Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYULUHAN TB PARU

PUSKESMAS PARIT MAYOR TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia terutama
negara yang sedang berkembang. WHO (2014) menyatakan bahwa saat ini Indonesia
menempati urutan ke 5 di dunia sebagai penyumbang penderita TB setelah Negara
India, China, Nigeria dan Pakistan.
Salah satu kunsi dari strategi DOTS adalah menemukan dan menyembuhkan
pasien TB hingga tuntas. Strategi ini akan memutuskan rantai penularan TB dan
menurunkan insiden TB di masyarakat. Untuk melaksanakan strategi ini maka di
perlukan komitmen politis di level pengambilan keputusan dalam bentuk dukungan dan
kebijakan maupun dukungan pembiayaan program TB. Sehingga komitmen politis
merupakan komitmen penting yang menunjang terlaksananya komponen lain. Dalam
strategi DOTS seperti pemeriksaan mikroskopis, adanya laboratorium yang berkualitas,
jaminan ketersediaan obat, pengawasan pengobatan dan pencatatan serta pelaporan.

II. LATAR BELAKANG


Capaian persentase orang dengan tuberkulosis (TB) yang mendapatkan
pelayanan TB sesuai standar di Puskesmas Parit Mayor sebesar 137,5%. Pada tahun
2018 program promosi kesehatan akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan
dan terpadu. Untuk meningkatkan indikator kinerja melalui kegiatan-kegiatan yang lebih
efisien dan melibatkan peran serta masyarakat. Upaya kegiatan tersebut melibatkan
peran lintas sektoral seperti pihak Kecamatan dan Kelurahan yang berperan untuk
mengambil dan menentukan kebijakan di wilayah kerjanya terkait dengan program yang
dilaksanakan oleh puskesmas dan masyarakat dan menghimbau kepada masyarakat
dalam pemberdayaan masyarakat terkait bidang promosi kesehatan.

III. DASAR HUKUM


1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3273)
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447)
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 203 / Menkes / SK / III / 999 tentang
Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan Tuberkulosis
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 131/ Menkes / SK / II / 2004 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364 / Menkes / SK / V / 2009 tentang Pedoman
Penanggulangan Tuberkulosis (TB)
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575 / Menkes / Per / XI / 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1295 / Menkes / Per / XII / 2007

IV. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN


A. Pengorganisasian dan Tata Hubungan
1. Peran Lintas Program
a. Kepala Puskesmas sebagai Pemimpin yang bertugas menentukan kebijakan
tentang pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan.
b. Petugas Promosi Kesehatan sebagai Pelaksana kegiatan
2. Peran Lintas Sektoral
a. Ketua RT/RW berperan
 Mengambil dan menentukan kebijakan di wilayah kerjanya terkait dengan
dukungan baik moril, materil maupun program yang dilaksanakan oleh
Puskesmas dan masyarakat,
 Menghadiri kegiatan-kegiatan di masyarakat terkait program promosi
kesehatan
 Mengadakan dan melibatkan Puskesmas dalam Musyawarah Perencanaan
pengembangan masyarakat Desa (Musrenbang)
 Menghimbau kepada masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat terkait
bidang promosi kesehatan

B. Alur Pelaporan
Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dikoordinir oleh
Penanggung Jawab promosi kesehatan dimana bertugas merekap hasil kegiatan
penyuluhan TB paru, diketahui oleh Kepala Puskesmas selanjutnya dilaporkan ke
Bagian Binkesga di Dinas Kesehatan Kota Pontianak.

V. TATA NILAI
1. Orientasi pelayanan
2. Integritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama
6. Kepemimpinan

VI. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Menurunkan Angka Kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan
mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah
kesehatan masyarakat.

2. TUJUAN KHUSUS
Untuk menjaga capaian pelayanan penderita TB sesuai target

VII. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Rincian Kegiatan


Pokok
1. Penyuluhan  Melakukan kunjungan rumah dalam pemantauan proses
kelompok pengobatan
penderita TB  Melakukan pengamatan dan pelacakan penderita TB paru
dan keluarga yang mangkir
 Melakukan pemeriksaan kontak serumah pasien TB positif
 Melakukan penyuluhan kepada pasien TB dan keluarganya

VIII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Cara melaksanakan kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Ketua RT/RW penderita TB
b. Melakukan pengamatan dan pelacakan TB paru
c. Melakukan penyuluhan kepada pasien TB dan keluarganya

2. Sasaran
Penderita TB paru dan keluarganya yang ada di wilayah Kelurahan Puskesmas Parit
Mayor.
IX. JADWAL PELAKSANAAN
Terlampir

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi Kegiatan dilakukan dengan cara merekap hasil penyuluhan TB paru. Hasil
kegiatan Kunjungan Sanitasi Desa dicantumkan dalam laporan capaian IKU/SPM dan
selanjutnya di laporkan ke Dinas Kesehatan Kota Pontianak.

XI. RENCANA PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN


Anggaran kegiatan ini dibebankan kepada dana BOK tahun 2018, dengan
rincian sebaga berikut :
No Nama Kegiatan Rincian Kegiatan Ket

1. Penyuluhan kelompok pada Rp. 4.950.000 BOK


penderita TB dan keluarga

XIII . PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan program ini dibuat untuk dipergunakan sebagai acuan
pelaksanaan kegiatankegiatan di Program Promosi Kesehatan

Mengetahui, Pontianak, Januari 2018


Kepala Puskesmas Penanggungjawab Program Promosi Kesehatan

Ade M. Cahyadi, S.Kep Muhammad Adam, SKM

NIP. 19800808 200003 1 002

Anda mungkin juga menyukai