Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANTARAN
Jln. Raya Bantaran No.43 Telp.(0335) 682862 BANTARAN 67261
email : puskesmas.bantaran@probolinggokab.go.id
PROBOLINGGO

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TBC
PUSKESMAS BANTARAN
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang dapat
menyerang siapa saja baik dewasa maupun anak-anak. Indonesia saat ini masih
menempati peringkat kelima jumlah penderita TBC terbesar didunia.
Pengendalian penyakit TBC di dasari pada penemuan dan pemantauan minum
obat secara teratur kepada pasien, penemuan penderita dengan pemeriksaan
dahak secara mikroskopis dan pengobatan jangka panjang dengan obat yang
adekuat. Penyakit TBC dapat disembuhkan dengan meminum obat anti TB
secara teratur dalam jangka waktu tertentu. UPK Puskesmas sudah
melaksanakan program pengendalian penyakit TBC berdasarkan strategi DOTS,
tetapi masih terdapat hambatan dalam pelaksanaannya. Didalam pengendalian
penyakit TBC ini masalah yang sering terjadi adalah masih rendahnya cakupan
penemuan penderita TBC baru dan masih sering terjadi ketidakteraturan
penderita didalam menjalankan pengobatan sehingga dikhawatirkan akan terjadi
kegagalan pengobatan, resistensi kuman terhadap obat. Apabila hambatan ini
tidak segera ditanggulangi maka dikhawatirkan penyakit TBC dapat menular
lebih luas kepada masyarakat lainnnya. Peran dan motivasi PMO dan keluarga
sangat penting untuk keberhasilan pengobatan penderita TB Paru.
Peran Pengawas Makan Obat (PMO) adalah penting untuk melakukan
pengawasan terhadap pasien dalam hal menelan obat, mengingatkan pasien
untuk pemeriksaan ulang dahak sesuai dengan jadwal yang ditentukan,
memberikan dorongan terhadap pasien untuk berobat secara teratur hingga
selesai, menasehati pasien agar tetap mau menelan obat secara teratur hingga
selesai. Tujuan dari PMO dan keluarga dalam pengobatan penderita TBC paru
dan mengidentifikasi faKtor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan
kegagalan pengobatan penderita TBC paru tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa, masih kurangnya motivasi keluarga dan PMO dengan latar
belakang pendidikan yang kurang, kondisi lingkungan sekitar yang kumuh dan
kondisi sosial ekonomi atau pendapatan yang minim atau prasejahtera akan
melemahkan motivasi keluarga dan PMO terhadap kesembuhan dan
keberhasilan pengobatan pasien penderita TBC paru yang tergambar dari
ketidak patuhan makan obat secara teratur sampai selesai program yang
mengakibatkan kegagalan pengobatan karena pasien menjadi kebal terhadap
pengobatan dan resikonya berakhir dengan kematian. Adapun faktor faktor yang
sangat berperan dalam motivasi keluarga dan PMO adalah faktor latar belakang
keluarga dan PMO seperti pendidikan, kondisi lingkungan tempat tinggal, dan
kondisi sosial ekonomi yaitu pekerjaan dan tingkat pendapatan.

B. LATAR BELAKANG
Pasien TBC memerlukan pemantauan secara ketat dan rutin untuk
melihat reaksi terhadap pengobatan yang telah diberikan dan untuk mengetahui
efek samping dari obat. Oleh karena itu diperlukan kepatuahn yang tinggi dalam
pengobatan, maka diperlukan seorang Pengawasan Menelan Obat (PMO) untuk
memantau pengobatan dan mengingatkan pemeriksan yang perlu dilakukan.
PMO adalah seseorang yang bertugas mengawasi, memberikan dorongan dan
memastikan penderita TBC menelan obat anti TBC (OAT) secara teratur sampai
selesai.
Latar belakang diadakannya pengawasan minum obat pada pasien secara rutin
guna mengawasi pasien TBC paru yang melakukan pengobatan dirumah mereka
masing masing agar dapat terpantau secara teratur dan efisien dalam
menjalankan pengobatannya sampai selesai. Salah satu permasalahan dalam
penanggulangan TBC adalah pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat
yang tidak lengkap di masa lalu yang diduga telah menimbulkan kekebalan
ganda kuman TBC terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau Multi Drug
Resistance (MDR). TBC bukan hanya masalah bagi penderita tetapi juga
masalah bagi masyarakat khusus nya keluarga. Kunci utama keberhasilan
pengobatan TBC adalah keyakinan bahwa penderita TBC meminum semua
obatnya sesuai dengan yang ditetapkan dan tidak lalai atau putus berobat. Hal
tersebut bisa dipastikan bila ada orang yang mengawasi atau memantau
penderita TBC pada saat minum obat. Sesuai dengan nama strategi DOTS
(Directly Observed Treatment Shortcourse) yang artinya pemberian obat
dilakukan secara jangka pendek di bawah pengawasan langsung yaitu oleh
seorang pengawas minum obat (PMO). Pada pasien yang dirawat di RS yang
bertindak sebagai PMO berasal dari petugas kesehatan. Pada pasien rawat
jalan, yang bertindak sebagai PMO bisa berasal keluarganya yang tinggal
serumah dengan penderita TBC seperti: suami/ istri, orang tua, anak, saudara
dan lain-lain. Apabila penderita TBC tinggal sendirian, yang menjadi kader PMO
dapat berasal dari saudara, tetangga, ketua RT, TOMA dan TOGA. Untuk itu
Puskesmas Bantaran mempunyai tata nilai BerAKHLAK IDAMAN ( Berorientasi
Pelayanan , Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, Inovatif,
Disiplin, Adil, Mudah, Aman) menyelenggarakan Pengawas Minum Obat
sebanyak 2 kali dalam setahun di Puskesmas Bantaran.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum :
Membantu pengawasan pasien TBC selama pengobatan hingga sembuh
2. Tujuan Khusus :
a. Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal pengobatan
sampai sembuh
b. Mendampingi pasien pada saat kunjungan konsultasi ke Puskesmas dan
memberikan dukungan moral kepada pasien agar dapat menjalani
pengobatan secara lengkap dan teratur
c. Mengingatkan pasien TBC datang ke Puskesmas untuk mendapatkan obat
dan periksa ulang dahak sesuai jadwal
d. Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek samping OAT dan
menghubungi unit pelayanan kesehatan
e. Memberikan penyuluhan tentang TBC kepada keluarga pasien atau orang
yang tinggal serumah
f. Untuk menjamin ketekunan dan keteraturan pengobatan sesuai jadwal
yang ditentukan pada awal pengobatan
g. Untuk menghindari penderita dari putus berobat sebelum waktunya
h. Untuk mengurangi kemungkinan pengobatan dan kekebalan terhadap
OAT.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Pengawas minum obat (PMO) a. Petugas dan kader TBC
TBC mendatangi pasien TBC yang
akan di PMO
b. Mengawasi dan memberikan
dorongan serta memastikan
kepada pasien TBC agar
menelan obat secara teratur
sampai selesai pengobatan
c. Mengingatkan pasiennTBC untuk
periksa ulang dahak pada waktu
yang telah ditentukan
d. Memberikan penyuluhan tentang
penyakit TBC dan menyarankan
anggota keluarga pasien TBC
yang mempunyai gejala sama
termasuk setiap anak balita di
keuarga tersebut periksa ke
petugas kesehatan
e. Melihat atau mengawasi gejala
efek samping obat (OAT) yaitu
adanya tanda- tanda atau
keluhan yang timbul setalah
minum obat dan mengirimkan
pasienTBC ke petugas kesehatan
bila timbul gejala efek samping
obat TBC

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara
Kegiatan Rincian Melaksanaka
No Tujuan Sasaran
Pokok Kegiatan n
Kegiatan
1. Pengawa Memastikan a. Petugas dan Pasien TBC Kunjungan
s minum pasien TBC kader TBC yang masih rumah ke
obat menelan Obat mendatangi aktif pasien TBC
(PMO) TBC sesuai pasien TBC pengobatan
TBC aturan sejak yang akan di
awal PMO
pengobatan b. Mengawasi
sampai dan
sembuh memberikan
dorongan
serta
memastikan
kepada pasien
TBC agar
menelan obat
secara teratur
sampai
selesai
pengobatan
c. Mengingatkan
pasiennTBC
untuk periksa
ulang dahak
pada waktu
yang telah
ditentukan
d. Memberikan
penyuluhan
tentang
penyakit TBC
dan
menyarankan
anggota
keluarga
pasien TBC
yang
mempunyai
gejala sama
termasuk
setiap anak
balita di
keuarga
tersebut
periksa ke
petugas
kesehatan
e. Melihat atau
mengawasi
gejala efek
samping obat
(OAT) yaitu
adanya tanda-
tanda atau
keluhan yang
timbul setalah
minum obat
dan
mengirimkan
pasienTBC ke
petugas
kesehatan bila
timbul gejala
efek samping
obat TBC

F. KERJASAMA LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM

Lintas Program/ Lintas Sektor Peran


1. Lintas Program : Promkes, Bekerjasama dalam memberikan
Petugas Gizi, Kesling, Surveilans penyuluhan dan gizi pada pasien TBC
2. Lintas Sektor : Kader TBC, dan Bekerjasama memberikan penyuluhan
suami/istri, orang tua, anak, tentang pentingnya minum OAT teratur
saudara

G. SASARAN
Keluarga pasien (PMO) TBC hasil TCM positif yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Bantaran dan pasien TBC yang mangkir mengambil obat TBC.

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Sesuai dengan kesepakatan penderita TBC dan jadwal minum OAT yang telah
ditentukan sesuai jadwal.

I. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Monitoring dilakukan dengan memeperhatikan :
1. Ketepatan jadwal pasien TBC ambil OAT
2. Jumlah kehadiran pasien ambil OAT sama dengan hasil buku saku yang di
tulis oleh penanggung jawab TBC
3. Proses kegiatan PMO dilakukan oleh keluarga (suami, istri, anak) atau kader
TBC

J. SUMBER DANA DAN BIAYA


Kegiatan ini dibiayai dari Dana BLUD Puskesmas Bantaran Kabupaten
Probolinggo Tahun Anggaran 2023, dengan perincian :
Bantuan transport 2 orang x 10 desa x 3 kali @ Rp. 50.0000 = Rp 3.000.000,-

K. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan pada akhir bulan ke 2
pase intensif dan 4 bulan terakhir fase lanjutan minum OAT yang dilakukan
evaluasi pemeriksaan daha DE dilakukan pemeriksaan dahak 1 minggu sebelum
berakhir bulan ke 2, periksaan dahak FG dan HI dilakukan pada akhir 2 minggu
sebelum berakhir minum OAT pase lanjutan 4 bulan terakhir.

L. PENCATATAN , PELAPORAN, DAN EVALUASI


Dokumen yang diperlukan dalam kegiatn ini adalah :
1. Kerangka acuan kegiatn PMO
2. SOP pengawasan menelan obat
3. Bukti kartu identitas pasien TB 01 dan TB 02

M. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan Pengawas Menelan Obat (PMO) TBC Tahun 2023 di Puskesmas
Bantaran.

Mengetahui Probolinggo, 28 Februari 2023


Kepala Puskesmas Bantaran Penanggung Jawab TBC

Radityo Utomo, M. Kes Deby Al Imron, S. Kep,.Ns


NIP: 198805142011011007 NIP. -

Anda mungkin juga menyukai