Anda di halaman 1dari 31

BAB 4

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

Sartono, SKM.,MPH
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kab. Cirebon
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)

4.1 Pencegahan dan Penurunan Stunting

4.2 Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Dan Angka Kematian Bayi (AKB)

4.3 Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi

4.4 Program Penanggulangan Tuberkulosis

4.5 Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya


ALUR PELAKSANAAN PROGRAM

KEBIJAKAN

P P1
PROGRAM
D
PENYEDIAAN SD
S

A
PENGGERAKAN & P2
PELAKSANAAN
C
PENGAWASAN,
Q PENGENDALIAN
I & PENILIAN P3

PENCATATAN & PELAPORAN


ISI STANDAR
BAB 4
STANDA KRITERIA ELEMEN PENILAIAN
R

4.1 4.1.1 5 EP

4.2 4.2.1 8 EP

4.3.1 7 EP
4.3
4.4.1 7 EP
4.4
4.5.1 7 EP
4.5

5 5 34
PROSES PERENCANAAN sd PENYUSUNAN RUK, RPK MENJADI
BAGIAN YANG TERINTEGRASI DENGAN PERENCANAAN
PELAYANAN DI STANDAR 1.1, 2.1, 3.1 n 5.1

RENCANA LIMA TAHUNAN


PERHATIKAN
ANALISIS SITUASI SD
 SDM
 SARPRAS
 PERALATAN
 KEFARMASIAN
 LAB
RUK RPK
LIBATKAN LP, LS, MASY
DALAM PENYUSUNAN
RUK, RPK

LAKUKAN
KOMUNIKASI &
KOORDINASI DALAM
PELAKSANAAN
DENGAN LP, LS,
MASYARAKAT,
STANDAR 4.4

Program Penanggulangan Tuberkulosis

Puskesmas memberikan pelayanan ke p a d a


pengguna layan an TB mulai dari
penemua n ka s u s TB k e pad a
terduga TB , orang
penegakan yang
diagnosis,
penetapan kl as i fi ka si d a n tipe pengguna
l ayana n T B, tata l a k s a n a k a s u s terdiri
dari pengobatan pengguna layanan beserta
pemantauan dan evaluasinya u n tu k
memutus mata ranta i penularan s e s u a i
d e n g a n ke t e n t u a n peraturan perundang-
u ndangan.
KRITERIA 4.4.1

P u s k e s m a s m e l a k s a n a k a n pelayanan
ke p a d a pengguna l ayan an TB mulai
dari penemuan ka s u s TB ke p a d a orang
yang terduga TB , penegakan diagnosis,
penetapan k l as i fi ka si da n tipe
pengguna layana n TB , tata l a k s a n a
ka s u s terdiri dari pengobatan pengguna
layan an beserta pemantauan da n
evaluasinya.
POKOK PIKIRAN
4.4.1
 Tuberkulosis merupakan permasalahan penyakit menular baik global m au pu n nasional.
Upaya penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan salah satu program
untuk
prioritas
nasional bidang kesehatan.
 Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan, dan
dipantau lanjuti dalam upaya eliminasi tuberkulosis. ditindak
 Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional, Pemerintah Daerah
provinsi dan kabupaten/kota harus menetapkan target indikator kinerja
Penanggulangan TB tingkat daerah berdasarkan target nasional dan memperhatikan
strategi nasional, yang selanjutnya dijadikan dasar bagi Puskesmas dalam menetapkan
sasaran serta indikator kinerja yang dipantau setiap tahunnya.
 Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis
situasi yang terdapat di dalam b uku pedoman manajemen Puskesmas.
 Rencana program penanggulangan tuberkulosis disusun dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah pengendalian tuberkulosis di
wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RU K
dan RPK pelayanan U K M dan UKPP.
TANTANGAN
STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan
Semesta

1. Perlu didukung pelayanan


SPM Bidang Kesehatan kesehatan
Kabupaten/Kota (PP primer yang bermutu.
2. Perlu integrasi UKM dan UKP
2/2018)
POKOK PIKIRAN
4.4.1
 Tuberkulosis merupakan permasalahan penyakit menular baik global m au pu n nasional.
Upaya penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan salah satu program
untuk
prioritas
nasional bidang kesehatan.
 Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan, dan
dipantau lanjuti dalam upaya eliminasi tuberkulosis. ditindak
 Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional, Pemerintah Daerah
provinsi dan kabupaten/kota harus menetapkan target indikator kinerja
Penanggulangan TB tingkat daerah berdasarkan target nasional dan memperhatikan
strategi nasional, yang selanjutnya dijadikan dasar bagi Puskesmas dalam menetapkan
sasaran serta indikator kinerja yang dipantau setiap tahunnya.
 Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan
disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa
sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis
situasi yang terdapat di dalam b uku pedoman manajemen Puskesmas.
 Rencana program penanggulangan tuberkulosis disusun dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah pengendalian tuberkulosis di
wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RU K
dan RPK pelayanan U K M dan UKPP.
ELEMEN PENILAIAN 4.4.1
Ditetapkannya indikator dan target kinerja
1 pengendalian tuberkulosis yang disertai capaian
dan analisisnya (R, D).
INDIKATOR TARGET
Strategi Nasional
1. Cakupan penemuan 85% Penanggulangan
dan pengobatan Tuberkulosis 2020-2024
tuberkulosis
2. Persentase pasien DM yang 20%
diskrining tuberkulosis
3. Cakupan pemberian Terapi 29%
Pencegahan Tuberkulosis
(TPT) pada kontak serumah paian dan Analisis Indikator
T Penanggulangan Tuberkulosis
a
target nasional dan daerah b
SK tentang yang harus dicapai, capaian el
Pedoman
C
Penetapan Indikator target tahun sebelumnya,
Manajemen
a
analisis situasi wilayah
dan Target Kinerja 4. Dan lain-lain
kerja, kebutuhan dan
Puskesmas
Pro
Pengendalian harapan masyarakat gra
Tuberkulosis (dapat m
Capaian dan analisis
dijadikan satu SK
kesenjangan
dengan indikator
terhadap
program lainnya).
target kinerja
Ditetapkan rencana program
2 penanggulangan
tuberkulosis (R).

Penanggulangan
Tuberkulosis
diselenggarakan melalui
kegiatan:
1. Promosi kesehatan
2. Surveilans TB
3. Pengendalian faktor risiko
4. Penemuan dan penanganan kasus TB
5. Pemberian kekebalan
6. Pemberian obat pencegahan
Kerangka Acuan Kegiatan
tentang Program
Penanggulangan Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016
Tuberkulosis di tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 6.
Puskesmas. ELIMINASI
TUBERKULOSIS
Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang
3 minimal terdiri dari dokter, perawat, analis
laboratorium dan petugas pencatatan pelaporan
terlatih (R). Tim yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program Penanggulangan
Tuberkulosis di Puskesmas, minimal terdiri
dari:

1. Dokter
2. Perawat
3. Analis laboratorium
4. Petugas pencatatan pelaporan

Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016


tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 17.
SK tentang Tim TB DOTS
di Puskesmas.
Logistik baik OAT maupun non OAT disediakan
4 sesuai dengan kebutuhan program serta dikelola
sesuai dengan prosedur (R, D, O, W).
Logistik OAT, misalnya: Logistik non OAT, misalnya:

1. Paket KDT OAT Kategori 1 1. Pot Dahak


2. Paket KDT OAT Kategori 2 2. TCM & Cartridge TCM,
mikroskop binokuler
3. Paket KDT OAT
Kategori Anak 3. Masker bedah, N95, dll

!
Panduan Wawancara

SOP Perminta an
OA
T,
SOP Penerimaan OAT, Perlu dihindari stock out
SOP Pengelolaan OAT, OAT dan non OAT, agar
SOP Pendistribusian OAT, Surat Permintaan, Tanda Terima,
Berita Acara terkait permintaan, kesinambungan
SOP Pemusnahan OAT. penerimaan, pengelolaan,
pelayanan dan
pendistribusian & pemusnahan OAT
dan non OAT pengobatan selalu
terjaga
5

Diagnosis
REKAM MEDIS REKAM MEDIS Pengobatan
Pemantauan
Evaluasi
Tindak Lanjut
Panduan
Wawancara
REGISTER LABORATORIUM
Program penanggulangan tuberkulosis
6 dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang disusun bersama lintas program dan
lintas sektor (D, W).
Rencana
Program LINTAS
Penanggulangan
Tuberkulosis SEKTO
KOORDINASI
R
LINTAS
PROGRAM
PELAKSANAAN Panduan Wawancara

Monitoring Pelaksanaan Program


Penanggulangan Tuberkulosis

PEMANTAUAN
PELAKSANAAN
Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai
7 prosedur
yang telah ditetapkan (R, D). 1. Form TBC 07 (Laporan Penemuan & Pengobatan TBC)

2. Form TBC 08 (Laporan Hasil Pengobatan Pasien


TBC)
3. Form TBC 11 (Laporan Hasil Pemeriksaan
Dahak Akhir Tahap Intensif)
4. Form TBC 14 (Laporan Pengembangan
1. Ketenagaan Program
Form TBC 01 TBC di TBC)
(Kartu Pasien Fasyankes), dll

2. Form TBC 02 (Kartu Kontrol Pasien TBC)

3. Form TBC 03 (Register Pasien TBC)


SOP tentang Pencatatan
4. Form TBC 04 (Register Laboratorium)
dan Pelaporan Program
Penanggulangan 5. Form TBC 05 (Permohonan Laboratorium)
Register Pasien TB
Tuberkulosis 6. Form TBC 06 (Daftar Terduga TBC)

7. Form TBC 09 (Form Rujukan/Pindah Pasien TBC)


Bukti pencatatan dan 8. Form TBC 10 (Hasil Akhir Pengobatan TBC)
pelaporan Program
9. Form TBC 15 (Rekapitulasi Investigasi Kontak)
Penanggulangan
Tuberkulosis 10. Form TBC 16 (Rekapitulasi Pemberian Terapi
Pencegahan TBC), dll
STANDAR 4.5

Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya

Pusk e smas m el a k s a n a ka n
pengendalian peny a k i t tid a k
menu la r hipertensi,
meliputi uta ma y a ngdiabetes mellitus,
kan ke r payudara d an leher rahim,
Pengguna l ayan an Rujuk Ba l i k (PRB)
Tidak Menular (PTM dan
Penyakit katastropik )
lainnya
penyakit
kompetensi di tingkat primer, sesuai
penanganan faktor risiko PTM. serta
KRITERIA 4.5.1

Program pencegahan dan


pengendalian penya kit t i d a k
menular serta
resikonya direncana
f aka n,
k tor
d i l a k s a n a k an, dipanta u dan
ditindaklanjuti.
TANTANGAN
STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan
Semesta

SPM Bidang Kesehatan 1. Perlu didukung pelayanan


kesehatan primer yang bermutu.
Kabupaten/Kota (PP 2/2018) 2. Perlu integrasi UKM dan UKP
melalui
endekatan keluarga (PIS-PK).
POKOK PIKIRAN 4.5.1
 Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular berdampak pada terjadinya
peningkatan angka morbiditas, mortalitas dan disablilitas, na mu n juga berdampak kehilangan
produktivitas yang berdampak pada beban ekonomi baik tingkat individu, keluarga, dan
masyarakat
 Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan
promotif
 dan preventifdini
Deteksi tanpa mengesampingkan
atau tindakan kuratif
penapisan (screening) perlu dan rehabilitatif.
dilakukan untuk mencegah
• peningkatan kasus PTM.
terhadinya

Dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit


 tidak
Pelaksanaan menular, antara
pemantauan, evaluasi lain: pola makan
dan tindaklanjut tidak
dilakukan secara sehat,
terintegrasi
kurang aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain,
lintas
program dan lintas sektor.
 Rencana program penanggulangan penyakit tidak menular dan faktor risikonya
dilakukan
disusun
dengan secaraupayaterintegrasi
mengutamakan melalui
promotif dan preventif pendekatan
berdasarkan keluarga
hasil analisis masalah
penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang
dengan PIS-PK
terintegrasi dengan RU Kdan Germas
dan RPK pelayanan U K M dan UKPP.
ELEMEN PENILAIAN 4.5.1
1. Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang disertai capaian
dan analisisnya. (R,D,W)
2. Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk rencana peningkatan
kapasitas tenaga terkait P2PTM. (R)
3. Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah d i s u su n bersama Lintas program d an Lintas Sektor sesuai
dengan kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O ,
4. W)
Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai
dengan
ketentuan yang berlaku. (R, D , O , W)
5. D i l a k u k a n tata l a ks a n a Penyakit Tidak Menular secara terpadu mu la i dari diagnosi s,
pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan panduan praktik
klinis dan algoritma pelayanan PTM oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. ( R , D, O ,
W)
6. D i l a k u k a n p e m a n t a u a n , eval u a si , d a n t i nd a k la nj u t terh ada p p e l a ks a n a a n program
pengendalian penyakit tidak menular. (D, W)
7. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (D)
Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian
1 Penyakit Tidak Menular yang disertai capaian dan
analisisnya (R, D, W).

INDIKATOR TARGET
1. Persentase penderita hipertensi 100%
mendapat pelayanan sesuai standar
2. Persentase penderita diabetes 100%
mellitus mendapat pelayanan
sesuai standar
Tabel n dan Analisis Indikator
3. Dan lain-lain Capaia lian Penyakit Tidak Menular
Program
Pengenda
target nasional dan daerah
SK tentang yang harus dicapai, capaian
Pedoman
Penetapan Indikator target tahun sebelumnya,
Manajemen
dan Target Kinerja analisis situasi wilayah
Puskesmas
kerja, kebutuhan dan
Pengendalian Penyakit harapan masyarakat
Tidak Menular (dapat
dijadikan satu SK Capaian dan analisis
dengan indikator kesenjangan
program lainnya). terhadap
target kinerja
Ditetapkan program pengendalian Penyakit
2 Tidak Menular termasuk rencana peningkatan
kapasitas tenaga terkait P2PTM (R).

Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:

1. Penyelenggaraan UKBM melalui


Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) PTM
2. Deteksi dini kanker payudara melalui SADANIS.
3. Deteksi kanker leher Rahim
melalui pemeriksaan IVA. Panduan Wawancara

4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik


(PRB) PTM.
Kerangka Acuan Kegiatan 5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM,
tentang Program HT, kanker payudara/leher rahim dan
Pengendalian Penyakit penyakit katastropik lainnya sesuai PPK.
Tidak Menular di 6. Peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan
Puskesmas. PTM dan faktor risiko PTM.
7. Dan lain-lain.
Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular
3 dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun bersama lintas program dan lintas
sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan
Rencana kerangka acuan yang telah ditetapkan (D, O, W).
Program
Pengendalian LINTA
Penyakit Tidak
Menular
KOORDINASI
SEKTOR
S
LINTAS
PROGRAM
PELAKSANAAN Panduan Wawancara

Monitoring Pelaksanaan Program


Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
PEMANTAUAN
PELAKSANAAN
Diselenggarakan tahapan kegiatan dan
4 pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku (R, D, O, W).

Tahapan kegiatan & pemeriksaan PTM di Posbindu:

1. Pendaftaran peserta
2. Wawancara faktor risiko PTM
3. Pengukuran faktor risiko PTM
4. Pemeriksaan faktor risiko PTM
Pedoman/Panduan, 5. Identifikasi faktor risiko PTM,
SOP, edukasi dan tindak lanjut dini
Kerangka Acuan Kegiatan
Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular
5 secara terpadu mulai dari diagnosis, pengobatan,
pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai
dengan panduan praktik klinis dan algoritma
pelayanan PTM oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten (R, D, O, W).

Diagnosis
REKAM MEDIS REKAM MEDIS Pengobatan
Pemantauan
Evaluasi
Tindak Lanjut

Panduan
Wawancara
REGISTER LABORATORIUM
Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut
6 terhadap pelaksanaan program pengendalian
penyakit tidak menular (D, W).
Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya:

1. Penyelenggaraan UKBM melalui


Pos Pembinaan Terpadu PTM
2. Deteksi dini kanker payudara
melalui SADANIS.
3. Deteksi kankesr leher Rahim
melalui pemeriksaan IVA. Monitoring Pelaksanaan Program Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
4. Menindaklanjuti Program Rujuk Balik Panduan
Wawancara
(PRB) PTM.
5. Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM, HT,
kanker payudara/leher Rahim dan penyakit
katastropik lainnya sesuai PPK.
6. Peningkatan kapasitas SDM dalam
penanganan PTM dan faktor risiko Bukti pemantauan,
PTM. evaluasi dan tindak
lanjut
7. Dan lain-lain.
Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai
7 prosedur
yang telah ditetapkan (R, D).

SOP tentang Pencatatan


dan Pelaporan Program
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular 1. Register
Kunjungan di
Posbindu
Bukti pencatatan dan 2. Register Pemeriksaan IVA
pelaporan Program
Pengendalian Penyakit 3. Register Pasien Program
Rujuk Balik (PRB)
Tidak Menular
4. dll

Anda mungkin juga menyukai