Dokumen PDM/UKPP/85/PL/I/2023
No. Revisi 00
Tanggal Terbit 30 Januari 2023
Jumlah Halaman 41
PEDOMAN
REKAM MEDIS
UPTD PUSKESMAS LEDEUNU
2023
KATA PENGANTAR
Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan pratik kedokteran wajib
membuat rekam medis sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) harus dibuat
segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan (PERMENKES NOMOR
269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM MEDIS) Agar dapat tercipta
keseragaman dan persamaan pengertian rekam medis di puskesmas yang sesuai
dengan permenkes maka perlu adanya suatu pedoman pengelolaan rekam medis di
puskesmas.
Rekam medis harus berisi informasi lengkap perihal proses pelayanan medis
di puskesmas yang terjadi di masa lalum, masa kini dan perkiraan dimasa yang akan
datang. Permenkes tersebut mewajibkan semua petugas di puskesmas yang terlibat
dalam pengisian rekam medis untuk melaksanakannya sesuai dengan Undang-
Undang kesehatan. Jika terjadi kecerobohan , kelalaian serta kekhilafan dalam
pengisian lembar-lembar rekam medis dapat dituntut dan mengakibatkan sansi
hukum pada puskesmas atau petugas bersangkutan
Oleh karena itu didalam kesempatan yang baik ini kami Mengajak semua
pihak yang bekerja di Puskesmas untuk sama-sama membina dan
mengembangkan rekam medis. Semua petugas di puskesmas baik tenaga medis,
paramedis, maupun non medis yang berkaitan dengan penyelengaraan rekam
medis hendaknya selalu Mentaati ketentuan yang telah dituliskan didalam buku
pedoman ini.
DARTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DARTAR ISI......................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 4
B. Manfaat Rekam Medis...................................................................... 5
C. Sasaran Rekam Medis..................................................................... 5
D. Ruang Lingkup Pedoman................................................................
E. Batasan Operasional........................................................................
A. Kualifikasi SDM.....................
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Keiatan.........................
A. Dena Ruang................................................................................. 7
B. Standar Fasilitas.......................................................... 8
A. Lingkup Kegiatan....................................................
B. Metode
C. Langkah Kegiatan.....................
BAB V : LOGISTIK
BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang
diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainya kepada pasien, hal ini
merupakan cerminan kerja sama lebih dari satu orang tenaga kesehatan
untuk menyembuhkan pasien, bukti pelayanan tertulis dilakukan setelah
pemeriksaan tindakan pengobatan, sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Rekam medis sangat dibutuhkan sekali dalam pelayanan di Puskesmas
karena dalam rekam medis merupakan rekaman atau catatan dari pasien
tentang segala identitas pasien sampai dengan diagnose yang diberikan oleh
dokter atau paramedic lainya. Pelayanan Rekam medis merupakan catatan
mutlak yang harus disimpan dengan sebaik mungkin sehingga setiap kali
pasien akan berobat atau konsultasi catatanya masih tersimpan dengan baik
dan segera bisa ditemukan. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu
dibuat pedoman yang akan dipakai oleh semua petugas di Puskesmas
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan, yang diperbaharui dengan
Permenkes Nomor 269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis
menyatakan rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang
pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain
pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola
pemerintah maupun swasta.
b. Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu
hari sekurang- kurangnya memuat :
1) Identitas pasien
2) Tanggal dan waktu
3) Hasil anamnesis, mencakup sekurang-
kurangnya keluhan penyakit dan riwayat
penyakit
4) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
5) Diagnosis
6) Rencana tindakan perawatan
7) Pengobatan dan/atau tindakan dan/atau terapi
8) Persetujuan tindakan bila diperlukan
9) Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
10)Ringkasan pulang (discharge summary)
11)Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi,
atau tenaga kesehatan (kepala ruangan) tertentu
yang memberikan pelayanan kesehatan
12)Untuk pasien kasus gigi dilangkapi dengan
odontogram.
c. Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya
memuat :
1) Identitas pasien
2) Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan
3) Identitas pengantar pasien
4) Tanggal dan waktu
5) Hasil namnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan
dan riwayat penyakit.
6) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
7) Diagnosa
8) Pengobatan dan/atau terapi dan/atau tindakan
9) Ringkasan kondisi pasien ssebelum meninggalkan
pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindak lanjut
10) Nama dan tanda tangan dokter, atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
11) Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien
yang akan dipindahkan ke sarana kesehatan lain
12) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
d. Isi resume medis sekurang – kurangnya memuat :
1) Identitas pasien
2) Diagnosa masuk dan indikasi pasien
3) Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang
4) Diagnosis akhir, pengobatan dan tindak lanjut.
5) Nama dan tanda tangan / paraf dokter, dokter gigi yang
memberi kan pelayanan kesehatan.
B. Manfaat Rekam Medis
Manfaat rekam medis berdasarkan Permenkes Nomor
269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis adalah sebagai berikut:
E. Batasan Operasional
1. Rekam Medis
2. Pendaftraan Poliklinik.
3. Tracer
4. ICD- X
5. Kartu Berobat.
F. Landasan Hukum
Rekam Medis di UPTD Puskesmas Ledeun adalah merupakan bagian yang
harus terselenggara sesuai dengan :
1. Undang Undang no 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (
Pasal 46-47 tentang rekam medis dan pasal 48 tentang wajib simpan
rahasia kedoketeran).
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 290/MENKES/PER/III/2008
Tentang persetujuan tindakan kedokteran.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 269/MENKES/PER/III/2008
Tentang Rekam Medis.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 290/MEN.KES/PER/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 24 Tahun 2022 Tentang Rekam
Medis.
6. KKI Tahun 2006 tentang Manual Rekam Medis.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia.
Dalam upaya mempersiapkan tenaga rekam medis yang handal, perlu
kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya
manusia yang tepat bagi organisasi. Tujuan adalah mendayagunakan
sumber-sumber seekfektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat
disediakan sejumlah petugas yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Adapun Kualifikasi SDM unit rekam medis yaitu :
B. Distribusi Ketenagaan
Petugas Rekam Medis UPTD Puskesmas Ledeunu berjumlah 2 orang
dengan latar belakang pendidikan D III Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan 1 orang dan SMA 1 Orang. Petugas melakukan kegiatan
pengolahan rekam medis sesuai standar yang berlaku yaitu :
1) Administrasi /pemberkasan( Pendaftaran).
2) Perakitan/ Assembling
3) Indeks kode penyakit/ Koding
4) Penyimpanan/Filing
5) Pendistribusian rekam medis
6) Statistk dan pelaporan
C. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Pelayanan Rekam Medis dilaksanakan setiap hari pada jam
pelayanan pasien
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Dena Ruangan Rekam Medis.
RUANG TUNGGU
Meja Petugas
Rak Rak
Penyimpa Penyimpa
nan Rm nan Rm
Lemari Penyimpanan RM Aktif
Aktif
Rawat inap
B. Standar Fasilitas
Alat penyimpanan/filing rekam medis yang dipakai di UPD Puskesmas
Ledeunu berupa rak terbuka. Kelebihan penggunaan rak terbuka adalah:
- Harganya lebih murah
- Petugas dapat mengambil dan menyimpan rekam
medis lehih mudah dan cepat.
- Menghemat ruangan dan menampung lebih banyak
rekam medis dan tidak terlalu memakan waktu.
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
1. Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan dan IGD.
a. Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan kepada
pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap di fasilitas
pelayaan kesehatan (Huffman, '94). Pelayanan rawat jalan
merupakan pelayanan yang diberikan kepada pasien dengan
kategori "Pasien yang dapat menunggu" yaitu Pasien berobat jalan
yang datang dengan perjanjian ataupun tidak dengan perjanjian, dan
Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat darurat. Prosedur
pertama dalam Penerimaan Pasien Rawat Jalan atau pasien
Poliklinik adalah Pasien akan diterima di Tempat Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan (TPPRJ). Pasien rawat jalan yang masuk dalam
kategori pasien lama maupun baru pasien didaftarkan pada loket
pendaftaran di UPTD Puskesmas Ledeunu.
b. Pasien rawat darurat merupakan pasien yang datang ke tempat
penerimaan pasien gawat darurat yang dibuka selama 24 jam
pelayanan, disini pasien ditolong lebih dahulu setelah itu
kemudian menyelesaikan administrasinya. Prosedur pertama dalam
Penerimaan Pasien di Instalasi Gawat Darurat (PPIGD) adalah
pasien merupakan kategori pasien yang harus segera ditolong
(pasien yang dalam kondisi gawat darurat). Namun tidak menutup
kemungkinan juga melayani kategori pasien umum/ tidak dalam
keadaan gawat darurat, hal ini disebabkan IGD buka selama 24
jam sehingga waktu diluar jam 14.00 WIB (batas waktu layanan
poliklinik/rawat jalan) PPIGD juga menerima pasien yang datang tidak
dalam keadaan gawat namun dengan prioritas pasien gawat
darurat. Jadi pasien yang tidak dalam keadaan gawat darurat
akan mendapatkan pelayanan kesehatan setelah pasien gawat
darurat telah tertangani. Proses pendaftaran pasien gawat darurat
dapat diwakilkan oleh keluarga pasien, jika pasien datang bersama
dengan keluarga atau pengantar. Pendaftaran pasien dapat dilakukan
dengan menanyakan kartu identitas pasien kepada
pasien/keluarga/pengantar. Namun jika pasien gawat darurat dan
tidak ada keluarga pasien yang mengantarkan maka petugas
melakukan wawancara secara langsung dengan pasien, namun
apabila pasien dalam kondisi tidak sadar maka, petugas mencari
kartu identitas pasien dan bila ternyata kartu identitas pasien tidak
ditemukan maka pasien diberi nama inisial yaitu Tn/Sdr/An X jika
pasien laki-laki dan Ny/Nn/An Y jika pasien perempuan.
Contoh :
- Tn X untuk pasien tanpa identitas Laki-laki yang
didaftar oleh petugas pendaftaran.
-
Ny Y untuk pasien tanpa identitas Perempuan
yang di daftar oleh petugas pendaftaran.
Penerimaan Pasien Rawat Jalan/IGD untuk ;
Pasien baru : Petugas menyerahkan Form Identitas Pasien
kepada pasien atau keluarga pasien, petugas memastikan
bahwa data identitas terisi dengan lengkap, kemudian Petugas
mengentry Indentitas Pasien ke dalam program aplikasi
pendaftaran pada form program personal detail. Khusus untuk
pasien gawat darurat yang tidak ada keluarga atau
pengantar maka petugas yang akan mencari identitas
pasien baik dengan kartu pengenal atau mendaftarkan dengan
nama inisial untuk sementara sebelum identitas ditemukan.
Pasien lama : Pasien menyerahkan kartu berobat kepada
petugas pendaftaran, jika pasien lupa atau kartu berobat
hilang maka petugas mencarikan indentitas pasien
menggunakan program pendaftaran, setelah identitas pasien
ditemukan maka bagi pasien yang kartu berobatnya hilang,
petugas membuatkannya kembali.
Pasien
Baru/Lama
Lama
Baru
Mencatat dalam
Petugas mengisi Form tracer dan
Pendaftaran Pasien
mencari RM
Baru,membuatkan KTP,
memberi no. antrian poli
dan membuat RM baru
Petugas mendistribusikan RM ke
unit pelayanan yang dituju
Selesai
1. Kebutuhan perkantoran
a. Formulir Rekam Medis Rawat Jalan
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN
1. Nama pasien
2. Jenis kelamin
4. Alamat
5. Agama
6. Alamat
1. Rawat Jalan
Pelayanan
NUMERATOR Jumlah rekam medis rawat inap yang terisi lengkap maksimal
1x24 jam setelah selesai pelayanan.
DENOMINATOR Jumlah rekam medis rawat inap dalam bulan yang sama
SUMBER DATA Rekam Medis
Kriteria inklusi Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai palayanan
Kriteria eksklusi -
TIPE ◌ struktur ● proses ◌ outcome ◌ proses dan
INDIKATOR outcome
STANDAR 100%
98
N T Na N SMF/ RM Penyet K
o G ma O Departe Leng oran e
L Pa men kap t
< 24
sie (ya/t
n dk) Jam
Ya/Tida
99
ANALISIS
NUMERATOR Jumlah rekam medis rawat inap yang terisi dokumen
informed consentnya
DENOMINATOR Jumlah rekam medis rawat inap dalam bulan yang sama
SUMBER DATA Rekam Medis
Kriteria inklusi Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai palayanan
Kriteria eksklusi -
100
BAB IX
PENUTU
P
Pedoman ini bukanlah sesuatu yang permanen, akan tetapi akan berubah
mengikuti perubahan peraturan yang berlaku, struktur organisasi, tugas pokok
dan fungsi, kebijakan pimpinan serta kondisi dan situasi lingkungan . Untuk itu
pedoman ini harus dievaluasi secara berkala.
Pedoman ini dijadikan sebagai acuan dan regulasi bagi unit terkait dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi khususnya dalam penyusunan rencana
kebijakan dan program di lingkungan Bhayangkara Setukpa.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
lOMoARcPSD|31477329
95
A
lOMoARcPSD|31477329
.
lOMoARcPSD|31477329
lOMoARcPSD|31477329
lOMoARcPSD|31477329