Anda di halaman 1dari 20

Sampul

PROGRAM KERJA
TUBERCULOSIS 2022

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmatnya kami telah menyelesaikan penyusunan Program Kerja Tubercolusis di Rumah
Sakit RSI Sakinah Mojokerto.

Program kerja ini di susun sebagai rancangan kegiatan tim Tim TB khususnya, dan
pimpinan serta pelaksana yang ada di semua bagian/ sub unit terkait yang ada di Rumah Sakit
dalam memberikan pelayanan yang di sesuaikan dengan standar Akreditasi Rumah Sakit.

Semoga dengan penyusunan Program kerja tim TB dapat memberikan sumbangsih


dalam meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit tersebut.

Kami menyadari buku ini jauh dari sempurna, untuk itu kami berharap kritik dan
saran yang membangun untuk kesempurnaan Program kerja ini.

Januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………...i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1

BAB II LATAR BELAKANG………………………………………………………………...3

BAB III TUJUAN……………………………………………………………………………..4

3.1 TUJUAN UMUM………………………………………………………………....4

3.2 TUJUAN KHUSUS……………………………………………………………….4

BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN…………………………...…5

BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN…………………………………………...7

BAB VI SASARAN………………………………………………………………………….11

BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN……………………………………….12

BAB VIII RENCANA ANGGARAN PENERIMAAN DAN BELANJA TAHUN 2020…..17

BAB IX EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB X PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

BAB XI PENUTUP

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

TB sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi dots telah diterapkan dibanyak negara
sejak tahun 1995.

Dalam laporan WHO Global TBC Report 2020

 Diperkirakan pada tahun 2019 terdapat 845.000 kasus


 Kasus Insiden 312 per 100.000 penduduk

Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB antara lain adalah :

- Kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara-negara yang


sedang berkembang.
- Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi dengan disparitas yang terlalu lebar,
sehingga masyarakat masih mengalami masalah dengan kondisi sanitasi, papan,
sandang dan pangan yang buruk.
- Angka pengangguran, tingkat pendidikan yang pendapatan per kapita yang masih
rendah yang berakibat pada kerentanan masyarakat terhadap TB.
- Kegagalan program TB. Hal ini diakibatkan oleh :
 Tidak memadainya komitmen politik dan pendanaan.
 Kurang terakses oleh masyarakat, penemuan kasus / diagnosis yang tidak
standar, obat tidak terjamin penyediaannya, tidak dilakukan pemantauan,
pencatata dan pelaporan yang standar.

1
BAB II

LATAR BELAKANG

Pada tahun 1990, hampir sepetiga penduduk dunia terinfeksi tuberculosis dan
diperkirakan ada sembilan juta pasien tuberkulosis baru dan tiga juta kematian akibat
penyakit tuberkulosis. Sekitar 95% kasus dan 98% kematian akibat tuberkulosis di dunia,
terdapat di negara-negara berkembang.

Menyikapi hal tersebut, pada tahun 1993, WHO mencanangkan tuberkulosis sebagai
kedaruratan dunia, dan telah dikembangkan strategi penanggulangan tuberculosis yang
dikenal sebagai startegi DOTS (Directly Observed Threatment Short Course) dan telah
terbukti sebagai penanggulangan yang efektif.

Indonesia adalah penyumbang pasien tuberkulosis kedua terbesar di dunia setelah India
dimana sebelumnya Indonesia adalah peringkat keiga. . Diperkirakan pada tahun 2019
terdapat 845.000 kasus , kasus Insiden 312 per 100.000 penduduk .

Untuk menuju target Eliminasi TBC 2030 strategi DOTS dengan Perubahan Alur Diagnosis
dan Pengobatan TB di Indonesia harus dilaksanakan.

Strategi DOTS diterapkan secara luas di puskesmas pada tahun 1997 dan pada tahun
2000 secara bertahap strategi ini mulai dikembangkan diseluruh BPA/BPKM.RSTP/RSP dan
beberapa rumah sakit swasta maupun pemerintah.

kasus TB adalah termasuk 10 Kasus terbanyak no 8 di RSI Sakinah tahun 2021.


Sebagai salah satu rumah sakit di Indonesia, Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto
membantu menurunkan angka penyebaran TB di Indonesia dan di Kota Mojokerto
khususnya.

Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto membantu program pemerintah untuk


menjaring suspek TB dapat diberikan terapi dan mengurangi penyebaran serta penularan TB.

2
BAB III

TUJUAN

3.1 Tujuan Umum

Tuberkulosis tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia.

3.2 Tujuan Jangka Khusus

3.2.1 Menurunkan angka kesakitan (prevalensi dan insidesi) dan angka kematian
tuberkulosis.

3.2.2 Menurunkan resistensi terhadap obat anti tuberculosis.

3.2.3 Menentukan lebih awal penderita Tuberculosis.

3
BAB IV

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

4.1 Kegiatan Pelayanan

Pelaksanaan kegiatan pokok kerja TB meliputi :

1. Penjaringan suspek TB rawat jalan dan rawat inap.


2. Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan TCM dan sputum BTA SP/PS
3. Penegakkan diagnosa TB sesuai standart.
4. Pengobatan pasien TB dan monitoring pengobatan sesuai standart.
5. Penjaringan suspek TB MDR secara dini.
6. Rujukan pasien TB ke faskes yang sesuai standart TB.
7. Pelacakan pasien mangkir dengan cara bekerja sama dengan faskes/puskesmas
terdekat/ Yayasan tertentu.
8. Penilaian resiko HIV pada pasien TB secara dini.
9. Jejaring internal dan eksternal dapat tercatat dengan benar

4.2 Manajerial

1. Menyusun dan mengajukan program kerja dan RAPB 2022 agar dapat terealisasi.
2. Mengadakan rapat secara berkala 3 bulan dan rapat insidentil.

4.3 Sumber Daya Manusia (SDM)

1. Pelatihan TB .

2. Sosialisasi TB

3. Setiap karyawan dan karyawan baru harus mengikuti orientasi tentang program TB

4.4 Sarana dan Prasarana

1. Pemenuhan dan kebutuhan ATK dan tempat pelayanan TB .


2. Pendataan barang dan inventaris yang terealisasi.

4
4.5 Program Peningkatan Mutu

1. Breafing ketua tim TB dengan koordinator.

4.6 Program K3

Pelaksanaan keselamatan dan keamanan seluruh petugas rawat inap dan rawat jalan
untuk menghindari kecelakaan ditempat kerja dengan cara menggunakan APD.

4.7 Program Pengendalian Infeksi

1. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rawat inap.

2. Memotong rantai penularan.

5
BAB V

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

5.1 Kegiatan Pelayanan

5.1.1 Penjaringan Suspek Pasien TB

Pasien dengan gejala batuk terus menerus lebih dari 2 minggu, batuk berdahak
kadang disertai darah, penurunan berat badan, suhu yang meningkat, nafsu makan
menurun dan berkeringat dingin pada malam hari.

5.1.2 Pemerikasaan Laboratorium dengan Pemeriksaan Sputum BTA SP/PS

a. Analisis melakukan penampungan sputum pasien TB dengan metode SP/PS


b. Pemeriksaan TCM (tes Cepat Molekuler) adalah diagnosis utama untuk
penegakan Tuberkulosis, dilakukan pada TB Paru dan Ekstra paru dengan
jaringan atau cairan lainnya.
c. Analisis melakukan pewarnaan metode dengan nellsen untuk evaluasi
pengobatan

5.1.3 Penegakkan diagnose TB sesuai standart

Dilakukan melalui gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang


(sputum BTA+foto rongen thorak).

5.1.4 Pengobatan pasien TB dan monitoring pengobatan sesuai standar.

Pengobatan dilakukan sesuai diagnosa selama 6 bulan dengan cara


pemantauan tanpa putus obat.

5.1.5 Penjaringan suspek TB MDR secara dini.

Dilakukan jika pasien sudah pengobatan tetapi belum sampai 6 bulan pasien
sudah putus berobat, dikemudian hari pasien datang dengan keluhan yang sama maka
dicurigai pasien tersebut adalah TB MDR.

5.1.6 Rujukan pasien TB ke faskes yang sesuai Standart TB

Jika pasien memiliki tempat tinggal yang jauh dari faskes rujukan maka pasien
diarahkan ke faskes yang terdekat dengan memberikan kartu pindah rujukan (TB 09),
fotocopy TB 01 dan kartu pengobatan TB (02).

6
5.1.7 Pelacakan pasien mangkir dengan cara bekerja sama dengan faskes puskesmas
terdekat.

Pelaksanaan dilakukan apabila pasien waktunya berobat tetapi di hari itu pasien
tidak datang untuk berobat maka kita sebagai petugas menghubungi dengan menelpon
pasien. Bila pasien tetap tidak datang, petugas menghubungi puskesmas terdekat
untuk dilakukan pelacakan.

5.1.8 Penilaian resiko HIV pada pasien TB secara dini

Pasien yang terdiagnosa TB sebaiknya di periksakan HIV untuk mengetahui


secara dini.

5.1.9 Jejaring internal dan eksternal dapat tercatat dengan benar

Pencatatan yang dilakukan secara terpadu di poli TB baik fase jalan, rawat
inap, pasien poli anak, poli bedah dan poli tulang.

5.2 Manajerial

5.2.1 Menyusun dan mengajukan program kerja dan RAPB 2022 agar dapat
terealisasi

Melaporkan hasil kegiatan kinerja selama 3 bulan sekali.

5.2.2 Mengadakan rapat secara berkala dan rapat insidental

Pertemuan antar anggota tim TB dengan ketua tim T setiap 3 bulan sekali.

5.3 Sumber Daya Manusia

5.3.1 Pelatihan TB

Pelatihan petugas tim TB yang dilakukan secara berkala agar SDM semakin
terlatih dan ilmu yang dimiliki semakin berkembang.

5.3.2 Sosialisasi TB

Sosialisasi yang dilakukan kepada petugas dan karyawan rumah sakit agar
seluruh karyawan mengetahui yang dilakukan selama 6 bulan sekali.

7
5.3.3 Setiap karyawan dan karyawan baru harus mengikuti orientasi tentang program
TB

Ketua tim TB melakukan orientasi yang ditunjukkan kepada seluruh


karyawan agar jika ditemukan pasien dengan diagnosa TB maka bisa dilakukan
pencatatan terpadu.

5.4 Sarana dan Prasarana

5.4.1 Pemenuhan kebutuhan ATK dan tempat pelayanan TB

- Safety cabinet yang sesuai standart.

- Ruang khusus mikrobiologi.

5.4.2 Pendataan barang dan inventaris yang terealisasi

5.5 Program Peningkatan Mutu

Breafing ketua tim TB dengan koordinator yang dilakukan secara berkala 6


bulan sekali.

5.6 Program K3

Pelaksanaan keselamatan dan keamanan seluruh petugas rawat inap dan rawat
jalan untuk menghindari kecelakaan ditempat kerja dengan cara menggunakan APD
agar tidak tertular penyakit dengan menggunakan masker N95.

5.7 Program Pengendalian Infeksi

1. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rawat inap

Dilakukan dengan cara memisahkan pasien TB di kamar isolasi dengan


pencahayaan yang cukup dan exhouse.

2. Memotong rantai penularan


Dilakukan pengobatan secara tuntas kepada pasien penderita TB sampai sembuh.

8
BAB VI
SASARAN

Sasaran kegiatan program kerja Tim TB RSI Sakinah Mojokerto 2022 adalah seluruh
petugas yang terlibat dalam pelayanan Tuberkulosis di RSI Sakinah Mojokerto mulai dari
pihak management, klinis, perawat, petugas pencatatan pelaporan, petugas laboratorium,
farmasi, rekam medis dll. Uraian kegiatan serta sasaran program kerja tim TB secara lebih
terperinci.

9
BAB VII

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

7.1 Kegiatan Pelayanan

7.1.1 Penjaringan suspek pasien TB

Setiap hari senin: jam 8-21 dan sabtu jam 08.00-13.00.

7.1.2 Pemerikasaan laboratorium dengan pemeriksaan TCM dan sputum BTA SP/PS

Jam buka setiap hari dalam 24 jam.

7.1.3 Penegakkan diagnosa TB sesuai standart.

-Dilakukan melalui gejala klinis dan pemeriksaan fisik setiap hari senin-sabtu
jam 08.00-21.00

-Pemeriksaan penunjang (sputum BTA+foto rontgen thorak); setiap hari


dalam 24 jam.

7.1.4 Pengobatan pasien TB dan monitoring pengobatan sesuai standart

Selama 6 bulan dengan cara pemantauan tanpa putus obat.

7.1.5 Penjaringan suspek TB MDR secara dini

Setiap hari senin-sabtu jam 08.00-21.00.

7.1.6 Rujukan pasien TB ke faskes yang sesuai Standart TB

Setiap hari senin-sabtu jam 08.00-21.00.

7.1.7 Pelacakan pasien mangkir dengan cara bekerja sama dengan faskes puskesmas
terdekat / Yayasan TB.

Setiap hari senin-sabtu jam 08.00-21.00.

7.1.8 Penilaian resiko HIV pada pasien TB secara dini

Setiap hari senin-sabtu jam 08.00-21.00

10
7.1.9 Jejaring internal dan eksternal dapat tercatat dengan benar

Setiap hari senin-sabtu jam 08.00-21.00.

7.2 Manajerial

7.2.1 Menyusun dan mengajukan program kerja dan RAPB 2022 agar dapat
terealisasi.

Melaporkan hasil kegiatan kinerja selama 3 bulan sekali.

7.2.2 Mengadakan rapat secara berkala dan rapat insidentil.

Dalam waktu sebulan sekali.

7.3 Sumber Daya Manusia (SDM)

7.3.1 Pelatihan TB

Jadwal menyesuaikan.

7.3.2 Sosialisasi TB

Dilakukan selama 6 bulan sekali.

7.3.3 Setiap karyawan dan karyawan baru harus mengikuti orientasi tentang program
TB .

Jadwal menyesuaikan.

7.4 Sarana dan prasarana

7.4.1 Pemenuhan kebutuhan ATK dan tempat pelayanan via TB .

- Safety cabinet yang sesuai standart

- Ruang khusus mikrobiologi

Dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan dari permintaan.

7.4.2 Pendataan barang dan inventaris yang terealisasi.

7.5 Program peningkatan mutu

Dilakukan 6 bulan sekali.

11
7.6 Program K3

Setiap hari 24 jam

7.7 Program pengendalian infeksi

Dilakukan secara berkala

12
1. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Tahun 2022 Ket


. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pertemuan rutin tiap bulan X X X X Diadakan
pertemuan rutin
antar tim TB
2 Pelatihan dasar program TB X X Pelatihan in
house training TB
3 Penyegaran TB /SOSIALISASI X X X X Setiap 3 bulan
diadakan
sosialisasi ulang
tentang TB
4 Ketersediaan leaflet TB dan X X X X X X X X X X X Diupayakan
banner sudah tersedia di
setiap ruangan
5 Pelaporan TB ke dinas X X X X X X X X X X X X Laporan STT ke
kesehatan dinas lingkungan
6 Tersedianya ruang TB yang X Tempat tunggu
sesuai penilaian akreditasi dan yang tersendiri ,
tempat sputum BOTH mendapatkan
pencahayaan
yang maksimal
dan ventilasi
yang sesuai
7 Pengajuan obat ke dinas X X X X X X X X X X X X Pengajuan tiap
kesehatan. bulan (Gratis)
dan sewaktu
waktu kalau habis
8 X X X X X X X X X X X X Setiap Hari Rabo
Pengajuan logistik keperluan
Pas memberikan
pelayanan di gudang farmasi.
pelayanan TB
DOTS
9 Memberikan wawasan X X X X X X X X X X X X Keluarga

13
sekaligus mengkader kepada penderita harus
keluarga/penderita benar-benar
tentang/PMO dan menerangkan mengawasi
proses pencegahan penularan apakah obat
sudah diminum.

BAB VIII

14
RENCANA ANGGARAN PENERIMAAN DAN BELANJA TAHUN 2022

N Jenis Kegiatan Satuan Harga Harga Total Ket.


o Pelaksanaan Satuan
1 Rapat bulanan Membahas permasalahan
terkait program TB .

Konsumsi

6 orang @20.000 Rp. 120.000 x 4=


Rp. 480.000
2 Pembuatan Cetak leaflet TB 100 lembar @4000 Rp. 400.000 x 2 =
leaflet untuk Rp. 800.000
sosialisasi Cetak leaflet etika batuk 100 lembar @4000 Rp. 400.000 x 2 =
Rp. 800.000

Konsumsi 100 @12.000 Rp. 1.200.000 x 2


= Rp. 2.400.000
3 Pelatihan Dokter umum 1 orang @4.000.000 Rp. 8.000.000
dokter dan
perawat Perawat 1 orang
4 Pelatihan Petugas laboratorium 1 orang @3.000.000 Rp. 3.000.000
analis
kesehatan
5 APD Masker 1000 biji @10.000 Rp. 1.000.000

6 Penyegaran Pembicara 1 dokter @500.000 Rp. 500.000


karyawan
Konsumsi 70 biji @8000 Rp. 560.000

FC materi @3000 Rp 210.000


7 Ruang isolasi Ex house dan Perbaikan Rp.10.0000.000,-
Ruang tunggu

8 Ruang Poli TB Ruang tunggu poli dan Rp.10.000000,-


Perbaikan Sputum Booth
Total Rp. 36.150.000,-

15
Mengetahui Mojokerto, Januari 2022
Direktur RSI Sakinah Mojokerto Ketua Tim TB RSI Sakinah

dr. Ahmad Lathifi dr. Arief Hermanto, Sp.P


NIP : 01.330

16

Anda mungkin juga menyukai