Anda di halaman 1dari 25

INOVASI PROGRAM PTM

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.1.1 Situasi Global
Penyakit tidak menular ( PTM ) menjadi penyebab utama kematian secara
global,Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi
didunia pada tahun 2008 sebanyak 38 juta atau hampir dua pertiganya
disebabkan oleh penyakit tidak menular.PTM juga membunuh penduduk
dengan usia yang lebih muda.Dinegara-negara dengan tingkat ekonomi rendah
dan menengah dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang yang
berusia kurang dari 60 tahun 29% disebabkan oleh PTM,Sedangkan dinegara-
negara maju menyebabkan 13% kematian,Proporsi penyebab kematian PTM
pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun,penyakit cardiovaskuler
merupakan penyebab terbesar (39%) diikuti kanker (27%),sedangkan penyakit
pernafasan kronis,penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama
menyebabkan sekitar 30%,serta 4% kematian disebabkan diabetes.
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO,kematian akibat penyakit tidak
menular ( PTM )diperkirakan akan terus meningkat diseluruh
dunia,peningkatan terbesar akan dinegara-negara menengah dan miskin,lebih
dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat penyakit tidak
menular seperti kanker,penyakit jantung,stroke dan diabetes.Dalam jumlah total
pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun karena
penyakit tidak menular,naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini. Disisi lain
kematian akibat penyakit menular seperti malaria, TBC atau penyakit infeksi
lainnya akan menurun, dari 18 juta jiwa saat ini menjadi 16 juta jiwa pada tahun
2030. Pada Negara-negara menengah dan miskin PTM akan bertanggung
jawab terhadap tiga kali dari tahun hidup yang hilang dan disabilitas dan hampir
lima kali dari kematian penyakit menular, perinatal dan masalah nutrisi.
Secara global, regional dan rasional pada tahun 2030 traans sisi
epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular semakin
jelas. Diproyeksikan jumlah kesakitan alkibat penyakit tidak menular dan
kecelakaan akan meningkat dan penyakit menular akan menurun. PTM seperti
kanker, jantung, DM dan paruh obstrucktif kronik,serta penyakit kronik
lainnya akan mengalami peningkatan yang segnifikan pada tahun 2030.
Sementara itu penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS, Malaria, diare, dan
penyakit ifeksi lainnya dipredeksi akan mengalami penurunan pada tahun 2030.
Peningkatan kejadian \PTM berhungan dengan peningkatan faktor resiko akibat

1
INOVASI PROGRAM PTM

perubahan gaya hidup seiring dengan perkembangan dunia yang makin


modern, pertumbuhan populasi dan peningkatan usia harapan hidup.

1.1.2 Situasi Indonesia


Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir menghadapi masalah, disatu
sisi penyakit menular masih menjadi masalah ditandai dengan masih sering
terjadai KLB beberapa penyakit menular tertentu, munculnya kembali beberapa
penyaklit menular lama serta munculnya penyakit-penyakit menular baru seperti
HIV/AIDS, avian influenza, flu babi dan penyakit nipa. Disisi lain PTM
menunjukan adanya kecendrungan yang semakin meningkat dari waktu
kewaktu
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) tahun 2007 dan surve
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1996 dan 2001, tampak bahwa
selama 12 tahun (dari 1996 sampai 2007) telah terjadi transisi epidemiologi
dimana kematian karena penyakit tidak menular semakin meningkat, sedangkan
kematian karena penyakit menular semakin menurun (lihat grafik gambar
dibawah ini)

60

50

40

30

20

10

0
lar lar al ra
u u nat de
en en er
i Ce
M M
ik t ak la /P
ya Tid er
n
3n kit at
Pe ya M
n n
Pe gua
ng
Ga

Gambar diatas memperlihatkan bahwa selama tahun 1996 hingga 2007 di


Indoneisa proposi penyakit menular telah menurun sepertiganya dari 44,2%
menjadi 29,1%, akan tetapi proporsi penyakit tidak menular mengalami
penungkatan cukup tinggi dari 41,7% menjadi 59,5%, sedangkan gangguan
maternal/perinatal dan kasus cedera relative stabil.
Menurut profil PTM WHO tahun 2011, di Indonesia 2008 terdapat 582.300
laki-laki dan 481.700 perempuan meninggal.

2
INOVASI PROGRAM PTM

Di Musi Banyuasin ( MUBA ) berdasarkan data Dinas Kesehatan (DINKES)


tahun 2016, Hipertensi merupakan penyakit tidak menular ( PTM ) tertinggi
dengan presentasi 52 %. Kemudian Asma 22 % dan Diabetes 8 %. Jika tidak
kita tangani secara cepat dan tepat bukan tidak mungkin angka ini bertambah.
Oleh sebab itu sangat penting untuk mendeteksi secara dini. Faktor-faktor
pencetus penyakit tidak menular. PTM dapat dicegah dengan mengendalikan
faktor resikonya yaitu merokok, Diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan
konsumsi minuman yang beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor
resiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM.
Epidemic dan prevalensi PTM
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan angka prevalensi terhadap
epidemiologi penyakit tidak menular, diantaranya :
1. perubahan iklim
2. lingkungan biologi hewan, serangga, mikrobiologi, vegetasi
3. lingkungan kimia racun dan toksin, allergen
4. lingkungan fisik getaran, radiasi, abrasi, kelembapan,
5. psikologi stress, kebosanan, kecemasan, ketidaknyamanan, depresi
6. sosiologis kepadatan penduduk, isolasi.
1.2Tujuan umum
a. Deteksi dini ( skrining penyakit tidak menular )
b. Meningkatkan kualitas hidup pada penderita penyakit kronis
c. Menjaga kestabilan dan mengelola kesehatan penderita penyakit kronis
untuk mencegah terjadinya komplikasi lanjut.

3
INOVASI PROGRAM PTM

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Penyakit Tidak Menular (PTM) Menurut WHO


Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit tidak ditularkan dari ke
orang,penyakit tidak menular pada manusia mempunyai durasi panjang dan
perkembangan umumnya lambat,4 jenis penyakit tidak menular menurut
WHO adalah penyakit kardiovaskuler(seperti serangan jantung dan
stroke),kanker,penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit obstruksi paru
kronis dan asma) dan diabetes.

2.1.1 Definisi Program Inovasi Sehari Cermat :


Program inovasi sehari cermat ( sehat hari ini ceria masa tua ) adalah
pelayanan kesehatan terintegrasi antara program penyakit tidak menular,
pelayanan lansia dan prolanis.

2.1.2 Tujuan Program PTM :


Tujuan dilaksanakan Program PTM yaitu memacu kemandirian masyarakat
dalam pencegahan dan penanggulangan PTM untuk menurunkan kejadian
penyakit tidak menular (PTM) dan meningkatkan kualitas hidup sehat
masyarakat yang berada di semua tatanan.
Bagaimana Caranya ?
Dengan cara menghilangkan atau mengurangi faktor resiko PTM dan
memperhatikan faktor lain yang dapat mempengaruhi
kesehatannDepartemen Kesehatan,melalui Pusat Promosi Kesahatan
memfokuskan pada meningkatnya upaya kesehatan melalui Pusat Promotif
dan Preventif baik pusat maupun propinsi dan kabupaten. Melakukan
Intervensi secara terpadu pada 3 faktor resiko yang utama yaitu :
rokok,aktvitas fisik dan diet seimbang.

2.1.3Sasaran
Sasaran dari program inovasi sehari cermat ini dari usia 15 tahun ke atas
khususnya bertempat tinggal dalam wilayah kerja Puskesmas Bayung Lencir
dan atau yang memiliki kartu JKN KIS terdaftar di FKTP Puskesmas Bayung
Lencir, tetapi tidak menutup kemungkingan juga untuk masyarakat yang
tidak memiliki kartu JKN KIS.Berikut dibawah ini data sasaran program PTM
Puskesmas Bayung Lencir ;

4
INOVASI PROGRAM PTM

DATA JUMLAH PENDUDUK PUSKESMAS PROGRAM PTM DAN


KESMES KEBUPATEN MUSI BANYUASIN

2.1.4. Tempat kegiatan


a. Dalam Gedung Puskesemas Bayung Lencir
b. Luar Gedung Puskesemas ( Posbindu di Desa )

2.1.5. Rincian kegiatan


a. Skrining penyakit tidak menular
b. Konseling usaha berhenti merokok bagi yang perokok
c. Pengobatan untuk yang telah di diagnose penyakit tidak menular
( Hipertensi, Stroke, DM, Jantung, dan lain-lain )
d. Senam lansia dan senam prolanis.

BAB III
5
INOVASI PROGRAM PTM

PROFIL PUSKESMAS BAYUNG LENCIR

3.1 Gambaran Umum Puskesmas Bayung Lencir

3.1.1. Wilayah Puskesmas Bayung Lencir

Puskesmas Bayung Lencir terletak di Kelurahan Bayung Lencir Kecamatan


Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin, tepatnya terletak dijalan Lintas
Palembanng – Jambi KM 205 dengan Luas Wilayah Kerja ± 358.884 M2.

Gambar 3.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bayung Lencir

3.1.2. Geografi Puskesmas Bayung Lencir


Kecamatan Bayung Lencir dibagi menjadi 2 wilayah kerja Puskesmas, yaitu
Puskesmas Bayung Lencir dan Puskesmas Sukajaya, adapun batas-batas wilayah
kerja Puskesmas Bayung Lencir adalah :
1. Sebelah Barat : Kecamatan Lalan
2. Sebelah Utara : Kecamatan Tungkal Jaya
3. Sebelah Timur : Puskesmas Sukajaya
4. Sebelah Selatan: Kecamatan Batanghari Leko

Puskesmas Bayung Lencir Mempunyai 19 Desa Binaan yang terdiri daerah


aliran sungai dan daratan, dapat dilihat dari tabel berikut :
6
INOVASI PROGRAM PTM

No Nama Desa Luas Wilayah (KM 2)


1 Bayung lencir 1,011.0
2 Simpang bayat 22,000.0
3 Bayat ilir 14,000.0
4 Pangkalan bayat 11,500.0
5 Pagar desa 9,800.0
6 Telang 11,000.0
7 Sindang marga 12,000.0
8 Kali berau 81,965.0
9 Tampang baru 25,000.0
10 Muara medak 8,400.0
11 Muara merang 28,000.0
12 Muara bahar 18,600.0
13 Kepayang 53,000.0
14 Pulau gading 4,005.0
15 Mendis 30,871.0
16 Mendis Jaya 7,732.0
17 Mangsang 4,500.0
18 Lubuk harjo 2,000.0
19 Bayung Lencir Indah 13,500.0

3.1.3. Demografi Puskesmas Bayung Lencir


Jumlah penduduk binaan Puskesmas Bayung Lencir adalah 70.333 dengan
keadaan sosial ekonomi bermata pencaharian penduduk sebagian besar petani,
pedagang, pegawai negeri sipil, dan swasta yang pada umumnya adalah pegawai
harian lepas pada sektor non formal. Dapat dilihat pada tabel berikut :

NO URAIAN JUMLAH
1 Jumlah Penduduk 70.333
2 Jumlah KK 20.909
3 Jumlah Ibu Hamil 3505
4 Jumlahn Ibu Bersalin 1573
5 Jumlah Bayi 1706
6 Jumlah Balita
7 Jumlah Lansia 3130
8 Jumlah Rumah 18.856
9 Jumlah Posyandu 41
7
INOVASI PROGRAM PTM

10 Jumlah Posyandu Lansia 20


11 Jumlah Pustu 4
12 Jumlah Poskesdes 17
13 Praktek Dokter 5
14 Praktek Bidan 8
15 Balai Pengobatan 0
16 Jumlah Paud / TK 12
17 Jumlah SD 31
18 Jumlah SMP 4
19 Jumlah SMA / Man 1
20 Jumlah Pesantren 4
21 Jumlah PTN / PTS 0
22 Jumlah TPS 0

3.1.4. Tanah dan Bangunan Puskesmas Bayung Lencir


Puskesmas Bayung Lencir merupakan salah satu yang berada dalam wilayah
Kecamatan Bayung Lencir yang dibangun pada Tahun 1975 dengan luas tanah
kurang lebih satu hektar, yang dahulunya merupakan Balai Pengobatan yang
berkembang menjadi Puskesmas.

3.1.5. Sumber Daya Ketenagakerjaan Puskesmas Bayung Lencir


Dalam menunjang kelancaran pelayanan Kesehatan di Puskesmas Bayung
Lencir, Puskesmas Bayung Lencir dipimpin oleh Ibu dr. Hj.Siti Syarah, M.KM sejak
Tahun 2011 sampai dengan sekarang dibantu oleh :
Status
No Jenis Ketenagaan Jumlah PN Total
PTT Kontrak TKS
1 Dokter 1 S
1 0 0 0 1
2 Dokter Gigi 1 0 1 0 0 1
3 Kesehatan 2 1 0 1 0 2
4 D III Non 0 0 0 0 0 0
5 Bidan
- D III Kebidanan 8 3 4 0 1 8
6 Perawat
- S1 Keperawatan 0 0 0 0 0 0
- D III Keperawatan 5 0 2 0 3 5
- SPK 3 2 1 0 0 3
7 Perawat Gigi 1 1 0 0 0 1
8 Gizi 1 0 1 0 0 1
9 Sanitarian 2 1 1 0 0 2
10 Apoteker 1 0 0 0 0 1
11 DIII Farmasi 1 0 1 0 0 1
12 Analis 2 1 1 0 0 2
8
INOVASI PROGRAM PTM

13 Juru Obat /SMF 1 1 0 0 0 1


14 Pelaksana TU 1 1 0 0 0 1
15 SMEA/ SMA 4 1 2 0 1 4
16 Pekarya 1 1 0 0 0 1
PUSKESMAS PEMBANTU
Bidan 2 2 0 0 0 2
Perawat 3 1 1 0 1 3
Tenaga lain 0 0 0 0 0 0
POSKESDES
Bidan 29 16 4 11 31
BP Desa
Ket: Jml Standar Tenaga berdasarkan Kepmenkes No : 75

Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Bayung Lencir tahun 2017

9
INOVASI PROGRAM PTM

3.1.6. Pelayanan danKegiatan Puskemas


Kegiatan Fasilitas Pelayanan Jenis Pelayanan
Dalam Pendaftaran - Pencatatan Rekam Medis Dan Registrasi Pasien.
Gedung - Menyiapkan Rekam Medis Ke Poliklinik Tujuan
Pasien.
Poli Anak - Deteksi Dini Tumbuh Kembang (Ddtk).
- Mtbs (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
- Stimulasi Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang
(Sidtk).
- Koordinasi Lintas Program (Laboratorium).
- Rujukan Sesuai Dengan Indikasi.
Poli Umum Dan Poli Poli Umum
Usila - Pemeriksaan Pasien Umum.
- Penetapan Diagnosa.
- Pembuatan Surat Keterangan Sakit Dan Sehat.
- Koordinasi Lintas Program (Laboratorium).
- Rujukan Sesuai Indikasi Medis.

Poli Usila
- Pemeriksaan Pasien Diatas Usia 45 Tahun.
- Penetapan Diagnosa.
- Koordinasi Lintas Program (Laboratorium).
- Rujukan.
Ruang Tindakan - Melakukan Tindakan Bedah Minor.
- Kontrol Ulang Luka Paska Hecting.
- Penanganan Pertama Pasien Gawat Darurat.
- Melayani Rujukan Sesuai Indikasi.
Poli Gigi - Pemeriksaan Pasien Gigi Dan Mulut.

10
INOVASI PROGRAM PTM

- Pencabutan Gigi.
- Perawatan Gigi.
- Penambalan Gigi.
- Penetapan Diagnosa.
- Koordinasi Lintas Program (Laboratorium).
- Rujukan Sesuai Dengan Indikasi.
Pojok Asi/Ruang - Ruang Tunggu Pemberian Asi.
Laktasi
Unit Farmasi - Melayani Obat Bagi Pasien Rawat Jalan, Ruang
Tindakan,Kia Dan Persalinan.
- Menyediakan Keperluan Obat Bagi Pelayanan
Kesehatan Di Pusling, Pustu Dan Poskesdes.
Poli Kia/ Kb - Pemeriksaan Ibu Hamil.
- Pemeriksaan Ibu Dan Anak.
- Pelayanan Kb (Pemasangan/Pengangkatan Iud/ Alat
Kontrasepsi Lainnya.
- Imunisasi.
- Koordinasi Lintas Program (Laboratorium).
- Kesehatan Reproduksi/Pkpr.
- Rujukan Sesuai Indikasi.

11
INOVASI PROGRAM PTM

BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil laporan bulanan dari setiap Desa dalam wilayah kerja
Puskesmas Bayung Lencir penyakit tidak menular khususnya Hipertensi
mengalami peningkatan setiap tahunnya yang menderita penyakit
Hipertensi. Begitu juga penyakit DM mengalami peningkatan setiap
tahunnya karena diantara penderita tidak merasa ada tanda dan gejala
klinis yang diraskannya

4.1 DATA LAPORAN JUMLAH PENDERITA HIPERTENSI, DM DAN


ASMA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYUNG LENCIR.

No Jenis penyakit Jumlah penderita / tahun


2016 2017 2018
L P L P L P
1 Hipertensi 682 809 834 885 170 200
2 DM 210 235 339 358 80 88
3 Asma 245 220 295 242 73 45
Sumber : laporan perdesa dalam wilayah kerja puskesmas bayung lencir

Berdasarkan data di atas menunjukkan jumlah penderita penyakit


tidak menular setiap tahunnya mengalami kenaikan. Dengan ini penyakit
tidak menular mempunyai inovasi sehari cermat dengan harapan di usia
lanjut kondisi fisik jasmaninya dalam keadaan sehat dan stabil meskipun
menderita penyakit tidak menular ( Hipertensi, DM, Stroke, Jantung, Asma,
dan lain-lain).

12
INOVASI PROGRAM PTM

Hal ini dipicu karena angka harapan hidup mengalami kenaikan


dimana penduduk lansia semakin banyak dan orang-orang yang terkena
penduduk lansia, melainkan juga anak-anak muda, terlebih 28% penduduk
diatas usia 15 tahun menderita kegemukan yang meningkatkan faktor resiko
PTM. Kebanyakan dari mereka tidak mengerti bahayanya PTM, umumnya,
PTM disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, padatnya aktifitas,
mobilitas yang tinggi dan kemajuan teknologi membuat masyarakat kurang
meluangkan waktu untuk berolahraga.
Selain itu penduduk yang berusia diatas 10 tahun kurang suka
mengkonsumsi buah dan sayur-sayuran. Mengkonsumsi rokok dan alcohol
juga memperbesar peluang terkena PTM. Untuk mencegah kenaikan angka
PTM dapat dilakukan sejumlah cara seperti kebijakan promotif dan
preventifselain itu juga dengan meningkatkan pola hidup sehat sejak anak-
anak masa kecil.
Adapun indicator keberhasilan dalam strategi promosi dan
pencegahan PTM yaitu :
 Indikator Umum
Menurunnya angka kematian ( mortalitas ) pederita PTM
Utama
Menurunnya angka kesakitan ( morbiditas ) penderta PTM
utama
Menurunnya angka kecacatan ( disabilitas ) penderita PTM
utama
Menurunnya angka faktor resiko bersama PTM
 Indikator Khusus
Penurunan 3 faktor resiko utama PTM (merokok,kurang
aktifitas fisik dan konsumsi rendah serat ).
Selain itu juga kemiskinan ada keterkaitan erat dengan angka peningkatan
penyakit tidak menular,orang yang kurang beruntung secara social akan sakit dan
mati lebih cepat dari oaring-orang dengan posisi social yang lebih tinggi,terutama
karena mereka berada pada resiko lebih besar untuk terkena produk yang
berbahaya,seperti tembakauatau makanan tidak sehat dan memiliki akses terbatas
ke layanan kesehatan
Pembinaan Kesehatan Keluarga diStujukan kepada upaya menumbuhkan
sikap dan perilaku yang akan menumbuhkan kemampuan keluarga itu sendiri.
Untuk mengatasi masalah kesehatan dalam mewujudkan kehidupan keluarga
yang sehat. Salah satu masalah kesehatan yang bertambah saat ini yang juga
berpengaruh pada kesehatan keluarga adalah tingginya kejadian PTM ( penyakit
tidak menular ).
13
INOVASI PROGRAM PTM

Penyakit tidak menular menjadi penyebab utama kematian secara global. Insiden
PTM saat ini sudah mulai terdeteksi pada usia muda, hal ini secara tidak langsung
akan menjadikan kualitas hidup menurun di masa tua.

4.2 Mencari Akar Penyebab Masalah

Gambar 4.1 Diagram Mencari Akar Penyebab Masalah Hipertensi


(fishbone)

14
INOVASI PROGRAM PTM

Gambar 4.2 Diagram Mencari Akar Penyebab Masalah DM (fishbone)

Tabel 4.2 Alternatif Penyelasaian Masalah

Penyebab Masalah Identifikasi Masalah Penyelesaian Masalah

Man (manusia) Masih kurang nya tenaga Pelatihan oleh dinas


kesehatan terlatih kesehatan dan
penyegaran ilmu tentang
PTM

Sarana Media penyuluhan kurang Promosi melalui indicator


PTM saat screening
Ketersediaan ALKES Perlu nya alat tensi darah
pada saat pelaksanaan di dan alat cek gula darah
lapangan
Metode Penyuluhan Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam
meningkatkan
pengetahuan dan
kesadaran pasien
Screning penderita PTM Mendeteksi dini PTM dari
(hipertensi,DM) usia 15 tahun ke atas
Lingkungan Adat istiadat Penyuluahan
Pola hidup yang tidak Penyuluhan
sehat

4.4 Pembahasan

Persentase penderita penyakit tidak menular (PTM) di bayung lencir dalam


wilayah kerja Puskesmas Bayung Lencir masih mengalami peningkatan setiap
tahunnya,Dari data diatas dimana dari segi permasalahan yang meliputi
man,money,material,dan metode serta environtment dan terdapat beberapa
kendala yang telah dijelaskan diatas.
Inovasi ini dimulai dengan cara melakukan pendekatan kepada penderita
Penyakit Tidak Menular (Hipertensi,DM),dengan tujuan dan harapan dapat
membantu penderita Penyakit Tidak Menular mendapatkan pelayanan pengobatan
15
INOVASI PROGRAM PTM

sesuai standart kesehatan,maka dari itu terciptalah inovasi program PTM “Sehari
Cermat ( sehat hari ini ceria masa tua)melalui posbindu dengan metode KMS” di
Puskesmas Bayung Lencir.
Dengan adanya dan terlaksananya inovasi program Penyakit Tidak Menular
(PTM) ini terutama yang telah menderita PTM (Hipertensi,DM) bisa terkontrol dan
kualitas hidup sehat meningkat di usia lanjut.

4.5 Rencana Pelaksanaan Inovasi

1.Tempat dan Lokasi


Dalam pelaksanaan kegiatan inovasi program Penyakit Tidak
Menular yang akan dilaksanakan di dalam Gedung Puskesmas Bayung Lencir
tepat nya di halaman Puskesmas.
2.Waktu
Pelaksanaan kegiatan inovasi Penyakit Tidak Menular
dilaksaksanakan setiap minggu kedua setiap bulannya.
3.Sasaran
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.43 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan,untuk sasaran Penyakit
Tidak Menular dari usia 15 tahun ke atas.

16
INOVASI PROGRAM PTM

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dengan terlaksannya rencana inovasi ini diharapkan dapat
melaksanakan deteksi faktor resiko PTM melalui kegiatan Posbindu dengan
metode KMS.Keberhasilan dalam kegiatan inovasi PTM ini tergantung
pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya
meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat
dalam bidang kesehatan.

17
INOVASI PROGRAM PTM

BAB VI
LAMPIRAN
KARTU MENUJU SEHAT FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK
MENULAR ( KMS FR PTM )

18
INOVASI PROGRAM PTM

19
INOVASI PROGRAM PTM

20
INOVASI PROGRAM PTM

PROGRAM INOVASI
SEHARI CERMAT ( SEHAT HARI INI CERIA MASA TUA )
MELALUI POSBINDU DENGAN METODE KMS

DI SUSUN OLEH :

Gustira Utami, Am.Keb

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

TAHUN 2018

21
INOVASI PROGRAM PTM

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Lembar Persetujuan ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

BAB III PROFIL PUSKESMAS 6

BAB IV PEMBAHASAN 13

BAB V PENUTUP 15

BAB VI LAMPIRAN 16

DAFTAR PUSTAKA

22
INOVASI PROGRAM PTM

LEMBAR PERSETUJUAN

RENCANA INOVASI PROGRAM

PENYAKIT TIDAK MENULAR ( PTM )

SEHARI CERMAT (SEHAT HARI INI CERIA MASA TUA )

MELALUI POSBINDU DENGAN METODE KMS

Oleh

Mistia,Am,Kep

Bayung Lencir, juli 2018

Ka.UPTD Puskesmas Bayung Lencir

dr.Hj.Siti Syarah,M.KM

Nip.19770129 200604 2 016

23
INOVASI PROGRAM PTM

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal PP dan PL

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular 2013

24
INOVASI PROGRAM PTM

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas berkah dan rahmatnya
sehingga dapat menyelesaikan proposal dengan judul “ Rencana Inovasi Program
Penyakit Tidak Menular (PTM) Sehari Cermat Melalui Posbindu Dengan Metode
KMS” dengan baik

Beberapa sumber yang dihimpun penulis dalam membuat makalah ini


berasal dari Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI dan Direktorat
Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ka.UPTD Puskesmas Bayung


Lencir dr.Siti Syarah,M.KM yang telah memberikan masukan dan sarannya dalam
penyelesaian makalah ini,Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
atas dukungannya.

Akhir kata,penulis menyadi makalah ini masih jauh dari sempurna,untuk iti
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharpakan,penulis
berharap semoga makalah ini dapat menjadi sarana informasi dalam memberikan
pelayanan kesehatan.

Bayung Lencir, juli 2018

Penulis

25

Anda mungkin juga menyukai