TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rekam Medis
2.1.1. Sejarah Rekam Medis
Rekam Medis adalah catatan dan ingatan tentang prakek kedokteran telah
ditemukan 25.000 tahun sebelum masehi atau sejak prakek kedokteran atau
pengobatan dibumi mulai dikenal manusia. Hipocrates, 450 tahun sebelum masehi
Rekam Medis sudah digunakan sebagai dasar-dasar pembelajaran ilmu kedokteran.
Kebutuhan tentang Rekam Medis diseluruh dunia pada abad 20 semakin berkemban
dengan adanya akreditasi dan didirikannya asosiasi Perekam Medis disetiap
Negara. Rekam Medis dimaksudkan untuk memperkenalkan terlebih dahulu apa dan
bagaimana data Rekam Medis dapat dikelolah secara benar, akurat, dan dapat
terpercaya.
Semenjak masa pra kemerdekaan, Rumah Sakit di Indonesia sudah melakukan
kegiatan pencatatan namun belum dilakukan dengan baik, dari segi penataan
maupun pengolahan atau mengikuti system informasi yang benar. Pada tahun 1960
dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 10, maka seluruh Petugas
kesehatan diwajibkan untuk menyimpan rahasia kedokteran ermasuk rekamedis.
Pada tahun 1972 dengan Suran Keputusan Menkes RI No.034/Birhub/1972 ada
kejelasan bagi rumah sakit menyangkut kewajiban untuk menyelenggarakan Rekam
Medis guna menunjang terselenggaranya master plan yang baik setiap rumah sakit
harus :
1. Memiliki dan mengelola data staistik sehingga dapat menghasilkan data
informasi yang up to date.
2. Memiliki prosedur penyelenggaraan Rekam Medis yang berdasarkan pada
ketentuan ketentuan yang elah ditetapkan.
Maksud dan tujuan dari peraturan tersebut adalah agar di Instansi kesehatan
termasuk rumah sakit dapat menyelenggarakan dan menjalankan rekam medis
dengan baik.
Sumber utama dari kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit dimulai dari
catatan medis oleh karena itu catatan inilah yang dipakai sebagai dasar pembuktian
dan merupakan alat pembuktian yang sah jika terjadi berbagai masalah. Rekam
Medis adalah catatan kronologis yang tidak di sangsikan kebenarannya tentang
pertolongan, perwatan dan pengobatan seorang pasien selama mendapat
perawatan atau pelayanan di Rumah Sakit. Adanya data Rekam Medis yang
berkualitas merupakan ala bukti pembellan diri bagi tenaga kesehaan maupun
institusi dalam melawan gugatan yang diajukan.
suatu sistem
dengan
penanganan
berkas
rekam
medis
yang
meliputi
tentang
Rekam
Medis
yakni
Peraturan
Menkes
RI
pelayanan
lain
yang
diberikan
kepada
pasien.
Proses
kegiatan
penyakit;
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
Diagnosis;
Pengobatan dan/tindakan;
Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan unit gawat darurat dan
Sentralisasi
Pengertian :
1. Cara penyimpanan rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan baik
catatan- catatan selama seorang pasien di rawat.
2. Suatu cara penyimpanan dokumen rekam medis dalam satu tempat
antara
DRM rawat jalan dan DRM Rawat Inap dijadikan satu di satu tempat.
a. Kelemahan
1. Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan
berkas rekam medis
2. Mengurangi jumlah biaya yang dipergunakan untuk peralatan dan
ruangan
3. Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah
distandarisasi
4. Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan
5. Mudah untuk menerapkan unit record
b. Kekurangan
1. Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani unit rawat jalan
dan unit rawat inap
2. Tempat penerimaan pasien harus bertugas 24 jam
II.
Desentralisasi
Pengertian :
Cara penyimpanan rekam medis pasien pada tempat penyimpanan yang terpisah
antara rekam medis poliklinik( Rawat Jalan ) dengan rekam medis penderita yang
dirawat ( Rawat Inap ).
a. Kelebihan
07 55 21
07 55 22
07 55 23
1. Kelebihan
a. mudahnya melatih petugas-petugas yang harus melaksanakan pekerjaan
penyimpanan tersebut.
2. Kekurangan
a. Pada saat penyimpanan RM, petugas memperhatikan seluruh angka
sehingga mudah terjadi kekeliruan menyimpan. makin besar angka yang
50
angka ketiga
(teriaty digtis)
90
angka kedua
(secondary digits)
angka pertama
(primary digits)
setiap bagian
RM yg tidak aktif dapat diambil dari rak penyimpanan dari setiap
yang keluar
dari
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Warna
Ungu/ purple
Kuning/ Yellow
Hijau tua/ Dark green
Oranye/ Orange
Biru Muda/ Light Blue
Coklat/ Brown
Kemerahan/ Cerise
Hijau Muda/ Light Green
Merah
Biru Tua/ Dark Blue
2.1.10. Retensi
Suatu kegiatan pengawasan rutin terhadap kemungkinan kesalahan letak
DRM dan mengembalikan pada letak sesuai dengan sistem penjajaran yg
digunakan. Bersamaan dg itu pula dilakukan pencatatan DRM yang sudah
saatnya diretensi.
2.1.11. Retensi
Suatu
penyimpanan.
kegiatan
Pengurangan
berkas
rekam
medis
dari
rak
Tujuan :
a. Mengurangi jumlah RM yg semakin bertambah
b. Mengabadikan formulir yg memiliki nilai guna dan pemusnahan formulir
RM
c. Menyiapkan fasilitas yg cukup untuk tersedianya tempat penyimpanan
Jadwal Retensi :
a. Kegiatan retensi dilakukan oleh petugas filling secara periodik misalnya,
setiap tribulan, tahunan.
b. Sebaiknya jadwal retensi disusun oleh suatu panitia yg tertdiri dari unsur
komite rekam medis dan unit rekam medis yg benar-benar paham RM
2.1.12. Pemusnahan
Suatu proses kegiatan penghancuran secara fisik rekam medis yang telah
berakhir fungsi dan gunanya.
a. Penghancuran secara total dg cara membakar habis, mencacah atau daur
ulang.
b. Sebagai media penyimpan dapat menggunakan scaner dan mikrofilm
Dasar : surat edaran Dirjen Yanmedik tentang pemusnahan sbb.:
AKTIF
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
KELOMPOK
UMUM
MATA
JIWA
ORTHOPEDI
KUSTA
JANTUNG
PARU
KETERGANTUNGAN
Rajal
Ranap
5
5
10
10
15
10
5
15
5
10
5
10
15
10
10
15
IN AKTIF
Rana
Rajal
p
2
2
2
2
5
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
OBAT
daftar
pertelaahan
daftar
telaah
nilai
guna
RM
dg
b. Sekunder
Pembuktian
Sejarah
Prosedur Penilaian Berkas RM
a. Memisahkan form RM yg harus diabadikan
1. Ringkasan masuk keluar
2. Resume penyakit
3. Lembar operasi (termasuk laporan persalinan)
4. Identifikasi bayi lahir
5. Lembar PTM
6. Lembar kematian
2. Seorang yang meminjam atau yang menerima rekam medis berkewajiban untuk
mengembalikan dalam keadaan baik dan tepat waktu
3. Rekam medis tidak dibenarkan diambil dari rumah sakit kecuali atas perintah
pengadilan
4. Rekam medis dapat dipinjam oleh dokter atau pegawai rumah sakit untuk dibawa
ke ruang kerja selama jam kerja, maka rekam medis harus dikembalikan ke ruang
rekam medis pada akhir jam kerja
5. Rekam medis yang dipinjam beberapa hari, rekam medis tersebut disimpan dalam
tempat sementara di ruang rekam medis
6. Rekam medis yang digunakan oleh beberpa orang perpindahan dari satu orang
ke lain orang harus dilakukan dengan mengisi kartu pindah tangan. Kartu pindah
tangan berisi tanggal, pindah tangan dari siapa, kepada siapa, untuk keperluan apa,
dan digunakan oleh dokter siapa
Semua berkas rekam medis rawat jalan harus kembali dalam waktu 1X24 jam,
diluar ketentuan tersebut
perawat/dokter yang masih membutuhkan rekam medis, wajib memberitahu kepada
petugas rekam medis pada rawat jalan
Berkas rekam medis rawat inap harus dikembalikan ke unit rekam medis 2X24 jam
setelah pasien pulang
Peminjaman rekam medis untuk keperluan riset, penelitian dilakukan di unit rekam
medik
B. Pengambilan berkas rekam medis dari rak penyimpanan
Pengambilan kembali dokumen rekam medis atau retrivel adalah kegiatan
pengambilan berkas rekam medis dirak berdasarkan permintaan (pasien yang
datang untuk berobat atau untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lainnya.
C. Pengiriman berkas rekam medis
Setelah petugas mendaftar pasien rawat jalan kemudian memberitahukan pasien
untuk menunggu di poli yang di tuju, serta petugas pendaftaran mengambil dibagian
filling untuk mencari Rekam medis rawat jalan yang dimaksud (bila penderita
kunjungan ulang) Kemudian petugas pendaftaran mengantar berkas Rekam Medis
rawat jalan kunjungan ulang untuk diantar kepoli tujuan..
Bila kunjungan baru maka petugas pendaftaran langsung menganamnese pasien /
keluarga untuk mengisi data identitas penderita yang ada pada Rekam Medis rawat
jalan. Selanjutnya Rekam Medis rawat jalan tersebut diberikan kepada penderita
untuk dibawa dan diserahkan kepada poli yang dimaksud.
D. Pengembalian berkas rekam medis
Dokumen rekam medis bersifat rahasia, (PP No. Tahun 1966) seorang yang
menerima/meminjam rekam medis berkewajiban untuk menjaganya dalam keadaan
baik dan menyerahkan kepada petugas RM. Untuk peminjaman dari UGD dan
Rawat Inap berlaku jam pengembalian
E. Peraturan dan tata tertib pengamanan berkas rekam medis
Sebagaimana yang tertuang dalam Permenkes 749a / Menkes / PER / XIII/1989
pasal 10, mengatakan bahwa berkas RM milik rumah sakit dan isinya milik pasien.
Dengan demikian sarana pelayanan kesehatan bertanggungjawab menjaga
kerahasiaan dan keamanan rekam medis. Untuk mewujudkan terjaminnya
kerahasiaan dan keamanan rekam medis.
F. Kerahasiaan informasi dalam berkas rekam medis
Rekam medis merupakan alat komunikasi antara dokter atau tenaga medis lainnya,
yang turut ambil bagian dalam usaha memberikan pelayanan pengobatan atau
perawatan kepada pasien. Karena itu catatan-catatan medis yang ada di dalam
dokumen rekam medis merupakan data yang mempunyai nilai dalam pelayanan
kesehatan berkelanjutan. Pemberian informasi diatur dalam peraturan pemerintah
No. 10 tahun 1996.
Namun jika dikatakan nahwa dokumen Rekam medis hilang di ruang filing, ini
dimaksudkan bahwa tidak ditemukannya dokumen rekam medis ketika di cari atau
saat di perlukan .
Maka untuk menghitung presentasi kehilangan dokumen rekam medis maka di
gunakan rumus :
DRM yang hilang
seluruh DRM
X 100
%