BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penanganan penyakit menular merupakan perpaduan atau sinergi antara
pencegahan penyakit dan pemberantasan penyakit menular. Program
Pemberantasan Penyakit merupakan salah satu dari lima upaya kesehatan
masyarakat esensial yang memberi perhatian khusus pada program penyakit
menular dan tidak menular. Adanya program tersebut salah satunya untuk
mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan sesuai Visi Indonesia Sehat 2015
yang merupakan cerminan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia dengan
ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang sehat dan
dengan perilaku yang sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah
Negara kesatuan Republik Indonesia.Sejalan dengan tujuan tersebut
diselenggarakan upaya pembangunan kesehatan yang berkesinambungan,
baik oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota maupun oleh masyarakat termasuk swasta.
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata dan dapat diterima serta terjangkau oleh masyarakat dengan peran
serta aktif masyarakat menggunakan hasil perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat ditanggung oleh pemerintah
dan masyarakat.Puskesmas sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan
masyarakat bertugas memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan
yang diberikan puskesmas meliputi pelayanan pengobatan, upaya pencegahan,
peningkatan kesehatan dan pemulihan kesehatan(Depkes, RI 2004).,maka
dianggap perlu menyusun Pedoman sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan P2M.
B. Tujuan Pedoman
1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksanakan upaya
P2M di Puskesmas
2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetapkan
strategi pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di Puskesmas.
D. Batasan Operasional
Batasan operasional P2M di puskesmas adalah :
a. Promkes
b. Surveilens penyakit menular
c. Penemuan kasus penyakit menular
E. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 tahun 2014 tentang
penanggulangan penyakit menular.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Kepala puskesmas merupakan penanggungjawab P2M di puskesmas.
Pengorganisasian kegiatan perkesmas meliputi:
a. Penemuan kasus penyakit menular
b. Surveilens penyakit menular
c. Koordinator Penanganan penyakit menular.
C. Jadual Kegiatan.
Jadual pelaksanaan kegiatan P2M disepakatii dan disusun bersama
dengan lintas program dan lintas sektor terkait.
NO Kegiatan 2015
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des
1. Penemuan v v v v v v v v v v v v
kasus penyakit
menular
2. Surveilens v v v v v v v v v v v v
kasus penyakit
menular
3. Promosi v v v v v v v v v v v v
kesehatan
terkait Penyakit
menular
4. Evaluasi v
Kegiatan P2M
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang:
Koordinasi pelaksanaan kegiatan P2M dilakukan oleh Penanggung
jawab P2M yang menempati ruang konsultasi dari gedung Puskesmas.
Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Godean II yang
terletak dilantai dua aula puskesmas.
R. a R.
Gudang obat TU
Puskesmas
Aula
R.c
KA. PUSK
R.MR
R.Gudang
barang
Mushola
R.
Konsultasi
Dapur
Toilet
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
2. Pelaksanaan
Melaksanaan kegiatan penanganan pemberantasan melalui beberapa
cara:
1.penyuluhan kesehatan
2.gerakan pemberdayaan masyarakat (PSN,GJB,STBM,dll)
3,pemberantasan mata rantai penyebaran penyakit (fogging,abatisasi,dll)
BAB V
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor
terkait dalam pelaksanaan P2M dengan tetap memperhatikan prinsip proses
pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan kegiatan upaya P2M tergantung pada komitmen yang kuat
dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan
peran serta aktif masyarakat dalam bidang pemberantasan penyakit menular.