Anda di halaman 1dari 4

INVESTIGASI KONTAK MASA

PANDEMI

No. : SOP/ /UKM


Dokumen /UPTD-28/I/2023
No.
SOP : 00
Revisi
Tanggal : /01/2023
Halaman :2/2
UPTD
PUSKESMAS
SUKARAJA SUSIANTO
NUBAN NIP. 19660905 198903 1
KABUPATEN 006
LAMPUNG
TIMUR
1. Pengertian Investigasi kontak TB pada masa pandemic adalah upaya untuk
menjaring tersangka TB paru dari orang yang memiliki kontak erat
dengan penderita TB pada masa pandemi.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan Langkah-langkah melakukan investigasi
dan pemeriksaan kontak penderita TB pada masa pandemi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 445/ / UPTD-28/I/2023
Tentang pengendalian dan penanggulangan Tuberculosis.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.67 Tahun
2016 tentang penanggulangan Tuberculosis.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.01/MENKES/413/2020 tentang pedoman Pencegahan dan
4. Referensi
Pengendalian Corona virus Disease 2019.
3. Peraturan bupati Lampung Timur Nomor 25 Tahun 2020 tentang
pedoman Tatanan Normal Baru pada kondisi Pandemi Corona
Vinia Disease 2019 di Kabupaten Lampung Timur.
5. Prosedur/ 1. Alat dan bahan
Langkah- a. Alat tulis kantor
langkah b. Form TB 05
c. Register TB 06
d. Register TB 04
e. Pot Dahak
f. APD (Masker, face shield)
g. Satuan Cuci Tangan atau pencuci
h. Sabun pencuci tangan atau pencuci tangan berbasis Alkohol
2. Petugas yang melakukan
a. Petugas Tuberculosis
b. Petugas Laboratorium
3. Langkah-langkah
a. Petugas melakukan kebersihan tangan 5 langkah dengan
sabun, atau memakai pencuci tangan berbasis alcohol.
b. Petugas memakai APD yaitu masker dan face shield
c. Petugas melakukan kunjungan rumah pada pssien TB.
d. Petugas meminta terduga TB untuk memakai masker.
e. Petugas menjaga jarak kurang lebih 1 meter dengan terduga
TB yang akan diperiksa
f. Petugas menjelaskan kepada pasien TB dan /atau
keluarganya tentang rencana pemeriksaan kontak serumah.
g. Petugas mendata semua kontak erat dan kontak serumah dari
pasien TB.
h. Petugas menanyakan dan memilah kontak erat apakah ada
yang memiliki tanda dan gejala TB misalnya batuk 2 minggu
atau lebih, penurunan berat badan, sesak, nyeri dada, keringat
malam dll.
i. Petugas mencatat data kontak erat yang memiliki gejala TB
deregister 06.
j. Petugas memberikan pot dahak kepada kontak yang memiliki
tanda dan gejala TB
k. Petugas menjelaskan prosedur pengambilan sempel dahak
pada waktu pagi, pagi sewaktu atau sewaktu-waktu.
l. Petugas mencatat data kontak untuk pengiriman dahak diTB
05.
m. Petugas memeriksakan dahak dilaboratorium dan mencatat
deregister TB 04.
n. Petugas mencatat hasil dan memberikan hasil pemeriksaan
pada kontak.
o. Petugas melakukan kebersihan tangan dengan sabun atau
menggunakan pencici tangan berbasis Alkohol setalah
kegiatan selesai.
6. Diagram Alir
(Jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait 1. Kepala Puskesmas
2. Pelaksanaan pelayanan Tuberculosis
3. Pelaksanaan Laboratorium.
4. Penanggung Jawab Promkes sebagai penanggung jawab
Pelaksanaan Pendataan Tuberculosis.
5. Seluruh perawat dan Bidan Puskesmas Sukaraja Nuban.
8. Rekaman Historis
TERAPI PENCEGAHAN
TUBERKULOSIS (TPT)
No. : SOP/ /UKM
Dokumen /UPTD-28/I/2023
No.
SOP Revisi : 00
Tanggal : /01/2023
Halaman :3/3
UPTD
PUSKESMAS
SUKARAJA SUSIANTO
NUBAN NIP. 19660905 198903 1
KABUPATEN 006
LAMPUNG
TIMUR
1. Pengertian Terapi pencegahan Tuberkulosis (TPT) adalah terapi yang diberikan
guna mencegah penyakit tuberculosis.
2. Tujuan Untuk mengurangi Bakteri sumber penularan dan mencegah penularan
ke tahap selanjutnya.
3. Kebijakan

4. Referensi 1. PERMENKES RI No. 67 Tahun 2016


5. Prosedur/ 1. Mengidentifikasi pasien yang membutuhkan TPT dengan metode
Langkah- penjaringan.
langkah 2. Menilai kondisi :
a. Kontak erat dengan penderita TB dan tinggal satu rumah.
b. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
c. Orang yang berisiko terkena TB (Kanker, dialysis,
transplantasi organ, warga binaan masyarakat (WBM),
petugas Kesehatan yang kontak dengan pasien TB, dan
diabetes militus).
3. Pemberian TPT dengan pilihan :
a. INH (Isoniazid) setiap 6 bulan
b. INH dan Rifampisin setiap hari selama 3 bulan
c. INH dan Rifapentine seminggu sekali selama 3 bulan
d. LFX dan E setiap hari selama 6 bulan.
4. Menindakanlanjuti setiap sebulan sekali dengan menilai kondisi,
gejala, dan terapi yang diberikan.
6. Diagram Alir
(Jika Identifikasi Pasien yang membutuhkan
dibutuhkan) TPT

Penilaian Kondisi Pasien

Pemberian TPT sesuai Pilihan

Menindaklanjuti setiap sebulan sekali.

7. Unit terkait 1. TB paru


2. Poli Umum
8. Rekam historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan berlakukan

Anda mungkin juga menyukai