Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ( PMT )


PADA PENDERITA TUBERCULOSSIS

I. Pendahuluan
TBC (Tubercullosis) merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat.
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium
tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TBC baru dan 3 juta
kematian akibat TBC diseluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TBC dan 98% kematian
akibat TBC didunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Di Indonesia, TBC
merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TBC di Indonesia
merupakan ke-2 terbanyak di dunia setelah India dengan jumlah pasien sekitar 10%
dari total jumlah pasien TBC didunia. Pada penanganan pasien TBC, status gizi sangat
penting karena mempengaruhi daya tahan tubuh penderita tersebut dalam melawan
kuman TBC dan menunjang kesembuhan.

II. Latar Belakang


Dalam pengobatan Penyakit TBC, selain kepatuhan berobat, status gizi juga
sangat penting karena mempengaruhi daya tahan tubuh penderita tersebut dalam
melawan kuman TBC. Akibat penyakit TBC angka kebutuhan protein penderita menjadi
lebih tinggi karena proses sakit kronis yang dialami. Karena itu dibentuklah program
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk penderita TBC paru.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TBC, meningkatkan
angka kesembuhan penyakit TBC.
B. Tujuan Khusus
Penanganan penderita TBC paru 100% dan angka kesembuhan penderita
TBC paru di Puskesmas Manahan > 85% pada tahun 2018 diharapkan dapat
tercapai dengan didukung adanya peningkatan status gizi dari penderita TBC.

IV. Tata Nilai Program


Pelaksanaan Pemberian Makanan tambahan untuk penderita TBC harus dilakukan
secara Profesional, Empati, Disiplin, Unggul, Loyal, dan memiliki Inovasi untuk
menyelesaikan masalah & kendala yang ada di lapangan.
V. Kegiatan
Pemberian makanan tambahan bagi penderita TBC, sesuai dengan jumlah yang
dianggarkan.

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Puskesmas menemukan penderita TBC
b. Petugas mendata penderita
c. Petugas memberikan informasi tentang pemberian PMT TBC dan menjelaskan
waktu pemberiannya
d. Petugas membuat laporan

VII. Sasaran
PMT diberikan untuk kasus TBC paru yang diobati di Puskesmas Manahan
Surakarta sesuai dengan jumlah yang dianggarkan

VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN RENCANA SERAPAN ANGGARAN
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pemberian
Makanan
Tambahan
(PMT ) TBC

IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


1. Waktu : selesai pelaksanaan kegiatan
2. Pelaksana
a. Kepala Puskesmas
b. Penanggungjawab program
3. Dokumen laporan yang berisi : laporan hasil kegiatan ditunjukkan kepada Kepala

Puskesmas.

X. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


1. Evaluasi terhadap ketepatan pelaksanaan waktu kegiatan
2. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
a. Waktu : setiap akhir pelaksanaan kegiatan
b. Pelaksana : penanggung jawab program
c. Dokumen laporan yang berisi : berita acara, ceklist, laporan hasil kegiatan

Kepala UPT Puskesmas Manahan


Dinas Kesehatan Kota Surakarta

dr. Suwarji
NIP. 19770618 200902 1 002

Anda mungkin juga menyukai