Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN KE KELOMPOK LANSIA

PROGRAM UPAYA KESEHATAN LANSIA


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGA
TAHUN 2019

PUSKESMAS KENANGA

A. Pendahuluan

Salah satu keberhasilan pembangunan kesehatan dan kemajuan teknologi adalah


meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) yang memiliki korelasi positif terhadap
peningkatan populasi lanjut usia (lansia).Sementara itu,sesuai hasil Riset kesehatan dasar
Tahun 2013,Pola Penyakit terbanyak pada lansia sudah bergeser kearah penyakit kronik
degenerative dan cenderung menderita penyakit lebih dari satu (multi patologi).Kondisi
tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama,sehingga perlu upaya yang
tepat dan intensif untuk mewujudkan lansia yang sehat dan mandiri.

B. Latar Belakang

Masalah kesehatan yang ditemukan yang ditemukan antara lain masalah penyakit tidak
menular dan gizi.Berdasarkan Riskesdas tahun 2013,Penyakit yang banyak ditemukan
pada lansia antara lain Hipertensi,arthritis,stroke,masalah gigi dan mulut,Penyakit paru
obstruktif menahun dan diabetes mellitus serta lansia under weight dan over weight.
Pada tahun 2016 pemerintah mencanangkan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan keluarga yang menjadikan kegiatan pemberdayaan keluarga secara
prioritas.Sejalan dengan program tersebut salah satu strategi dalm rencana Aksi Nasional
Kesehatan Lansia tahun 2016-2019 adalah meningkatkan peran lansia dlam upaya
peningkatan kesehaan keluarga dan masyarakat.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus


1. Tujuan Umum
Sebagai acuan bagi petugas puskesmas dalm melaksanakan kegiatan
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya gambaran tentang situasi kesehatan yang akurat.
b. Meningkatnya kemampuan manajemen kesehatn yang lebih optimal
c.Tersedianya wadah integrasi untuk analisa dan peningkatan sistem informasi
manajemen kesehatan.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Perencanaan pelaksanaan kegiatan program posyandu lansia
a. Melakukan kujungan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. dan
kunjungan dilakukan bersama dengan tim lintas program.
b. Mempersiapkan tempat, sarana serta prasarana pelaksanaan konseling
dan pemeriksaan yang dilakukan :
 di seluruh Posyandu lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Kenanga.
 Sarana dan Prasarana pelaksanaan menggunakan kursi, alat tulis
menulis, Buku Catatan pemeriksaan, Alat timbangan, pengukur Tinggi
badan,Tensi darah, alat pemeriksaan darah sederhana, Daftar
kunjungan posyandu.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan kunjungan kesehatan program posyandu lansia menggunakan metode
konseling dan pemeriksaan kesehatan sederhana.

F. Sasaran
• Pra Usila : Usia 45-59 tahun
• Usila : Usia 60-69 tahun
• Usila dengan Resti : Usila 70 tahun keatas
• Keluarga dengan usia lanjut

G. Jadwal Pelakasanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan Program posyandu lansia ke posyandu berdasarkan jadwal
yang telah ditetapkan.

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


- Evaluasi Peserta dilakukan setelah pemeriksaan peserta dan hasil pemeriksaan
didokumentasikan.
- Evaluasi Petugas dilakuakan kepada peserta satu persatu setelah pelayanan
pemeriksaan dilakukan langsung.
- Evaluasi ini dilakukan oleh Koordinator Program posyandu lansia

I. Pencatatan dan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksanakan dengan
menggunakan Format Pelaporan yang telah ada.

Kenanga,
Pengelola Program Upaya Kesehatan Lansia

Puspita Sari
Nip: 198705072010012009
KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH/PJP LANSIA
PROGRAM UPAYA KESEHATAN LANSIA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGA
TAHUN 2019

PUSKESMAS KENANGA

A. Pendahuluan

Jumlah penduduk lanjut usia(Lansia) didunia saat ini mengalami peningkatan dengan
cepat.Berdasarkan batasan umur menurut WHO,lansia adalah seseorang yang mencapai
usia 60 tahun keatas.Hal ini merupakan salah satu dampak keberhasilan pembangunan
dan kemajuan teknologi yang berakibat pada menurunnya angka kematian dan angka
kesakitan ibu dan anak,menurunnya angka fertilitas serta meningkatnya umur harapan
hidup (UHH).Dengan makin meningkatnya UHH,akan terjadi peningkatan populasi
lansia.Populasi lansia didunia diperkirakana meningkat dari 962 juta tahun 2017 menjadi
1,4 miliar pada tahun 2100(united nation,2017)

B. Latar Belakang

Pada tahun 2010,UHH di Indonesia mencapai 69,8 tahun,meningkat menjadi 70,9 tahun
pada tahun 2014 dan diperkirakan meningkat hingga 72,4 tahun pada tahun 2035
(BPS,2015).Peningkatan UHH ini berdampak pada terus bertambahnya penduduk lansia
dengan segala konsekuensinya.Sensus Penduduk (SP) menunjukkkan populasi lansia pada
tahun 2010 sebesar 18,1 juta jiwa atau 7,6% dari jumlah penduduk.
Proses Penuaan adalah proses yang terjadi seumur hidup,bahkan dimulai sejak di dalam
kandungan.Penuaan dapat diidentifikasikan sebagai proses perubahan program dalam
biologis,psikologis dan struktur social.Perubahan biologis menyebabkan kecenderungan
lansia menderita penyakit kronik degenerative.Berdasarkan Riskesdas 2013 sepuluh
penyakit kronik degenerative terbanyak pada lansia adalah
hiipertensi,arthritis,stroke,PPOK,Diabetes mellitus,Kanker,Penyakit jantung koroner,batu
ginjal,gagal ginjal dan gagal jantung.
Lansia cenderung menderita lebih dari satu penyakit(multipatologi).Litbangkes(2014)
menunjukkan bahwa lansia yang sehat tanpa penyakit sebesar 13%,dengan satu penyakit
34,6%,dua penyakit 28%,tiga penyakit 14,6%,empat penyakit 6,2%,Lima
Penyakit2,3%,enam penyakit 0,8% dan yang menderita lebih dari 6 penyakit 0,3%.Lansia
dimasukkan dalam kategori geriatric bila menderita 2 penyakit atau lebih.Banyaknya
penyakit yang diderita (multi patologis) dan meningkatnya tingkat disabilitas pada
lansia,merupakan indikasi dibutuhkannya Perawatan Jangka Panjang(PJP) Long term care
(LTC)/Home care.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus


1. Tujuan Umum
Sebagai acuan bagi petugas puskesmas dalam melaksanakan kegiatan dan
mengembangkan perawatan jangka panjang yang optimal kepada lansia yang mengalami
penurunan kapasitas fungsional,sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan
kualitas hidupnya.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya konsep perawatan jangka panjang bagi lansia/LTC dan system rujukannya
b. Dipahaminya indikasi perawatan jangka panjang bagi lansia
c.Dipahaminya prinsip pelayanan kesehatan dalam perawatan jangka panjang bagi lansia.
d.Diterapkannya pedoman pelayanan perawatan jangka panjang oleh puskesmas sesuai
kebijakan yang berlaku.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Pada prinsipnya pelaksananaan kegiatan melalui pendekatan holistikdan denagn
menerapkan continuum of care.kedua prinsip ini diimplementasikan secara terintegrasi.
1. Pendekatan holistic
Menggunakan pendekatan holistic untuk memenuhi kebutuhan lansia dari aspek
kesehatan fisik,psikologis,social-budaya dan spiritual.
2. Prinsip continuum of care
Pelayanan yang berkesinambungan dari pelayanan PJP yang berbasiss komunitas ke
pelayanan berbasis rumah sakit dan sebaliknya.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pelaksanaan di tingkat puskesmas:
1. Perencanaan: pengumulan data dasar,Bentuk Tim
2. Pelaksanaan :Sosialisasi dan advokasi PJP,identifikasi mitra kerja dan membangun
kemitraan ,Sistem pencatatan dan pelaporan

Pelaksanaan di tingkat Individu:


1. Perencanaan :Bentuk Tim,Pengkajian,membuat rencana Kegiatan
2. Pelaksanaan : P3G,Pelayanan medis,Pelayanan keperawatan,pelayanan
kesehatan lainnya,Pelayanan social,mental,spiritual.

F. Sasaran

G. Jadwal Pelakasanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Kunjungan Rumah /PJP Lansia berdasarkan jadwal yang telah
ditetapkan.
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

- Kegiatan ini merupakan tahap penilaian dalam melaksanakan rencana tindakan


yang telah ditentukan, sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan dari proses
pelayanan PJP.
- Penilaian dilakukan dengan membandingkan kualitas pelayanan PJP yang ada di
masyarakat dan kondisi lansia yang dilayani dengan ketercapaian tujuan yang
telah ditetapkan.
- Evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan dengan melibatkan pengelola
layanan PJP, tenaga kesehatan, keluarga, caregiver, lansia serta pihak terkait
lainnya.

- Pencatatan dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksnanakan


dengan menggunakan Format Pelaporan yang telah ada.

Kenanga,
Pengelola Program Upaya Kesehatan Lansia

Puspita Sari
Nip: 198705072010012009
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SKREENING PENDUDUK USIA 60 TAHUN KEATAS
PROGRAM UPAYA KESEHATAN LANSIA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGA
TAHUN 2019

PUSKESMAS KENANGA

A. Pendahuluan

Salah satu dampak keberhasilan pembangunan dan kemajuan teknologi adalah


meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH).Setiap tahun,UHH terus mengalami
peningkatan.Pada tahun 2010.UHH Indonesia berada pada angka 69,8 tahun,tahun2012
berada pada angka 70,2 tahun dan pada tahun 2016 mencapai 70,9 tahun.UHH Indonesia
diproyeksikan meningkat dari 69,8 tahun pada tahun 2010 menjadi 72,4 tahun pada
tahun 2035.Berdasarkan data ini,UHH perempuan lebih tinggi (72,9 tahun) dibandingkan
laki-laki (69,0 tahun).

Dengan makin meningkatnya UHH,akan terjadi peningkatan populasi lanjut usia ( lansia),
dengan jumlah lansia perempuan lebih banyak.Sensus penduduk menunjukkkan populasi
lansia pada tahun 2010 sebesar 18,1 jiwa atau 7,6 % dari jumlah penduduk.Proyeksi
penduduk dari BPS diperkirakan pada tahun 2020 penduduk lansia akan mencapai 27,09
juta atau 9,99% dari jumlah penduduk sedangkan pada tahun 2035 sebesar 48,20 juta
atau 15,77% dari jumlah penduduk.

B. Latar Belakang

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia.seseorang tidak bisa memenuhi


seluruh kebutuhan hidupnya jika berada dalam kondisi tidak sehat.sehingga kesehatan
merupakan modal setiap individu meneruskan kehidupannya secara layak.

Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga Negara


memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
dasar,setiap individu bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan
orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya,sehingga pada dasarnya pemenuhan
kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan adalah tanggungjawab setiap warga
negaranya.Meskipun upaya untuk memenuhi kebutuhan bidang kesehatan melekat pada
setiap warga Negara,namun mengingat karakteristik barang/jasa kesehatan tidak dapat
diusahakan/diproduksi sendiri secara langsung oleh masing-masing warga Negara,maka
pelaksanaan urusan tersebut diatur dengan standar pelayanan minimal (SPM) untuk
memastikan ketersediaan layanan tersebut bagi seluruh warga Negara.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus


1.Tujuan Umum
Sebagai acuan bagi petugas puskesmas dalam melaksanakan kegiatan dalam penyusunan
rencana untuk pelaksanaan kegiatan.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya konsep Standar pelayanan Minimal pada lansia
b. Dipahaminya indikasi Standar pelayanan Minimal pada lansia
c.Dipahaminya prinsip pelayanan Standar pelayanan Minimal pada lansia
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining usia lanjut sesuai
standar pada warga Negara usia 60 tahun keatas diwilayah kerja puskesmas kenanga
dalam kurun waktu satu tahun.
Rincian Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar meliputi:
1.Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2.Skrining Faktor resiko Penyakit menular dan penyakit tidak menular
3.Pengukuran Tinggi badan,berat badan dan lingkar Perut
4.Pengukuran Tekanan darah
5.Pemeriksaan gula darah
6.Pemeriksaan gangguan mental
7.Pemeriksaan tingkat keandirian usia lanjut
8.Pemeriksaan gangguan kognitif
9.Anamnesa Perilaku beresiko

E. Cara Melaksanakan Kegiatan

1. Penetapan sasaran usia lanjut(berusia 60 tahun atau lebih) di wilayah


kabupaten/kota dalam satu tahun.
2. Pelayanan edukasi yang dilaksanakan di Faskes atau UKBM atau kunjungan
Rumah
3. Pelayanan screening faktor resiko untuk penyakit menular dan penyakit tidak
menular
4. Tindak lanjut skrining kesehatan meliputi melakukan rujukan jika diperlukan
dan memberikan penyuluhan kesehatan.

F. Sasaran

Sasaran warga Negara Indonesia usia lanjut(berusia 60 tahun atau lebih) di wilayah
kabupaten/kota.

G. Jadwal Pelakasanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan skrining Lansia berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan.

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Capaian kegiatan skrining dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada
warga Negara usia 60 tahun atau lebih dinilai dari cakupan warga Negara berusisa 60
tahun atau lebih yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Persentase wrga Negara usia Jumlah warga Negara berusia 60 tahun atau 60
tahun keatas yang lebih yang mendapat skrining kesehatan sesuai
mendapatkan skrining = standar minimal 1 kali yang ada di wilayah kerja
kesehatan sesuai standar kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah semua warga Negara berusia 60 tahun


atau lebih yang ada di suatu wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu
tahun yang sama

- Pencatatan dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksnanakan


dengan menggunakan Format Pelaporan yang telah ada.

Kenanga,
Pengelola Program Upaya Kesehatan Lansia

Puspita Sari
Nip: 198705072010012009

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI

KE POSYANDU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGA


TAHUN 2016

PUSKESMAS KENANGA

I. Pendahuluan
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut merupakan sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan secara keseluruhan telah menetapkan indikator status kesehatan
gigi dan mulut masyarakat yang mengacu pada global Goals For Oral Health 2020
yang dikembangkan oleh FDI, WHO dan IDR.Salah satu program teknis dari
Departemen of Non –Communicable Disease Preventionand Health Promotion yang
mewadahi program kesehatan gigi dan mulut secara global adalah WHO Global Oral
Health Programme ( GOHP ). Program ini menyarankan negara-negara di dunia untuk
mengembangkan kebijakan pecegahan penyakit gigi dan mulut serta promosi
kesehatan gigi dan mulut. Kebijakan ini juga mendukung integrasi program kesehatan
gigi dan mulut dengan program kesehatan umum. Salah satu aksi prioritas dari
GOHP, salah satunya penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi di posyandu.

J. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2020 bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara
Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku
yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah
Republik Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggung
jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas diperkuat
dengan Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes serta Puskesmas Keliling, dan juga
Posyandu.

Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan


kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama. Dalam menjalankan fungsinya, Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu
dan bayi.

Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang dapat menyerang
semua golongan umur yang bersifat progresif dan akumulatif.Hasil studi morbiditas
SKRT-Surkesnas 2001 menunjukkan prevalensi 10 kelompok penyakit yang dikeluhkan
maasyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dengan angka prevalensi
61 % penduduk, dengan persentase tertinggi pada golongan umur lebih dari 55 tahun ( 92
% ).Penyakit gigi dan mulut yang terbanyak dialami masyarakat di indonesia adalah karies
gigi dan penyakit periodontal.
Sehubungan dengan situasi indonesia saat ini terutama di bangka belitung ini,
apabila ada program yang melakukan pencegahan dan perlindungan gigi pada generasi
muda seawal mungkin, maka menjadi kebutuhan mendasar untuk memenuhi pelayanan
kesehatan gigi pada anak terutama pada aspek menyelamatkan apa yang masih
diselamatkan pada gigi anak bangsa disamping upaya edukatif untuk mempertahankan gigi
yang sehat.Oleh karena itu komponen KIE dan deteksi dan penanganan dini pada program
gigi merupakan upaya wajib untuk dilaksanakan.
Untuk itu tampak jelas bahwa status kesehatan gigi masyarakat yang optimal bisa
dicapai dengan meningkatkan upaya promotif - preventif sejak usia dini, sampai dengan
usia lanjut. Kebijakan pradigma sehat yang mengutamakan upaya promotif - preventif
disamping uapaya kuratif - rehabilitatif sangat tepat untuk mecapai sasaran.

K. Tujuan umum dan tujuan khusus


L. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku masyarakat untuk
memelihara kesehatan gigi dan mulut. Serta tercapainya derajat kesehatan gigi
dan mulut yang optimal.
M. Tujuan Khusus
 Meningkatkan peran serta orang tua dalam upaya promotif dan preventif.
 Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu bayi dan balita cara
merawat kesehatan gigi, cara menggosok gigi yang baik dan benar.
 Pencegahan penyakit gigi, dan kerusakan gigi pada balita secara dini.
 Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta di
posyandu yang memerlukan.

N. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Perencanaan pelaksanaan kunjungan gigi ke posyandu
c. Melakukan kujungan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. dan
kunjungan dilakukan bersama dengan tim lintas program.
d. Mempersiapkan tempat, sarana serta prasarana pelaksanaan konseling dan
pemeriksaan yang dilakukan :
 di seluruh Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kenanga.
 Sarana dan Prasarana pelaksanaan menggunakan tikar/karpet atau
kursi, alat tulis menulis, Buku Catatan pemeriksaan, Alat peraga
berupa pantom gigi, Instrumen pemeriksaan gigi, Daftar kunjungan
posyandu.

O. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan kunjungan kesehatan gigi menggunakan metode konseling dan pemeriksaan
gigi perorangan.

P. Sasaran
 Ibu Balita yang berada di posyandu di wilayah kerja, dengan jumlah peserta
berdasarkan daftar kunjungan.
 Diharapkan suami/keluarga dapat ikut serta minimal 1 kali pertemuan
sehingga dapat mengetahui materi yang penting seperti tanda tanda bahaya
serta persiapan persalinan.
 Diharapkan kader dapat hadir dan mengikuti kegiatan kelas ibu hamil

Q. Jadwal Pelakasanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan kunjungan gigi ke posyandu berdasrkan jadwal yang telah
ditetapkan.
R. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
- Evaluasi Peserta dilakukan sebelum materi disampaikan dalam bentuk Konseling
ataupun Penyuluhan setelah penyampaian materi selesai baru dilakukan
pemeriksaan.
- Evaluasi Petugas dilakuakan kepada peserta satu persatu setelah pelayanan gizi,
pemeriksaan ini dilakukan langsung kepada bayi dan balita
- Evaluasi ini dilakukan oleh Bidan Koordinator Puskesmas

S. Pencatatan dan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksnanakan dengan
menggunakan Format Pelaporan yang telah ada.

Kenanga,
Penanggung Jawab UKM

Sri Widayati M.Keb


Nip: 197310221993012001
Petaling,............................................

Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat

( )

KERANGKA ACUAN KEGIATAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN


MASYARAKAT/SASARAN TERHADAP UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS PETALING
T. Pendahuluan
Pemberian pelayanan publik yang berkualitas dan mampu memberikan kepuasan
masyarakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh Pemerintah, salah
satunya adalah menyediakan fasilitas kesehatan yang berkualitas. Puskesmas adalah
organisasi fungsional dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar dari
pemerintah bagi masyarakat luas yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu.

U. Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat semakin terbuka dalam memberikan kritik bagi pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu substansi administrasi sangat berperan dalam mengatur dan
mengarahkan seluruh kegiatan organisasi pelayanan kesehatan dalam mencapai
tujuan. Reformasi dibidang kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan dan menjadikannya lebih efesien, efektif serta dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas perlu mengidentifikasi kebutuhan dan
harapan masyarakat/sasaran terhadap Upaya Puskesmas salah satunya Upaya
Kesehatan Masyarakat
V. Tujuan
W. Tujuan Umum
mengetahui informasi kebutuhan dan harapan sasaran terhadap Upaya Kesehatan
Masyarakat sehingga bisa dijadikan sebagai acuan untuk menyusun rencana
kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat sesuai yang dibutuhkan masyarakat atau
sasaran.
X. Tujuan Khusus
- Mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap upaya
kesehatan masyarakat
- Sebagai acuan untuk menyusun rencana kegiatan upaya Masyarakat

Y. Kegiatan pokok dan Rincian Kegiatan


Megidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan harapan Masyarakat terhadap
Upaya Kesehatan Masyarakat, membuat rencana tindak lanjut dan melaksanakan
kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat berdasarkan rencana.

Z. Metoda
Kegiatan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran terhadap upaya
kesehatan masyarakat, pelaksana menggunakan kotak saran, wawancar dengan
sasaran, SMD, sms/tlpn untuk mendapatkan informasi kebutuhan masyarakat terhadap
Upaya Kesehatan Masyarakat.
AA. Sasaran
Masyarakat.

BB. Jadwal Kegiatan


Setahun sekali bulan November

CC. Rencana Evaluasi


Setahun sekali bulan November

DD. Pencatatan dan Pelaporan


Notulen, laporan kegiatan.

Petaling,............................................

Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai