Anda di halaman 1dari 40

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALORAN
Jl.Kranggan No.1 Kaloran Kabupaten Temanggung Kode
Pos 56282 Telp.(0293)4909853 Fax(0293)4909853
Email.puskesmaskaloran@yahoo.com

KERANGKA ACUAN PROGRAM


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TBC
PUSKESMAS KALORAN

I. PENDAHULUAN
Dewasa ini sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi tuberculosis. Ada
sekitar 8 juta penderita baru tuberkulosis diseluruh dunia dalam
setahunnya, dan hampir 3 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat
penyakit ini. Paling sedikit 1 orang akan terinfeksi tuberkulosis setiap
detik, dan setiap 10 detik ada orang yang mati akibat tuberkulosis.
Indonesia berada diurutan ketiga terbanyak di dunia dalam jumlah
penderita TBC dan menjadi penyebab utama kematian setelah penyakit
jantung dan saluran pernafasan.

II. LATAR BELAKANG


Kemajuan diberbagai bidang kehidupan terjadi sebagai akibat dari
proses industrialisasi dan modernisasi. Hal ini turut mengubah pola
hidup masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada berubahnya
pola penyakit dimasyarakat. Salah satu penyakit infeksi yang masih
menjadi masalah kesehatan dimasyarakat adalah penyakit paru-paru
khususnya tuberkulosa paru (TB Paru). Di Indonesia TB paru kembali
muncul sebagai penyebab kematian utama setelah penyakit jantung dan
saluran pernafasan. Dengan melihat tingginya angka kejadian infeksi TB
paru dimasyarakat maka pemerintah melakukan berbagai upaya
melaluui program pemberantasan TB paru melalui program ini
diharapkan tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua
penderita baru BTA positif yang ditemukan dan tercapainya cakupan
penemuan penderita secara bertahap.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam melaksanaan
penanggulangan TB Paru diwilayah kerja Puskesmas Kaloran
b. Tercapainya angka kesembuhan 100% dari semua penderita Paru
BTA positif yang ditemukan.
c. Adanya rencana alur kegiatan yang terperinci dan menyeluruh
baik lintas program maupun lintas sektoral dalam
penanggulangan penderita TB Paru di wilayah Puskesmas Kaloran.
d. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Penemuan dan penatalaksanaan kasus TB sesuai standar
2. Penyuluhan penyakit TBC
3. Pertemuan dan Evaluasi kader TBC terkait deteksi dini penyakit TBC
4. Pelacakan kasus TB mangkir
5. Pelacakan kasus kontak serumah TB positif

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penyuluhan dilakukan didalam gedung Puskesmas sedangkan
penyuluhan diluar gedung terinegrasi dengan UKM Promosi
Kesehatan
2. Pelacakan kasus TB dilaksanakan apabila ada tersangka kasus TB
3. Pelacakan kasus TB mangkir dilaksanakan apabila ada penderita TB
yang tidak mengambil obat pada waktunya
4. Pelacakan kasus kontak serumah TB positif dilaksanakan apabila ada
kasus TB Positif
5. Pelatihan kader TB dan kader baru dilaksanakan agar masyarakat
turut berperan serta dalam pencegahan penyakit TB

VI. SASARAN
- Penderita TB dan keluarga
- Masyarakat
- Lintas sectoral
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
2022
N

Desembe
Novembe
Septemb
Februari
Kegiatan KETERANGAN

Agustus

Oktober
Januari
o

Maret
April

Juni
Juli
Mei
1. Penemuan
dan
penatalaks TERINTEGRASI
anaan P P P P P P P P P P P P DENGAN UKP
kasus TB DAN UKM (KIA)
sesuai
standar
2 Penyuluha TERINTEGRASI
n penyakit P P P P P P P P P P P DENGAN
TBC PROMKES
3 Pertemuan
DILAKSANAKAN
dan
BERKALA
Evaluasi
BERDASARKAN
kader TBC
P P P HASIL
terkait
EVALUASI TIAP
deteksi dini
BEBERAPA
penyakit
BULAN
TBC
4 Pelacakan BILA ADA
kasus TB PENDERITA TB
P P P P P P P P P P P
mangkir P TDK AMBIL
OBAT
5 Kontak BILA ADA
serumah P P P P P P P P P P P P PENDERITA TB
TB positif BTA POSITIF

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setiap bulan
pada saat Mini Lokakarya atau pertemuan khusus :
1. Dalam pertemuan dipaparkan pencapaian setiap hasil kegiatan yang
kemudian dibandingkan dengan target yang harus dicapai,jika
pencapaian belum mencapai target yang sudah ditetapkan maka
dicari faktor penyebab masalah
2. Analisis faktor penyebab masalah
3. Menentukan cara penyelesaian masalah
4. Menentukan prioritas penyelesaian masalah.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan dilakukan petugas Koordinator P2P setiap kegiatan selesai
dilaksanakan
2. Laporan hasil program TB dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
setiap 3 bulan sekali dan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten
3. Koordinator P2P mengarsipkan laporan
4. Evaluasi seluruh kegiatan Program TB dilakukan setiap 6 bulan
sekali untuk menentukan rencana tindak lanjut
5. Evaluasi pada akhir tahun anggaran dalam bentuk Pelaporan
Penilaian Kinerja Program TB

Kaloran Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kaloran Koordinator P2P

dr.Natalia Kristi,M.Kes Setyo Agus Hartono


NIP.19721223 200212 004 NIP 196711131989031003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYULUHAN TBC
PUSKESMAS KALORAN

1. PENDAHULUAN
Di Indonesia masalah kesehatan masih menjadi masalah yang serius
dan sulit dihindarkan oleh karena kurangnya kesadaran diri dari
penduduk. Salah satu masalah kesehatan yang saat ini marak
dibicarakan disemua kalangan bahkan diseluruh penjuru dunia adalah
masalah penyakit menular yang merupakan ancaman bagi kehidupan.
Salah satunya adalah penyakit Tuberculosis (TBC) penyakit TBC
merupakan penyebab kematian terbanyak dibanding dengan penyakit
infeksi penyakit lain. Di Indonesia TBC merupakan penyebab kematian
ke tiga setelah penyakit Kardiovaskuler dan penyakit Pernafasan serta
menjadi peringkat pertama dari golongan penyakit infeksi. Kematian
akibat TBC di Indonesia sebanyak 98 ribu orang per tahun. Sehingga
perkiraannya setiap 360 detik atau 1 jam, terdapat 11 orang meninggal
karena TBC. (Dirjen P2P 2021)

2. LATAR BELAKANG
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan yang baik apabila
tidak ditunjang dengan sikap positif yang diperlihatkan akan
mempengaruhi seseorang untuk berperilaku. Penelitian yang berjudul
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang penyakit
Tuberkulosis Paru menunjukkan pengetahuan sebagian masyarakat
mengenai tanda-tanda penyakit TBC relative cukup baik, sikap
masyarakat masih kurang perduli terhadap akibat yang ditumbulkan
oleh penyakit TBC perilaku dan kesadaran sebagian masyarakat untuk
memeriksakan dahak dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
masih kurang, karena mereka malu dan takut divonis menderita
penyakit TBC.

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1. Masyarakat mengetahui pengertian,penyebab,tanda dan gejala
Tuberkulosis (TBC)
2. Masyarakat mampu melakukan pencegahan penyakit Tuberkulosis
(TBC)
3. Merubah pola perilaku masyarakat yang tidak mendukung
kesehatan

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penyuluhan TBC (dalam gedung)

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Prosedur /Langkah-langkah:
1. Persiapan
a. Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan TBC
b. Menentukan sasaran penyuluhan dengan memperhatikan prokes 5
M yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak,
menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas sehingga unt jumlah
peserta di perhatikan agar tidak mencapai batas maksimal
kapasitas gedung sesuai aturan yang berlaku
c. Mempersiapkan materi TBC yang bisa di sampaikan dalam waktu
singkat untuk mengurangi resiko penularan covid 19
d. Topik yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan sasaran
e. Mempersiapkan alat peraga
f. Absensi peserta
g. Mempersiapkan tempat dan waktu
2. Pelaksanaan
a. Perkenalan diri
b. Mengemukakan maksud dan tujuan
c. Menjelaskan point-point isi penyuluhan TBC (pengertian,
penyebab, gejala, pencegahan, Akibat bila tidak teratur minum
OAT)
d. Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang
tidak membosankan
e. Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap
duduk di tempat
f. Selingi dengan humor segar
g. Pergunakan bahasa sederhana
h. Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar agar turut
berpartisipasi
i. Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
j. Sediakan waktu untuk tanya jawab
k. Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
l. Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima kasih
6. SASARAN
Pasien dan pengunjung Puskesmas.
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
2022
N

Desembe
Novembe
Septemb
Februari
Kegiatan KETERANGAN

Agustus

Oktober
Januari
o

Maret
April

Juni
Juli
Mei
1. Penyuluha
Terintegrasi
n TBC
P P P P P P P P P P P P dengan
(dalam
PROMKES
gedung)

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


a. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setelah
pelaksanaan kegiatan penyuluhan TBC dan dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas
b. Hasil pelaksanaan kegiatan dalam bentuk notulen dan dilengkapi
dengan daftar hadir peserta penyuluhan dan dokumentasi ( foto )
kegiatan.

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


a. Pencatatan dan pelaporan dilakukan Koordinator P2P setiap setelah
kegiatan penyuluhan selesai.
b. Evaluasi kegiatan penyuluhan TBC dilakukan 6 bulan sekali,evaluasi
dilakukan untuk menentukan rencana tindak lanjut penyuluhan.

Kaloran Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kaloran Koordinator P2P

dr.Natalia Kristi,M.Kes Setyo Agus Hartono


NIP.19721223 200212 004 NIP 196711131989031003
PENYULUHAN DALAM GEDUNG
TBC
No. Dokumen :
No. Revisi :
DINAS KESEHATAN SOP PUSKESMAS
Tanggal Terbit :
KABUPATEN KALORAN
Halaman :
TEMANGGUNG
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Koordinator P2P Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas
Kaloran

Setyo Agus Hartono Drg. Ratita Triratnadewi dr.Natalia Kristi,M.Kes


196711131989031003 198405052010012040 19721223 200212 004

Pengertian Penyampaian informasi kesehatan kepada sasaran


pengunjung Puskesmas (<30 orang) oleh petugas di tempat
khusus/ruang tunggu, dengan waktu 10-15 menit dengan
materi TBC dengan dukungan media penyuluhan.
Tujuan Memberitahu, menyadarkan dan memberi pengertian
sehingga pengunjung dapat mengerti tentang masalah TBC
sehingga pengunjung atau keluarga dapat mengerti tentang
kesehatan yang disampaikan oleh petugas kesehatan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kaloran No. 18/SK-KMP/I/2022
Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Puskesmas Kaloran di
Puskesmas Kaloran
Tanggal: 11 Januari 2022
Referensi  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Puskesmas
 Peraturan Presiden Republik Indonesia No 67 Th 2021
Tentang Penanggulangan Tuberkulosis
Ruang lingkup Pasien dan pengunjung Puskesmas
Petugas Petugas Promkes Puskesmas
Prosedur 1. Persiapan
a. Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
b. Menentukan sasaran penyuluhan dengan
memperhatikan prokes 5 M sehingga unt jumlah peserta di
perhatikan agar tidak mencapai batas maksimal kapasitas
gedung sesuai aturan yang berlaku
c. Mempersiapkan materi yang bisa di sampaikan dalam
waktu singkat untuk mengurangi resiko penularan covid
19
d. Topik yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan
sasaran
e. Mempersiapkan alat peraga
f. Absensi peserta
g. Mempersiapkan tempat dan waktu
3. Pelaksanaan
a. Perkenalan diri
b. Mengemukakan maksud dan tujuan
c. Menjelaskan point-point isi penyuluhan TBC
(pengertian, penyebab, gejala, pencegahan,Akibat bila
tidak teratur minum OAT )
d. Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan
irama yang tidak membosankan
e. Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak
tetap duduk di tempat
f. Selingi dengan humor segar
g. Pergunakan bahasa sederhana
h. Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah
pendengar agar turut berpartisipasi
i. Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
j. Sediakan waktu untuk tanya jawab
k. Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri
penyuluhan
l. Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan
terima kasih
Diagram Alir -
Dokumen Notulen, Daftar Hadir, Dokumentasi foto
Terkait
Unit Terkait PROMKES
PENYULUHAN DALAM GEDUNG
TBC
No. Dokumen :
No. Revisi :
DINAS DAFTAR PUSKESMAS
Tanggal Terbit :
KESEHATAN TILIK KALORAN
Halaman :
KABUPATEN
TEMANGGUNG
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Koordinator P2P Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas
Kaloran

Setyo Agus Hartono Drg. Ratita Triratnadewi dr.Natalia Kristi,M.Kes


196711131989031003 198405052010012040 19721223 200212 004

TDK
N
KEGIATAN YA TDK BERL
O
AKU
1. Apakah Petugas menentukan maksud dan
P
tujuan penyuluhan
2. Apakah Petugas menentukan sasaran
P
penyuluhan
3. Apakah Petugas mempersiapkan materi P
4. Apakah Topik yang disampaikan sesuai dengan
P
kebutuhan sasaran
5. Apakah Petugas Mempersiapkan alat peraga P
6. Apakah Petugas menyiapkan Absensi peserta P
7. Apakah Petugas mempersiapkan tempat dan
P
waku
8. Apakah Petugas memperkenalan diri P
9. Apakah Petugas Mmgemukakan maksud dan
P
tujuan
10 Apakah Petugas menjelaskan point-point isi
. penyuluhan TBC (pengertian, penyebab,
P
gejala, pencegahan, deteksi dini, Akibat
bila tidak teratur minum OAT)
11 Apakah Petugas menyampaikan penyuluhan
. dengan suara jelas dan irama yang P
tidak membosankan
12 Apakah Petugas menatap mata pada setiap
pendengar dan tidak tetap duduk di P
tempat
13 Apakah Petugas menyelingi dengan humor segar P
14 Apakah Petugas mempergunakan bahasa
P
sederhana
15 Apakah Petugas menciptakan suasana relax
( santai ), pancinglah pendengar agar P
turut berpartisipasi
16 Apakah Petugas menjawab setiap pertanyaan
P
secara jujur dan meyakinkan
17 Apakah Petugas menyediakan waktu untuk
P
tanya jawab
18 Apakah Petugas menyimpulkan penyuluhan
P
sebelum mengakhiri penyuluhan
19 Apakah Petugas menutup penyuluhan anda
P
dengan mengucapkan terima kasih
20 Apakah Petugas menutup penyuluhan anda
P
dengan mengucapkan terima kasih

Cr = ………….%
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALORAN
Jl.Kranggan No.1 Kaloran Kabupaten Temanggung Kode
Pos 56282 Telp.(0293)4909853 Fax(0293)4909853
Email.puskesmaskaloran@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN KONTAK SERUMAH TB BTA POSITIF
PUSKESMAS KALORAN

I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberkulosa dan bersifat menular. WHO menyatakan
bahwa sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis.
Setiap detik ada satu orang yang terinfeksi tuberkulosis. Program
pengobatan dan pencegahan secara dini masih terkendala oleh deteksi
dini pada orang yang mempunyai riwayat kontak serumah dengan
penderita penyakit tuberkulosis. Jika diketahui lebih dini pada orang
yang kontak serumah dengan penderita tuberkulosis maka upaya
pengobatan pencegahan dapat dilakukan dengan efektif sehingga
penyakit tersebut tidak berkembang menjadi klinis. Deteksi infeksi
penyakit tuberkulosis saat ini masih mengandalkan pemeriksaan BTA
positif dan tes tuberkulin yang masih mempunyai keterbatasan dalam
hal sensitifitas dan spesifitasnya untuk orang dewasa sehingga belum
dipakai dalam program tb paru di Indonesia.

II. LATAR BELAKANG


Strategi penemuan pasien tuberkulosis baru tidak hanya melalui
penemuan secara pasif, tetapi penemuan secara aktif juga sangat
diperlukan. Seseorang dapat tertular tuberkulosis selain ditentukan oleh
konsentrasi kuman yang terhirup, lama kuman terhirup, virulensi
kuman,umur juga dipengaruhi oleh keadaan gen dari orang tersebut.
Tidak semua kuman yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan
sakit, hal ini tergantung dari kerentanan tubuh sebagai akibat interaksi
beberapa faktor di dalam tubuh misalnya status gizi, imunisasi,
kepadatan hunian dan gen individu tersebut.
Riwayat kontak serumah dengan penderita tuberkulosi paru
memberikan kontribusi terhadap perkembangan tuberkulosis dalam
tubuh orang yang sehat. Perlu dilakukan metode skrining untuk
kelompok-kelompok individu yang patut diduga dapat terinfeksi
tuberculosis paru.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam melaksanaan
penanggulangan TB Paru diwilayah kerja Puskesmas Kaloran
b. Tercapainya angka kesembuhan 100% dari semua penderita Paru
BTA positif yang ditemukan.
c. Adanya rencana alur kegiatan yang terperinci dan menyeluruh
baik lintas program maupun lintas sektoral dalam penanggulangan
penderita TB Paru di wilayah Puskesmas Kaloran.
d. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelacakan kasus kontak serumah TB positif

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Prosedur/Langkah-langkah :
1. Petugas melakukan kunjungan rumah pada penderita Tb paru BTA
positif dengan menggunakan APD lengkap guna mengurangi resiko
terpapar
2. Petugas menjelaskan pada pasien TB paru BTA positif dan atau
keluarganya tentang rencana kontak serumah TB BTA positif
3. Petugas mendata semua kontak erat dari pasien TB
4. Petugas mencatat semua kontak erta yang bergejala TB
5. Petugas menjelaskan pengambilan sampel dahak pada kontak TB
6. Petugas menyiapkan formulir TB 05 dan 3 buah pot dahak
7. Petugas menjelaskan prosedur pegumpulan sampel dahak
8. Suspek dari kontak menyerahkan sampel dahak beserta formulirnya
ke petugas laboratorium Puskesmas Kaloran
9. Bila hasil telah diperoleh,jika BTA positif edukasi dan diobati sebagai
pasien TB paru baru
10. Bila hasil negatif,edukasi dan ikuti alur penegakan diagnosis TB

VI. SASARAN
Keluarga pasien dan warga sekitar penderita

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2022
N

Desembe
Novembe
Septemb
Februari

Kegiatan KETERANGAN

Agustus

Oktober
Januari

o
Maret
April

Juni
Juli
Mei

1. Kontak
Bila ada pasien
serumah
P P P P P P P P P P P P TB BTA positif
TB BTA
positif

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi dilakukan setelah kegiatan kontak serumah TB BTA positif
dilaksanakan
2. Pencatatan kegiatan dalam bentuk buku kunjungan rumah TB
disertai dokumentasi (foto ) pada saat kegiatan dilakukan dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh Koordinator P2P setiap
setelah kegiatan kontak serumah TB BTA positif
2. Hasil kegiatan kontak serumah Tb BTA positif dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas
3. Evaluasi kegiatan kontak serumah TB BTA positif dilakukan setiap 6
bulan sekali,evaluasi dilakukan untuk menentukan rencana tindak
lanjut

Kaloran Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kaloran Koordinator P2P

Dr. Natalia Kristi, M.Kes Setyo Agus Hartono


NIP. 19721223200212004 NIP. 196711131989031003

KONTAK SERUMAH TB BTA


POSITIF
No.Dokumen :

S No.Revisi :

O Tgl.Terbit :
DINAS KESEHATAN PUSKESMAS
P
KABUPATEN Halaman : KALORAN
TEMANGGUNG
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Koordinator P2P Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas
Kaloran

Setyo Agus Hartono Drg. Ratita Triratnadewi dr.Natalia Kristi,M.Kes


NIP.196711131989031003 NIP 198405052010012040 NIP.19721223200212004

Pengertian Upaya untuk menjaring tersangka TB paru baru dari orang


yang kontak erat dengan penderita TB paru BTA positif.
Tujuan  Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB
dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
 Mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam
melaksanaan penanggulangan TB Paru diwilayah kerja
Puskesmas Kaloran
 Tercapainya cakupan penemuan penderita secara
bertahap
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kaloran No. 18/SK-KMP/I/2022
Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Puskesmas Kaloran di
Puskesmas Kaloran
Tanggal: 11 Januari 2022
Referensi Peraturan Presiden Republik Indonesia No 67 Th 2021
Tentang Penanggulangan Tuberkulosis
Ruang lingkup Pasien TB BTA positif dan orang yang kontak erat dengan
penderita TB BTA positif
Petugas Koordinator P2PC guna mengurangi resiko terpapar covid
Prosedur a. Petugas melakukan kunjungan rumah pada penderita Tb
paru BTA positif
b. Petugas menggunakan APD lengkap
c. Petugas menjelaskan pada pasien TB paru BTA positif
dan atau keluarganya tenatang rencana kontak serumah
TB BTA positif
d. Petugas mendata semua kontak erat dati pasien TB
e. Petugas mencatat semua kontak erta yang bergejala TB
f. Petugas menjelaskan pengambilan sampel dahak pada
kontak TB
g. Petugas menyiapkan formulir TB 05 dan 3 buah pot
dahak
h. Petugas menjelaskan prosedur pegumpulan sampel dahak
i. Suspek dari kontak menyerahkan sampel dahak beserta
formulirnya ke petugas laboratorium Puskesmas Kaloran
j. Bila hasil telah diperoleh,jika BTA positif edukasi dan
diobati sebagai pasien TB paru baru
k. Bila hasil negatif,edukasi dan ikuti alur penegakan
diagnosis TB
Diagram Alir -
Dokumen Notulen, Daftar Hadir, Dokumentasi foto
Terkait
Unit Terkait -

Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Kaloran Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kaloran Koordinator P2P

dr.Natalia Kristi,M.Kes Setyo Agus Hartono


NIP.19721223 200212 004 NIP 196711131989031003

KONTAK SERUMAH TB BTA POSITIF


No.Doku
:
men
DAFT
AR No.Revisi :
DINAS KESEHATAN
TILIK Tgl.Terbit : PUSKESMAS
KABUPATEN
Halaman :1 / 1 KALORAN
TEMANGGUNG
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Koordinator P2P Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas
Kaloran

Setyo Agus Hartono Drg. Ratita Triratnadewi dr.Natalia Kristi,M.Kes


196711131989031003 198405052010012040 19721223 200212 004

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1. Apakah Petugas melakukan kunjungan
rumah pada penderita Tb paru BTA P
positif
2 Apakah Petugas menggunakan APD lengkap P
3 Apakah Petugas menjelaskan pada pasien
TB paru BTa positif dan atau
P
keluarganya tenatang rencana
kontak serumah TB BTA positif
4 Apakah Petugas mendata semua kontak
P
erat dati pasien TB
5 Apakah Petugas mencatat semua kontak
P
erta yang bergejala TB
6 Apakah Petugas menjelaskan pengambilan
P
sampel dahak pada kontak TB
7 Apakah Petugas menyiapkan formulir TB 05
P
dan 3 buah pot dahak
8 Apakah Petugas menjelaskan prosedur
P
pegumpulan sampel dahak
9 Apakah Suspek dari kontak menyerahkan
sampel dahak beserta formulirnya
P
ke petugas laboratorium Puskesmas
Kaloran
10 Apakah Bila hasil telah diperoleh,jika BTA
positif edukasi dan diobati sebagai P
pasien TB paru baru
11 Apakah Bila hasil negatif,edukasi dan ikuti
P
alur penegakan diagnosis TB
Cr = ………….%

Kaloran Januari 2022


Pelaksana/ Auditor

( )
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALORAN
Jl.Kranggan No.1 Kaloran Kabupaten Temanggung Kode
Pos 56282 Telp.(0293)4909853 Fax(0293)4909853
Email.puskesmaskaloran@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MONITORING PENGOBATAN TBC
PUSKESMAS KALORAN

I. PENDAHULUAN
Pada awal tahun 1990 an WHO dan IUATLD telah mengembangkan
strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai setrategi DOTS
(Directly Obser Treatmen Shord Course) dan telah terbukti sebagai
setrategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif. Fokus
utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, diprioritas
diberikan kepada pasien TB tipe menular. Penatalaksanaan penyakit TB
merupakan bagian dari survailans penyakit, tidak sekedar memastikan
menelan obat sampai dinyatakan sembuh tetapi juga berkaitan dengan
pengelolaan dan sarana bantu yang dibutuhkan.

II. LATAR BELAKANG


Tujuan pelaksanaan program penanggulangan TBC jangka panjang
adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian dengan cara
memutus rantai penularan, sehingga penyakit TBC tidak lagi merupakan
masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Melalui program ini
diharapkan tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua
penderita baru BTA positif yang ditemukan dan tercapainya cakupan
penemuan penderita secara bertahap. Akan tetapi pencapaian tersebut
belum dapat dilakukan secara optimal, karena ada beberapa faktor yang
menjadi hambatan yaitu hambatan medik dan hambatan non
medik.Faktor medic mengenai penyakit dan obat obatannya, dimana
pemakaian obat anti TB yang memakan waktu 6 bulan menyebabkan
penderita bosan dan berhenti makan obat (Aditama,2002), tidak jarang
pula setelah makan obat selam dua sampai tiga bulan gejala penyakit
hilang dan penderita menghentikan makan obat.Hambatan non medic
yaitu faktor sosial budaya seperti menganggap bahwa penyakit Tb
sebagai suatu mistik (Yunus,1992).Anggapan ini seperti mempengaruhi
penderita untuk tidak mau berobat ke puskesmas karena menganggap
bahwa obat medis tidak mampu menyembuhkan penyakitnya. Dari latar
belakang masalah diatas maka perlu dilakukan pengawasan untuk
menjamin kesembuhan dan mencegah resistensi serta keteraturan
pengobatan dan mencegah drop out atau lalai dilakukan pengawasan
dan DOTS melalui pengawasan langsung menelan obat oleh pengawas
menelan obat (PMO).

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Untuk menjamin kesembuhan dan mencegah resistensi serta
keteraturan pengobatan TBC
b. Mencegah drop out (lalai)
c. Memutus rantai penularan TBC

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Monitoring pengobatan TB

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Prosedur/ langkah-langkah
1. Pada setiap pasien TB yang mendapat pengobatan OAT dengan
paduan regimen OAT sesuai ketetapan WHO / ISTC, maka ditunjuk
seorang PMO ( pengawas minum obat )
2. Dilakukan pemantauan keteraturan dan kepatuhan kunjungan
kontrol pasien TB dengan mempergunakan : TB-01
3. Ditetapkan jadwal kunjungan kontrol : 1 x / 2 minggu ( 14 hari )
pada fase intensif dan 1 x / bulan ( 12 hari)
4. Sebelum petugas memberikan obat pada pasien, petugas
memberikan penyuluhan pada pasien dan PMO.
5. Petugas menyarankan PMO rutin melaporkan keadaan pasien
6. Petugas menyarankan pada pasien dan PMO sebelum obat habis
harus datang kembali ke Puskesmas untuk mengambil obat
7. Selama masa pengobatan, pada pasien TB akan dilakukan
pemeriksaan dahak ulang untuk follow up pengobatan :
a. pada saat selesai masa intensif ( bulan ke-2 / 3 )
b. pada saat 1 bulan sebelum akhir pengobatan ( bulan-5 / 7 )
c. pada saat akhir pengobatan ( bulan-6 / 8 )
8. Pasien dibuatkan lembar pemeriksaan dahak S-P ( form TB-05 ),
untuk follow up pe ngobatan, akan tetapi tidak di catat di form TB-
06

VI. SASARAN
Pasien terdiagnosa TB dan PMO

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2022
N

Desembe
Novembe
Septemb
Februari

Kegiatan KETERANGAN

Agustus

Oktober
Januari

o
Maret
April

Juni
Juli
Mei

1. Monitoring Incidental bila


pengobatan P P P P P P P P P P P P ditemukan
TB kasus positif

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi monitoring pengobatan TB dilakukan setelah kegiatan
selesai
2. Pencatatan monitoring pengobatan TB ditulis di buku TB 01
3. Hasil pencatatan kegiatan monitoring pengobatan TB dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas setiap 3 bulan sekali

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dilakukan oleh Koordinator P2P di buku TB 01 dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten setiap 3 bulan sekali
2. Evaluasi kegiatan monitoring pengobatan TB dilakukan setiap 6
bulan sekali,evaluasi dilakukan untuk menentukan rencana tindak
lanjut

Kaloran Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kaloran Koordinator P2P

dr. Natalia Kristi, M.Kes Setyo Agus Hartono


NIP.19721223 200212 004 NIP 196711131989031003
MONITORING PENGOBATAN TBC
No.Dokume
:
n
S
O No.Revisi :
DINAS KESEHATAN
P Tgl.Terbit : PUSKESMAS
KABUPATEN
Halaman :1 / 2 KALORAN
TEMANGGUNG
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Koordinator P2P Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas
Kaloran

Setyo Agus Hartono Drg. Ratita Triratnadewi dr.Natalia Kristi,M.Kes


196711131989031003 198405052010012040 19721223 200212 004

Pengertian Pemantauan keteraturan dan kepatuhan pengobatan pasien,


dari awal pengobatan s.d selesai masa pengobatan, termasuk
pemantauan konversi terapi dan hasil akhir terapi
Tujuan 1. Menilai keberhasilan pengobatan pasien TB
2. Menilai keberhasilan program penanggulangan TB
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kaloran No. 18/SK-KMP/I/2022
Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Puskesmas Kaloran di
Puskesmas Kaloran
Tanggal: 11 Januari 2022
Referensi  Jurnal kesehatan hambatan pelaksanaan program
pemberantasan penyakit TB Paru Tahun 2009
 Peraturan Presiden Republik Indonesia No 67 Th 2021
Tentang Penanggulangan Tuberkulosis
Ruang lingkup Pasien dan PMO
Petugas Koordinator P2PC
Prosedur a. Pada setiap pasien TB yang mendapat pengobatan OAT
dengan paduan regimen OAT sesuai ketetapan WHO,
maka ditunjuk seorang PMO ( pengawas minum obat )
b. Dilakukan pemantauan keteraturan dan kepatuhan
kunjungan kontrol pasien TB dengan mempergunakan :
TB-01 ,TB-02
c. Ditetapkan jadwal kunjungan kontrol : 1 x / 2 minggu
( 14 hari ) pada fase intensif dan 1 x / bulan ( 12 hari)
d. Sebelum petugas memberikan obat pada pasien, petugas
memberikan penyuluhan pada pasien dan PMO.
e. Petugas menyarankan PMO rutin melaporkan keadaan
pasien
f. Petugas menyarankan pada pasien dan PMO sebelum
obat habis harus datang kembali ke Puskesmas untuk
mengambil obat
g. Selama masa pengobatan, pada pasien TB akan
dilakukan pemeriksaan dahak ulang untuk follow up
pengobatan :
1. pada saat selesai masa intensif ( bulan ke-2 / 3 )
2. pada saat 1 bulan sebelum akhir pengobatan ( bulan-
5/7)
3. pada saat akhir pengobatan ( bulan-6 / 8 )
h. Pasien dibuatkan lembar pemeriksaan dahak S-P (form
TB-05 ), untuk follow up pengobatan
Diagram Alir -
Dokumen Notulen, Daftar Hadir, Dokumentasi foto
Terkait
Unit Terkait -

Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
MONITORING PENGOBATAN TBC
No.Dokumen :
DAF No.Revisi :
TAR Tgl.Terbit :
DINAS KESEHATAN TILI
PUSKESMAS
KABUPATEN K Halaman :1 / 1 KALORAN
TEMANGGUNG
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Koordinator P2P Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas Kaloran

Setyo Agus Hartono Drg. Ratita Triratnadewi dr.Natalia Kristi,M.Kes


196711131989031003 198405052010012040 19721223 200212 004

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK BERLAK
U
1. Apakah Petugas pada setiap pasien TB yang
mendapat pengobatan OAT dengan
paduan regimen OAT sesuai ketetapan P
WHO , maka ditunjuk seorang PMO
( pengawas minum obat ) ?
2. Apakah Petugas melakukan pemantauan
keteraturan dan kepatuhan kunjungan
P
kontrol pasien TB dengan
mempergunakan : TB-01 dan TB-02 ?
3. Apakah Petugas metetapkan jadwal kunjungan
kontrol : 1 x / 2 minggu ( 14 hari ) pada
P
fase intensif dan 1 x / bulan ( 12 hari)
?
4. Apakah Sebelum petugas memberikan obat
pada pasien, petugas memberikan P
penyuluhan pada pasien dan PMO ?
5. Apakah Petugas menyarankan PMO rutin
P
melaporkan keadaan pasien ?
6. Apakah Petugas menyarankan pada pasien dan
PMO sebelum obat habis harus datang
P
kembali ke Puskesmas untuk
mengambil obat ?
7. Apakah Selama masa pengobatan, pada pasien
TB akan dilakukan pemeriksaan dahak P
ulang untuk follow up pengobatan ?
8. Apakah Pasien dibuatkan lembar pemeriksaan
dahak S-P ( form TB-05 ), untuk follow P
up pengobatan ?
Cr = ………….%
Kaloran Januari 2022
Pelaksana/ Auditor

( )
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALORAN
Jl.Kranggan No.1 Kaloran Kabupaten Temanggung Kode
Pos 56282 Telp.(0293)4909853 Fax(0293)4909853
Email.puskesmaskaloran@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN TB MANGKIR
PUSKESMAS KALORAN

I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini paling sering
menyerang organ paru dengan su dengan jumlah kasus baru sekitar
539.000 dan jumlah kematian sekitar 101.000 pertahun. Diperkirakan
95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB di dunia, terjadi negara-
negara berkembang.Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.
Sampai saat ini TB masih menjadi masalah kesehatan yang utama
diberbagai Negara di dunia. Setiap tahun tercatat 2 . 3 juta penduduk
dunia meninggal akibat TB Indonesia sendiri adalah negara dengan
prevalensi TB nomor 3 tertinggi setelah India dan Cina

II. LATAR BELAKANG


Pengobatan TB membutuhkan waktu panjang (sampai 6 atau 8 bulan)
untuk mencapai penyembuhan dan dengan panduan (kombinasi)
beberapa macam obat,sehingga tidak jarang pasien berhenti minum obat
sebelum masa pengobatan selesai yang berakibat pada kegagalan dalam
pengobatan TB Paru. World Health Organization (WHO) menerapkan
strategi Direct Observed Treatment Short Course (DOTS) dalam
manajemen penderita TB Paru untuk pengawasan langsung oleh seorang
pengawas minum obat (PMO). . Angka penderita yang tidak patuh untuk
meneruskan minum obat tetap cukup tinggi.Menurut Amin (2006)
kegagalan penderitaTB Paru dalam pengobatan TB Paru dapat
diakibatkan oleh banyak faktor, seperti obat,penyakit dan penderitanya
sendiri. Faktor obat terdiri dari panduan obat yang tidak adekuat, dosis
obat yang tidak cukup, tidak teratur minum obat, jangka waktu
pengobatan yang kurang dari semestinya, dan terjadinya resistensi obat.
Faktor penyakit biasanya disebabkan oleh lesi yang terlalu luas, adanya
penyakit lain yang mengikuti, adanya gangguan imonologis,faktor
terakhir adalah masalah penderita sendiri, seperti kurangnya
pengetahuan mengenai TB Paru, kekurangan biaya, malas berobat, dan
merasa sudah sembuh.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk menjamin kesembuhan dan mencegah resistensi serta
keteraturan pengobatan TBC
b. Memutus rantai penularan TBC

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelacakan kasus TB mangkir

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Prosedur/langkah-langkah
1. Menghubungi PMO atau pasien secara langsung,baik melalui telepon
atau ke alamat pasien,untuk menanyakan alasan pasien tidak
mengambil obat
2. Petugas melakukan pelacakan ke rumah pasien
3. Petugas melakukan diskusi dengan pasien tentang alasan pasien
tidak mengambil obat
4. Petugas memberikan penyuluhan pada pasien akibat bila drop out
pengobatan TB
5. Petugas melakukan koordinasi lintas sektor( Kepala Desa) apabila
pasien tetap tidak mau minum obat

VI. SASARAN
Pasien dan PMO
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
2022
N

Desembe
Novembe
Septemb
Februari
Kegiatan KETERANGAN

Agustus

Oktober
Januari
o

Maret
April

Juni
Juli
Mei
1. Pelacakan Bila ada pasien
kasus TB P P P P P P P P P P P P TB tidak
mangkir mengambil obat
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Evaluasi dilakukan setelah kegiatan pelacakan kasus Tb mangkir
dilaksanakan dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
2. Pencatatan kegiatan dalam bentuk buku kunjungan rumah TB
disertai dokumentasi (foto ) pada saat kegiatan dilakukan

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dilakukan oleh Koordinator P2P setiap setelah kegiatan
pelacakan kasus TB mangkir
2. Hasil kegiatan pelacakan TB mangkir dilaporkan kepada Kepala
Puskesmas
3. Evaluasi kegiatan pelacakan kasus TB mangkir dilakukan setiap 6
bulan sekali,evaluasi dilakukan untuk menentukan rencana tindak
lanjut

Kaloran Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kaloran Koordinator P2P

dr.Natalia Kristi,M.Kes Setyo Agus Hartono


NIP.19721223 200212 004 NIP 196711131989031003
PELACAKAN KASUS TB MANGKIR
No.Dokumen :
No.Revisi :
Tgl.Terbit :
DINAS SOP
KESEHATAN PUSKESMAS
KABUPATEN Halaman : KALORAN
TEMANGGUNG
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Koordinator P2P Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas Kaloran

Setyo Agus Hartono Drg. Ratita Triratnadewi dr.Natalia Kristi,M.Kes


196711131989031003 198405052010012040 19721223 200212 004

Pengertian Pasien Tb mangkir mangkir adalah pasien TB yang mangkir


berobat tidak datang untuk periksa ulang atau tidak
mengambil obat pada waktu yang telah ditentukan
Tujuan Meningkatkan kepatuhan pasien Tb sehingga dapat berobat
dengan tuntas
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kaloran No. 18/SK-KMP/I/2022
Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Puskesmas Kaloran di
Puskesmas Kaloran
Tanggal: 11 Januari 2022
Referensi 1. Jurnal kesehatan hambatan pelaksanaan program
pemberantasan penyakit TB Paru Tahun 2009
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 67 Th 2021
Tentang Penanggulangan Tuberkulosis
Ruang lingkup Pasien TB dan PMO
Petugas Koordinator P2P
Prosedur 1. Menghubungi PMO atau pasien secara langsung,baik
melalui telepon atau ke alamat pasien,untuk
menanyakan alasan pasien tidak mengambil obat
2. Petugas melakukan pelacakan ke rumah pasien
3. Petugas menggunakan APD lengkap guna mengurangi
resiko terpapar
4. Petugas melakukan diskusi dengan pasien tentang
alasan pasien tidak mengambil obat
5. Petugas memberikan penyuluhan pada pasien akibat
bila drop out pengobatan TB
6. Petugas melakukan koordinasi lintas sektor( Kepala
Desa) apabila pasien tetap tidak mau minum obat
Diagram Alir -
Dokumen Buku kunjungan rumah
Terkait
Unit Terkait Lintas Sektor
PELACAKAN KASUS TB
MANGKIR
No.Dokumen :

DAFTAR No.Revisi :
DINAS KESEHATAN
TILIK Tgl.Terbit : PUSKESMAS
KABUPATEN
Halaman : KALORAN
TEMANGGUNG
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Koordinator P2P Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas
Kaloran

Setyo Agus Hartono Drg. Ratita Triratnadewi dr.Natalia Kristi,M.Kes


NIP.19671113198903100 198405052010012040 19721223 200212 004
3

TIDAK
NO KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1. Apakah Petugas menghubungi PMO atau
pasien secara langsung,baik melalui
telepon atau ke alamat pasien,untuk P
menanyakan alasan pasien tidak
mengambil obat
2. Apakah Petugas melakukan pelacakan ke
P
rumah pasien
3 Apakah Petugas menggunakan APD lengkap P
4 Apakah Petugas melakukan diskusi dengan
pasien tentang alasan pasien tidak P
mengambil obat
5. Apakah Petugas memberikan penyuluhan
pada pasien akibat bila drop out P
pengobatan TB
6. Apakah Petugas melakukan koordinasi lintas
sektor( Kepala Desa) apabila pasien P
tetap tidak mau minum obat
Cr = ………….% Kaloran Januari 2022
Pelaksana/ Auditor
( )

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALORAN
Jl.Kranggan No.1 Kaloran Kabupaten Temanggung Kode
Pos 56282 Telp.(0293)4909853 Fax(0293)4909853
Email.puskesmaskaloran@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYULUHAN DETEKSI DINI TB PADA KADER
PUSKESMAS KALORAN

I. PENDAHULUAN
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) diarahkan untuk
terwujudnya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, dan
semakin sejahtera. Indonesia sehat yang ingin dicapai adalah
masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat dan mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat termasuk bebas
dari penyakit TBC. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat
kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan SDM sebagai modal
dasar pembangunan nasional. Pengembangan SDM merupakan suatu
upaya yang besar, sehingga tidak cukup hanya dilakukan oleh
pemerintah tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Keterlibatan
masyarakat dapat dilakukan dengan mengikutsertakan kader kesehatan.
Kader merupakan tenaga yang dianggap paling dekat dengan
masyarakat, sehingga dengan adanya kader kesehatan pelayanan
kesehatan dapat dibantu oleh masyarakat, selain itu pesan-pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan sempurna.

II. LATAR BELAKANG


Secara umum, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap
positif dan keterampilan peserta pelatihan (kader kesehatan desa)
berkaitan dengan pelaksanaan program kesehatan Khususnya Program
TBC. Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan dapat memahami
konsep, program penanggulangan, deteksi dini, dan sistem pelaporan
penyakit TB paru memahami peran kader kesehatan; bersikap dan
berperilaku sehat; membantu petugas kesehatan dalam melakukan
deteksi dini penyakit TBC, memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada; melaksanakan penyuluhan kesehatan
secara terpadu; melakukan kunjungan rumah pada keluarga binaannya;
serta membuat laporan kegiatan kader kesehatan desa

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, sikap positif dan keterampilan peserta
pelatihan (kader kesehatan desa) berkaitan dengan pelaksanaan
program kesehatan Khususnya Program TBC.

2. Tujuan Khusus
a. Memahami konsep, program penanggulangan, deteksi dini, dan
sistem pelaporan penyakit TB paru memahami peran kader
kesehatan; bersikap dan berperilaku sehat
b. Membantu petugas kesehatan dalam melakukan deteksi dini
penyakit TBC
c. Memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penyuluhan deteksi dini TBC pada kader

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Prosedur atau langkah-langkah:
1. Persiapan
a. Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
b. Menentukan sasaran penyuluhan ( Kader )
c. Mempersiapkan materi yang bisa di sampaikan dalam waktu
singkat untuk mengurangi resiko penularan covid 19
d. Topik yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan sasaran
e. Mempersiapkan alat peraga
f. Absensi peserta
g. Mempersiapkan tempat dan waktu
2. Pelaksanaan
a. Pertemuan dilakukan dengan memperhatikan prokes 5 M yaitu
mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak,
menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas sehingga unt
jumlah peserta di perhatikan agar tidak mencapai batas
maksimal kapasitas gedung sesuai aturan yang berlaku
b. Perkenalan diri
c. Mengemukakan maksud dan tujuan
d. Menjelaskan point-point isi penyuluhan deteksi dini TBC
( Pengertain,penyebab,tanda dan gejala TBC)
e. Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang
tidak membosankan
f. Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap
duduk di tempat
g. Selingi dengan humor segar
h. Pergunakan bahasa sederhana
i. Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar agar
turut berpartisipasi
j. Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
k. Sediakan waktu untuk tanya jawab
l. Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
m. Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima kasih
VI. SASARAN
Kader
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
2022
N
Desembe
Novembe
Septemb
Februari

Kegiatan KETERANGAN
Agustus

Oktober
Januari

o
Maret
April

Juni
Juli
Mei

1. Penyuluha Dilakukan
n deteksi berkala
dini TBC berdasarkan
P P
pada kader hasil evaluasi
penemuan kasus
baru TB

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi dilakukan setelah kegiatan penyuluhan deteksi dini tbc
pada kader dilaksanakan dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
2. Pencatatan kegiatan dalam bentuk buku notulen disertai
dokumentasi (foto ) pada saat kegiatan dilakukan.

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh Koordinator P2P setiap
setelah kegiatan penyuluhan deteksi dini TBC pada kader
2. Evaluasi kegiatan penyuluhan deteksi TBC dini pada kader
dilakukan setiap 6 bulan sekali,evaluasi dilakukan untuk
menentukan rencana tindak lanjut

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kaloran Koordinator P2P

dr.Natalia Kristi,M.Kes Setyo Agus Hartono


NIP.19721223 200212 004 NIP 196711131989031003
PENYULUHAN DETEKSI DINI TBC
No.Dokumen :
No.Revisi :
Tgl.Terbit :
DINAS SOP
KESEHATAN PUSKESMAS
KABUPATEN Halaman :1 / 2 KALORAN
TEMANGGUNG
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Koordinator P2P Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas Kaloran

Setyo Agus Hartono Drg. Ratita Triratnadewi dr.Natalia Kristi,M.Kes


196711131989031003 198405052010012040 19721223 200212 004

1. Pengertian Kegiatan penyuluhan yang ditampilkan di Institusi


bersangkutan seperti Puskesmas dengan sasaran kader TB
2. Tujuan Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan
positif dari Individu/Masyarakat dalam bidang kesehatan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kaloran No. 18/SK-KMP/I/2022
Tentang Jenis-Jenis Pelayanan Puskesmas Kaloran di
Puskesmas Kaloran

Tanggal: 11 Januari 2022


4. Referensi  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Puskesmas
5. Alat & Bahan ALAT :
1. Microphone / Pengeras suara
2. Komputer
3. LCD Proyektor
BAHAN
1. ATK
2. MASKER
3. HAND SANITIZER
6. Langkah- 1. Persiapan
langkah a. Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
b. Menentukan sasaran penyuluhan ( Kader )
c. Mempersiapkan materi tentang deteksi dini TBC
d. Topik yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan
sasaran
e. Mempersiapkan alat peraga
f. Absensi peserta
g. Mempersiapkan tempat dan waktu
2. Pelaksanaan
a. Perkenalan diri
b. Mengemukakan maksud dan tujuan
c. Menjelaskan point-point isi penyuluhan
d. Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan
irama yang tidak membosankan
e. Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan
tidak tetap duduk di tempat
f. Selingi dengan humor segar
g. Pergunakan bahasa sederhana
h. Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah
pendengar agar turut berpartisipasi
i. Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
j. Sediakan waktu untuk tanya jawab
k. Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri
penyuluhan
l. Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan
terima kasih
7. Diagram Alir -
8. Dokumen Notulen, Daftar Hadir, Dokumentasi foto
Terkait
9. Unit terkait Kader
PENYULUHAN DETEKSI DINI TBC
No.Dokumen :
No.Revisi :

DAFTAR Tgl.Terbit :
DINAS
TILIK
KESEHATAN PUSKESMAS
KABUPATEN Halaman : KALORAN
TEMANGGUNG
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Koordinator P2P Ketua Tim Akreditasi Kepala Puskesmas Kaloran

Setyo Agus Hartono drg. Ratita Triratnadewi dr.Natalia Kristi,M.Kes


196711131989031003 198405052010012040 19721223 200212 004

No Langkah Kegiatan Ya Tida Tidak


k Berlak
u
1 Apakah Petugas menentukan sasaran penyuluhan P
2 Apakah Petugas mempersiapkan materi P
3 Apakah Petugas penentukan maksud dan tujuan
P
penyuluhan
4 Apakah Petugas menentukan topik yang
disampaikan sesuai dengan kebutuhan P
sasaran
5 Apakah Petugas mempersiapkan alat peraga P
6 Apakah Petugas mempersiapkan absensi peserta P
7 Apakah Petugasmempersiapkan tempat dan waktu P
8 Apakah Petugas memperkenalkan diri P
9 Apakah Petugas mengemukakan maksud dan
P
tujuan
10 Apakah Petugas menjelaskan point-point isi
P
penyuluhan
11 Apakah Petugas menyampaikan penyuluhan
dengan suara jelas dan irama yang tidak P
membosankan
12 Apakah Petugas menunjukkan tatapan mata pada
setiap pendengar dan tidak tetap duduk di P
tempat
13 Apakah Petugas menyelingi dengan humor segar P
14 Apakah Petugas menggunakan bahasa sederhana P
15 Apakah Petugas menciptakan suasana relax
( santai ), pancinglah pendengar agar turut P
berpartisipasi
16 Apakah Petugas menyediakan waktu untuk tanya
P
jawab
17 Apakah Petugas menjawab setiap pertanyaan
P
secara jujur dan meyakinkan
18 Apakah Petugas menyimpulkan penyuluhan
P
sebelum mengakhiri penyuluhan
19 Apakah Petugas menutup penyuluhan anda
P
dengan mengucapkan terima kasih
Cr = ………….%
Kaloran Januari 2022
Pelaksana/ Auditor

( )

Anda mungkin juga menyukai