Anda di halaman 1dari 8

Jkesvo (Jurnal Kesehatan Vokasional)

Vol. 1 No 1 – Oktober 2016


ISSN (Print) 2541-0644
Dapat di akses di http://journal.ugm.ac.id/jkesvo

Analisis Kebutuhan Petugas Rekam Medis Berdasarkan Beban Kerja di


Instalasi Rekam Medis RS Aisyiah Muntilan

Fitria Rakhmawati1, Ery Rustiyanto2


Program Studi DIII Rekam Medis SV UGM1, Rumah Sakit Akademik UGM2
Fitriarakhmawati.fr@gmail.com , ery_rustiyanto@ugm.ac.id

ABSTRAK
Latar Belakang: Berdasarkan hasil observasi, RS Aisyiah Muntilan memiliki 7 orang petugas rekam
medis yang terdiri dari 4 orang petugas pendaftaran dan 3 orang petugas pengolahan data dan
pelaporan. Petugas pendaftaran terbagi dalam 3 shift yaitu: pagi, siang, malam, dan hari libur. Dengan
adanya poliklinik saat shift pagi, petugas pendaftaran yang hanya 1 orang merasa keteteran dalam
melayani pasien. Untuk membantu petugas pendaftaran, biasanya petugas pengolahan data dan
pelaporan diturunkan sehingga akan mempengaruhi beban kerja petugas pengolahan data dan
pelaporan. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana beban kerja dan kebutuhan petugas
rekam medis di RS Aisyiah Muntilan untuk mengetahui kebutuhan petugas secara keseluruhan
dengan menggunakan metode WISN (Workload Indicator Staff Need) berdasarkan analisis problem
solving yang dilakukan.
Tujuan: Mengidentifikasi jumlah petugas rekam medis yang tersedia, mengidentifikasi uraian tugas
petugas rekam medis, mengidentifikasi hambatan yang ada di Instalasi Rekam Medis dan solusinya,
menghitung standar waktu kegiatan di Instalasi Rekam Medis, menghitung kebutuhan tenaga
berdasarkan beban kerja di Instalasi Rekam Medis
Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan penelitian
crossectional. Sampel penelitian adalah petugas rekam medis di RS Aisyiah Muntilan dengan sampel
terbatas.
Hasil: Setelah dilakukan perhitungan kebutuhan petugas dengan rumus WISN ternyata tidak
diperlukan penambahan petugas. Hal ini menunjukan bahwa beban kerja yang tinggi bukan karena
kurangnya petugas namun karena sistem yang ada di pendaftaran dan poliklinik yang kurang baik.
Kesimpulan: Penambahan petugas tidak diperlukan namun perlu perbaikan sistem yang ada.
Kata Kunci : Rekam medis, Analisis, Kebutuhan Petugas, Petugas Rekam Medis, Beban Kerja.

ABSTRACT
Background: Based on the observation RS Aisyiah Muntilan has 7 medical records officers consisting of
four admissions officers and three officers enrollment data processing and reporting. The
admissions officers divided into 3 shift work 1 officers for morning-noon, 1 officers for lunch-
afternoon,1 officers for night-early morning, and 1 officers absent. With the clinic when the morning
shift , the admissions officers that only one person felt that lag in serving patients. To assist the
registration process is usually another officer assigned to help so it will affect the workload of reporting
and data processing officers. Therefore, researchers wanted to know how the workload and the needs
of the medical record officers in RS Aisyiah Muntilan to determine the overall needs of officers using
WISN (Workload Indicator Staff Need) based on the analysis of problem solving.
Objective: To identify the number of medical records officers available, identify the descriptions of tasks
medical record officers, identifying barriers and solutions, calculate the standard time activities at the
installation of medical records and calculate power requirements based on the workload at the
installation of medical records.
Methods: The study was descriptive qualitative approach and phenomenological research design.The
subject of research is medical record officers in RS Aisyiah Muntilan. The object of research is the
workload of medical record officers .
Results: After calculation formula needs WISN officer was not required additional personnel . This
shows that the high workload is not due to lack of personnel , but because the existing system of
registration and clinical activities that are less good.
Conclusion: Extra officers are not required but need improvement of existing systems .
Keywords: Medical Record, Analysis, Officers Needs, The Medical Record Officer, Workload

1
PENDAHULUAN reduction, data display dan Conclusion
Berdasarkan hasil observasi, RS drawing/verification.
Aisyiah Muntilan memiliki 7 orang petugas
rekam medis yang terdiri dari 4 orang HASIL DAN PEMBAHASAN
petugas pendaftaran dan 3 orang petugas A. Hasil
pelaporan dan pengolahan data. Petugas 1. Jumlah petugas yang tersedia
pendaftaran terbagi dalam 3 shift yaitu: Berdasarkan hasil wawancara dan
pagi 1 orang petugas, siang 1 orang petugas, observasi, jumlah petugas rekam
malam 1 orang petugas dan 1 orang petugas medis yang tersedia di RS Aisyiah
libur. Dengan adanya poliklinik saat shift Muntilan adalah 7 orang petugas.
pagi, petugas pendaftaran yang hanya 1 2. Uraian tugas di Instalasi Rekam
orang merasa keteteran dalam melayani Medis
pasien. Selain itu, pasien juga harus Berdasarkan hasil studi
mengantri lama sampai tempat duduk yang dokumentasi uraian tugas tertulis,
disediakan oleh rumah sakit kurang, tidak yang berlaku adalah sebagai berikut:
jarang banyak pasien yang berdiri a. Penerimaan Pasien Baru
menunggu. Untuk membantu petugas 1) Mengkoordinir penerimaan
pendaftaran, biasanya petugas pengolahan pasien baru yang mencakup
data dan pelaporan diturunkan sehingga kegiatan wawancara,
akan mempengaruhi beban kerja petugas pengawasan pengisian
pengolahan data dan pelaporan. Oleh formulir pendaftaran pasien
karena itu, peneliti ingin mengetahui baru dan input data sosial
bagaimana beban kerja dan kebutuhan pasien.
petugas rekam medis di RS Aisyiah 2) Menyiapka berkas Rekam
Muntilan untuk mengetahui kebutuhan Medis baru yang terdiri dari:
petugas secara keseluruhan dengan a. Kartu berobat pasien
menggunakan metode WISN (Workload b. Penomoran rekam medis
Indicator Staff Need) berdasarkan analisis 3) Mendistribusikan berkas
problem solving yang dilakukan. Tujuan Rekam Medis pasien baru ke
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui IGD dan klinik yang dituju.
jumlah kebutuhan tenaga rekam medis b. Penerimaan Pasien Lama
berdasarkan beban kerja di RS Aisyiah 1) Melaksanakan penerimaan
Muntilan pasien lama.
2) Mempersilahkan pasien
METODE untuk menuju klinik yang
Jenis penelitian yang digunakan dituju.
dalam penelitian ini adalah deskriptif 3) Memesan berkas Rekam
dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan Medis ke bagian filling.
rancangan penelitian yang digunakan 4) Mengentry ke dalam
dalam penelitian ini adalah fenomenologi. komputer semua pasien
Subjek yang digunakan dalam yang akan berobat.
penelitian ini adalah petugas rekam medis 5) Mendistribusikan berkas
di RS Aisyiah Muntilan. Objek. Sedangkan Rekam Medis ke masing-
objek penelitian dalam penelitian ini adalah masing klinik dan IGD.
beban kerja petugas rekam medis. 6) Menyediakan alat dan
Instrumen yang digunakan antara lain: peralatan yang diperlukan.
Checklist observasi; pedoman wawancara; c. Pelaksana pengambilan dan
checklist studi dokumentasi; buku catatan penyimpanan berkas Rekam
dan alat tulis; alat perekam dan stopwatch. Medis
Teknik Pengumpulan data yang dilakukan 1) Untuk keperluan berobat,
antara lain dengan wawancara, observasi petugas mendapat pesanan
dan studi dokumentasi. Data yang berkas rekam medis dari
didapatkan dianalisis dengan tahapan data tempat pendaftaran dan

2
ANALISIS KEBUTUHAN PETUGAS REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN …

ditulis pada tracer warna 2) Mengkode diagnosa pasien


kuning. rawat jalan kedalam ICD X.
2) Pesanan diambil dengan 3) Laporan 10 besar penyakit
mencocokan nomor rekam rawat jalan, jumlah pasien
medis dan nama pasien, jika berdasarkan dokter dan
sudah cocok tinggalkan tracer kelompok penyakit, jumlah
sebagai pengganti berkas pasien perhari buka klinik
rekam medis yang keluar. dan jumlah kematian IGD.
3) Berkas untuk keperluan 4) Mengkode diagnosa pasien
berobat kemudian rawat inap kedalam ICD X.
diluncurkan ke ruang 5) Laporan 10 besar penyakit
penerimaan pasien untuk rawat inap, jumlah pasien
didistribusikan, sedangkan berdasarkan dokter dan
berkas untuk asuransi kelompok penyakit, jumlah
diberikan kepada petugas pasien perhari buka klinik
yang memesan sesuai dengan dan jumlah kematian IGD.
ketentuan yang ada. f. Pelaporan
4) Berkas yang telah selesai 1) Membuat rekapitulasi pasien
digunakan, kemudian rawat jalan dan rawat inap.
dimasukkan kembali ke 2) Membuat indicator mutu
almari penyimpanan yang pelayanan.
sesuai. 3. Hambatan dan Solusi
5) Untuk menghindari Berdasarkan hasil observasi dan
kesalahan pengembalian, wawancara diketahui bahwa
sesuaikan dengan tracer yang terdapat beberapa hambatan yang
ada, tracer dikeluarkan dan berasal dari faktor man, method,
digunakan lagi untuk dan prasarana yaitu sebagai berikut:
keperluan selanjutnya a. Keterbatasan jumlah sumber
d. Analisis dan Assembling daya manusia terutama saat shift
1) Menganalisis kelengkapan pagi.
pengisian berkas rekam b. Petugas merasa kewalahan
medis secara kuantitatif dalam melayani pasien.
dengan variabel analisis: c. Pasien terkadang membawa
identifikasi, autentikasi dan persyaratan yang kurang
catatan yang penting. lengkap.
2) Membuat laporan bulanan d. Pasien dating secara bersamaan
sebagai bahan bagi rapat di pagi hari.
panitia rekam medis tentang e. Pasien melakukan
tingkat kecenderungan kritik/complain.
ketidaklengkapan pengisian f. SOP yang ada masih belum
berkas rekam medis. mencakup semua prosedur
3) Menyusun ulang berkas pelayanan yang ada di
rekam medis yang telah pendaftaran.
kembali dari rawat inap g. Uraian tugas tertulis masih ada
sesuai dengan urutan form yang belum sesuai dengan tugas
rekam medis yang telah di lapangan.
ditetapkan. h. Kurangnya ruang tunggu dan
e. Koding dan Indexing tempat duduk untuk pasien
1) Membuat laporan bulanan yang mendaftar.
sebagai bahan bagi rapat Berdasarkan hasil wawancara,
panitia rekam medis tentang Instalasi Rekam Medis telah
tingkat kecenderungan melakukan beberapa cara untuk
ketidaklengkapan pengisian.

3
mengatasi hambatan yang ada yaitu Tabel 1. (lanjutan) Standar Waktu Kegiatan
sebagai berikut: Waktu
No Kegiatan
a. Instalasi Rekam Medis telah (menit)
mengajukan penambahan Mendistribusikan berkas
13 4,06
petugas namun belum ada rekam medis ke fisiotherapi
tindakan lebih lanjut dari rumah Mendistribusikan berkas
14 2,08
sakit. rekam medis ranap
b. Pemberian sistem nomor Mengembalikan berkas ke
15 1,85
rak filling
antrian di pendaftaran.
4. Standar Waktu Kegiatan Menggabungkan dan
16 2,63
Berikut adalah hasil perhitungan menyimpan berkas
standar waktu kegiatan di Instalasi 17 Assembling 4,94
Rekam Medis:
18 Coding rawat jalan 1,98
Tabel 1. Standar Waktu Kegiatan 19 Coding rawat inap 2,30
20 Indexing rawat jalan 1,08
Waktu
No Kegiatan 21 Indexing rawat inap 1,31
(menit)
Peb. Lap indicator mutu
Pendaftara pasien baru 24 149,59
1 4,12 pelayanan
poliklinik dan IGD (umum)
25 Membuat SKM 33,35
Pendaftaran pasien lama
2 1,15 26 Klaim BPJS ralan 4,1
poliklinik dan IGD(umum)
27 Klaim BPJS ranap 5,22
Pendaftaran pasien baru
3 6,47
poliklinik dan IGD (BPJS)
5. Menghitung kebutuhan petugas
rekam medis
Pendaftaran pasien lama
4 3,76 a. Menetapkan waktu kerja
poliklinik dan IGD (BPJS)
tersedia
1) Pendaftaran IGD,
Pendaftaran pasien rawat
5 7,9 laboratorium dan rawat
inap (umum)
inap 8760 jam/tahun
2) Pendaftaran poliklinik dan
Pendaftaran pasien rawat fishioteraphi 1820
6 9,4
inap (BPJS)
jam/tahun
3) Pendaftaran laboratorium
Menyediakan status rawat dan radiologi 3078
7 1,08
inap
jam/tahun
4) Pengolahan data dan
Memasukkan backup data pelaporan 1820 jam/tahun
8 0,58
pasien baru ke computer b. Menetapkan unit kerja dan
kategori SDM
Mengambil berkas rekam Unit kerja yang dihitung
9 1,97
medis kebutuhan tenaga kerjanya
adalah petugas rekam medis.
Mendistribusikas berkas c. Menyusun standar beban kerja
10 1,18
rekam medis ke poli

Mendistribusikan berkas
11 2,1
rekam medis ke IGD

Mendistribusikan berkas Tabel 2 Standar Beban Kerja Pendaftaran


12 rekam medis ke lab dan 0,62 No Kegiatan Pokok SBK
radiologi Pendaftaran pasien baru
1 26492
(Umum)

4
ANALISIS KEBUTUHAN PETUGAS REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN …

Tabel 2. (lanjutan) Standar Beban Kerja Tabel 4. (lanjutan) Standar Beban Kerja di
Pendaftaran Pendaftaran Radiologi
No Kegiatan Pokok SBK No Kegiatan Pokok SBK
2 Pendaftaran pasien lama Pengambilan berkas
95288 2 93841
(Umum) rekam medis (Umum)
3 Pendaftaran pasien baru Distribusi berkas
16883 3 298834
(BPJS) ke radiologi (BPJS)
4 Pendaftaran pasien lama Pengembalian
29027 4 99935
(BPJS) berkas rekam medis
5 Pengambilan berkas rekam
55487
medis Tabel 5. Standar Beban Kerja Pengolahan Data
6 Distribusi berkas ke poliklinik 92385 dan Pelaporan
7 Distribusi berkas ke fisiotherapi 26883 No Kegiatan Pokok SBK
8 Pengembalian berkas rekam 1 Assembling 22195
59091
medis 2 Coding
a.Coding rawat jalan 55151
Tabel 3. Standar Beban Kerja di Pendaftaran b.Coding rawat inap 47519
IGD, rawat inap dan Laboratorium 3 Indexing
No Kegiatan Pokok SBK a.Indexing rawat jalan 101111
Pendaftaran pasien baru b.Indexing rawat inap 83486
1 IGD atau laboratorium 127510
4 Laporan bulanan
(Umum)
Pendaftaran pasien lama a. Laporan 10 besar
4287
2 IGD atau laboratorium 458638 penyakit rawat jalan
(Umum) b. Laporan 10 besar
Pendaftaran pasien baru 5399
3 81261 penyakit rawat inap
IGD (BPJS)
c. Laporan bulanan
Pendaftaran pasien lama
4 139713 indikator mutu 730
IGD (BPJS)
pelayanan
Pendaftaran pasien rawat
5 66514 5
inap (Umum) Pembuatan surat
Pendaftaran pasien rawat 3274
6 55903 keterangan medis
inap (BPJS)
6 Klaim BPJS
Pengambilan berkas
7 267073 a. Klaim BPJS rawat
rekam medis 26647
Distribusi berkas ke jalan
8 250285
IGD b. Klaim BPJS rawat
9 Distribusi status rawat 252449 20919
inap inap
Distribusi berkas ke
10 850485
laboratorium
Pengembalian berkas
d. Menyusun standar kelonggaran
11 284415 Faktor kelonggarannya adalah
rekam medis
rapat 2 jam/ bulan di shift pagi
Penyimpanan dan
penggabungan status Faktor kelonggarannya adalah
12 200000 0,0132.
rawat inap dengan
berkas rawat jalan
Pembuatan status rawat e. Perhitungan SDM
13 486666 Berdasarkan data pelaporan
inap
Input backup data kunjungan pasien tahun 2015
14 903092
pasien baru dinyatakan bahwa jumlah
kunjungan pasien baru
Tabel 4 Standar Beban Kerja di Pendaftaran poliklinik umum 4515 orang
Radiologi dan lama 17122 orang. Pasien
No Kegiatan Pokok SBK baru poliklinik BPJS 1113 orang
dan lama 3486 orang. Pasien
1 Pendaftaran pasien 161151 baru IGD umum 4953 orang dan
lama 6221 orang. Pasien baru
5
IGD BPJS 492 orang dan lama masih ada yang belum terdapat di
795 orang. Pasien rawat inap uraian tugas tertulis dan ada juga
umum 3166 orang dan BPJS yang tidak dilaksanakan dalam
1797 orang. Pasien radiologi 2172 prakteknya. Berikut adalah tugas
orang, pasien fisiotherapi 1502 yang belum terdapat di uraian
orang, pasien laboratorium baru tugas tertulis dan yang belum
521 orang dan lama 3367 orang. dilaksanakan:
Berikut adalah hasil perhitungan kebutuhan a. Melaksanakan pembuatan SEP
petugas di tiap kegiatan: untuk pasien BPJS rawat inap
Tabel 6. Kebutuhan SDM rekam medis maupun rawat jalan
Kebutuhan b. Melengkapi data sosial pasien
No Kegiatan SDM pada status rawat inap
(orang) c. Melakukan pemesanan kamar
Pendaftaran melalui telefon dengan perawat
1 poliklinik dan 1,77
bangsal
fisiotherapi
d. Menyediakan status rawat inap
Pendaftaran rawat
pasien
2 inap, IGD dan 0,4
laboratorium
e. Memasukkan backup data
pasien baru
3 Pendaftaran radiologi 0,07
f. Melakukan analisis kuantitatif
Pengolahan data dan g. Melakukan klaim BPJS
4 2,1
pelaporan
h. Membuat Surat Keterangan
Medis
B. Pembahasan 3. Hambatan dan Solusi
1. Petugas rekam medis yang tersedia Menurut Menkes RI (2007),
Menurut Menpan RI (2013), salah satu kompetensi perekam
formasi jabatan fungsional perekam medis adalah manajemen unit
medis untuk rumah sakit tipe D kerjamanajemen informasi
adalah tenaga terampil 15 orang dan kesehatan/rekam medis yaitu
tenaga ahli 4 orang petugas. perekam medis mampu mengelola
Jumlah petugas rekam medis unit kerja yang berhubungan
yang tersedia di RSIA Aisyiah dengan perencanaan,
Muntilan adalah 7 orang petugas pengorganisasian, penataan dan
rekam medis dengan rincian 4 orang pengontrolan unit kerja manajemen
petugas pendaftaran dan 3 orang informasi kesehatan (MIK)/rekam
petugas pelaporan dan pengolahan medis (RM) di instalasi pelayanan
data. Berdasarkan dari peraturan kesehatan.
diatas jumlah petugas rekam medis
masih belum sesuai dengan jumlah
petugas rekam medis berdasarkan
ketentuan yang ada.
2. Uraian tugas di Instalasi Rekam
Medis
Menurut Hasibuan (2005),
uraian pekerjaan adalah informasi
yang bersifat tertulis yang Gambar 1. Diagram Fishbone
menguraikan tugas dan tanggung
jawab, kondisi pekerjaan, Solusi untuk mengatasi
hubungan pekerjaan, dan aspek- penumpukan pasien dapat
aspek pada suatu jabatan dalam dilakukan dengan cara penambahan
suatu organisasi. petugas pendaftaran di pagi hari
atau dengan cara melakukan
Berdasarkan pengamatan yang
perbaikan sistem yang ada. Apabila
dilakukan peneliti, uraian tugas
penambahan jumlah petugas
yang dilaksanakan di lapangan

6
ANALISIS KEBUTUHAN PETUGAS REKAM MEDIS BERDASARKAN BEBAN …

pendaftaran tidak memungkinkan Berikut adalah hasil


maka solusi yang harus diambil perhitungan kebutuhan petugas di
adalah perbaikan sistem yang ada di pendaftaran:
poliklinik dan tempat pendaftaran a. Pendaftaran pasien poliklinik dan
pasien fisiotherapi 1,77 petugas.
4. Standar waktu kegiatan b. Pendaftaran pasien IGD, rawat
Menurut Depkes RI (2004), inap dan laboratorium 0,4
kegiatan standar adalah satu satuan petugas.
waktu (atau angka) yang diperlukan c. Pendaftaran pasien radiologi 0,07
untuk menyelesaikan kegiatan petugas.
pelayanan kesehatan oleh tenaga d. Pengolahan data dan pelaporan
kesehatan sesuai dengan standar 2,1 petugas.
profesinya. Berdasarkan hasil Hasil perhitungan secara
observasi dan hasil perhitungan keseluruhan, kebutuhan petugas
standar waktu pelayanan, waktu pendaftaran adalah 2,24 petugas dan
penyediaan dokumen rawat jalan petugas pengolahan data dan
adalah kurang dari 10 menit dan pelaporan adalah 2,1 petugas
dokumen rawat inap pasien kurang sehingga tidak membutuhkan
dari 15 menit. Hal ini berarti standar penambahan petugas. Namun, hasil
pelayanan minimal penyediaan perhitungan untuk kebutuhan
dokumen rawat jalan dan rawat petugas pendaftaran saat shift pagi
inap di RS Aisyiah Muntilan telah adalah 1,77 petugas. Hal tersebut
sesuai dengan ketentuan yang ada. berarti kebutuhan petugas melebihi
Berdasarkan hasil observasi waktu jumlah petugas pendaftaran yang
penyelesaian untuk pengolahan ada yaitu 1 orang petugas. Namun,
data dan pelaporan di Rumah Sakit hal tersebut dapat diatasi dengan
Aisyiah Muntilan telah sesuai bantuan petugas pengolahan data
berdasarkan waktu yang telah dan pelaporan dengan tidak
ditentukan. melebihi beban kerja yang harus
5. Menghitung kebutuhan petugas ditanggung. Selain itu,
Menurut hasibuan (2005), penumpukan pasien yang terjadi
perencanaan sumber daya saat shift pagi disebabkan karena
manusia adalah merencanakan kurang tepatnya sistem yang
tenaga kerja agar sesuai dengan digunakan. Sistem pendaftaran
kebutuhan perusahaan serta pasien di Rumah Sakit Aisyiah
efektif dan efisien dalam Muntilan tidak menggunakan
menbantu mewujudkan tujuan nomor antrian sehingga
yang akan dicapai. menyebabkan kurang tertibnya
Menurut Depkes RI (2004), pasien saat mendaftar di tempat
salah satu metode perencanaan pendaftaran pasien, selanjutnya
tenaga adalah Workload Indicator pelayanan di enam poliklinik
Staffing Need (WISN), yaitu metode memiliki waktu pelayanan yang
perhitungan kebutuhan SDM terbatas sehingga menyebabkan
berdasarkan pada beban pekerjaan terjadinya antrian pasien.
yang dilaksanakan oleh setiap
petugas pada setiap unit kerja di PENUTUP
fasilitas pelayanan kesehatan. A. KESIMPULAN
kelebihan metode ini mudah 1. Jumlah petugas rekam medis di RS
dioperasikan, mudah digunakan, Aisyiah Muntilan adalah 7 orang
secara teknis mudah diterapkan, petugas dengan rincian: 4 orang
komprehensif, dan realistis. petugas pendaftaran dan 3 orang
petugas pengolahan data dan
pelaporan.

7
2. Uraian tugas petugas rekam medis belum ada di Instalasi Rekam
di RS Aisyiah Muntilan masih belum Medis.
sesuai dengan uraian tugas tertulis 3. Sebaiknya dilakukan sosialisasi
yang ada. kepada petugas rekam medis
3. Dalam proses pelaksanaannya tentang uraian tugas dan
terdapat beberapa hambatan yang prosedur pelayanan yang ada.
dihadapi oleh petugas pendaftaran 4. Sebaiknya dilakukan perbaikan
pasien, diantaranya: kurangnya penjadwalan poliklinik.
petugas pendaftaran saat shift pagi, 5. Sebaiknya dilakukan perbaikan
tidak adanya nomor antrian, ruang prasarana ruang tunggu dan
tunggu dan tempat duduk pasien tempat duduk pasien di
yang kurang mencukupi, dibatasinya pendaftaran.
kunjungan dan waktu praktek 6. Sebaiknya dilakukan
beberapa poliklinik. Solusi yang pemasangan pamphlet atau
diperlukan berdasarkan hambatan banner tentang syarat pasien
yang ada, diantaranya: penambahan BPJS.
jumlah petugas pendaftaran untuk 7. Sebaiknya klaim BPJS dilakukan
shift pagi, membuat sistem nomor oleh petugas khusus BPJS.
antrian, memperluas ruang tunggu
dan menambah tempat duduk pasien DAFTAR PUSTAKA
di pendaftaran dan perbaikan Departemen Kesehatan RI. (2004).
penjadwalan poliklinik. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
4. Standar waktu kegiatan di instalasi Indonesia Nomor
rekam medis untuk penyediaan 81/MENKES/SK/I/2004 tentang
dokumen rawat jalan dan rawat inap Pedoman Penyusunan Perencanaan
sudah sesuai dengan standar SDM Kesehatan di Tingkat Propinsi,
pelayanan minimal rumah sakit dan Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit.
untuk pelaksanaan pengolahan data www.depkes.go.id. Diakses pada
dan pelaporan telah dilaksanakan tanggal 20 Desember 2015.
sesuai dengan batas waktu yang telah Menpan RI. (2013). Peraturan Menteri
ditetapkan. Pendayagunaan Aparatur Negara
5. Berdasarkan hasil perhitungan dan Reformasi birokrasi Nomor 30
kebutuhan petugas rekam medis tentang jabatan fungsional perekam
dengan metode WISN diperoleh medis dan angka Kreditnya.
hasil: www.menpan.go.id. Diakses pada
a. Kebutuhan petugas pendaftaran tanggal 5 Juni 2016.
2,4 petugas Menkes RI. (2007). Peraturan Menteri
b. Kebutuhan petugas pengolahan Kesehatan Republik Indonesia Nomor
data dan pelaporan 2,1 petugas. 377/MENKES/SK/III/2007 tentang
Sehingga tidak dibutuhkan Standar Profesi Perekam Medis dan
penambahan petugas namun perlu Informasi Kesehatan.
dilakukan perbaikan sistem yang www.depkes.go.id. Diakses pada
ada di poliklinik dan tempat tanggal 12 Juni 2015.
pendaftaran pasien.

B. SARAN
1. Sebaiknya dilakukan perbaikan
terhadap uraian tugas tertulis
sesuai dengan pelaksanaan di
Instalasi Rekam Medis.
2. Sebaiknya di lakukan
perbaikan SOP yang masih belum
sesuai dan pembuatan SOP yang

Fitria Rakhmawati 8

Anda mungkin juga menyukai