Anda di halaman 1dari 3

Dit

PENEMUAN SUSPEK TB PARU e tap


k an
No. Kod :

Terbitan :

SOP No. Revisi : oleh Kepala UPTD


Puskesmas Maniangpajo
KABUPATEN Tgl.Mulai Berlaku :
PRINGKASAP dr. ELAN
Halaman : NIP.19720412 200212 1 004

Pengertian Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan
serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan
klasifikasi penyakit dan tipe pasien.

Tujuan Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan sehingga


segera dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan
penyakit kepada orang lain.

Kebijakan Dokter dan petugas yang terampil

Prosedur Persiapan Alat :

1. Ruang Pengelola.
2. Pengelola P2 TB.
3. Meja, kursi dan kipas angin.
4. ATK dan buku register.
5. Buku penderita TB.05 dan TB.06
6. Pot dahak
Persiapan Pasien : Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara
pengobatan pasien

Prosedur :

1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif dengan


melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat
penemuan dan mengurangi keterlambatan pengobatan.
2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti
pasien dengan HIV AIDS.
b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah kumuh,
keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka yang dengan TB
BTA positif.
c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk menentukan
tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB / pengobatan pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.
3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang
memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama
2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan
yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat
malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu
bulan.
4. Pengelola melalukan anamese dan mencatat mengenai
· Berapa lama batuk ?

· Berdahak/tidak ?

· Dahak bercampur darah/tidak ?

· Sesak nafas /tidak ?

· Nyeri dada / tidak ?

· Kurang nafsu makan/tidak ?

· Berat badan menurun / tidak ?

· Riwayat kontak dengan penderita TBC ?... dan

· Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan atau
lebih dari 1 bulan ?

5. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06


6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan
dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang
kental dan purulen.
7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan
dilakukan disamping Puskesmas.
8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik
untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan
(mukopurulen), kental, dengan volume 3-5ml. Bila volumennya
kurang, pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai
volumenya mencukupi. Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak
dianggap sudah terpakai dan harus dimusnahkan untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC
.
9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas
sediaan dahak sesuai dengan TB.06
10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di
rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak
paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan
kedua.
11. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium.

12. Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian memasukkan hasil


pemeriksaan ke TB 06.

13. Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan pengobatan sesuai


protap pengobatan TB.

14. Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan dahak ulang,


bila hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan antibiotic
selama dua minggu.

15. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen thorax.

16. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB.

17. Pasien mendaftar di loket pendaftaran.

18. Buku rawat jalan pasien dibawa ke ruang BP berdasarkan nomor urut
pendaftaran.

19. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil.

20. Penderita masuk di ruang BP.

Sasaran Petugas medis yang melakukan penggunaan logistic TB

Unit terkait UGD,ruang perawatan

Anda mungkin juga menyukai