Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR

DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS ARANIO
Alamat : Jl. Ir. P.M. Noor Km 27 Desa Aranio Kecamatan Aranio
Kab. Banjar Kal-Sel 706662 Email :aranio6303@gmail.com
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DETEKSI DINI FOKTOR RISIKO
DI POSBINDU PTM

A. PENDAHULUAN

Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai
penyelenggara pembangunan kesehatan, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan maupun kelompok dan upaya kesehatan masyarakat, yang ditinjau
dari Sistem Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (Depkes
RI, 2009).
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya (Perkesmas 75 Tahun 2014). Dalam pelaksanaan kebijakan kesehatan unuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayahnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi
Upaya Kesehatan Perseorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Dalam pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat perlu pedoman dan acuan dalam
pelaksanaan kegiatan maupun administrasi kegiatan tersebut. Pedoman dan acuan kegiatan
diharapkan dapat dilaksanakan dengan profesional, agar tercapai tujuan program yang optimal.

B. LATAR BELAKANG

Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebagai bagian dari Program Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan pada Restra Kemenkes 2010-2014.Salah satu misi dari Kemenkes
yang tertulis dalam Rencana Strategis Restra Kemenkes 2010-2014 adalah meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan
masyarakat madani.Dimana prioritas pembangunan kesehatan yang ketiga adalah pengendalian
penyakit menular dan penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan.
Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta (63%)
dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta (80%) justru
terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan kematian akibat penyakit
tidak menular dimasa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta
kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat
perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-
negara berkembang.
Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak
menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah berada di
stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari kondisi kelainan yang ada pada
dirinya. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular
terus meningkat dari 41,7% menjadi 59,5%. Penyakit Tidak Menular dapat dicegah dengan
mengendalikan faktor resikonya, yakni merokok, diet yang tidak sehat, aktivitas fisik, konsumsi
sayur dan buah-buahan yang seimbangseta konsumsi minuman beralkohol. Pengendalian faktor
resiko Penyakit Tidak Menular merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor
resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi faktor resiko PTM
menjadi normal atau mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor resiko ataupun yang
sudah menyandang Penyakit Tidak Menular.
Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak menular yang merupakan
wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini
faktor resiko penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan.
Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas dan
bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali
pengetahuan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta tindak
lanjutnya, yang kemudian kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
Penyakit Tidak Menular. Jadi Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan priodik.
Wujud dari usaha pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan
masyarakat adalah dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat yang berumur 15 tahun keatas bisa mendeteksi
penyakit tidak menular sejak dini.
Dengan demikian, posbindu PTM sangat kita perlukan, dimana posbindu ini dapat
membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tentang faktor resiko penyakit tidak
menular baik pada dirinya sendiri, keluarganya, maupun orang-orang yang ada di
lingkungannya.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor
resiko Penyakit Tidak Menular.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah faktor resiko penyakit tidak menular sedini mungkin
b. Menemukan sedini mungkin faktor resiko penyakit tidak menular

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan Pokok.
Kegiatan pokok posbindu yang dilakukan ada 3 :
a. Melakukan wawancara untuk menggali informasi factor resiko keturunan dan perilaku
b. Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta Indeks Masa Tubuh
c. Melakukan pengukuran tekanan darah
d. Melakukan pemeriksaan gula darah
e. Melakukan pemeriksaan kolesterol
f. Melakukan pemeriksaan asam urat
g. Pemeriksaan IVA
h. Melaksakan konseling

2. Rincian Kegiatan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh posbindu diantaranya :
a. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan darah
b. Deteksi kemungkinan kekurangan gizi dan obesitas dengan memeriksa tinggi badan
dan berat badan
c. Deteksi diabetes mellitus dengan cek gula darah
d. Deteksi kolestrol dengan pemeriksaan cholesterol
e. Deteksi asam urat dengan pemeriksaan asam urat
E. SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat yang berumur 15 tahun keatas yang ada di
wilayah kerja UPT. Puskesmas Aranio

F. BIAYA

Kegiatan posbindu ini dibiayai dalam BOK sebesar Rp. 68.140.000 dengan rincian:
1. Uang harian
- 2 orang x 12 posbindu x Rp 150.000 x 12 bulan = Rp. 43.200.000
2. Pemeriksaan IVA
- 3 orang x Rp 150.000 x keg = Rp. 5.400.000

G. JADWAL PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan posbindu PTM yaitu januari – desember.
2. Pelaksanaan pemeriksaan IVA yaitu januari – desember.

H. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaporan kegiatan program pelaksanaan posbindu dilakukan setiap akhir bulan. Hasil
kegiatan di evaluasi setelah melakukan pelaporan ke pusat pada bulan tersebut.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Format pencatatan dan laporan kegiatan sesuai tata naskah yang sudah ditetapkan
2. Waktu pelaporan kegiatan sehari setelah pelaksanaan kegiatan
3. Laporan ditujukan kepada dinas kab. Banjar
4. Cara melakukan evaluasi kegiatan dengan adanya feedback

Aranio, Januari 2021


. Program Posbindu PTM,

Erma Yanti, A.Md


NIP.19931207 201903 2 018

Anda mungkin juga menyukai