Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLUS SAPE
Jln. Soekarno Hatta. Telp. (0374) 71114

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKASANAAN PENGAWASAN MENELAN OBAT


(PMO) PADA PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS SAPE

A. Pendahuluan
Penanggulangan Tuberkulosis (TB) tidak hanya dalam bentuk pengobatan. Namun juga
memiliki keterkaitan erat dalam perubahan perilaku pasien, keluarga dan masyarakat
terhadap TB itu sendiri.
Berdasarkan laporan dan hasil pengamatan di lapangan serta didukung oleh hasil
Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004, menunjukkan masih rendahnya
pengetahuan masyarakat tentang TB, baik pengetahuan tentang gejala dan penularan
penyakit, maupun pengobatan. Masih sedikit masyarakat yang tahu bahwa TB dapat
disembuhkan dan obat TB (OAT) dapat diperoleh secara gratis. Prilaku masyarakat
dalam keteraturan berobat karena merasa sudah sembuh atau karena jenuh. Pengawas
Menelan Obat (PMO) masih belum melaksanakan tugasnya dengan baik, serta
keterlibatan keluarga, lintas keluarga, lintas sector dalam penanggulangan TB masih
belum optimal.
B. Latar Belakang
Pasien TB memerlukan pemantauan secara ketat dan rutin untuk melihat reaksi
terhadap pengobatan yang telah diberikan dan untuk mengetahui efek samping dari
obat. Oleh karena itu diperlukan kepatuahn yang tinggi dalam pengobatan, maka
diperlukan seorang Pengawasan Menelan Obat (PMO) untuk memantau pengobatan
dan mengingatkan pemeriksan yang perlu dilakukan. PMO adalah seseorang yang
bertugas mengawasi, memberikan dorongan dan memastikan penderita TBC menelan
obat anti TBC (OAT) secara teratur sampai selesai.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Membantu pengawasan pasien TB selama pengobatan hingga sembuh
2. Tujuan Khusus
a. Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal pengobatan sampai
sembuh
b. Mendampingi pasien pada saat kunjungan konsultasi ke Puskesmas dan
memberikan dukungan moral kepada pasien agar dapat menjalani pengobatan
secara lengkap dan teratur
c. Mengingatkan pasien TB datang ke Puskesmas untuk mendapatkan obat dan
periksa ulang dahak sesuai jadwal
d. Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek samping OAT dan menghubungi
unit pelayanan kesehatan
e. Memberikan penyuluhan tentang TB kepada keluarga pasien atau orang yang
tinggal serumah
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Mengawasi dan memberikan dorongan serta memastikan kepada penderita TBC
agar menelan obat secara teratur sampai selesai pengobatan
2. Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah
ditentukan
3. Memberikan penyulluhan tentang penyakit TBC dan menyarankan anggota keluarga
penderita yang mempunyai gejala sama termasuk setiap anak balita di keluarga
tersebut periksa ke petugas kesehatan
4. Melihat atau mengawasi gejala efek samping obat (OAT) yaitu adanya tanda-tanda
atau keluhan yang timbl setelah minum obat dan mengirimkan penderita ke petugas
kesehatan bila timbul gejala efek samping obat.
E. Sasaran
Semua penderita TB Paru BTA Positif maupun Roungsen Positif yang mendapatkan
pengobatan Anti Tuberculosis (OAT).
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Sesuai dengan kesepakatan penderita dan jadwal minum OAT yang telah ditentukan
sesuai jadwal.
G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakulkan setiap bulan pada akhir bulan ke 2 pase
intensif dan 4 bulan terakhir fase lanjutan minum OAT yang dilakukan evaluasi
pemeriksaan daha DE dilakukan pemeriksaan dahak 1 minggu sebelum berakhir bulan
ke 2, periksaan dahak FG dan HI dilakukan pada akhir 2 minggu sebelum berakhir
minum OAT pase lanjutan 4 bulan terakhir.
H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Dokumen yang diperlukan dalam kegiatn ini adalah :
1. Kerangka acuan kegiatn PMO
2. SOP pengawasan menelan obat
3. Bukti kartu identitas pasien TB 01 dan TB 02

Rensing, 3 Januari 2017


Kepala Puskesmas Rensing

H. Sejarah, S.Sos
NIP : 196612311986031093

Anda mungkin juga menyukai