A. PENDAHULUAN
Pemberdayaan pada dasarnya adalah memampukan masyarakat dalam melakukan sesuatu
secara mandiri dengan memanfaatkan segala potensi yang ada. Pemberdayaan juga diartikan
sebagai proses untuk membuat masyarakat TAHU, MAU dan MAMPU dalam meningkatkan peri
kehidupan mereka sekaligus sebagai proses pembelajaran di masyarakat (learning society process)
khususnya bidang kesehatan. Sesuai dengan prinsip pemberdayaan, secara bertahap proses
dampingan tersebut dikurangi, sehingga tercipta suatu masyarakat belajar yang aktif (active
learning society). Dalam proses pendampingan, dikembangkan sejauh mungkin partisipasi
masyarakat, baik dalam perencanaan, pelaksanaan sampai kepada evaluasi program. Posisi
pendamping betul-betul sebagai fasilitator saja, yang tugasnya memberikan stimulan. Proses
pengambilan keputusan program tetap dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Hal ini dimaksudkan
agar terbentuk rasa memiliki terhadap program, rasa percaya diri dan tanggung-jawab dari
masyarakat. Motto pendamping dalam hal ini; “menabur benih tetapi tidak ikut menuai” (Nurasa,
2011).
B. LATAR BELAKANG
Dilakukan pendekatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yaitu merubah perilaku
higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan dengan cakupan
wilayah kabupaten (district-wide). Pendekatan STBM dilaksanakan melalui proses pelembagaan 3
(tiga) strategi penyelenggaraan STBM yang merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi
yaitu: a) Penciptaan lingkungan yang kondusif; b) Peningkatan kebutuhan sanitasi; dan c)
Peningkatan penyediaan akses sanitasi. Dengan pelaksanaan tiga strategi secara konsisten
diharapkan akses universal air minum dan sanitasi tahun 2019 yaitu 100 % akses sanitasi layak
dapat dicapai. Ketiga komponen sanitasi total tersebut menjadi landasan strategi pelaksanaan untuk
pencapaian 5 (lima) pilar STBM yaitu: Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAM-RT),
Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT), dan Pengamanan LimbahCair Rumah Tangga
(PLRT).
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
MengetahuimengenaiPerilakuHidupBersihdanSehat ( PHBS ) di rumahtangga
Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) di rumahtangga
b. Tujuankhusus
Setiaprumahtanggameningkatkesehatannyadantidakmudahsakit
Rumahtanggasehatdapatmeningkatproduktivitaskerjaanggotakeluarga
Meningkatkanaksesinformasidanevaluasikepadamasyarakat di tatananrumahtangga
4. SASARAN
Sasaran survey PHBS rumahtanggaadalahrumahtangga yang sudahditentukansebagaisampel
Tahun 2016
N
Kegiatan Ja Fe Me Ju Ag Se No
o
n b Mar Apr i Jun l s p Okt v Des
1 Survey PHBS
tatananRumahTangg
a
I. PENDAHULUAN
III. TUJUAN
A. Tujuan Umun
MeningkatnyakemandiriandanperansertawargasekolahdalamPerilakuBersihHidup Sehat
(PHBS), sehinggaanaksekolahtumbuhsehat, cerdasdanberprestasi.
B. Tujuan Khusus
Meningkatnya anak sekolah menerapkan PHBS
Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi keluarganya
Sekolah menjadi lembaga pembelajaran tentang PHBS
Para guru menjadi mitra pengembangan PHBS di tatanan sekolah
IV. KEGIATAN
KegiatanPokokdanRincianKegiatan
Kegiatanini di laksanakan di gampongwilayahkerjapuskesmasKutaAlam
VI. SASARAN
Sasaranadalahseluruhmasyarakat di 6 gampongwilayahpuskesmasKuta
Alam.
Jadwal Pelaksanaan
N
Uraian kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembinaan dan
1 Penyuluhan kesehatan di √ √
posyandu