PUSKESMAS KENANGA
A. Pendahuluan
B. Latar Belakang
Masalah kesehatan yang ditemukan yang ditemukan antara lain masalah penyakit tidak
menular dan gizi.Berdasarkan Riskesdas tahun 2013,Penyakit yang banyak ditemukan
pada lansia antara lain Hipertensi,arthritis,stroke,masalah gigi dan mulut,Penyakit paru
obstruktif menahun dan diabetes mellitus serta lansia under weight dan over weight.
Pada tahun 2016 pemerintah mencanangkan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan keluarga yang menjadikan kegiatan pemberdayaan keluarga secara
prioritas.Sejalan dengan program tersebut salah satu strategi dalm rencana Aksi Nasional
Kesehatan Lansia tahun 2016-2019 adalah meningkatkan peran lansia dlam upaya
peningkatan kesehaan keluarga dan masyarakat.
F. Sasaran
• Pra Usila : Usia 45-59 tahun
• Usila : Usia 60-69 tahun
• Usila dengan Resti : Usila 70 tahun keatas
• Keluarga dengan usia lanjut
Kenanga,
Pengelola Program Upaya Kesehatan Lansia
Puspita Sari
Nip: 198705072010012009
KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH/PJP LANSIA
PROGRAM UPAYA KESEHATAN LANSIA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGA
TAHUN 2019
PUSKESMAS KENANGA
A. Pendahuluan
Jumlah penduduk lanjut usia(Lansia) didunia saat ini mengalami peningkatan dengan
cepat.Berdasarkan batasan umur menurut WHO,lansia adalah seseorang yang mencapai
usia 60 tahun keatas.Hal ini merupakan salah satu dampak keberhasilan pembangunan
dan kemajuan teknologi yang berakibat pada menurunnya angka kematian dan angka
kesakitan ibu dan anak,menurunnya angka fertilitas serta meningkatnya umur harapan
hidup (UHH).Dengan makin meningkatnya UHH,akan terjadi peningkatan populasi
lansia.Populasi lansia didunia diperkirakana meningkat dari 962 juta tahun 2017 menjadi
1,4 miliar pada tahun 2100(united nation,2017)
B. Latar Belakang
Pada tahun 2010,UHH di Indonesia mencapai 69,8 tahun,meningkat menjadi 70,9 tahun
pada tahun 2014 dan diperkirakan meningkat hingga 72,4 tahun pada tahun 2035
(BPS,2015).Peningkatan UHH ini berdampak pada terus bertambahnya penduduk lansia
dengan segala konsekuensinya.Sensus Penduduk (SP) menunjukkkan populasi lansia pada
tahun 2010 sebesar 18,1 juta jiwa atau 7,6% dari jumlah penduduk.
Proses Penuaan adalah proses yang terjadi seumur hidup,bahkan dimulai sejak di dalam
kandungan.Penuaan dapat diidentifikasikan sebagai proses perubahan program dalam
biologis,psikologis dan struktur social.Perubahan biologis menyebabkan kecenderungan
lansia menderita penyakit kronik degenerative.Berdasarkan Riskesdas 2013 sepuluh
penyakit kronik degenerative terbanyak pada lansia adalah
hiipertensi,arthritis,stroke,PPOK,Diabetes mellitus,Kanker,Penyakit jantung koroner,batu
ginjal,gagal ginjal dan gagal jantung.
Lansia cenderung menderita lebih dari satu penyakit(multipatologi).Litbangkes(2014)
menunjukkan bahwa lansia yang sehat tanpa penyakit sebesar 13%,dengan satu penyakit
34,6%,dua penyakit 28%,tiga penyakit 14,6%,empat penyakit 6,2%,Lima
Penyakit2,3%,enam penyakit 0,8% dan yang menderita lebih dari 6 penyakit 0,3%.Lansia
dimasukkan dalam kategori geriatric bila menderita 2 penyakit atau lebih.Banyaknya
penyakit yang diderita (multi patologis) dan meningkatnya tingkat disabilitas pada
lansia,merupakan indikasi dibutuhkannya Perawatan Jangka Panjang(PJP) Long term care
(LTC)/Home care.
F. Sasaran
Pelaksanaan kegiatan Kunjungan Rumah /PJP Lansia berdasarkan jadwal yang telah
ditetapkan.
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Kenanga,
Pengelola Program Upaya Kesehatan Lansia
Puspita Sari
Nip: 198705072010012009
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SKREENING PENDUDUK USIA 60 TAHUN KEATAS
PROGRAM UPAYA KESEHATAN LANSIA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGA
TAHUN 2019
PUSKESMAS KENANGA
A. Pendahuluan
Dengan makin meningkatnya UHH,akan terjadi peningkatan populasi lanjut usia ( lansia),
dengan jumlah lansia perempuan lebih banyak.Sensus penduduk menunjukkkan populasi
lansia pada tahun 2010 sebesar 18,1 jiwa atau 7,6 % dari jumlah penduduk.Proyeksi
penduduk dari BPS diperkirakan pada tahun 2020 penduduk lansia akan mencapai 27,09
juta atau 9,99% dari jumlah penduduk sedangkan pada tahun 2035 sebesar 48,20 juta
atau 15,77% dari jumlah penduduk.
B. Latar Belakang
F. Sasaran
Sasaran warga Negara Indonesia usia lanjut(berusia 60 tahun atau lebih) di wilayah
kabupaten/kota.
Kenanga,
Pengelola Program Upaya Kesehatan Lansia
Puspita Sari
Nip: 198705072010012009
PUSKESMAS KENANGA
I. Pendahuluan
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut merupakan sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan secara keseluruhan telah menetapkan indikator status kesehatan
gigi dan mulut masyarakat yang mengacu pada global Goals For Oral Health 2020
yang dikembangkan oleh FDI, WHO dan IDR.Salah satu program teknis dari
Departemen of Non –Communicable Disease Preventionand Health Promotion yang
mewadahi program kesehatan gigi dan mulut secara global adalah WHO Global Oral
Health Programme ( GOHP ). Program ini menyarankan negara-negara di dunia untuk
mengembangkan kebijakan pecegahan penyakit gigi dan mulut serta promosi
kesehatan gigi dan mulut. Kebijakan ini juga mendukung integrasi program kesehatan
gigi dan mulut dengan program kesehatan umum. Salah satu aksi prioritas dari
GOHP, salah satunya penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi di posyandu.
J. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2020 bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara
Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku
yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah
Republik Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggung
jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas diperkuat
dengan Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes serta Puskesmas Keliling, dan juga
Posyandu.
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang dapat menyerang
semua golongan umur yang bersifat progresif dan akumulatif.Hasil studi morbiditas
SKRT-Surkesnas 2001 menunjukkan prevalensi 10 kelompok penyakit yang dikeluhkan
maasyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dengan angka prevalensi
61 % penduduk, dengan persentase tertinggi pada golongan umur lebih dari 55 tahun ( 92
% ).Penyakit gigi dan mulut yang terbanyak dialami masyarakat di indonesia adalah karies
gigi dan penyakit periodontal.
Sehubungan dengan situasi indonesia saat ini terutama di bangka belitung ini,
apabila ada program yang melakukan pencegahan dan perlindungan gigi pada generasi
muda seawal mungkin, maka menjadi kebutuhan mendasar untuk memenuhi pelayanan
kesehatan gigi pada anak terutama pada aspek menyelamatkan apa yang masih
diselamatkan pada gigi anak bangsa disamping upaya edukatif untuk mempertahankan gigi
yang sehat.Oleh karena itu komponen KIE dan deteksi dan penanganan dini pada program
gigi merupakan upaya wajib untuk dilaksanakan.
Untuk itu tampak jelas bahwa status kesehatan gigi masyarakat yang optimal bisa
dicapai dengan meningkatkan upaya promotif - preventif sejak usia dini, sampai dengan
usia lanjut. Kebijakan pradigma sehat yang mengutamakan upaya promotif - preventif
disamping uapaya kuratif - rehabilitatif sangat tepat untuk mecapai sasaran.
P. Sasaran
Ibu Balita yang berada di posyandu di wilayah kerja, dengan jumlah peserta
berdasarkan daftar kunjungan.
Diharapkan suami/keluarga dapat ikut serta minimal 1 kali pertemuan
sehingga dapat mengetahui materi yang penting seperti tanda tanda bahaya
serta persiapan persalinan.
Diharapkan kader dapat hadir dan mengikuti kegiatan kelas ibu hamil
Kenanga,
Penanggung Jawab UKM
( )
U. Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat semakin terbuka dalam memberikan kritik bagi pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu substansi administrasi sangat berperan dalam mengatur dan
mengarahkan seluruh kegiatan organisasi pelayanan kesehatan dalam mencapai
tujuan. Reformasi dibidang kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan dan menjadikannya lebih efesien, efektif serta dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas perlu mengidentifikasi kebutuhan dan
harapan masyarakat/sasaran terhadap Upaya Puskesmas salah satunya Upaya
Kesehatan Masyarakat
V. Tujuan
W. Tujuan Umum
mengetahui informasi kebutuhan dan harapan sasaran terhadap Upaya Kesehatan
Masyarakat sehingga bisa dijadikan sebagai acuan untuk menyusun rencana
kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat sesuai yang dibutuhkan masyarakat atau
sasaran.
X. Tujuan Khusus
- Mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap upaya
kesehatan masyarakat
- Sebagai acuan untuk menyusun rencana kegiatan upaya Masyarakat
Z. Metoda
Kegiatan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran terhadap upaya
kesehatan masyarakat, pelaksana menggunakan kotak saran, wawancar dengan
sasaran, SMD, sms/tlpn untuk mendapatkan informasi kebutuhan masyarakat terhadap
Upaya Kesehatan Masyarakat.
AA. Sasaran
Masyarakat.
Petaling,............................................