Anda di halaman 1dari 23

KADER PEDULI

TBC
UPT PUSKESMAS MANAHAN
TA H U N 2 0 2 1
STRATEGI PENEMUAN PASIEN TB
P ENEM U A N P A SI EN TB SEC A R A P A SI F I NT EN SI F

•Jejaring layanan: bagian dari kegiatan PPM. Dan Penguatan


jejaring layanan antar Fasyankes
•Kolaborasi TB-HIV, TB-DM, TB gizi buruk
•Fasyankes yang tidak memiliki TCM diagnose dengan
mikroskopis TB
•Faskes yg punya akses TCM diagnose nya dgn TCM dan follow up
nya mikroskopis
•Kolaborasi Layanan: integrasi dan kolaborasi penemuan pasien
TB ke layanan kes lain di fasyankes (klinik lansia, klinik berhenti
merokok, MTBS, Gizi, Kebidanan, dll)
2
STRATEGI PENEMUAN PASIEN TB
A K T I F DA N/ A T A U M A SI F BER B A SI S K EL UA R GA D A N M A SY A R A K A T ,

•Penemuan pasien TB diluar fasyankes


•Investigasi Kontak: pada 10-15 orang kontak erat pasien TB
•Penemuan ditempat khusus ( rutan lapas asrama ponpes )
•Penemuan dipopulasi berisiko antara lain kuPAT (kumuh padat)
kumis (kumuh miskin)
•Penemuan aktif berbasis keluarga dan masyarakat
•Penemuan aktif berkala: oleh FKTP di kantung TB
•Skrining massal: penemuan aktif tahunan diwilayah yang penemuan
kasusnya rendah
3
PENGENALAN TBC
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman yang
bernama Mycobacterium tuberculosis.
Kuman ini menyebar melalui udara.
Pada waktu seseorang pasien TB batuk, bersin atau meludah, ia akan
menyebarkan kuman TB ke udara. Apabila pasien TB tersebut tidak diobati,
maka dia dapat menularkan 10-15 orang setiap tahunnya.
TB dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif (usia 15-50 tahun),
anak-anak, dan lansia.
Secara alamiah pasien TB yang tidak diobati setelah 5 tahun, akan:
50 % meninggal
25 % akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang tinggi
25 % menjadi kasus kronis yang tetap menular
GEJALA UTAMA
GEJALA LAINNYA
GEJALA TB-ANAK
– Gejala klinis TB pada anak: gejala sistemik/umum atau sesuai organ terkait.
– Gejala umum TB pada anak:
1) Berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan sebelumnya atau
terjadi gagal tumbuh (failure to thrive).
2) Demam lama (≥2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas
(bukan demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan lain-lain).
Demam umumnya tidak tinggi. Keringat malam saja bukan
merupakan gejala spesifik TB pada anak.
3) Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain
GOLD STANDAR DIAGNOSTIK TBC
Diagnosis pasti Pasien TB  pemeriksaan labolatorium:
pemeriksaan mikroskopik dengan pengecatan Ziehl Neelsen (ZN) apusan
dahak
Biakan
Tes Cepat Molekuler (TCM)  tes bio-molekuler menggunakan alat Xpert/
MTB Rif.
PENETAPAN KLASIFIKASI PASIEN TB

1. Lokasi • TB paru
Anatomi • TB ekstra paru
• pasien baru
• pasien kambuh
• pasien diobati kembali setelah
2. Riwayat gagal
Pengobatan • pasien diobati kembali setelah
Sebelumnya putus obat
• riwayat pengobatan
sebelumnya tidak diketahui
• lain-lain
9
PENETAPAN KLASIFIKASI PASIEN TB

• Mikroskopik BTA
3.Pemeriksaan • TCM
bakteriologi
• Kultur

10
PENETAPAN KLASIFIKASI PASIEN TB

• Mono Resistant
4. Hasil Uji • Poli Resistant
Kepekaan • Multi Drug Resistant
• Extensive Drug Resistant
Obat • Resistant Rifampicine

• HIV Positif
5. Status • HIV Negatif
HIV • Status HIV Tidak Diketahui

11
PENGOBATAN TBC
• PENGOBATAN MINIMAL 6 BULAN, TERBAGI 2 FASE:
TAHAP AWAL DAN TAHAP LANJUTAN
• Pada tahap awal berlangsung selama 2-3 bulan, obat wajib dimi-
num setiap hari setiap 2 minggu. Dan wajib kontrol bila setiap 2
minggu.
• Pada tahap lanjutan, obat diminum seminggu 3 kali selama 4-5 bu-
lan, Dan wajib kontrol setiap sebulan sekali.
• Cara minum obat TB sebaiknya sebelum makan pada waktu pagi
hari. Apabila muncul gejala mual, dapat diberikan sesudah makan.
Obat TB harus diminum dalam satu dosis. Misalnya 3 tablet dalam
satu kali minum obat
EFEK SAMPING OAT
1. Warna kemerahan pada air seni/kencing. Jelaskan kepada pasien TB untuk
tidak khawatir, warna merah berasal dari salah satu obat yang diminum
2. Mual, tidak nafsu makan, sakit perut. Jelaskan kepada pasien agar obat
ditelan pada malam hari sebelum tidur.
3. Nyeri sendi
4. Kesemutan atau rasa terbakar di kaki
5. Gatal dan kemerahan pada kulit
6. Gangguan pendengaran
7. Gangguan keseimbangan/ limbung
8. Kuning pada mata atau kulit
9. Gangguan penglihatan
PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO)
Pengawas Menelan Obat (PMO) adalah seseorang yang dekat dengan pasien TB
dan dengan sukarela mau terlibat dalam pengo-batan pasien TB hingga
dinyatakan sembuh oleh tenaga kesehatan. PMO yang baik memiliki kriteria
antara lain :
1. Sehat jasmani dan rohani
2. Bisa baca tulis
3. Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan
maupun pasien
4. Tinggal dekat dengan pasien TB
5. Dihormati dan disegani oleh pasien
6. Bersedia mendampingi pasien dalam pengobatan di Unit Pe-layanan
Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit)
7. Bersedia dilatih dan atau menerima penyuluhan dari petugas bersama-sama
TUGAS PMO
1. Mendampingi orang yang memiliki gejala TB untuk
memeriksakan diri ke unit pe-layanan kesehatan
2. Memastikan Pasien TB meminum obatnya secara tertatur hingga
dinyatakan sem-buh
3. Memantau Pengobatan pasien TB termasuk efek samping
pengobatan
4. Mendorong Pasien TB untuk melakukan pemeriksaan ulang dahak
5. Menyuluh, Memberikan penyuluhan kepada pasien TB, keluarga
dan masyarakat umum
INFORMASI PENTING DIPAHAMI PMO
UNTUK DISAMPAIKAN KE PASIEN
1. TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau kutukan
2. TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur
3. Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara
pencegahannya
4. Cara pemberian pengobatan pasien (tahap awal dan lanjutan)
5. Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur
6. Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera
meminta pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan
PENCEGAHAN TBC
• Etika batuk/bersin
• Mengobati pasien TBC hingga sembuh
• Imunisasi BCG pada bayi
• Buang dahak di tempat yang benar
• Menjaga ventilasi udara
• Hand hygiene
PPI TBC DI PUSKESMAS

• Pasien dengan batuk, tersedia masker


• Suspek TBC, diberikan pot dahak steril sekali pakai
• Pengiriman sampel utk TCM steril
• Pasien positif TBC, alur prioritas
• Pojok dahak di area terbuka
LOGISTIK UNTUK SISTEM TRANSPORTASI

19
KOMUNIKASI MOTIVASI
• Teknik komunikasi yang bersifat mengarahkan, berpusat pada
pasien untuk memperoleh perubahan perilaku dengan cara
membantu pasien menggali dan mengatasi sikap mendua
Pengertian (ambivalensi) dalam membuat keputusan

• Mengarahkan percakapan agar pasien dapat


mengungkapkan lebih banyak mengenai keinginan untuk
Tujuan berubah berdasarkan nilai-nilai dan keyakinan mereka

• Empati
• Hindari Perdebatan
• Memberikan gambaran dua situasi berbeda
Prinsip • Memampukan pasien membuat keputusan

20
PRINSIP UMUM

Hindari Memberikan Memampukan


Menunjukan Pasien
Perdebata gambaran dua
Empati Membuat
n situasi berbeda Keputusan

dengan membimbing pasien pasien


kemampuan memahami untuk memberikan dibantu untuk
seseorang dan gambaran tentang membuat
untuk mengetahui kondisi berbeda keputusan
mengenali alasan yang akan terjadi yang lahir dari
dan mengapa (positif dan dirinya
memahami pasien negatif) bila pasien sendiri,
perasaan mengambil mengambil bukan lahir
orang lain. keputusan keputusan untuk dari petugas
tersebut berubah atau tidak. kesehatan

21
TUGAS KADER PEDULI TB
1. Mendeteksi secara aktif warga yang memiliki gejala TB
2. Menyarankan untuk melakukan pemeriksaan dahak ke pelayanan kesehatan
3. Mengantarkan pasien dengan gejala TB ke Puskesmas
4. Memonitor proses pengobatan pada pasien TB
5. Mendorong pasien TB untuk melakukan kontrol dan pemerik-saan dahak
secara teratur
6. Mendorong anggota keluarga/ yang kontak langsung dengan pasien TB untuk
melakukan pemeriksaan dahak
7. Memonitor kemajuan kesehatan pasien TB
8. Memonitor efek samping pengobatan TB
9. Mendorong terbentuknya kelompok swabantu TB
10. Sebagai fasilitator pada kelompok swabantu TB
23

Anda mungkin juga menyukai