Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) TB


PUSKESMAS LEDEUNU

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT LEDEUNU


DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SABU RAIJUA

2023
PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS LEDEUNU
KECAMATAN RAIJUA
Email:uptdpuskesmasledeunu@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) TB
UPTD PUSKESMAS LEDEUNU

I. PENDAHULUAN
TB (Tubercullosis) merupakan masalah utama kesehatan masyarakat.
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium
tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta
kematian akibat TB diseluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98%
kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang.

Di Indonesia TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah


pasien TB di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina
dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB didunia. Pada
penanganan pasien TB, status gizi sangat penting karena mempengaruhi daya
tahan tubuh penderita tersebut dalam melawan kuman TB.

II. LATAR BELAKANG


Dalam pengobatan Penyakit TB, selain kepatuhan berobat, status gizi juga
sangat penting karena mempengaruhi daya tahan tubuh penderita tersebut dalam
melawan kuman TB. Akibat penyakit TB angka kebutuhan protein penderita
menjadi lebih tinggi karena proses sakit kronis yang dialami. Karena itu dibentuklah
program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk penderita TB paru.

III. TUJUAN UMUM DANTUJUAN KHUSUS.

1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB, meningkatkan angka
kesembuhan penyakit TB
2. Tujuan Khusus
Penanganan penderita TB paru 100% dan angka kesembuhan penderita TB
paru di UPTD Puskesmas Ledeunu 75% pada tahun 2022 diharapkan dapat
tercapai dengan didukung adanya peningkatan status gizi dari penderita TB.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Tiap ada kasus TB dengan BTA (+) diberikan PMT, sesuai dengan jumlah
yang dianggarkan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.

1. Puskesmas menemukan penderita BTA positif.


2. Petugas kemudian mendata penderita.
3. Petugas memberikan informasi tentang pemberian PMT TB dan
menjelaskan waktu pengambilan PMT
4. Petugas membuat laporan

VI. SASARAN
PMT diberikan untuk kasus TB paru yang diobati di UPTD Puskesmas Ledeunu
sesuai dengan jumlah yang dianggarkan.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN

No Kegiatan
VI XI
I II III IV V VI I VIII IX X XI I

1 Pemberian PMT TB

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Waktu : selesai pelaksanaan kegiatan
2. Pelaksana
a. Kepala Puskesmas
b. Penanggung jawab program
3. Dokumen laporan yang berisi: laporan hasil kegiatan ditujukan kepada UPTD
Kepala Puskesmas.

IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

1. Evaluasi terhadap ketepatan pelaksanaan waktu kegiatan


2. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan :

a. Waktu :

b. Setiap akhir pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal


c. Pelaksana :
- Penanggung jawab program.
d. Dokumen laporan yang berisi :
- Notulen
- Rencana tindak lanjut
- Rekomendasi
- Hasil olah dan analisis data
- Laporan evaluasi
- Laporan hasil kegiatan

Anda mungkin juga menyukai