Anda di halaman 1dari 6

SOP MIGREN PUSKESMAS

MIGREN
No.
Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1- 7
UPT Puskesmas

1. Pengertian Migren adalah suatu istilah yang digunakan


untuk nyeri kepala primer dengan kualitas
vaskuler (berdenyut), diawali unilateral yang
diikuti oleh mual, fotofobia, fonofobia,
gangguan tidur dan depresi.

2. Tujuan Sebgai acuan penerapan langkah-langkah


untuk tatalaksana penyakit migren

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No….


Tahun…. Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Unit Puskesmas .

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur / a. Anamnesa
langkah- 1) Menanyakan apakah ada Nyeri moderat
langkah sampai berat pada satu sisi kepala / pada
kedua sisi kepala.
2) Menanyakan apakah Sakit kepala berdenyut
atau serasa ditusuk-tusuk
3) Menanyakan apakah Rasa nyerinya semakin
parah dengan aktivitas fisik.
4) Menanyakan apakah Rasa nyerinya
sedemikian rupa sehingga tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari
5) Menanyakan apakah ada Mual dengan atau
tanpa muntah.
6) Menanyakan apakah ada Fotofobia atau
fonofobia
7) Menanyakan apakah Sakit kepalanya mereda
secara bertahap pada siang hari dan setelah
bangun tidur,

b. Pemeriksaan Klinis
1) Pada pemeriksaan fisik, tanda vital harus
normal.
2) pemeriksaan neurologis normal
3) Temuan-temuan yang abnormal
menunjukkan sebab-sebab sekunder, yang
memerlukan pendekatan diagnostik dan
terapi yang berbeda

c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tidak diperlukan,
pemeriksaan ini dilakukan jika ditemukan hal-hal,
sebagai berikut:
 Kelainan-kelainan struktural, metabolik dan penyebab
lain yang dapat menyerupai gejala migren.
 Dilakukan untuk menyingkirkan penyakit penyerta
yang dapat menyebabkan komplikasi.
 Menentukan dasar pengobatan dan untuk
menyingkirkan kontraindikasi obat-obatan yang
diberikan
d. Diagnosa
Migren
e. Penatalaksanaan
1) Pada saat serangan pasien dianjurkan untuk
menghindari stimulasi sensoris berlebihan.
2) Bila memungkinkan beristirahat di tempat
gelap dan tenang dengan dikompres dingin.
3) Perubahan pola hidup dapat mengurangi
jumlah dan tingkat keparahan migren, baik
pada pasien yang menggunakan obat-obat
preventif atau tidak.
4) Menghindari pemicu, jika makanan tertentu
menyebabkan sakit kepala, hindarilah dan
makan makanan yang lain.
5) Berolahraga secara teratur, olahraga aerobik
secara teratur mengurangi tekanan dan dapat
mencegah migren.
6) Mengurangi efek estrogen, sebaiknya
mengurangi obat-obatan yang mengandung
estrogen.
7) Berhenti merokok.
8) Penggunaan headache diary untuk mencatat
frekuensi sakit kepala. 9. Dokumen
terkait
f. Terapi 1. Rekam Medik
1) Analgesik spesifik adalah analgesik yang
hanya bekerja sebagai analgesik nyeri kepala.
Lebih bermanfaat untuk kasus yang berat
atau respon buruk dengan OINS. Contoh:
Ergotamin, Dihydroergotamin, dan golongan
Triptan yang merupakan agonis selektif
2) Hal-hal
7. Analgesik
yang reseptor
non spesifik serotonin
yaitu pada
analgesik 5-HT1Obat
yang diberikan
dapat diberikan pada nyeri lain
10.perlu
selain untuk
diperhatikan
nyeri kepala,
Rekaman historis gejala
dapat simptomatis,
menolong
perubahan demamintensitas
pada migren dengan nyeri ringan
antipiretik
sampai sedang.6.4 (Paracetamol).
Memberikan Jika terjadi
edukasi mengenai infeksi penyakit
penularan
bakteri terapi
campak dan pemberian sekunder, diberikan
suportif untukantibiotik.
menjaga cairan
8. Unit
. Terkait
1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Rawat inap
6. Diagram Alir
3. Puskesmas Pembantu dll
Tanggal
No Yang Isi mulai
diubah Perubaha diberlakukan
n
MIGREN
No. 7.1.1.7/SOP
Dokume
/
n
/201
DAFTAR
No. 00
TILIK
Revisi
TanggalT 05
erbit
Halaman 1-1

Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Apakah Petugas melakukan
Anamnesa?

2 Apakah Petugas melakukan


Pemeriksaan Klinis?

3 Apakah Petugas melakukan


Pemeriksaan Penunjang?

4 Apakah petugas menetapkan


Diagnosa?
5 Apakah petugas melakukan
Penatalaksanaan ?
6 Apakah petugas memberikan
terapi?
Jumlah
Σ Ya / Σ ya + tidak x 100 % Compliance
Rate (CR )

Anda mungkin juga menyukai