A. PENDAHULUAN
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari – oleh – untuk
dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai
dengan kondisi social budaya setempat didukung oleh kebijakan public
yang berwawasan kesehatan. Banyak masalah kesehatan di negeri kita
Indonesia, termasuk timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat
kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh KLB
Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih
dan sehat seperti kesadaran akan buang air besar yang belum benar (tidak
di jamban), cuci tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum air
yang tidak sehat dan lain-lain.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan individu/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Kementerian Kesehatan sejak tahun 1995 senantiasa berupaya terus
menerus mewujudkan masyarakat Indonesia memiliki perilaku hidup
bersih dan Sehat (PHBS) untuk mendukung peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang berkualitas. Namun, pencapaian program
PHBS belum mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Salah satu strategi utama untuk mewujudkan masyarakat yang
mandiri dan bermartabat adalah dengan menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Sebagian besar masalah kesehatan dapat dicegah dengan
melaksanakan ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya di rumah
tangga karena anggota rumah tangga merupakan aset yang sangat
potensial untuk diberdayakan dalam upaya menjaga dan memelihara
kesehatan.
Masuknya PHBS dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
(Renstra Kemenkes) tahun 2010-2014 dan menargetkan 70% rumah
tangga melaksanakan PHBS di rumah tangga merupakan hal yang sangat
penting untuk melihat tidak hanya kuantitas tetapi juga kualitas PHBS di
dalam masyarakat Indonesia. Program pembinaan PHBS selalu dilakukan
setiap tahun tetapi masih belum mencapai yang diharapkan. Terhitung
tahun 2021 pencapaian Cakupan pembinaan PHBS Rumah Tangga masih
16,51%. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan PHBS di wilayah
kerja Puskesmas Ch.M.Tiahahu.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya PHBS di tatanan rumahtangga.
2. Tujuan Khusus
a. Memperkuat gerakan dan peran serta masyarakat melalui PHBS di
tatanan rumah tangga.
b. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada masyarakat di
tatanan rumah tangga.
c. Terwujudnya kawasan sehat dengan yang menerapkan PHBS pada
tatanan rumah tangga
d. Meningkatkan nilai IKS
D. KERANGKA KEGIATAN
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
POKOK
1. Pembinaan PHBS 1. Pembinaan
2. Advokasi
1. Pembinaan
2. Advokasi
G. SASARAN
1. Pembinaan
PHBS
2 Advokasi