PENDAHULUAN
Dimulai dengan pada Zaman Batu (Paleolithic) lebih kurang 2500 SM di Spanyol yaitu
adanya pahatan pada dinding gua.
2. Abad ke XX
Rekam medis baru menjadi perhatian secara khusus pada beberapa rumah sakit,
perkumpulan ikatan dokter/ rumah sakit di negara-negara barat.
Tahun 1902 American Hospital Association untuk pertama kalinya melakukan diskusi
rekam medis. Tahun 1905 beberapa dokter George Wilson seorang dokter kebangsaan
Amerika dalam rapat tahunnya American Medical Association ke 56 mebacakan naskahnya
”Aplication chart for the record of patient in small hospital” yang kemudian diterbitkan
dalam Journal of American Association terbit 23-9-1905. Isi naskah itu adalah tentang
pentingnya nilai medical record yang lengkap isinya demi kepentingan pasien maupun bagi
pihak rumah sakit. Berikut adalah perkembangannya :
1. Pengertian Umum
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan baik yang rawat jalan maupun rawat inap dan
pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
2. Pengertian Khusus
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam
tentang identitas, anamnesis, penentuan fisik, laboratorium, diagnose segala pelayanan
dan tindakan yang di berikan kepada pasien , dan pengobatan baik yang di rawat inap,
rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
B. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis
Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka
upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
1. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan
keperawatan dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai niali hukum, karena isinya menyangkut adanya
jaminan kepastian hukum dalam proses penegakan hukum sebagai penyedia bahan bukti.
3. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut digunakan
sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/ perawatan yang akan di berikan kepada
pasien.
4. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan, karena isinya mengandung
data/informasi yang dapat digunakan untuk menghitung biaya yang harus di bayar
setelah menerima pelayanan kesehatan.
5. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunayi nilai penelitian karena di dalamnya berisikan
informasi data medis dan keperawatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dibidang
kesehatan.
6. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya menyakut data/
informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis dan
keperawatan yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai
bahan/referensi pengajaran di bidang profesi pengguna.
7. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempuyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut
sumber ingatan yang didokumentaskan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban
dan laporan rumah sakit.
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut bagian
didalam memberikan pelayanan, pengobatan, serta perawatan kepada pasien.
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan
pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di rumah sakit.
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan kepada pasien.
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga
kesehatan lain.
6. Menyediakan data – data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan
pendididkan.
Informasi didalam rekam medis bersifat rahasia karena hal ini menjelaskan hubungan
yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib melindungi dari pembocoron sesuai
dengan kode etik kedokteran dan peraturan perundang – undang yang berlaku.
a) Penyakit
b) Keluhan
c) Pemeriksaan
d) Pengobatan
e) Tindakan
f) Perkembangan
a) Identitas Pasien
1. Bagi Pasien
c. Dasar penagihan
3. Sarana Kesehatan
b. Dasar pembiayaan
4. Penyandang Dana
Monitor pembiayaan
5. Proses Hukum
6. Kesehatan Masyarakat
Isi rekam medis adalah catatan – catatan pemberi pelayanan kesehatan baik dari
professional medis ataupun non medis yang dicatat dalam bentuk formulir – formulir dan
penunjang yang diisi secara kronologis dan dapat dipertanggungjawabkan baik kepada
pasien, rumah sakit dan segi hukum.
Rekam medis di rumah sakit proklamasi terdiri atas:
Susunan sesuai dengan yang tercantum dalam protap pendaftaran pasien rawat jalan.
Susunan sesuai dengan yang tercantum dalam protap pendaftaran pasien rawat inap.
3. IGD
Susunan sesuai dengan yang tercantum dalam protap pendaftaran pasien gawat darurat.
a. Kelengkapan data rekam medis dapat menunjang peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit.
2. Falsafah
a. Rekam medis memuat informasi yang cukup dan akurat tentang identitas pasien,
diangnosa, perjalanan penyakit, pengobatan dan tindakan medis serta dokumentasi hasil
pelayanan.
b. Rekam medis tersimpan baik disusun secara akurat, tepat waktu, mudah didapat serta
mudah dianalisa untuk keperluan statistik dan informasi.
c. Rekam medis bersifat rahasia, aman serta dapat dipertanggung jawabkan yang mudah
dibaca dan lengkap.
G. Tujuan Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit Proklamasi
BAB III
Setiap pasien yang memperoleh pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Proklamasi
harus mempunyai file rekam medis. File ini ditandai dengan adanya nomor rekam medis dan
penulisan identitas sosial lain. Pemberian identitas pasien merupakan salah satu hal yang
penting dalam pengelolaan rekam medis yang digunakan untuk membedakan pasien yang
satu dengan pasien yang lainnya serta untuk menghindari kesalahan dalam pengisian rekam
medis.
a. Dua angka akhir sebagai penentu group nomor penyimpanan sesuai dengan
terminale digit system.
b. Satu nomor, satu berkas rekam medis untuk seluruh pemberi pelayanan.
Untuk mendapatkan identitas yang berupa file dengan nomor rekam medis maka
setiap pasien harus mendaftarkan diri ke bagian pendaftaran untuk melakukan registrasi
pasien baru ( pasien rawat jalan, rawat inap, IGD ) guna pembuatan data base file pertama
bagi pasien yang bersangkutan. Adapun proses tersebut adalah:
1. Pengisian formulir data pribadi pasien yang diisi oleh petugas pendaftaran
dengan merujuk kepada kartu identitas resmi yang berlaku missal : (KTP, SIM )
pasien, atau keterangan secara lisan jika pasien atau keluarganya tidak membawa
kartu indentitas. Setiap pasien yang berkunjung mendapatkan satu nomor pada
saat pertama kali datang ke rumah sakit, dan digunakan untuk kunjungan
berikutnya yang berlaku selamanya.
3. Selanjutnya jika pasien datang baru petugas pendaftaran menulis nomor rekam
medis dan nama pasien kedalam map dan membuatkan Kartu Identitas Berobat
(KIB) yang diserahkan kepada pasein atau keluarga yang mendaftarkan untuk
dibawa jika pasien berobat kembali ke Rumah Sakit Proklamasi.
Bayi yang baru lahir segera di daftarkan oleh pihak keluarga pasien ke unit
pendaftaran rawat inap dengan membawa surat keterangan lahir dari VK.
Keterangan yang dilaporkan:
b. Jenis kelamin
Data diinput ke komputer dan mendapatkan nomer rekam medis serta ruang
perawatan perinatologi / perawatan bayi baru lahir.
Ringkasan masuk dan keluar (CM 1) untuk bayi sama dengan rekam medis anak –
anak dan dewasa. Seorang bayi haruslah dianggap individu yang mempunyai catatan
tersendiri dan catatan tersebut didimpan secara terpisah dengan rekam medis ibunya.
Oleh karena itu merupakan hal yang penting untuk semua keterangan pengenalan
pada rekam medis bayi.
3. Riwayat Kelahiran
Dokter atau bidan yang menolong melahirkan bayi bertanggung jawab untuk
mencatat riwayat kelahiran. Riwayat yang lengkap mencakup riwayat ibu dan riwayat
kelahiran.
4. Identitas bayi
Sebagai bukti tertulis bahwa bayi yang lahir telah mempunyai identitas dengan cara
membuat cap kaki bayi kanan kiri, dan pemberian gelang nama kepada bayi dengan
disaksikan oleh dokter atau bidan di ruang perawatan ruang bayi.
Pada dasarnya pemberian identitas dan penomoran untuk pasien di unit gawat darurat
adalah sama dengan ketentuan diatas. Cara mendapatkan informasi dari pasien tentang
identitas pasien saja yang mungkin berbeda, jika masih memungkinkan pasien diwawancarai
untuk mendapatkan data identitas sesuai di formulir berkas rekam medis dan atau ada
penanggung jawab (keluarga) yang bisa mendaftarkan diri di bagian pendaftaran maka
prosesnya sama dengan di atas. Jika pasien dalam keadaan tidak sadar dan tidak ada
penanggung jawab/keluarga maka untuk sementara didaftarkan dengan identitas maksimal
yang ada pada pasien untuk mendapatkan nomor rekam medis untuk tindak lanjut
pendokumentasian berkas perawatannya.
E. Penulisan Nama
1. Sistem penulisan nama yang dipakai di Rumah Sakit Proklamasi menggunakan fisrt
name, middle name dan last name.
2. Penulisan nama ditulis dengan huruf cetak dengan menggunakan spidol permanen
dan bolpoint tinta hitam, sebagai pelengkap diberikan keterangan Ny., Nn., Tn., Sdr.,
An., By. di belakang nama.
Indeks utama pasien adalah salah satu cara untuk menunjang kelancaran pelayanan
terhadap pasien, karena apabila seorang pasien lupa membawa kartu berobat, maka indeks
utama pasien akan dapat membantu untuk mencarikan data pasien yang diperlukan. Indeks
utama pasien merupakan kunci utama pasien, sehingga mutlak harus dibuat baik pasien
rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat. Cara pemberian nomor pada pasien baru
adalah sebagai berikut :
2. Petugas memasukkan data diri pasien ke dalam Kartu Indeks Utama Pasien
(KIUP) yang sudah dimasukkan ke komputer.
3. Petugas memberikan nomor rekam medis baru setelah melihat nomor yang
sebelumnya yang tertera pada KIUP computer.
4. Petugas membuatakn kartu Indeks Berobat (KIB) pasien yang harus dibawa
setiap pasien berobat ke Rumah Sakit Proklamasi.
Kartu indeks utama pasien adalah salah satu cara untuk menunjang kelancaran
pelayanan terhadap pasien,apabila seorang pasien lupa membawa kartu berobat maka KIUP
akan membantu untuk mencari data pasien, sehingga KIUP harus dibuat baik itu pasien
rawat jalan maupun pasien rawat inap.
Penyimpanan rekam medis aktif dan rekam medis inaktif di pisahkan dalam
penyimpanan.
Sistem penjajaran berkas rekam medis pasien di rumah sakit merupakan salah
satu pekerjaan yang sangat penting di Unit Rekam Medis, oleh karena itu diperlukan
suatu sistem yang tepat untuk proses pengelolaannya.
Rumah Sakit Proklamasi menggunakan sistem penyimpanan sistem angka
akhir ( Terminal Digit Filing system ) . Penyimpanan dengan angka akhir menjadi
patokan dimana setiap nomor rekam medis terdiri dari enam angka yang
dikelompokkan menjadi 3 kelompok angka yang masing – masing kelompok terdiri
dari dua angka.Kelompok angka pertama adalah dua angka paling kanan merupakan
primary digit (KA I ), kelompok angka kedua adalah dua angka tengah merupakan
secondary digit (KA II ) dan kelompok angka paling kiri merupakan tertiary digit
(KA III). Untuk Melaksanakan penyimpanan petugas akan berpedoman pada KA I,
KA II dan kemudian KA III. Perencanaan ini memerlukan perencanaan yang cermat,
terutama penyebaran kelompok angka pada rak .
Berkas rekam medis di pinjam untuk pelayanan kesehatan dan untuk keperluan
hukum. Setiap yang meminjam dokumen rekam medis wajib menulis di buku
peminjaman rekam medis yang telah berlaku di rumah sakit proklamasi.
Retrieval adalah suatu proses pengambilan kembali berakas rekam medis dari rak
penyimpanan sesuai dengan protap yang berlaku.
Berkas rekam medis yang diminta segera di distrbusikan oleh petugas pendaftaran /
rekam medis ke unit pelayanan kesehatan yang membutuhkan dan melakukan :
2. Distribusi berkas rekam medis yang telah di entri sesuai dengan tujuan.
3. Serahkan berkas rekam medis kepada petugas di poliklinik yang dituju oleh
pasien.
Pemelihararan rekam medis adalah upaya untuk menjamin rekam medis tidak rusak
atau tidak hilang.
Berkas rekam medis bersifat rahasia, adapun rahasia yang dimaksud disini adalah
karena rekam medis informasinya dilindungi dari pembocoran sesuai dengan kode
etik kedokteran dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
1. Informasi yang bersifat rahasia yaitu catatan yang berisikan keterangan medis
pasien.
2. Informasi yang tidak bersifat rahasia, misalkan identitas pribadi, dan catatan yang
tidak mengadung data medis.
Sedangkan sumber hukum yang dapat dijadikan acuan masalah kerahasiaan suatu
informasi yang menyangkut rekam medis dapat dilihat dalam peraturan pemerintah
No. 10 Tahun 1966 yaitu “Wajib Simpan Rahasia Kedokteran “
Sesuai dengan peraturan pemerintah bahwa data medis seorang pasien harus
dijaga kerahasiaannya maka untuk pelepasan data medis dapat dilakukan bila
diminta oleh pasien atau atas persetujuan pasien dengan tata cara yang tercantum
dalam protap izin pelepasan informasi medis.
c. Bila pasien berhalangan harus ada surat kuasa penyerahan terhadap orang
yang diberi kuasa.
BAB V
2. Bagi pasien umum ( tanpa kerja sama kontrak ) langsung di daftar dan
bagi pasien jaminan askes ( Jamkesmas ) dan perusahaan petugas
pendaftaran meminta kelengkapan persyaratan yang harus dilengkapi oleh
pasien yang ditentukan oleh penjamin baik perusahaan atau Askes.
B. Prosedur Penerimaan Pasien Berobat Jalan
1. Semua pasien yang memerlukan rawat inap, selama ruangan dan fasilitas
tersedia dapat diterima di rumah sakit
5. Menyiapkan semua berkas rekam medis pasien yang akan masuk rawat
dengan meminta berkas rekam medis dari unit rekam medis.
6. Pasien dapat diterima masuk rawat bila ada surat rekomendasi dari dokter
yang mempunyai wewenang untuk merawat pasien di rumah sakit, baik
dari poliklinik maupun dari unit gawat darurat.
1. Pasien datang dengan surat rujukan dari luar dengan dokter Rumah Sakit
Proklamasi, untuk dilakukan perawatan (rawat inap) atau tindakan di
Rumah Sakit Proklamasi, maka petugas pendaftaran memasukan data
pasien tersebut ke layanan rawat inap. Terkecuali,apabila pasien datang
dengan keadaan darurat maka petugas pendftaran menganjurkan kepada
pasien atau keluarga untuk segera masuk ke IGD.
2. Pasien datang dengan surat rujukan dari luar dengan dokter bukan dokter
Rumah Sakit Proklamasi, maka pasien masuk ke IGD terlebih dulu.
F. Prosedur Pasien pulang Atas Permintaan Sendiri
Yang dimaksuk pasien pulang paksa atau pulang atas permintaan pasien /
keluarganya adalah pasien rawat inap yang sedang perawatan mengajukan
pernyataan untuk pulang atau menghentikan perawatan di rumah sakit tanpa
persetujuan dokter yang merawat dengan bebagai alasan dari pasien. Adapun
prosedur pasien pulang paksa atas permintaan sendiri, yaitu :
4. Bila dengan segala penjelasan , pasien tetap bersihkeras maka dokter atau
perawat penanggung jawab memberitahu prosedur yang harus dijalankan
oleh pasien atau keluarga unutk mrngisi surat peryataan penghentian
perawatan ( formulir informed consent pulang atas permintaan sendiri /
pulang paksa )
Pencatatan atau pengisian rekam medis harus benar dan dapat dibaca dengan jelas,
pencatatn rekam medis ini harus dengan ketentuan, tepat waktu, informasi lengkap dan
ditanda tangani oleh dokter ataupetugas pelayanan kesehatan lain yang mengisi.
2. Menuliskan data identitas pasien sesuai dengan ketentuan protap penulisan identitas
pasien.
Tanda khusus adalah tanda berupa stiker warna yang di temple di sampul berkas
rekam medis pasien yang tercantum dalam protap penulisan symbol atau tanda khusus.
1 ISPA J06.9
2 GEA A09
3 DYSPEPSIA K30
4 TB A16.9
5 PNEUMONI J18.9
A
6 DYSPNOE R06.0
7 ASTMA J45.9
8 HT I10
9 CHF I50.9
10 FEBRIS R50.9
C. Ringkasan Selama Dirawat
7. Menuliskan pengobatan
11. Yang bertanggungjawab unutk menyelesaikan resume medis adalah dokter yang
merawat.
Seorang pasien berhak menerima dan menolak semua saran dokter baik itu berupa
pemeriksaan, pengobatan dan tindakan yang mungkin akan dilakukan terhadap seorang
pasien baik yang yang berakibat buruk terhadap seorang pasien.
Yang artinya semua pengobatan pemeriksaan dan tindakan dilakukan dalam keadaan
darurat atau ketidakmampuan mengingat ancaman terhadap nyawa pasien.
Visum Et Repertum adalah laporan tertulis yang dibuat oleh dokter atas permintaan
pihak penyidik ( kepolisian ) terhadap korban hidup.
Visum yang dibuatoleh dokter jaga yang pertaman kali menanggani. Apabila ada
korban baik oleh sebab kecelakaan lalu lintas atau dugaan korban tindak pidana di
UGD Rumah Sakit Proklamasi, maka permintaan pembuatan visum Et Repertum
2. Visum Et Repertum Permekosaan
Visum yang buat oleh dokter spesialis obgyn sesuai dengan kondisi pasien saat itu
d). Diagnosa
Semua hal mengenai pemberian obat pasien rawat inap atau perintah dokter tentang
pengobatan pasien harus dicatat lengkap di formulir daftar pemberian obat yang telah
disediakan.
H. Laporan Anesthesi
Formulir anesthesia adalah formulir yang disediakan untuk menuliskan hal – hal yang
berkaitan dengan tindakan anesthesiyang dilakukan terhadap pasien. Semua tindakan dan
hal – hal yang terkait dengan tindakan anesthesia harus ditulis lengkap sebagai catatan
tindakn pelayanan terhadap pasien dengan prosedur :
c. Menuliskan :
1). Nama dokter yang melakukan operasi dan dokter yang melakukan anesthesia.
4). Jenis anesthesia apa yang dipakai dan semua obat yang diberikan kepada pasien.
I. Laporan Operasi
Semua tindakan dan hal – hal lain yang terkait dengan tindakan operasi harus ditulis
lengkap di formulir operasi sebagai catatan tindakan pelayanan terhadap pasien.
d. Menuliskan :
1). Nama dokter yang melakukan operasi, dan diagnose pra bedah
J. Catatan Perkembangan
Semua perkembangan pasien harus di monitor dan tercatat lengkap di formulir catatan
perkembangan pasien, pencatatan ini dilakukan dengan cara :
1. Menuliskan identitas pasien
2. Tulis tanggal dan jam setiap dilakukan tindakan dan observasi sebagai catatan
perawat
K. Catatan Observasi
Semua catatan harus dituliskan dengan lengkap dan benar, dengan cara pengisian :
L. Penulisan Diagnosa
M. Kewajiban Mengisi Rekam Medis Secara Jelas, Benar, Lengkap dan Tepat Waktu
Yang berwenang dalam pengisian rekam medis adalah petugas rekam medis , petugas
administrasi pelayanan, petugas pelayanan medis dan keperawatan sesuai dengan tugas
masing – masing.
Jelas adalah dapat dibaca oleh setiap orang yang berkepentingan
Lengkap adalah dokumen rekam medis diisi secara lengkap sesuai dengan pedoman
tertulis.
Tepat waktu adalah penyelesaian atau pengisian rekam medis sesuai dengan batas waktu
yang telah ditetapkan dalam pedoamn tertulis.
1. 2 X 24 jam : Berkas rekam medis kembali keruang perawatan atau ke Unit Rekam
Rekam Medis.
A. Pengolahan Data
Sesuai dengan urain tugas dan tanggung jawab di Unit Rekam Medis tercantum
ketentuan bahwa Unit Rekam Medis berke wajiban untuk membuat laporan – laporan
rutin mengenai kegiatan rumah sakit terutama mengenai pelayanan medis untuk
jajaranManjemen / Pimpinan Rumak Sakit Proklamasi guna mendapatkan data dan
informasi yang tepat dan akurat sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan
yang tepat demi pengembangan dan keuntunganrumah sakit. Sub bagian rekam medis
Proklamasi mengolah data medis dan non medis melalui proses :
1. Assembling
Setiap berkas rekam medis yang kembali dari ruang perawatan ke ruang rekam medis
harus disusun sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Proklamasi dicek
kelengkapannya untuk proses analisa kuantitatif dan kualitatif
Pemberian kode penyakit pada rekam medis yang diberlakukan di rumah sakit
Proklamasi mengacu pada buku ICD ( international statistical classification and
related healtproblem), revisi 10 buku yang terdiri dari buku ICD 10 volume
1(Introduction),volume 2 ( Intruduction manual ), dan volume 3 ( alphabetical
index).
3. Indexsing
B. Laporan Interen
Sesuai dengan uraina tugas dan tanggung jawab Unit Rekam Medis tercantum ketentuan
bahwa Unit rekam Medis berkewajiban untuk membuat laporan - laporan rutin
mengenai kegiatan rumah sakit terutama mengenai pelayanan medis sesuai kebutuhan
atau yang diminta oleh pimpinan Rumah Sakit Proklamasi untuk mendapatkan data dan
informasi yang tepat dan akurat sebagai acuan dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan yang tepat . Adapun laporan rutin yang dibuat Unit Rekam Medis untuk
Manajemen Rumah Sakit Proklamasi diantaranya :
1. Laporan Bulanan
Laporan ini menyajikan data hariandan kumulatif dalam suatu periode mngenai
data morbiditas diangnosa penyakit rawat jalan dan kunjungan rawat jalan .
2. Laporan Tahunan
Dalam periode tahunan Unit Rekam Medis Rumah Sakit Proklamasi menyajikan
laporan tahunan pelayanan medis dan rekam medis yang memuat data – data
kegiatan pelayanan medis di Rumah Sakit Proklamasi. Data disajikan dalam bentuk
narasi atau analis, data atau grafik untuk mempermudah pemahan dalam pembacaan
data yang d isajikan.Laporan ini disajikan unutk segenap pimpinan rumah sakit dan
bagian terkiat yang tujuannya dapat bermanfaat bagi analisa permformance
pelayanan rumah sakit khususnya pelayanan medic dan rekam medik saat ini dan
masa – masa mendatang.
4. Indikator Klinik
Indikator klinik dibuat dan disajikan untuk manajemen Rumah Sakit Proklamasi
guna memberikan gamabran nyata kondisi pelayanan medis di rumah. Angka dan
analisis data diberikan dengan harapan dapat digunakan sebagai bahan pertibangan
dalam memutuskan sesuatu dan atau untuk perencanaan kegiatan rumah sakit untuk
masa mendatang.
C. Laporan Eksternal
Laporan rutin dibuat dan disajikan diantaranya untuk Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang
1. Laporan Mingguan
2. Laporan Bulanan
a. Laporan Kematian
Data ini diambil dari Sensus harian rawat inap dalam berkas rekam medis pasien.
Laporan ini mencantumkan data identitas pasien meninggal dan perkiraan sebab
meninggal dan data lain nya. Laporan ini dikirimkan oleh petugas bagian
penyusunan program pelaporan (PPL) ke Dinas Kesehatan Kab / kota karawang.
Data diambil dari register kegiatan kamar bersalin. Laporan ini dikirim secara
rutin oleh petugas bagian pelaporan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Karawang.
Data diambil dari registrasi kunjungan klinik bayi sehat dan dari buku kegiatan
imunisasi klinik anak Rumah Sakit Proklamasi. Laporan secara rutin dikirim oleh
petugas bagian pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota Karawang.
Merupakan laporan morbiditas pasien rawat inap. Data diambil dari index koding
pasien rawat inap, dan laporan ini secara rutin dikirim oleh petugas bagian
pelaporan dikirim ke Dinas kesehatan Kabupaten / kota Karawang.
f. Laporan Bulanan RL 2c
Lasporan ini merupakan lampiran dari RL 2a1 yang berisi data pasien imunisasi
yang diberikan selama rawat inap. Laporan ini disertakan saat dikirim oleh
petugas bagian pelaporan ke dinas Kesehatan Kabupaten / Kota Karawang.
Data survey dilakukan oleh unit perawatan yang dikoordinir oleh petugas daro
panitian infeksi nosokomial rumah sakit proklamasi. Laporan ini dikirim ke
Dinas Kesehatan Propinsi,Kabupaten / Kota dan Dit.Jen.Pelayanan
MedikDepKes.
3. Laporan Triwulan
b. Laporan Triwulan Data Individual Pasien Rawat Inap ( Form Rl2.1, Rl 2.2,R2.3 )
Formulir RL 2.2 digunakan bagi pasien obstetric khusus ibu melahirkan di rumah
sakit dan pasien abortus.
Formulir 2.3 digunakan untuk bayi baru lahir / lahir mati di rumah sakit. Jika
terjadi kelahiran kembar maka untuk masing – masing bayi mengisi formulir RL
2.3
Laporan morbiditas pasien rawat inap dibuat setelah pasien diijinkan pulang /
keluar rumah sakit yang memungkinkan dilakukan pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan rontgen dan sebagainya, sehingga diharapakan penentuan diagnose
penyakit akan lebih tepat. Datadikumpulkan secara individual untuk setiap pasien
yang keluar hidup ataupun meninggal dengan memperguinakan formulir standar
yang telah ditetapkan.
c. Laporan Triwulan RL 2a
Merupakan laporan morbiditas pasien rawat inap. Data diambil dari indexkoding
pasinen rawat inap, dan laporan ini dikirimkan oleh pertugas bagian pelaporan
dan dikirim ke Dinas Kesehatan Propinsi, kabupaten / kota serta dikirim ke
Dit.Jen.Pelayanan Medik Depkes RI.
d. Laporan Triwulan RL 2b
Merupakan laporan morbiditas pasien rawat jalan. Data diambil dari index
koding pasien rawat jalan, dan laporan ini dikirim oleh petugas bagian pelaporan
dan dikirim ke Dinkes Propinsi,Kabupaten / Kota serta dikirim ke Dit.Jen.
Pelayanan Medik Depkes RI.
e. Laporan triwulan RL 2c
Laporan ini merupakan lampiran dari laporan RL 2a yang berisi data pasien
imunisasi yang diberikan selama rawat inap. Laporan ini disertakan saat dikirim
oleh petugas pelaoparan dan disertakan saat dikirim ke DInas Kabupaten / Kota
sertas dikirimkan ke Dit. Jen. Pelayanan Medik Depkes RI.
4. Laporan Semester
5. Laporan Tahunan
a. Laporan Tahunan RL 3
Laporan ini memuat data identitas rumah sakir, surat ijin, penyelenggaraan,
direktur rumah sakit, fasilitas kesehatan gigi, fasilitas tempat tidur, fasilitas rawat
jalan. Data yang dilaporakan pada RL 3 merupakan data dasar sesuai keadaan
pada tanggal 31 Desember setiap tahunnya. Laporan dikirimkan ke Dinkes
Propinsi, kabupataen / Kota dan Dit. Jen. Pelayanan Medik Depkes RI.
b. Laporan Tahunan RL 5
Formulir RL 5 memuat data jumlah dan jenis peralatan medic menurut sumber
pengadaan dan kondisi. Laporan ini dikirim ke Dinas Kesehatan Propinsi,
Kabupaten / Kota dan Ke Dit. Jen. Pelayanan Medik Depkes.
Selain laporan – laporan diatas maka subbag Rekam Medis juga mengeluarkan dan menyajikan
laporan – laporan lain yang sifatnya tidak rutin sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pihak –
pihakyang berwenang dan berkepentingan. Subbagian Rekam Medis bisa mengeluarkan informasi
tersebut jika ada ijin dari pimpinan / Direktur Rumah Sakit Proklamasi.
Batas waktu pelaporan internal paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya data yang dilaporkan
harus sudah sampai pada unit – unit yang terkaitn atau yang membutuhkan
BAB VIII
c. Memberi saran dan bahan pertimbangan kepada atasan mengenai hal yang
berhubungan dengan pengelolaan rekam medis sesuai dengan
permasalahannya sebagai bahan masukan atasan dalam menentukan
kebijaksanaan dan keputusan.
a. Penerima pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap baik pasien baru
ataupun pasien lama dan pasien dengan perjanjian.
b. Mencatat identitas pasien ke rekam medis.
a. Mengkode diagnose yang telah tersedia pada lembar rekam medis , setelah
menerima rekam medis dari bagian assembling
a. Menyimpan dan menyusun rekam medis yang sudah lengkap ke dalam rak
rekam medis.
Panitia rekam medis Rumah Sakit Proklamasi berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur. Panitia rekam medik adalah kelompok kerja rekam medis
yang terdiri dari tenaga kesehatan yang terlibat di dalam pelayanan kesehatan , dan
bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaran rekam medis Rumah Sakit
Proklamasi.
1. Panitia rekam medis adalah unit kerja yang ditunjuk Direktur dengan tugas :
d. Menganalisis secara teratur isi rekam medis untuk menentukan apakah informasi
klinis sudah cukup dalam asuhan pasien.
2. Tanggung jawab
Tenaga medis dan non medis yang memberikan pelayanan baik langsung maupun
tidak langsung kepada seorang pasien bertanggung jawab terhadap mutu yang
mereka berikan. Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut tenaga medis dan
tenaga non medis harus ambil bagian dalam badan yang bersangkutan dengan
pelayanan pasien. Mereka melaksanakan tanggung jawabnya melalui badan yang
disebut. Rekam medis yang baik akan mencerminkan mutu pelayanan medik
yang diberikan kepada seorang pasien. Panitia rekam medis akan membantu
terselenggaranya pengelolaan rekam medis memenuhin standar – standar yang
telah di tetapkan.
3. Keanggotaan
Keanggotaan Sub Komite Rekam Medis terdiri dari kepala Rekam Medis, tenaga
rekam medis , tenaga non medis dan tenaga kesehatan lainnya yang terlibat
dalam pengisian lembar – lembar rekam medis . Sebaiknya yang ditujuk sebagai
ketua sub komite adalah seorang dokter senior, sedangkan sebagai sekertaris ynag
ditunjuk adalah kepala rekam medis . Keanggotaan sub komite tersebut
ditetapkan dengan surat keputusan direktur rumah sakit.
4. Tata Kerja
5. Hubungan Kerja
a. Unit Rekam Medis Unit Rawat Jalan , Unit Rawat Inap , Unit Gawat Darurat
dan Unit lain yang terkait, bertanggung jawabatas terlaksananya kegiatan
rekam medis.
c. Kepala Instalasi Rekam Medis dan Unit yang terkait dengan pelaksanaan
kegiatan rekam medis, bertanggung jawab dan mengkoordinasikan
bawahannya masing – masing serta memberikan petunjuk bagi pelaksanaan
bagi petugas bawahannya.
d. Kepala Unit Rekam Medis dan unit – unit lain yang terkait dengan
pelaksanaan kegiatan rekam medis , wajib mengikuti dan memenuhi
petunjuk dengan tanggung jawab kepada atasan masing –masing dan
menyampaikan laporan berkala tepat waktunya.
e. Dalam melaksanakan tugasnya kepala Unit Rekam medis dan unit – unit lain
yang terkaitdengan pelaksanaan kegiatan rekam medis, dalam rangka
pembinaan dan pemberian bimbingan wajib mengadakan rapat berkala baik
antar petugas rekam medis , maupun antar pimpinan unit rekam medis
dengan unit – unit lainyang terkait dengan pelaksanaan kegiatan rekam medis
di rumah sakit.
f. Unit rekam medis mempunyai hubungan koordinatif dengan unit – unit lain
pada bagian sekertariat, unit rawat jalan, unit rawat inap, unit gawat
darurat,unit – unit penunjang dan instalasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan rekam medis di rumah sakit.