A. PENDAHULUAN
Kegiatan Sosialisasi Posbindu Cerdik Jiwa ini merupakan Integrasi antara Program
PTM dan Kesehatan Jiwa. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan kepada
Kader dan Aparat Desa pentingnya melakukan skreening dan faktor resiko PTM,
gangguan indra, dan Kesehatan Jiwa. Standar Operasional Prosedur yang disiapkan dengan
menggunakan 6 meja Posbindu (Meja Pendaftaran, Wawancara, pengukuran, Pemeriksaan,
Konseling PTM, dan Konseling JIWA). Yang mana kegiatan ini diharapkan bisa
memberikan manfaat besar bagi masyarakat banyak.
Kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM meliputi merokok, konsumsi
buah dan sayur, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, pengukuran Indeks Massa Tubuh
(IMT), lingkar perut, Arus Puncak Ekspirasi (APE), pemeriksaan gula darah sewaktu,
kolesterol total, trigliserida, pemeriksaan klinis payudara, IVA, kadar alkohol dalam darah,
tes amfetamin urin. Jika pada anamnesa pertama, pengukuran dan pemeriksaan hasilnya
tidak sesuai dan dengan kriteria buruk, maka ditindak lanjuti berupa pembinaan secara
terpadu melalui penyuluhan kelompok atau konseling perseorangan, selanjutnya di rujuk
ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) (Kemenkes RI, 2014).
Keunggulan dari Posbindu Cerdik Jiwa adalah mengajak dan membina masyarakat
untuk membudayakan gaya hidup sehat dengan berperilaku CERDIK, yaitu C= Cek keseh
atan secara berkala, E= Enyahkan asap rokok, R= Rajin aktifitas fisik, D= Diet yang sehat
dengan kalori seimbang, I= Istirahat yang cukup, dan K= Kelola stress . Disamping itu, tu
juan utama kegiatan Posbindu PTM adalah untuk meningkatkan peran serta ma
syarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM dan masalah
kesehatan jiwa, Sehingga dapat terselenggaranya penanganan dan pemantauan faktor
risiko oleh masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Setiap warga negara Indonesia usia
15–59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar (100%). Pelayanan skrining
kesehatan usia 15–59 tahun dilakukan di Puskesmas dan jaringannya (Posbindu PTM)
serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi skrining PTM ( wawancara riwayat kesehatan
diri sendiri dan keluarga,skrining faktor risiko PTM, Timbang dan Ukur berat badan, serta
lingkar perut, pemeriksaan gula darah, serta skrining kesehatan jiwa dengan tools SRQ
20).
Tujuan diselenggarakannya kegiatan posbindu cerdik jiwa ini adalah untuk melihat
seberapa besar masalah PTM dan Kesehatan Jiwa yang ada di masyarakat wilayah kerja,
untuk selanjutnya dilakukan analisa data, monitoring dan evaluasi untuk menampilkan
seberapa besar prevalensi masalah PTM dan kesehatan jiwa yang terjadi dimasyarakat
sehingga bisa dilakukan upaya- upaya pengendalian terhadap penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa.
Kegiatan Posbindu Cerdik Jiwa merupakan integrasi antara program PTM dan
Kesehatan Jiwa. Kegiatan itu bertujuan melakukan skreening dan faktor risiko PTM,
gangguan Indra dan Kesehatan Jiwa. standart operasional Prosedur yang disiapkan
dengan menggunakan 6 meja posbindu (meja pendaftaran, wawancara, pengukuran,
pemeriksaan, konseling ptm dan konseling jiwa). Kegiatan ini diharapkan bisa
memberikan manfaat besar bagi masyarakat banyak.
Menurut Riskesdas (2013), penyakit tidak menular (PTM) memiliki durasi yang
panjang dan pada umumnya berkembang secara lambat. Sehingga apabila tidak dilakukan
skrining secara dini, peningkatan prevalensi PTM setiap tahunnya akan terus meningkat
(Kemenkes RI, 2014).
2. Tujuan Khusus
Masyarakat /kader dapat menemukan serta merujuk kasus PTM dan gangguan
Cakupan Kasus PTM dan Kesehatan Jiwa Puskesmas Meningkat dan mencapai
target
F. Sasaran
Sasaran yang dituju adalah Kelompok Potensial yaitu Kader Posyandu
Berikut adalah jadwal pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Cerdik Jiwa adalah sebagai
berikut:
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Pelaksana
Haji Pemanggilan