A. Pendahuluan
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan turut serta
memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya agar berdampak positif
terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan dalam menjalankan
fungsi ini antara lain adalah terselenggaranya pembangunan di luar bidang kesehatan yang
mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat. Upaya pelayanan yang diselenggarakan
meliputi :
1. Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif, dengan kelompok masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.
2. Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,kuratif dan rehabilitatif
dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan
rujukan ( Depkes RI, 2007).
Fungsi dari Puskesmas adalah:
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka kemampuan untuk
hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
Sesuai dengan amanat Negara, maka dirasa perlu kiranya untuk melibatkan masyarakat
dalam menyusun rencana kegiatan, sehingga fungsi puskesmas dapat tercapai.
B. Latar Belakang
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya kasus .
PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis
degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka kematian PTM
meningkat dari 41,7 % pada tahun 1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007 (Riskesdas 2007 ).
1
permasalahannya sendiri berdasarkan prioritas dan potensi yang ada. Dalam menentukan
prioritas masalah, merencanakan, melaksanakan, memantau dan menilai kegiatan, masyarakat
perlu dilibatkan sejak awal. Potensi dan partisipasi masyarakat dapat digali dengan maksimal,
sehingga solusi masalah lebih efektif dan dapat menjamin kesinambungan kegiatan
Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh elemen
masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui Posbindu PTM. Pengembangan
Posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan, diselenggarakan
berdasarkan permasalahan PTM yang ada di masyarakat dan mencakup berbagai upaya promotif
dan preventif serta pola rujukannya.
Program pengendalian PTM dan faktor resikonya dilaksanakan mulai dari pencegahan,
deteksi dini, dan pengobatan serta rehabilitasi. Kegiatan pencegahan dan deteksi dini dapat
dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat melalui Posbindu PTM, sedangkan deteksi dini,
pengobatan, dan rehabilitasi di fasilitas pelayanan kesehatan, baik fasilitas kesehatan tingkat
pertama (FKTP) maupun fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
2
6. Melaksanakan konseling
7. Melaksanakan penyuluhan berkala
8. Melaksanakan kegiatan aktifitas fisik bersama
9. Membangun jejaring kerja
10. Melakukan konsultasi dengan petugas bila diperlukan
11. Melaporkan hasil kegiatan posbindu
Sedangkan pelaksanaan kegiatan PTM di FKTP, UPT. Puskesmas Guluk-guluk membentuk tim
dengan susunan sebagai berikut :
Ketua tim : Rini Priantini, S.KM
Anggota : Semua poli
Input data : Zubaidah, Amd.Keb.
F. Sasaran
Sasaran kegiatan : target kegiatan PTM di tahun 2016 sebesar 10% dari jumlah penduduk
yang berusia 15 tahun ke atas.
3
4
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan hasil kegiatan Posbindu PTM dilakukan oleh kader/ petugas desa. Petugas desa
melaporkan data hasil kegiatan posbindu PTM yang digunakan untuk pembinaan kepada
coordinator surveilans, dan melaporkan ke instansi terkait secara berjenjang. Untuk
pencatatan digunakan Kartu Menuju Sehat (KMS), Register Posbindu PTM dan laporan
offline.