Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SKRENING LANSIA

Disusun Oleh:
Ulfatur Rohmah S,ST

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN


DINAS KESEHATAN KABUPATEN PAMEKASAN
UPT PUSKESMAS PANAGUAN
TAHUN 2020
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PANAGUAN
Jalan Raya Panaguan Kecamatan Proppo 69363
No. Telpon 082331220905 Email : pkmpanaguan@gmail.com
Website : uptpuskesmaspanaguan.blogspot.co.id

A. PENDAHULUAN
Menurut sensus tahun 2010 jumlah lansia adalah 18,1 juta jiwa. Usia
harapan hidup di Indonesia meningkat dari 68,6 tahun (2004) menjadi 69,8
tahun (2010) menurut BPS. Pada tahun 2014 berdasarkan data susenas
mencapai 20,24 juta jiwa (8,03% dari total penduduk). Indonesia termasuk 5
besar dengan jumlah lansia terbanyak di dunia. Lansia dengan kondisi sehat
di Indonesia tidak sampai 2 persen dari total populasi lansia. Kebanyakan
lansia menderita penyakit sendi, hipertensi, katarak, stroke,jantung,gangguan
mental emosional,dan diabetes.
Pembinaan kesehatan lansia merupaka salah satu kegiatan yang
terus menerus digalakan untuk mewujudkan lansia sejahtera,bahagia dan
berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya, hal ini
merupakan suatu upaya menghadapi peningkatan status dan derajat
kesehatan rakyat Indonesia yang memberikan dampak pada peningkatan
usia harapan hidup.

.
B. LATAR BELAKANG

Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses


perubahan menjadi seorang yang lemah dan renta yang di akibatkan karena
berkurangnya sebagian besar cadangan sistem fisiologis, dan meningkatkan
kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian. Menurut data dari biro
pusat statistik (2012), di Indonesia jumlah penduduk 60 tahun ke atas (lanjut
usia) menurut kab/kota dengan keadaan kesehatan cukup sebesar
15.454.360, dengan keadaan kesehatan baik 39 %, keadaan kesehatan
cukup besar 43 % dan dengan keadaan kesehatan kurang sebesar 18 %.
Sejak tahun 2010 penyakit tidak menular menjadi penyebab terbesar
kematian dan kecatatan stroke, kecelakaan, jantung, kanker,diabetes). Tanpa
upaya yang kuat tren penyakit tidak menular ke depan masih terjadi. Hal
tersebut menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik biologis, mintal
maupun social ekonomi. Dengan meningkatnya jumlah kelompok lansia harus
diupayakan agar kelompok lansia tetap mempunyai kondisi fisik dan mental
yang prima untuk menjadi sumber daya manusia yang optimal.
C. VISI, MISI DAN MOTTO
1. VISI
Terwujudnya UPT Puskesmas Panaguan dengan Pelayanan Bermutu,
menuju masyarakat sehat tahun 2025.

2. MISI
a. Meningkatkan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
b. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat, Berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat.
c. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan sesuai Standart Kesehatan, Bermutu
Aman dan Terjangkau.
d. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang memenuhi Standart dan
Profesional.
3. MOTO
Pelayanan Terbaik Kami Untuk Masyarakat

D. TATA NILAI
RADHIN ( Ramah, Aman, Dedikasi, Humanis, Inovatif, Nyaman )

 Ramah: Memberikan Pelayanan dengan sikap terbuka, sabar, sopan dan


santun
 Aman: Keamanan bagi klien dan Petugas selalu diutamakan
 Dedikasi: Mampu memberikan pelayanan dengan penuh semangat dan
tanggung jawab
 Inovatif: Memiliki ide-ide kreatif untuk peningkatan mutu pelayanan
 Nyaman:Memberikan kenyamanan pada setiap layanan kesehatan
E. TUJUAN
a. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
prefentif promotive dan kuratif yang dilaksanakan secara terpadu
dan berkesinambungan.
b. Tujuan khusus
1. Terlaksananya pelayanan kesehatan pada lansia sesuai standar
skrining kesehatan usia produktif (PMK 4 tahun 2019)
2. Terlaksananya pelayanan kesehatan terstandar pada warga
negara Indonesia usia 60 tahun keatas
3. Terlaksananya skrining lansia menyuluruh diwilayah kecamatan
jaringan
F. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN


skrening Lansia 1. Menyusun rencana kegiatan
2. Koordinasi dengan kasatpel
dan petugas lansia keluran
3. Menyiapkan ATK,form ADL
AMT GDS
4. Menyiapkan lansia KIT
5. Mencatat hasil skrening
dikohort lansia

G. SASARAN
1. Lansia baru (60>thn)
2. Lansia resti baru (70>thn)
H. METODE
1. Pendaftaran lansia dipuskesmas/ diposyandu lansia
2. Wawancara mengenai status penyakit keluarga dan diri sendiri
3. Pemeriksaan status mental dan cognitive menggunakan form
ADL,AMT,dan GDS
4. Pengukuran BB TB dan lingkar perut
5. Pemeriksaan laboratorium sederhana (gula darah sewaktu dan kolestrol)
6. Pencatatan dibuku kesehatan lansia dan kohort lansia
7. Memberi rujukan jika ada hasil yang tidak normal.

I. PEMBIAYAAN
Sumber biaya dari kegiatan skrening lansia berasal dari dana BOK berupa
perjalanan dinas yaitu sebesar 17 pos x 2 orang x 6 kali x Rp. 25.000 = Rp.
5.100.000
J. JADWAL PELAKSANAAN KEGITAN
K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan : Hasil Kegiatan skrening lansia di 17 posyandu lansia wilayah


kerja UPT Puskesmas Panaguan dicatat dan didokumentasikan oleh
penanggung jawab Program lansia. Hal –hal yang perlu dicatat adalah tipe
pws lansia mordibitas lansia, hasil dari penyuluhan kelompok lansia di pos
lansia, hasil kunjungan intervensi lansia resti dan hasil home care pada
lansia, 11 desa wilayah UPT Puskesmas Panaguan.

2. Pelaporan ; Hasil pencatatan tersebut dilaporkan kepada PJ UKM dan


Kepala Puskesmas 3 hari sebelum pralokmin
3. Evaluasi : PJ UKM bersama Kepala UPT Puskesmas Panaguan melakukan
Evaluasi kinerja dan tehnis pelaksanaan survei perindukan malaria
A. PENUTUP
Dengan tersusunnya kerangka acuan kegiatan skrenning lansia
diharapkan menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, sehingga
tujuan dari kegiatan ini dapat terlaksana secara maksimal.

Pamekasan, 30-januari 2021


Penanggung Jawab UKM Pelaksana Program Lansia

LILIK HIDAYATI, S.ST ULFATUR ROHMAH S,ST

NIP. 19760502 200501 2 012

Kepala UPT Puskesmas Panaguan

NURUL INAYAH, S.ST

NIP. 19771103 200501 2 006

Anda mungkin juga menyukai