Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM POSBINDU

A. Pendahuluan
Indonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang
disebabkan oleh gaya hidup, meningkatkan sosial ekonomi dan bertambahnya
harapan hidup. Pada awalnya, penyakit didominasi oleh penyakit menular,
namun saat ini penyakit tidak menular (PTM) terus mengalami peningkatan dan
melebihi penyakit menular.
Tingginya permasalahan PTM di Indonesia memerlukan upaya
pengendalian yang memadai dan komprehensif melalui promosi, deteksi dini,
pengobatan dan rehabitasi. Upaya tersebut perlu didukung oleh penyediaan
data dan informasi yang tepat dan akurat secara sistematis dan terus menerus
melalui sistem surveilans yang baik. Hal ini sesuai amanat UU no. 36 tahun
2009 pasal 158 tentang Pengendalian Penyakit Tidak Menular dengan
surveilans PTM yang baik maka program pencegahan dan pengendalian PTM
berlangsung lebih efektif baik dalam hal perencanaan, pengendalian, monitoring
dan evaluasi program serta sebagai ide awal penelitian.
Surveilans PTM dan faktor resikonya merupakan salah satu strategi upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit yang dilakukan tepat dan terpadu oleh
pemerintah, swasta dan masyarakat.

B. Latar Belakang
Prevalensi PTM di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013, hipertensi usia >
18 tahun (25,8 %), PJK umur 15 tahun (1,5%), gagal jantung (0,3%), gagal
ginjal kronik (0,2%), batu ginjal (0,6%), rematik (24,7%), stroke (12,1%), cedera
semua umur (8,2%), asma (4,5%), PPOK umur 30 tahun (3,8%), kanker
(1,4%), diabetes melitus (2,1%), hyperthiroid umur 15 tahun (0,4%), dan cidera
akibat transportasi darat (47,7%). Sedangkan beberapa faktor resiko PTM,
obesitas pada laki-laki umur > 18 tahun (19,7%), dan pada perempuan (32,9%),
obesitas sentral (26,6%), konsumsi tembakau usia 15 tahun (36,3%), kurang
konsumsi sayur buah (93,5%)

1
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan umum:
Tersedianya data dan informasi epidemioligi PTM sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi program PTM.
2. Tujuan khusus:
a. Tersedianya data faktor resiko PTM
b. Tersedianya data kasus PTM
c. Tersedianya informasi PTM secara terus menerus sebagai dasar
penentuan strategi pengendalian PTM
d. Tersedianya informasi PTM sebagai dasar untuk menetapkan prioritas
penanggulangan PTM di masyarakat
e. Tersedianya informasi PTM sebagai dasar perencanaan, pemantauan,
penilaian dan evaluasi program pengendalian PTM
f. Terselenggaranya kewaspadaan dini dan tanggap darurat PTM

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Sosialisasi kepada kader tentang posbindu pada pertemuan kader
2. Pelatihan kader posbindu
3. Pelaksanaan Posbindu
4. Pencatatan dan pelaporan data faktor resiko PTM
5. Evaluasi posbindu

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Persiapan pelaksanaan posbindu, alat minimal yang ada di masing-masing
Posbindu : tensimeter, timbangan, microtoise, midline.
2. Pembagian tugas kader sesuai dengan kesepakatan
3. Pelaksanaan posbindu sesuai dengan kesepakatan
4. Membuat laporan hasil wawancara dan pengukuran faktor resiko PTM

F. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah semua orang yang memiliki faktor resiko PTM yang
terletak di masyarakat dan institusi

2
G. Jadual Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan setiap hari kerja
No Kegiatan 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelatihan
kader
posbindu
2 Pelaksanaan

posbindu
3 Pelaporan

posbindu
4 Evaluasi
pelaksanaan
posbindu

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan posbindu dilakuakan 1 tahun sekali melalui
pertemuan kader.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan posbindu dilakukan setiap kegiatan posbindu
selesai. Kemudian hasil pencatatan dikumpulkan di pemegang program
posbindu di puskesmas

J. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor


Lintas Program
1. Promkes (sosialisasi posbindu)
2. Gizi ( memberikan konsultasi gizi )
Lintas Sektoral :
1. Perangkat desa menghimbau warganya untuk berperan aktif dalam kegiatan
posbindu

3
K. Tata Nilai UKM
1. Profesional: bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi
dengan standar pelayanan profesi yang berlaku, kompetensi, menegakkan
integritas, nilai etika dan responsif dalam melaksanakan profesi.
2. Transparansi: bahwa dalam pengambilan keputusan harus dapat diketahui
oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
3. Disiplin dan tanggung jawab: dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus
dilandasi oleh sikap disiplin yang tinggi terhadap norma dan standar profesi
serta aturan-aturan yang berlaku tanpa merasa diawasi, namun tumbuh
tanggung jawab pribadi.
4. Kerjasama: bahwa kegiatan-kegiatan suatu organisasi harus dilaksanakan
secara terpadu dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan oleh organisasi tersebut secara bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai