Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELACAKAN TB MANGKIR
PUSKESMAS MLARAK

Nomor dokumen :
Tanggal terbit :
Revisi :

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MLARAK
Jl. Raya Jabung – Mlarak Nomor 181, Telp (0352) 314 0490
Kode pos 63472
Email: pkm.mlarak@gmail.com
MLARAK
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PELACAKAN TB MANGKIR

I. PENDAHULUAN
Ketika dunia bersatu untuk mengatasi pandemi COVID-19, sangat
penting untuk memastikan bahwa penyediaan layanan dan sistem operasional
untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang lain tetap berjalan secara
berkesinambungan demi melindungi kehidupan orang dengan TB dan kondisi
kesehatan lainnya. Pemerintah sudah menetapkan status Darurat Bencana
Wabah COVID-19 di Indonesia. Dengan demikian layanan kesehatan,
termasuk Program Nasional untuk penanggulangan TB, perlu secara aktif,
efektif dan cepat terlibat dalam upaya penanggulangan COVID-19 serta
memastikan bahwa layanan TB tetap berjalan.
Penyakit menular yang masih menjadi perhatian utama masyarakat
dunia termasuk Indonesia adalah HIV/AIDS, Tuberkulosis (TB), Malaria.
Penyakit TB Paru menyerang pada bagian paru-paru, bisa menular kepada
orang lain, tetapi bisa diobati dengan minum obat rutin selama 6-8
bulan.Seseorang yang terkena TB yang tidak diobati dapat menyebarkan
kuman TB kepada orang lain 10-15 orang yang kontak dekat dengan
penderita TB.Kuman TB dapat tersebar ke udara pada saat penderita
batuk,bersin atau berbicara. Penyakit TB ini bukanlah penyakit akibat
kutukan,guna-guna atau penyakit turunan
Gejala pertama orang yang terindikasi TB adalah orang yang batuk
berdahak selama 2 minggu atau lebih, gejala-gejala lainnya antara lain: sesak
nafas dan nyeri dada, demam meriang berkepanjangan, badan lemas dan
nafsu makan berkurang, berat badan menurun, berkeringat tanpa melakukan
aktifitas di malam hari atau batuk berdahak dan bercampur darah
Pada awal tahun 1990-an WHO telah mengembangkan
strategi penanggulangan TB yaitu strategi DOTS ( Directly Observed
Treatment-Shortcourse)dan telah terbukti sebagai strategi yang
secara ekonomis paling efektif (cost-efective). Strategi DOTS adalah strategi
penyembuhan TB-Paru jangka pendek dengan pengawasan secara langsung.
DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB
Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai
dinyatakan sembuh sehingga dengan strategi ini proses penyembuhan TB-
Paru bisalebih cepat. Strategi ini diharapkan akan dapat memutus mata rantai
penularan dan dengandemikian akan menurunkan insidens TB di masyarakat.
Keberhasilan Program Penanganan TB Paru dapat dinilai dari
keberhasilan pengobatan. Sedangkan kasus TB mangkir dapat meningkatkan
resiko kekebalan kuman TB terhadap pengobatan. Resiko terbesar adalah jika
pasien jatuh kedalam keadaan TB MDR. Oleh karena itu perlu bagi puskesms 
untuk melaksanakan kegiatan pelacakan TB mangkir, dalam rangka
menurunkan jumlah pasien TB yang mangkir pengobatan.
Pelaksana kegiatan Pelacakan TB MANGKIR dilaksanakan sesuai visi
Puskesmas Mlarak yaitu “HADIR” ( Handal, Dinamis, dan Kreatif ) sesuai
dengan tata nilai Puskesmas Mlarak yang telah ditetapkan yaitu Mutu, Loyal,
Amanah,Rajin, Akuntabel, Kerja sama.

II. LATAR BELAKANG


Hasil survey prevalensi TB yng dilakukan oleh Badan Litbangkes Kemenkes
tahun 2013 –2014,
- angka insiden TB adalah 399 per 100.000 penduduk,
- angka prevalensi TB sebesar 647 per 100.000 penduduk
Jumlah penduduk Indonesia berkisar 250 juta orang maka diperkirakan ada
sekitar 1 juta pasien TB baru sekitar 1.6 juta pasien TB setiap tahunnya.
Sedangkan jumlah kematian karena TB 100.000 orang per tahun, atau 273
orang perhari. Situasi tersebut menyebabkan Indonesia menempati peringkat
ke 2 negara yang memiliki beban TB tinggi di dunia, setelah India.
Keberhasilan Program Penanganan TB Paru dapat dinilai dari
keberhasilan pengobatan.Karena Pengobatan TB memerlukan jangka waktu
yang lama yaitu 6-8 bulan sehingga ada kemungkinan pasien Mangkir/
berhenti minum obat sebelum selesai pengobatan karena bosan minum obat,
merasa lebih dari sebelumnya,
Sedangkan kasus TB mangkir dapat meningkatkan resiko kekebalan kuman
TB terhadap pengobatan. Resiko terbesar adalah jika
pasien jatuh kedalam keadaan TB MDR. 
Oleh karena itu perlu bagi puskesmas untuk melaksanakan kegiatan
pelacakan TB mangkir, dalam rangka menurunkan jumlah pasien TB yang
mangkir pengobatan.
Pelaksana kegiatan Pelacakan TB mangkir dilaksanakan sesuai visi
Puskesmas Mlarak yaitu “HADIR” ( Handal, Dinamis, dan Kreatif ) sesuai
dengan tata nilai Puskesmas Mlarak yang telah ditetapkan yaitu Mutu, Loyal,
Amanah, Rajin, Akuntabel, Kerja sama.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mencegah kegagalan pengobatan TB dan mencegah munculnya kasus TB
MDR
b. Tujuan Khusus
1. Melacak pasien TB yang berhenti mengambil obat
2. Memberikan penyuluhan TB kepada pasien dan keluarga agar bersedia
berobat kembali

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian kegiatan
1 Melakukan pelacakan ke rumah a. Pelacakan
pasien TB yang berhenti minum b. Penyuluhan
obat c. Rujukan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Lintas
Kegiatan Pelaksana Lintas sektor
No program Ket
pokok program terkait
terkait
1. Pelacakan a. Merencakan 1. Program 1. Kepala Desa Sumber
kasus TB Kegiatan Promkes : ikut : Mendukung pembia
Mangkir b. Melakukan melakukan kegiatan yaan
koordinasi penyuluhan dengan BOK
dengan 2. Program memberi izin
lintas Kesling : ikut kegiatan
sektoral meninjau 2. Kader
c. Melaksanaka tempat Kesehatan :
n kegiatan pelaksanaan membantu
d. Membuat proses
laporan kegiatan dan
kegiatan dokumentasi
e. Evaluasi dan pelaporan
pelaporan

VI.SASARAN KEGIATAN
Pasien TB yang mangkir mengambil obat kurang dari 1 bulan sejak jadwal
pengambilan obat
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KET
PELACAKAN X X X X X X X X X X X X
KASUS TB
MANGKIR

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kegiatan
sesuai dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai
pada bulan tersebut.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan laporan
yang telah ditetapkan dan dilaporkan di Dinas Kesehatan Kab/ Kota setiap
bulan, evaluasi kegiatan dilakukan ketika kegiatan lintas program di
Puskesmas Mlarak.

Anda mungkin juga menyukai