Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN TERAPI PENCEGAHAN TBC (TPT)


TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia, penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang
menjadi masalah utama kesehatan masyarakat. Indonesia berada di urutan ke-4
setelah India, Cina, dan Afrika Selatan tahun 2013 dan di urutan ke-2 setelah India
tahun 2014. Jumlah kasus TB di Indonesia ada 327.103 kasus dengan 64.000
orang meninggal dunia. Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate/ CDR) nya
sebesar 71% (WHO, 2014). Sekitar 75% penderita TB adalah kelompok usia yang
paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Diperkirakan seorang pasien TB
dewasa akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut
berakibat pada kehilangan pendapatan tahunan keluarganya sekitar 20-30%. Jika
ia meninggal akibat TB, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun
(Kemenkes RI, 2012).
Pengendalian TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan azas
desentralisasi dalam kerangka otonomi dengan Kabupaten/kota sebagai titik berat
manajemen program, yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi serta menjamin ketersediaan sumber daya (dana, tenaga, sarana dan
prasarana). Pengendalian TB dilaksanakan dengan menggunakan strategi DOTS
sebagai kerangka dasar dan memperhatikan strategi global untuk mengendalikan
TB (Global Stop TB Strategy). Pengendalian TB dilaksankan melalui
penanggalangan kerjasama dan kemitraan diantara sektor pemerintah, non
pemerintah, swasta dan masyarakat dalam wujud Gerakan Terpadu Nasional
Pengendalian TB (Gerdunas TB). Peningkatan kemampuan laboraturium di
berbagai tingkat pelayanan ditujukan untuk peningkatan mutu dan akses layanan.
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk pengendalian TB diberikan secara cuma-
cuma dan dikelola dengan manajemen logistik yang efektif demi menjamin
ketersediannya.
Target penemuan kasus TB di wilayah UPTD Puskesmas Selemadeg tahun
2022 sebanyak 10 kasus, Penanganan terduga TB sesuai standar sebanyak 60
suspek dan keberhasilan pengobatan 90 %. Untuk mencapai target tersebut maka
sesuai dengan visi UPTD Puskesmas Selemadeg yaitu terwujudnya masyarakat
Selemadeg sehat melalui suatu sistem pelayanan kesehatan yang optimal dan
dituangkan dalam misi UPTD Puskesmas Selemadeg yaitu melaksanakan setiap
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar operasional prosedur, meningkatkan
kualitas SDM secara bertahap dan berkesinambungan, menyelenggarakan
promosi, pencegahan, dan pemberantasan penyakit guna meningkatkan
kemandirian untuk hidup sehat bagi masyarakat Selemadeg, meningkatkan
jangkauan pelayanan kesehatan pada masyarakat, dan meningkatkan kemitraan
lintas program dan lintas sektoral di Kecamatan Selemadeg maka UPTD
Puskesmas Selemadeg dalam menanggulangi penyakit TB melaksanakan
Program TB di wilayah kerja UPTD Puskesmas Selemadeg.

Maka dengan dasar pertimbangan tersebut dan menindaklanjuti


penatalaksanaan program dalam mengendalikan peningkatan kasus TB yang
salah satunya dengan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada
sasaran : ODHIV, kontak serumah indeks kasus TB, serta kelompok berisiko
seperti imunokompremais (pengobatan kanker, pasien dengan perawatan dialysis,
pasien yang mendapatkan kortiko steroid jangka panjang, pasien persiapan
transplantasi organ, warga binaan pemasyarakatan, petugas kesehatan, sekolah
berasrama, barak militer, dan pengguna narkoba suntik. Kelompok tersebut
merupakan kelompok prioritas pemberian TPT.

Petugas UPTD Puskesmas Selemadeg dalam melaksanakan tugasnya


diharapkan selalu bersikap sesuai dengan tata nilai yang menjadi pedoman bagi
staf UPTD Puskesmas dalam melaksanakan tugasnya yaitu : Cepat (Sesuai
standar waktu pelayanan), Empati (Mendengarkan keluhan pasien, tetapi tidak ikut
terhanyut), Ramah (Senyum, salam, sapa, sopan, santun), Inovatif (Selalu
berkreasi), dan Akuntabel (Bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing).

B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Memberikan pelayanan pencegahan TB sesuai standar.
2. Tujuan khusus:
- Meningkatkan cakupan pemberian TPT pada ODHIV
- Meningkatkan cakupan pemberian TPT pada Kontak Serumah
- Meningkatkan cakupan pemberian TPT pada kelompok resiko lainnya

II. PERENCANAAN
A. RENCANA KEGIATAN
1. Metode Pelaksanaan
a. Wawancara
b. Penyuluhan/KIE tentang pemberian TPT
c. Kunjungan rumah
2. Tahapan kegiatan
a. Persiapan
b. Penentuan jadwal kegiatan
c. Pengumpulan data sasaran pemberian TPT
d. Tatalaksana pemberian TPT
e. Pengusulan obat TPT sesuai kebutuhan
f. Pengolahan data
g. Evaluasi
h. Penyusunan laporan
3. Sasaran
ODHIV, kontak serumah indeks kasus TB, serta kelompok berisiko seperti
imunokompremais (pengobatan kanker, pasien dengan perawatan dialysis,
pasien yang mendapatkan kortiko steroid jangka panjang, pasien persiapan
transplantasi organ, warga binaan pemasyarakatan, petugas kesehatan,
sekolah berasrama, barak militer, dan pengguna narkoba suntik.
B. KAJIAN SUMBER DAYA
1. Sumber daya manusia yang dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan
pemberian TPT adalah koordinator program dan pelaksana kegiatan
termasuk PJ program terkait secara terintegrasi bersama BIDES dan
perangkat desa.
2. Sumber daya keuangan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan
berasal dari dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
3. Sarana prasarana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan antara lain
form TB 01P dan TB 06.
4. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan metode survei dan
wawancara / KIE.
5. Sasaran pelaksanaan kegiatan adalah masyarakat dengan ODHIV, kontak
serumah indeks kasus TB, serta kelompok berisiko seperti
imunokompremais (pengobatan kanker, pasien dengan perawatan dialysis,
pasien yang mendapatkan kortiko steroid jangka panjang, pasien persiapan
transplantasi organ, warga binaan pemasyarakatan, petugas kesehatan,
sekolah berasrama, barak militer, dan pengguna narkoba suntik.

C. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan di dalam dan di luar gedung. Kegiatan dilakukan di
10 desa wilayah kerja UPTD Puskesmas Selemadeg sesuai jadwal berikut
mengikuti keberadaan sasaran.

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pemberian 310.000 310.000 310.000 310.000 310.000 310.000 310.000 310.000 190.000
1 740.000
310.000
TPT

III. PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN


Pelaksanaan kegiatan dilakukan diluar gedung maupun di dalam gedung.
Kegiatan diluar gedung dilakukan melalui kunjungan rumah kepada penderita /
sasaran yang memenuhi syarat pemberian TPT. Kegiatan dalam gedung
dilakukan di ruang pemeriksaan yang dilakukan terpisah dengan pemeriksaan
pasien umum.

IV. PENGAWASAN PENGENDALIAN DAN PENILAIAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan pada Rapat
koordinasi Puskesmas membuat laporannya kepada Kepala Puskesmas. Evaluasi
setiap 3 bulan sekali dan membuat laporannya kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten dengan menggunakan SITB Komputerise.
Apabila ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka Kepala
Puskesmas bersama dengan kordinator P2 dan pelaksana kegiatan Program P2
TBC harus mencari penyebab masalahnya dan mencari solusi penyelesaiannya.

Mengetahui, Selemadeg, 6 Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Selemadeg Pengelola Program TB

dr. I Gusti Ngurah Bagus Juniada, M.M I Putu Putra Wijaya, S.Kep.Ns
NIP. 19750615 201001 1 009 NIP. 19781130 200501 1 006

Anda mungkin juga menyukai