Anda di halaman 1dari 4

UPT PUSKESMAS HAJI PEMANGGILAN

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

No. Dokumen : 440/ /B.KAK/P.1805013201/ IX/2020


Program
Revisi :
KESWA
TglBerlaku :
Halaman :

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SOSIALISASI CERDIK JIWA

A. PENDAHULUAN
Kegiatan Sosialisasi Posbindu Cerdik Jiwa ini merupakan Integrasi antara Program
PTM dan Kesehatan Jiwa. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan kepada
Kader dan Aparat Desa pentingnya melakukan skreening dan faktor resiko PTM,
gangguan indra, dan Kesehatan Jiwa. Standar Operasional Prosedur yang disiapkan dengan
menggunakan 6 meja Posbindu (Meja Pendaftaran, Wawancara, pengukuran, Pemeriksaan,
Konseling PTM, dan Konseling JIWA). Yang mana kegiatan ini diharapkan bisa
memberikan manfaat besar bagi masyarakat banyak.

Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) merupakan


wujud peran serta masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam kegiatan deteksi
dini, monitoring, dan tindak lanjut dini faktor resiko penyakit tidak menular secara
mandiri dan berkesinambungan. Kegiatan ini dikembangkan sebagai bentuk kewaspadaan
dini terhadap penyakit tidak menular, mengingat hampir semua faktor resiko PTM tidak
memberikan gejala pada yang mengalaminya (Kemenkes RI, 2014).

Kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM meliputi merokok, konsumsi
buah dan sayur, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, pengukuran Indeks Massa Tubuh
(IMT), lingkar perut, Arus Puncak Ekspirasi (APE), pemeriksaan gula darah sewaktu,
kolesterol total, trigliserida, pemeriksaan klinis payudara, IVA, kadar alkohol dalam darah,
tes amfetamin urin. Jika pada anamnesa pertama, pengukuran dan pemeriksaan hasilnya
tidak sesuai dan dengan kriteria buruk, maka ditindak lanjuti berupa pembinaan secara
terpadu melalui penyuluhan kelompok atau konseling perseorangan, selanjutnya di rujuk
ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) (Kemenkes RI, 2014).

Keunggulan dari Posbindu Cerdik Jiwa adalah mengajak dan membina masyarakat
untuk membudayakan gaya hidup sehat dengan berperilaku CERDIK, yaitu C= Cek keseh
atan secara berkala, E= Enyahkan asap rokok, R= Rajin aktifitas fisik, D= Diet yang sehat
dengan kalori seimbang, I= Istirahat yang cukup, dan K= Kelola stress . Disamping itu, tu
juan utama kegiatan Posbindu PTM adalah untuk meningkatkan peran serta ma
syarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM dan masalah
kesehatan jiwa, Sehingga dapat terselenggaranya penanganan dan pemantauan faktor
risiko oleh masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Setiap warga negara Indonesia usia
15–59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar (100%). Pelayanan skrining
kesehatan usia 15–59 tahun dilakukan di Puskesmas dan jaringannya (Posbindu PTM)
serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi skrining PTM ( wawancara riwayat kesehatan
diri sendiri dan keluarga,skrining faktor risiko PTM, Timbang dan Ukur berat badan, serta
lingkar perut, pemeriksaan gula darah, serta skrining kesehatan jiwa dengan tools SRQ
20).
Tujuan diselenggarakannya kegiatan posbindu cerdik jiwa ini adalah untuk  melihat
seberapa besar masalah PTM dan Kesehatan Jiwa yang ada di masyarakat wilayah kerja,
untuk selanjutnya dilakukan analisa data, monitoring dan evaluasi untuk menampilkan
seberapa besar prevalensi masalah PTM dan kesehatan jiwa yang terjadi dimasyarakat
sehingga bisa dilakukan upaya- upaya pengendalian terhadap penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa.
Kegiatan Posbindu Cerdik Jiwa merupakan integrasi antara program PTM dan
Kesehatan Jiwa. Kegiatan itu bertujuan melakukan skreening dan faktor risiko PTM,
gangguan Indra dan Kesehatan Jiwa. standart operasional Prosedur yang disiapkan
dengan menggunakan 6 meja posbindu (meja pendaftaran, wawancara, pengukuran,
pemeriksaan, konseling ptm dan konseling jiwa). Kegiatan ini diharapkan bisa
memberikan manfaat besar bagi masyarakat banyak.
Menurut Riskesdas (2013), penyakit tidak menular (PTM) memiliki durasi yang
panjang dan pada umumnya berkembang secara lambat. Sehingga apabila tidak dilakukan
skrining secara dini, peningkatan prevalensi PTM setiap tahunnya akan terus meningkat
(Kemenkes RI, 2014).

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum

Masyarakat atau Kader dapat Memberikan peranan dalam penurunan angka

gangguan jiwa serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Tujuan Khusus

 Masyarakat /kader dapat menemukan serta merujuk kasus PTM dan gangguan

jiwa yang ada dimasyarakat

 Cakupan Kasus PTM dan Kesehatan Jiwa Puskesmas Meningkat dan mencapai

target

 Melakukan rujukan pada saat yang tepat bila diperlukan


D. Kegiatan Pokok
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pembinaan kelompok Kader potensial khususnya
dalam program PTM (Penyakit tidak menular) dan kesehatan jiwa.Adapun kegiatannya
berupa Sosialisasi atau pengenalan program POSBINDU CERDIK JIWA.

E. Cara Pelaksanaan Kegiatan


 Berkoordinasi dengan bidan desa untuk mengumpulkan kader posyandu
 Membuat surat Undangan Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Cerdik Jiwa ditujukan ke
Kepala kampung dengan tembusan pada kader2 kampung.
 Sosialisasi tentang Posbindu Cerdik Jiwa yang akan melibatkan kader posyandu

F. Sasaran
Sasaran yang dituju adalah Kelompok Potensial yaitu Kader Posyandu

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Berikut adalah jadwal pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Cerdik Jiwa adalah sebagai
berikut:

No Kampung Bulan Kunjungan Tgl


Survey Kontak Kunjungan
1 Haji Pemanggilan September 2020 14/09/2020

2 Jayasakti September 2020 15/09/2020

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap kali selesai
melaksanakan kegiatan, dilakukan oleh penanggung jawab program. Adapun yang
dievaluasi antara lain ketepatan waktu, ketepatan sasaran, tempat pelaksanaan kegiatan,
keterlibatan lintas sector, kesesuaian dengan aturan, serta hal lain yang terkait
pelaksanaan kegiatan. Dilakukan tindakan korektif jika terjadi ketidaktepatan
pelaksanaan kegiatan.
I. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Setiap pelaksanaan kegiatan wajib dilakukan pencatatan, pelaporan dan dokumentasi.


Pelaksana kegiatan bertanggung jawab untuk melaporkan kepada penanggung jawab
program, untuk selanjutnya diteruskan kepada penanggung jawab UKM, Kepala
Puskesmas dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten.

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Pelaksana
Haji Pemanggilan

Cipto Maryono, SKM Zawra Ismiralda, Amd.Kep


NIP. 19770718 200604 1 009 NIP. 198810222019022003

Anda mungkin juga menyukai