT
Adanya laporan mingguan wabah, adanya data kesehatan jamaha haji, Tersedianya Klinik
Berhenti merokok
4. Kegiatan
1. Penanggulanagn KLB
a. Survailan / Laporan Minguan Wabah
2. Kesehatan Haji
a. Pemeriksan Kesehatan Haji Tahap Pertama
I. Pendahuluan
Perencanaan dalam suatu program merupakan elemen penting dalam kegiatan
program, rencana strategis program Puskesmas mengacu pada rencana strategis
program yang dalam kegiatannya secara intergral dengan kegiatan program lain di
Puskesmas. Namun dalam pelaksanaannya renstra program tidak menyimpang dari
renstra Puskesmas. Oleh karena itu perlu adanya kajian terhadap renstra Program P2P
dengan renstra Puskesmas secara keseluruhan sehingga tidak terdapat tumpang tindih
kegiatan atau penyimpangan dari Rencana Strategis Puskesmas lima tahunan
II. Tujuan
1. Melakukan penilaian terhadap penyimpangan / ketidaksesuaian rencana strategis
III. OUTPUT
Tidak adanya penyimpangan rentra program dengan renstra Puskesmas
V. Metode
Presentasi, Diskusi
VI. Sasaran
Pengelola Program P2P dan Pelaksna Program P2P
3. Analis kesenjangan
5. Penutup
Mengetahui
Kepala Puskesmas Karangdadap
drg. M. Asmuni
KERANGKA ACUAN
PERTEMUAN KAJIAN ULANG TERHADAP STRUKTUR ORGANISASI
DAN URAIAN TUGAS PENGELOLA PROGRAM P2P
PUSKESMAS KARANGDADAP
I. Pendahuluan
Kajian ulang terhadap struktur organisasi dan uraian tugas pengelola Program
P2P perlu dilakukan secara periodic sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan sesuai
dengan keadaan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga pelaksanaan tugas yang
dibebankan pada pengelola program akan terus dikaji dan bila perlu dilakukan
perubahan terhadap struktur organisasi dan uraian tugas pengelola dan atau pelaksana
program sehingga pelayanan dan pelaksanaan program dapat berjalan dengan baik
II. Tujuan
1. Melakukan kajian struktur organisasi dan uraian tugas pengelola program.
III. OUTPUT
Adanya kajian ulang struktur organisasi dan uraian tugas pengelola program
V. Metode
Presentasi, Diskusi
VI. Sasaran
Pengelola Program P2P dan Pelaksna Program P2P
VII.Susunan Acara
1. Pembukaan
5. Penutup
Mengetahui
Kepala Puskesmas Karangdadap
drg. M. Asmuni
I. Pendahuluan
Jaminan mutu adalah upaya yang sitematis dan berkesinambungan dalam
memantau dan mengukur mutu serta tindakan koreksi dalam rangka pencapaian mutu
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Konsep perbaikan
mutu pelayanan dapat dilakukan melalui pendekatan standard dan juga pendekatan
bertahap melalui tim dengan tahapan Perencanan( Plan ), Kerjakan ( Do ) ,Pemantauan
hasi ( Check ) , Kerjakan untuk seterusnya dan adanya pembaharuan ( Action ).
Kajian Perbaikan mutu sangat di perlukan dalam rangka memperbaikan mutu
pelayanan yaitu memberikan pelayanan sesuai dengan standard dan memenuhi
harapan dan kepuasan pelanggan. Proses kajian perbaikan mutu dimulai dari survey
harapan pelanggan dan juga survey kajian mutu dan kepuasan pelnggan sebagai bahan
untuk perbiakan pelayanan untk meningkatkan mutu pelayanan.
II. Tujuan
1. Memperbaiki mutu pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan
2. Memberikan pelayanan yang sesuai standar
3. Adanya evaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan
III. OUTPUT
Adanya Perbaikan Mutu Pelayanan di Puskesmas
IX. Sasaran
Pengelola dan Pelaksana Program P2P
X. Susunan Acara
1. Pembukaan
6. Penutup
Mengetahui
Kepala Puskesmas Karangdadap
drg. M. Asmuni