Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TEBAS
Jalan Kesehatan No.033 Kecamatan Tebas Kode Pos 79461
Telp. (0562) 371023, Call Center : 081255564066
Email : puskesmas_tebas@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENEMUAN KASUS MANGKIR TBC

A. Pendahuluan
Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Adapun tanda dan gejala TB adalah
batuk berdahak lebih dari 2 minggu dengan atau tidak disertai darah,sesak
nafas,berta badan menurun.demam dan keringat dingin pada waktu malam hari.
Kasus TB bisa disembuhkan dengan pengobatan rutin selama 6-9 bulan.
Mangkir TBC merupakan hal yang terjadi pada pasien yang sudah menjalankan
pengobatan namun didalam proses pengobatan pasien mengalami kendala yang
menyebabkan pasien malas atau lupa untuk meminum obat TBC nya.

B. Latar Belakang

Pada awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD telah


mengembangkan strategi penanggulangan TB yaitu strategi DOTS ( Directly
Observed Treatment-Shortcourse) dan telah terbukti sebagai strategi yang secara
ekonomis paling efektif (cost-efective). Strategi DOTS adalah strategi
penyembuhan TB-Paru jangka pendek dengan pengawasan secara
langsung. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB-
Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan
sembuh sehingga dengan strategi ini proses penyembuhan TB-Paru bisa lebih
cepat. Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas
diberikan pada pasien TBC yang menular (hasil pemeriksaan sputum BTA
Positif). Strategi ini diharapkan akan dapat memutus mata rantai penularan dan
dengan demikian akan menurunkan insidens TB di masyarakat.

Keberhasilan Program Penanganan TB Paru dapat dinilai dari


keberhasilan pengobatan. Wilayah kerja Puskesmas Maesan merupakan
wilayah dengan status sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah,
sehingga resiko terjadinya mangkir pengobatan TB sangat besar. Sedangkan
kasus TB mangkir dapat meningkatkan resiko kekebalan kuman TB terhadap
pengobatan. Resiko terbesar adalah jika pasien jatuh kedalam keadaan TB
MDR. Oleh karena itu perlu bagi puskesmas untuk melaksanakan kegiatan
pelacakan TB mangkir, dalam rangka menurunkan jumlah pasien TB yang
mangkir pengobatan.

C. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus


a.  Tujuan Umum

Untuk Mencegah Kegagalan pengobatan TB dan mencegah


munculnya kasus TB MDR.
 b.  Tujuan Khusus

1. Melacak pasien TB yang berhenti mengambil obat.

2.   Memberikan penyuluhan kepada pasien yang berhenti minum obat tentang


penyakit TB sehingga bersedia untuk berobat kembali.

D. Cara Melaksanakan Kegiatan

1. Penanggung jawab program P2TB mendata pasien-pasien yang


berhenti ambil obat TB
2. Menghubungi pelaksana TB (perawat atau bidan desa) agar melacak ke
rumah pasien yang berhenti ambil obat TB
3. Pelaksana TB memberikan penyuluhan tentang TB dan resiko berhenti
minum obat TB kepada pasien TB yang berhenti ambil obat

4. Pelaksana TB menganjurkan kepada pasien yang berhenti ambil obat


untuk periksa kembali ke puskesmas

5. Pelaksana TB melaporkan kepada penanggung jawab P2 TB perihal


hasil pelacakan

6. Penanggung jawab P2 TB menindaklanjuti dengan memantau apakah pasien


yang telah dilacak, kembali berobat atau tidak

E. Sasaran Kegiatan

Kegiatan pelacakan TB mangkir mempunyai sasaran kegiatan antara


lain Menekan angka drop out pengobatan TB hingga 0 kasus dalam kurun
waktu 1 tahun.

F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
1 Penemua
n kasus
mangkir
TBC

H. Biaya Yang Diperlukan


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional
kesehatan Puskesmas Tebas Sebesar Rp. 9.600.000,00 ( Sembilan Juta Enam Ratus
Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:
No Kegiatan Usulan Kebutuhan Dana
1 Penemuan Investigasi Kontak TBC Rp. 9.600.000,00
Total Rp. 9.600.000,00

I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


1. Format yang digunakan untuk pencatatan: Formulir TB 02 dan buku
pelacakan TB mangkir
2. Pelaksanaan pelacakan TB mangkir dilaksanakan tidak lebih dari satu bulan
setelah ditemukan pasien TB mangkir
3. Laporan Hasil pelacakan TB mangkir yang terdiri dari alasan penderita
TB mangkir dan konseling yang diberikan agar penderita bersedia untuk
kembali berobat.
4. Laporan dibuat oleh pelaksana pelacakan TB mangkir kepada penanggung
jawab program P2 TB setiap pasca kegiatan pelacakan TB mangkir.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Tebas Pelaksana Program TB Paru

dr. RINI PUJIASTUTI HESTIANA, A.Md.Kep

NIP. 19840714 201407 2 001 NIP. 19890807 202203 2 006

Anda mungkin juga menyukai