PELACAKAN TB MANGKIR
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis). Adapun tanda dan gejala TB adalah batuk berdahak
lebih dari 2 minggu dengan atau tidak disertai darah,sesak nafas,berta badan
menurun.demam dan keringat dingin pada waktu malam hari. Kasus TB bisa
disembuhkan dengan pengobatan rutin selama 6-9 bulan.
Pada awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD telah mengembangkan strategi
penanggulangan TB yaitu strategi DOTS (Directly Observed Treatment-Shortcourse)
dan telah terbukti sebagai strategi yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective).
Strategi DOTS adalah strategi penyembuhan TB-Paru jangka pendek dengan
pengawasan secara langsung. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap
penderita TB-Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai
dinyatakan sembuh sehingga dengan strategi ini proses penyembuhan TB-Paru bisa
lebih cepat. Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas
diberikan pada pasien TBC yang menular (hasil pemeriksaan sputum BTA Positif).
Strategi ini diharapkan akan dapat memutus mata rantai penularan dan dengan demikian
akan menurunkan insidens TB di masyarakat.
Keberhasilan Program Penanganan TB Paru dapat dinilai dari keberhasilan
pengobatan. Wilayah kerja Puskesmas Maesan merupakan wilayah dengan status sosial
ekonomi dan pendidikan yang rendah, sehingga resiko terjadinya mangkir pengobatan
TB sangat besar. Sedangkan kasus TB mangkir dapat meningkatkan resiko kekebalan
kuman TB terhadap pengobatan. Resiko terbesar adalah jika pasien jatuh kedalam
keadaan TB MDR. Oleh karena itu perlu bagi puskesmas untuk melaksanakan kegiatan
pelacakan TB mangkir, dalam rangka menurunkan jumlah pasien TB yang mangkir
pengobatan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk Mencegah Kegagalan pengobatan TB dan mencegah munculnya kasus TB
MDR.
b. Tujuan Khusus
1) Melacak pasien TB yang berhenti mengambil obat.
2) Memberikan penyuluhan kepada pasien yang berhenti minum obat tentang
penyakit TB sehingga bersedia untuk berobat kembali.
2) Lintas Sektor
4. Sasaran
Kegiatan pelacakan TB mangkir mempunyai sasaran kegiatan antara lain:
Menekan angka drop out pengobatan TB hingga 0 kasus dalam kurun waktu 1 tahun.
5. Jadual Pelaksanaan
a. Waktu Pelaksanaan: Pelacakan TB dilakukan ketika ditemukan pasien TB yang
mangkir dari pengobatan. Dimulai sejak bulan Februari. Pasien yang mangkir pada
bulan Januari, dilakukan pelacakan sejak bulan Februari.
b. Tempat pelaksanaan: Tempat tinggal pasien TB baru.
6. Pembiayaan
BOK.
7. Output (hasil yang diharapkan):
a. Setiap penderita TB yang mangkir mendapatkan kunjungan pelacakan dari petugas
puskesmas
b. Setiap kunjungan petugas puskesmas, dapat bertemu dengan penderita TB yang
mangkir dan memeriksa penderita serta memberikan penyuluhan tentang pentingnya
minum obat dan resiko jika terus mangkir.
c. Meminta bantuan keluarga penderita yang mangkir, agar memebrikan dukungan
pada penderita mangkir untuk berobat kembali
III. PENUTUP
1. Pencatatan, Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
a. Format yang digunakan untuk pencatatan: Formulir TB 02 dan buku pelacakan TB
mangkir.
b. Metode Evaluasi:
1) Yang melaksanakan evaluasi: Penanggung Jawab Program P2 TBC
2) Indikator evaluasi:
a) Kesesuaian SOP: Langkah dan tahapan sesuai dengan SOP pelacakan TB
mangkir.
b) Ketepatan Jadwal: Pelaksanaan pelacakan TB mangkir dilaksanakan tidak
lebih dari satu bulan setelah ditemukan pasien TB mangkir.
c) Ketepatan Tempat Pelaksanaan: Tempat pelaksanaan pada rumah penderita
TB baru.
d) Ketepatan sasaran: Pelaksanaan dilakukan pada penderita TB magkir dan
bertemu keluarga serumah Penderita.
3) Cara menganalisis: membandingkan antara indikator (poin 2 di atas) dengan
pelaksanaan oleh pelaksana pelacakan TB mangkir.
4) Waktu evaluasi dilaksanakan: Setiap Bulan.
5) Pelaporan: Laporan Hasil pelacakan TB mangkir yang terdiri dari alasan
penderita TB mangkir dan konseling yang diberikan agar penderita bersedia
untuk kembali berbat. Laporan dibuat oleh pelaksana pelacakan TB mangkir
kepada penanggung jawab program P2 TB setiap pasca kegiatan pelacakan TB
mangkir.
6) Tindak lanjut pelaporan dan hasil evaluasi:
Setiap laporan dijadikan bahan evaluasi. Sedangkan hasil evaluasi digunakan
untuk menyusun rencana tindak lanjut (RTL) perbaikan. Laporan dan hasil
evaluasi serta RTL perbaikan disampaikan kepada pelaksana.
No Umpan Balik/Saran Dari Sasaran Peran Lintas Program Peran Lintas Sektor Rencana Tindak Lanjut Hasil Pelacakan TB Mangkir
Bondowoso,…………………….
........................................ ........................................
NIP…………………….. NIP…………………......