Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

INOVASI GERPAS TBC


2022

DISUSUN OLEH
Deby Al Imron S.Kep,. Ns

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANTARAN
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANTARAN
Jln. Raya Bantaran No.43 Telp.(0335) 682862 BANTARAN
email : puskesmas.bantaran
67261
PROBOLINGGO

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


INOVASI GERPAS TBC
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang dapat
menyerang siapa saja baik dewasa maupun anak-anak. Indonesia saat ini masih
menempati peringkat kelima jumlah penderita TBC terbesar didunia.
Pengendalian penyakit TBC di dasari pada penemuan dan pemantauan minum
obat secara teratur kepada pasien, penemuan penderita dengan pemeriksaan
dahak secara mikroskopis dan pengobatan jangka panjang dengan obat yang
adekuat. Penyakit TBC dapat disembuhkan dengan meminum obat anti TB
secara teratur dalam jangka waktu tertentu. Puskesmas sudah melaksanakan
program pengendalian penyakit TBC berdasarkan strategi DOTS, tetapi masih
terdapat hambatan dalam pelaksanaannya. Didalam pengendalian penyakit TBC
ini masalah yang sering terjadi adalah masih rendahnya cakupan penemuan
penderita TBC baru dan masih sering terjadi ketidakteraturan penderita didalam
menjalankan pengobatan sehingga dikhawatirkan akan terjadi kegagalan
pengobatan, resistensi kuman terhadap obat. Apabila hambatan ini tidak segera
ditanggulangi maka dikhawatirkan penyakit TBC dapat menular lebih luas
kepada masyarakat lainnnya.
B. LATAR BELAKANG
Gerpas TBC (Gerakan Pemberantasan TBC) di Puskesmas Bantaran
Kabupaten Probolinggo merupakan suatu inovasi untuk menemukan kasus
suspek TBC di masyarakat yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan di
fasilitas kesehatan. Gerpas dalam Bahasa Madura (bahasa sehari-hari di wilayah
Puskesmas Bantaran) mengandung arti pukul sampai habis.
Inovasi Gerpas TBC dibentuk pada tahun 2019 bersamaan pada saat
pembentukan kader TBC di 10 desa pada wilayah kerja Puskesmas Bantaran.
Masing-masing desa memiliki 2 kader TBC. Peran kader TBC adalah
menemukan kasus suspek TBC di masyarakat. Selain mencari kasus suspek
TBC, kader TBC juga berperan sebagai motivator Pengawas Menelan Obat
(PMO) dan pendamping PMO.
Jika ditemukan 1 kasus positif TBC maka dilanjutkan dengan melakukan
skrining pada 20 orang, yaitu orang yang sudah kontak langsung atau warga
disekitarnya. Kegiatan tersebut diberi nama gerakan 1-20 TBC. Skrining 20
orang dilakukan oleh kader TBC didampingi petugas puskesmas dengan metode
kunjungan rumah. Bagi penderita TBC yang ditemukan akan diberikan
pengobatan gratis dan berkualitas dari Pemerintah. Dengan adanya Gerpas TBC
ini diharapkan penderita TBC dapat ditemukan sedini mungkin dan dapat segera
mendapat pengobatan TBC sampai sembuh.

C. TUJUAN
Tujuan Umum
Menurunkan Angka Kesakitan dan Angka Kematian dengan cara memutuskan
mata rantai penularan penyakit TB sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan
masalah kesehatan masyarakat.
Tujuan Khusus
- Menemukan kasus TBC secara dini dengan melakukan skrining gejala dan
faktor resiko TBC terhadap seluruh kontak dari pasien TBC.
- Menemukan TBC laten pada anak di bawah 5 tahun dan memberikan
pengobatan pencegahan dengan INH dengan segera.
- Memberikan peranan penting terhadap kader TBC di desa dalam
menemukan suspect TBC melalui inovasi GERPAS TBC.
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC melalui
GERPAS TBC dengan metode 1-20.
- Memutus mata rantai penularan TBC di masyarakat.

D. KEGIATAN POKOK DALAM PERINCIAN KEGIATAN


Kegiatan yang dilakukan dalam Gerakan 120 TB adalah
 Persiapan
- Petugas TB Puskesmas mendata penderita TB TCM positif untuk di
skrining
- Menyepakati kader aktif yang terlibat pada kegiatan Gerakan 120 TB
- Petugas TB menghubungi kader TB untuk memberi tahu penderita TB
TCM positif yang akan dikunjungi
- Mempersiapkan perangkat kegiatan Gerakan 120 TB : leaflet TB,
Formulir Skrining, Formulir Rujukan, Formulir Rekap (contoh formulir
terlampir)
 Pelaksanaan
a. Tugas Kader TB :
- Memberikan edukasi tentang TB sesuai dengan informasi yang
tertulis pada leaflet TB
- Melakukan skrining pada anggota rumah dengan gejala utama :
batuk berdahak (tidak harus 2 minggu) dapat disertai dengan gejala
lain seperti batuk bercampur darah, sesak nafas dan nyeri dada,
nafsu makan menurun, berkeringat di malam hari, demam meriang
berkepanjangan, berat badan menurun
- Melakukan pencatatan pada formulir Skrining
- Memberikan surat rujukan ke Puskesmas untuk yang mempunyai
gejala TB
b. Menyiapkan perangkat Gerakan 120 TB diantaranya leaflet TB, formulir
Skrining, dan formulir Rujukan.
c. Berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk menginformasikan
adanya kegiatan Gerakan 120 TB dan jika memungkinkan mereka
dapat terlibat dalam kegiatan tersebut.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Petugas mendata pasien TBC yang hasil TCM positif yang akan di kunjungi
2. Petugas menghubungi kader TBC tiap desa
3. Petugas bersama kader TBC desa menskrining pasien TBC
4. Petugas dan kader TBC menemukan tanda gejala batuk lebih 2 minggu,
petugas memberi pot sputum untuk di kirim ke puskesmas terdekat
5. Petugas laborat mengpacking hasil dahak untuk di kirim ke puskesmas yang
ada alat TCM nya

F. SASARAN
Keluarga pasien TBC Paru yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bantaran.

G. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM


Lintas Program/ Lintas Sektor Peran

1. Lintas Program
Promkes Bekerjasama dalam memberikan KIE
Petugas Gizi dan gizi pada pasien terduga TBC
Pengelola Program TBC
2. Lintas Sektor
Kader TBC Bekerjasama dalam penemuan kasus
suspek TBC

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan dilaksanakan setelah kegiatan selesai
dilakukan dan di laporkan wasor TBC Paru di Dinas Kesehatan.
H. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan Pengawas Menelan Obat TBC Tahun 2022 di Puskesmas Bantaran.

Ditetapkan di : BANTARAN
Pada tanggal : 02 FEBRUARI 2022
KEPALA PUSKESMAS BANTARAN

Radityo Utomo, M. Kes


NIP. 19880514 201101 1 007

Anda mungkin juga menyukai