PENYULUHAN HIV/AIDS
Disusun Oleh:
Robiatun Daniatun AMD.Keb
A. PENDAHULUAN
Jumlah penderita HIV di Indonesia tahun 2012 mengalami peningkatan
dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan penderita AIDS mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sejak tahun 1987
hingga 2005, jumlah orang yang sudah masuk dalam stadium AIDS lebih
banyak dilaporkan daripada yang baru terinfeksi HIV. Sementara itu mulai
2006 hingga 2012, sudah lebih banyak orang terinfekssi HIV dan belum
masuk stadium AIDS ditemukan.
Berdasarkan data dari kementrian kesehatan pada tahun 2012
ditemukan kasus HIV sebanyak 21.511 orang dan AIDS sebanyak 5.686
orang. Salah satu tantangan penanggulangan HIV-AIDS adalah peningkatan
pengetahuan anak sekolah dan remaja tentang HIV-AIDS. Pasalanya,
berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010 yang dilaksanakan
Kemenkes menunjukkan masih rendahnya pengetahuankomprehensif
tentang HIV-AIDS pada penduduk usia 15-24 tahun, yakni 11,4 %
B. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual.
Pola karakteristik pesatnya tumbuh kembang ini menyebabkan remaja
mempunyai sifat khas yang sama yaitu mempunyai rasa
keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan
serta cenderung berani menanggung resiko atas perbuatannya tanpa
didahului oleh pertimbangan yang matang.
Pada awal decade yang lalu, penyalahgunaan NAPZA pada
remaja belum semarak seperti saat ini dan infeksi HIV/ AIDS masih
sangat langka. Perilaku seksual beresiko di kalangan remaja belum
terungkap dalam angka yang mengkhawatirkan. Kesehatan remaja
pada masa itu belum menjadi prioritas. Keadaan tersebut berangsur
berubah dimana terjadi kecenderungan peningkatan perilaku tidak
sehat pada remaja.
Sementara itu dari beberapa survey dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih rendah.
Salah satu contoh: 46,2% remaja masih menganggap bahwa
perempuan tidak akan hamil hanya dengan sekali melakukan
hubungan seks. Kesalahan persepsi ini sebagian besar diyakini oleh
remaja pria (49,7%) dibandingkan dengan remaja putri (42,3%)
(LDUI&BKKBN,1999).
Dari survei yang sama juga terungkap bahwa hanya 19,2%
remaja menyadari peningkatan resiko untuk tertular Infeksi Menular
Seksual (IMS) bila memiliki pasangan lebih dari satu. 51% mengira
bahwa mereka akan beresiko tertular HIV/AIDS hanya bila
berhubungan seksual dengan Pekerja Seks Komersial (PSK).
Perilaku beresiko yang mereka lakukan dapat mengakibatkan
terjadinya Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), terjangkitnya Penyakit
Menular Seksual (PMS), terpaparnya tindak kekerasan, serta
timbulnya komplikasi akibat penyalahgunaan NAPZA.
Semua keadaan yang disebutkan diatas menunjukkan besarnya
masalah kesehatan pada remaja saat ini dan mengisyaratkan
perlunya penanganan dengan segera secara lebih bersungguh
sungguh. Untuk itu diperlukan penyuluhan HIV AIDS pada siswa
sekolah menengah (remaja) agar penyebaran penyakit ini dapat di
tekan.
C. VISI, MISI DAN MOTTO
1. VISI
Terwujudnya UPT Puskesmas Panaguan dengan Pelayanan Bermutu,
menuju masyarakat sehat tahun 2025.
2. MISI
a. Meningkatkan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
b. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat, Berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat.
c. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan sesuai Standart Kesehatan, Bermutu
Aman dan Terjangkau.
d. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang memenuhi Standart dan
Profesional.
3. MOTO
Pelayanan Terbaik Kami Untuk Masyarakat
D. TATA NILAI
RADHIN ( Ramah, Aman, Dedikasi, Humanis, Inovatif, Nyaman )
b. Tujuan khusus
G. SASARAN
Siswa/siswi SMP dan SMA sederajat
H. METODE
1.health education/ penyuluhan
2. tanya jawab
I. PEMBIAYAAN
-
J. JADWAL PELAKSANAAN KEGITAN
K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN