Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

KUNJUNGAN RUMAH PENDERITA DIARE UNTUK MELIHAT


KEPATUHAN MINUM ORALIT DAN ZINC
UPT PUSKESMAS JATIBANTENG

UPT PUSKESMAS JATIBANTENG


DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO
TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIBANTENG
Jl. Jatibanteng (0338)895019 - Jatibanteng 68357
e-mail : puskesmasjatibanteng@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KUNJUNGAN RUMAH PENDERITA DIARE UNTUK MELIHAT
KEPATUHAN MINUM ORALIT DAN ZINC

I. PENDAHULUAN
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena upaya
kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia untuk semua
umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab
kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di
perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga menggambarkan hubungan penyakit
degeneratif seperti sindroma metabolik, stroke, hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan
status sosial ekonomi masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain). Prevalensi gizi buruk
yang berada di atas rata-rata nasional (5,4%) ditemukan pada 21 provinsi dan 216 kabupaten/kota.
Sedangkan berdasarkan gabungan hasil pengukuran gizi buruk dan gizi kurang Riskesdas 2007
menunjukkan bahwa sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi gizi buruk dan gizi kurang di
atas prevalensi nasional sebesar 18,4%. Namun demikian, target rencana pembangunan jangka
menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi yang diproyeksikan sebesar 20%, dan target
Millenium Development Goals sebesar 18,5% pada 2015, telah dapat dicapai pada 2007.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya untuk memperluas
jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu pelayanan
yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama keluarga
miskin rawan kesehatan/risiko tinggi. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Salah satu upaya kesehatan
pengembangan yang dilakukan oleh Puskesmas Gerung adalah program Perawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas). Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
128/Menkes/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas, upaya perawatan kesehatan
masyarakat merupakan upaya program pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.

II. LATAR BELAKANG


Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan maslah kesehatan masyarakat di
Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke
tahun. Di dunia, sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare, sebagian kematian
tersebut terjadi di negara berkembang. Rata-rata anak usia kurang dari tiga tahun di negara
berkembang mengalami episode diare 3 kali dalam setahun.
Pemberian zinc dan oralit selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat
keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja dan
menurunkan kekambuhan terjadinya diare pada tiga bulan berikutnya. Berdasarkan bukti ini,
semua anak dengan diare harus diberi oralit dan zinc segera saat anak mengalami
diare. Setelah diberikan pengobatan, petugas kesehatan perlu melakukan monitoring terhadap
kepatuhan penderita minum obat dan mengetahui perkembangan kondisi penderita serta
kemungkinan terjadinya penularan terhadap masyarakat di lingkungan sekitar tempat
tinggalnya.
Strategi program pengendalian penyakit diare yaitu melaksanakan tata laksana diare
yang standar di sarana kesehatan melalui Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE),
meningkatkan tatalaksana penderita diare di rumah tangga yang tepat dan benar, meningkatkan
SKD dan penanggulangan KLB diare, melaksanakan upaya pencegahan yang efektif dan
melaksanakan monitoring dan evaluasi.

III. DASAR HUKUM


Permenkes Nomor 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas.
Permenkes RI No.949/Menkes/SK.VIII/2004 Tentang Diare

IV. TUJUAN UMUM


Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor terkait.

V. TUJUAN KHUSUS
1. Melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar, di tingkat rumah tangga
/masyarakat.
2. Melaksanakan surveilans dan sistem kewaspadaan dini penanggulangan KLB diare.
3. Melakukan monitoring individu dan kelompok rawan diare untuk mencapai kualitas
pelaksanaan pengendalian penyakit diare secara maksimal dan melakukan evaluasi untuk
mengetahui hasil kegiatan program serta sebagai dasar perencanaan selanjutnya.

VI.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok:

memberikan informasi kesehatan tentang Penyakit Diare, cara penanganan diare di rumah kepada
orangtua yang memiliki balita dengan pemberian oralit dan zinc.

Rincian kegiatan :

1. Petugas menentukan jadwal dan sasaran kunjungan rumah

2. Petugas membuat surat pemberitahuan kesetiap desa.

3. Petugas menetukan metode yang akan digunakan saat memberikan materi tentang
diare.
4. Petugas membawa media peraga cara membuat oralit di rumah serta cara penanganan
diare di rumah.
VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Melakukan pendekatan kepada keluarga dengan menjelaskan tujuan dari kunjungan rumah
2. Melakukan pemeriksaan fisik

3. Mengkaji kondisi lingkungan keluarga yang mempengaruhi kesehatan

4. Mengidentifikasi masalah kesehatan pasien

5. Mengidentifikasi tingkat kemandirian keluarga

6. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang cara penggunaan oralit Serta perawatan diare
dirumah

7. Memotivasi keluarga untuk melakukan perawatan diare pada balita sesuai anjuran

8. Melakukan penilaian terhadap keberhasilan penyuluhan kesehatan yang telah dilakukan

9. Mendokumentasikan tindakan yang telah di lakukan

VIII. SASARAN
Orangtua balita penderita Diare.

IX. JADWAL PELAKSANAA


Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan januari sampai bulan desember

X. SUMBER DANA

Sumber dana bantuan transport petugas kunjungan rumah penderita diare untuk melihat
kepatuhan minum oralit dan zinc

XI. EVALUASI
Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan dievaluasi. Evaluasi terhadap jadwal
kegiatan dilakukan oleh penanggung jawab upaya puskesmas.

XII. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Kerangka acuan kegiatan

2. Bukti pelaksanaan kegiatan

3. Dokumentasi hasil kegiatan

XIII. DOKUMENTASI

Foto hasil kegiatan.


Mengetahui Sumbermalang, 0 1 F e b r u a r i 2023
Kepala UPT Puskesmas Jatibanteng Programer Diare

Amrozi S,Kep,Ners
Nela yuniar, AM.Keb
NIP. NIP. -

Anda mungkin juga menyukai