Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KWADUNGAN
Jalan Soko Kwadungan Telp.(0351) 331048 Ngawi

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PMBA (PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK)

1. PENDAHULUAN

Puskesmas yang merupakan Unit PelaksanaTeknis DinasKesehatan


Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan,
puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
maupun kelompok dan upaya kesehatan masyarakat, yang ditinjaudari Sistem
Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatant ingkat pertama (Depkes RI,
2009).

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah


fasilitas pelayanankesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya (Perkesmas 75 Tahun 2014). Dalam pelaksanaan kebijakan
kesehatan unuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayahnya, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi Upaya Kesehatan Perseorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat.

Dalam pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat perlu pedoman dan acuan


dalam pelaksanaan kegiatan maupun administrasi kegiatan tersebut. Pedoman dan
acuan kegiatan diharapkan dapat dilaksanakan dengan profesional, agar tercapai
tujuan program yang optimal.

2. LATAR BELAKANG
Masalah gizi yang menjadi perhatian utama dunia saat ini adalah anak balita
pendek (stunting). Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi balita stunting
sebesar 37,4% artinya 3-4 diantara 10 balita di Indonesia mengalami stunting. Anak
balita stunting tidak disebabkan oleh keturunan tetapi umumnya oleh kekurangan gizi
dan atau mengalami sakit dalam waktu yang relatif lama, terutama pada usia seribu
hari pertama kehidupan. Secara umum stunting terutama pada seribu hari pertama
kehidupan dapat menyebabkan daya tahan tubuh rendah, kecerdasan rendah, dan
produktivitas rendah ketika dewasa.
Untuk mengatasi stunting perlu dilakukan perbaikan gizi sejak janin dalam
kandungan, pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, dan pemberian MP-ASI
yang tepat mulai usia 6 bulan.
Upaya peningkatan status gizi masyarakat tidak hanya cukup dengan
meningkatkan peluasan jangkauan pelayanan saja, tetapi perlu dibarengi dengan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat khususnya para kader
sebagai ujung tombak pelayanan. Salah satu upaya untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan para kader dalam membantu penanggulangan
masalah gizi melalui pelatihan konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA),
agar mampu mengatasi secara mandiri dalam menangani masalahnya.
Panduan ini merupakan acuan bagi petugas untuk mengelola pelatihan Konseling
Pemberian Makan Bayi dan Anak. Panduan ini juga merupakan sumber informasi
bagi para fasilitator dalam melakukan perencanaan, mengelola dan
penyelenggarakan pelatihan yang berkaitan dengan pemberian makanan bayi dan
anak.

3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. Tujuan Umum

Tujuan dari pelatihan PMBA adalah untuk membekali mereka dengan


pengetahuan, keterampilan dan alat untuk mendukung ibu, ayah dan
pengasuh dalam meningkatkan praktik pemberian makan kepada bayi dan
anak mereka secara optimal.

B. Tujuan Khusus
1. Penggunaan keterampilan konseling yang tepat (Mendengar dan
Mempelajari, Membangun Kepercayaan Diri dan Memberikan Dukungan)
dan menggunakan seperangkat kartu konseling PMBA.
2. Tiga Langkah Konseling PMBA (menilai, menganalisa dan bertindak)
3. Pemberian makanan yang direkomendasikan selama dua tahun pertama
kehidupan; mendemonstrasikan penggunaan materi teknis dan poin- poin
diskusi konseling yang relevan.
4. Cara menyusui dan Cara untuk mencegah dan memecahkan kesulitan-
kesulitan umum dalam menyusui.
5. Aspek pemberian makanan pendamping ASI yang tepat selama periode
usia 6 – 24 bulan.
6. Cara mengidentifikasi tanda-tanda / gejala yang memerlukan rujukan ke
fasilitas pelayanan kesehatan.

4. TATA NILAI
1. Profesional
Bekerja sesuai bidang dengan kecakapan dan kompetensinya
2. Pelayanan Kesehatan Terpadu
Pelayanan lintas program untuk menghasilkan target yang memuaskan
disertai sistem rujukan yang sistemastis
3. Pelayanan Keluarga Miskin
Menjalankan amanah undang-undang untuk melayani kesehatan keluarga
miskin sesuai peraturan yang berlaku
4. Koordinasi Linsek
Kegiatan luar gedung melibatkan peran serta lintas sektor untuk hasil yang
optimum
5. Dukungan Politis
Pemerintah daerah memberi dukungan kepada Dinas Kesehatan untuk
memberi kewenangan pada Pemerintah menjalankan visi misinya disertai
dukungan sarana prasaran yang dibutuhkan

5. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KegiatanPokok

1. Pre test bagi peserta pelatihan


2. Menjelaskan materi Mengapa PMBA Penting ?
3. Menjelaskan bagaimana melakukan konseling ?
4. Menjelaskan bagaimana Cara Menyusui ?
5. Praktik Pemberian Makanan Pendamping bagi anak usia 6 – 24bulan
6. Menjelaskan kapan membawa anak sakit dibawa ke fasilitas kesehatan ?

B. RincianKegiatan

1. Memberikan pre test bagi peserta pelatihan tentang materi PMBA


2. Memberikan materi PMBA
3. Memberikan materi dan praktik konseling PMBA
4. Memberikan materi dan praktik menyusui
5. Mempraktikkan pemberian Makanan Pendamping bagi anak usia 6 –
24bulan
6. Memberikan materi kapan anak sakit dibawa ke fasilitas kesehatan

6. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1) Kesepakatan menyelenggarakan kegiatan pelatihan PMBA

2) Menetapkan petugas pengisi materi pelatihan yang terdiri atas gizi dan bidan

3) Menetapkan jadwal pelaksanaan pelatihan PMBA.

4) Merencanakan besaran dan sumber pembiayaan.


5) Melengkapi sarana dan prasarana .

6) Melaksanakan kegiatan pelatihan PMBA .

7. SASARAN

Sasaran adalah semua kader posyandu yang ada di wilayah kecamatan


Kwadungan

8. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan PMBA 2017 dilaksanakan setahun 2 kali.

9. PERAN LINSEK DAN LINPROG

A. Peran Linsek

- Dukungan dari kepala desauntuk kader posyandu agar hadir dan


mengikuti pelatihan dengan baik
- Dukungan dari ketua TP PKK untuk menfasilitasi sosialisasi PMBA oleh
kader di posyandu

B. Peran Linprog
- Program gizi : Pengisi materi PMBA dan materi tentang ASI
- Program KIA : Pengisi materi kapan anak sakit dibawa ke fasilitas
kesehatan

10.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setiap akhir kegiatan


pada saat pre minilokakarya dan monev koordinator UKM :

a. Dalam pertemuan preminilokakarya dipaparkan pencapaian setiap hasil


kegiatan yang kemudian dibandingkan dengan target yang harus dicapai, jika
pencapaian belum mencapai target yang sudah ditetapkan maka dicari faktor
penyebab masalah, Analisis faktor penyebab masalah dan Menentukan cara
penyelesaian masalah.

b. Dalam Monev koordinator UKM akan dievaluasi perencanaan kegiatan, SOP,


KAK, apakah pelaksanaan kegiatan sesuai prosedur, dan bukti laporan hasil
kegiatan
11. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

a. Pencatatan dan Pelaporan dilakukan petugas pelaksana setiap selesai


melaksanakan kegiatan.

b. Evaluasi Kegiatan dilakukan setiap selesai melaksanakan kegiatan

Mengetahui Pelaksana gizi


Kepala UPT Puskesmas Kwadungan

drg. RIKA WANDANSARI RIRIN MADYANING Y, S,Gz


NIP. 19700308 200312 2 003 NIP. 19790604 200901 2 003

Anda mungkin juga menyukai