Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PENEMUAN SUSPEK TBC OLEH KADER TBC


2020

DISUSUN OLEH
DEBY AL IMRON S.Kep. Ns.

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANTARAN
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANTARAN
Jln. Raya Bantaran No.43 Telp.(0335) 682862 BANTARAN
email : puskesmas.bantaran@probolinggokab.go.id
67261
PROBOLINGGO

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENEMUAN SUSPEK TBC OLEH KADER TBC PUSKESMAS BANTARAN
TAHUN 2020

A. PENDAHULUAN
Kader TBC di desa adalah merupakan spion dari petugas TBC
Puskesmas, yang ada di desa. Dengan adanya kader TBC di desa, maka
tugas dari petugas TBC yang ada di luar gedung, dapat dipegang oleh kader
TBC yang di desa. Memang sangat membantu dalam masyarakat untuk
mengetahui penyakit TBC, penemuan suspect TBC di luar gedung,
meningkatkan suspect TBC di dalam gedung. Dengan pembentukan kader
TBC di desa ini, tentu tidak terlepas dari peran lintas sektor (Kepala
Kelurahan, Kepala Desa, Kader Posyandu).
Penyakit TB Paru merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
menjadi tantangan nasional bahkan mendunia, karena menyerang pada
bagian paru-paru, bisa menular kepada orang lain dan bisa diobati dengan
minum obat rutin selama 6-8 bulan. Seseorang yang terkena TB yang tidak
diobati, dapat menyebarkan kuman TB atau menularkan penyakit TB kepada
orang lain 10-15 orang jika kontak dekat selama satu tahun. Kuman TB dapat
tersebar ke udara pada saat penderita batuk, atau berbicara. Penyakit TB ini
bukanlah penyakit akibat kutukan, guna-guna atau penyakit turunan.
Dengan masih banyaknya penderita TB yang belum terdeteksi maka
diperlukan peran serta aktif masyarakat dalam memberantasnya.Gejala
pertama orang yang terindikasi TB adalah orang yang batuk berdahak selama
2 minggu atau lebih, gejala-gejala lainnya antara lain: sesak nafas dan nyeri
dada, demam meriang berkepanjangan, badan lemas dan nafsu makan
berkurang, berat badan menurun, berkeringat tanpa melakukan aktifitas di
malam hari atau batuk berdahak dan bercampur darah.
Dengan kegiatan penemuan suspek TBC oleh kader TBC merupakan
kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan oleh Kader TB yang bertujuan
memberikan informasi mengenai TB sekaligus melakukan skrining/ pemilahan
untuk menemukan orang yang terduga terkena penyakit TB serta merujuk
orang tersebut ke fasilitas kesehatan atau puskesmas terdekat untuk
dilakukan pemeriksaan. Bagi penderita TB akan diberikan pengobatan
dengan obat yang berkualitas yang disediakan pemerintah pada seluruh
puskesmas secara gratis. Gerakan TOSS TB (temukan obati sampai sembuh)
merupakan gerakan nasional dalam kampanye penemuan kasus TB secara
aktif dan masif yang melibatkan seluruh pihak baik pemerintah maupun
masyarakat.

Sesuai dengan Pasal 40 Ayat (1) Permendagri Nomor 86 Tahun 2017


menyatakan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, wajib jadi pedoman bagi visi, misi
dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah. Untuk itu dengan Visi
Bupati Probolinggo yaitu “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Probolinggo
Berakhlak Mulia Yang Sejahtera, Berkeadilan, dan berdaya Saing” yang
jabarkan dalam misi ke 2 Bupati Probolinggo yaitu “Peningkatan Kualitas
SDM dan Menurunkan Angka Kemiskinan” dengan salah satu sasarannya
adalah Meningkatnya Kualitas Kesehatan, maka program P2P TBC menjadi
Program penting untuk dilaksanakan di Puskesmas Bantaran.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit yang mudah menular
dimana dalam tahun-tahun terakhir memperlihatkan peningkatan dalam
jumlah kasus baru maupun jumlah angka kematian yang disebabkan oleh
TBC. WHO telah mencanangkan kedaruratan global penyakit TBC, karena
di sebagian besar Negara di dunia, penyakit TBC tidak terkendali. Hal ini
disebabkan banyaknya penderita TBC yang tidak berhasil disembuhkan.
WHO melaporkan adanya 3 juta orang meninggal akibat TBC setiap tahun
dan diperkirakan 5000 orang setiap harinya. Setiap tahun ada 9 juta
penderita TB baru dan 75% kasus kematian dan kesakitan di masyarakat
diderita oleh orang-orang pada usia produktif dari 15 sampai 54 tahun. Di
Negara-negara miskin, kematian TB merupakan 25% dari seluruh
kematian yang sebenarnya dapat dicegah. Daerah Asia Tenggara
menanggung bagian yang terberat dari beban TB global yakni sekitar 38%
dari kasus TBC dunia. Dengan munculnya HIV/ AIDS di dunia,
diperkirakan penderita TBC akan meningkat (Fitriani, 2012).
Penemuan suspek TBC oleh kader TBC di desa sangat membantu
dalam penemuan suspect TB didalam dan diluar gedung. Selama ini,
penemuan suspek TBC oleh kader TB di desa sangat sulit sekali karenakader
TBC merangkap jadi kader posyandu di desa sudah mendapatkan perannya
masing-masing dalam program Puskesmas Bantaran dengan tata nilai
IDAMAN ( Inovatif, Disiplin, Adil, Mudah, Aman ,Nyaman).

C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


TUJUAN UMUM
 Meningkatkan ketrampilan kader dalam mengenali gejala TBC di
masyarakat dan mencari suspek TBC yang ada di desa
 Melakukan penjaringan kasus TB dengan pelaksanaan program
penemuan suspek TB oleh kader TB.
TUJUAN KHUSUS
 Penemuan secara aktif atau beresiko tinggi tertular TB
 Penemuan secara aktif Kelompok yang rentan tertular TBC seperti
keluarga atau kontak pasien TBC, terutama mereka yang dengan TBC
BTA positif.
 Penemuan secara aktif Pemeriksaan terhadap anak dibawah 5 tahun
pada keluarga TBC

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


 Persiapan
1) Mendapatkan komitmen Puskesmas dan kesiapannya untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan penemuan suspek TBC dilakukan
kader TBC.
2) Menyepakati kader aktif yang terlibat pada kegiatan penemuan
suspek TBC dilakukan kader TBC/kunjungan rumah.
3) Menentukan kader TBC sebagai koordinator lapangan.
4) Mempersiapkan perangkat kegiatan penemuan suspek TBC dilakukan
kader TBC : leaflet TB, Formulir Skrining, Formulir Rujukan,
Formulir Rekap (contoh formulir terlampir).
 Pelaksanaan
Tugas kader :
a) Memberikan edukasi tentang TB sesuai dengan informasi yang tertulis
pada leaflet TB
b) Melakukan skrining pada anggota rumah dengan gejala utama :batuk
berdahak (tidak harus 2 minggu) dapat disertai dengan gejala lain
seperti batuk bercampur darah, sesak nafas dan nyeri dada, nafsu
makan menurun, berkeringat di malam hari, demam meriang
berkepanjangan, berat badan menurun
c) Melakukan pencatatan pada formulir Skrining
d) Memberikan surat rujukan ke Puskesmas untuk yang mempunyai
gejala TB, Koordinator lapangan akan merekap laporan kader
Tugas petugas TBC :
a) Mendampingi kader dalam penemuan suspek TBC
b) Petugas TBC memperjelas maksud yang dijelaskan oleh kader TBC
ke suspek TBC
c) Mendokumentasikan hasil kinerja kader TBC dalam penemuan
suspek TBC

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Kader TBC menemukan pasien suspek TBC di desa
2. Kader TBC menghubungi petugas pengelola TBC Puskesmas Bantaran
3. Petugas pengelola TBC menghampiri rumah suspek TBC yang
sebelumnya sudah ada kader TBC
4. Petugas Pengelola TBC memeriksa tanda- tanda vital pasien suspek TBC
dan kader TBC serta Petugas Pengelola TBC memberikan penyuluhan
tentang TBC
5. Kader TBC dan petugas Pengelola TBC menganjurkan pasien suspek
TBC periksa dahak ke puskesmas setempat
6. Pencatatan dan pelaporan kegiatan, dan pendokumentasian.

F. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


Lintas Program/ Lintas Sektor Peran

1. Lintas Program

Promkes Bekerjasama dalam memberikan


semangat kepada kader TB di
Petugas Gizi
desa dalam penemuan suspek
Pengelola Program TBC
TBC

2. Lintas Sektor
Bekerjasama dalam penemuan
Kader TBC di desa suspek TB
G. SASARAN
Suspek TBC yang ada di desa.

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penemuan
suspek TBC
√ √ √ √ √
dilakukan kader
TBC

I. MONITORING EVALUASI PELAKSANA KEGIATAN DAN PELAPORAN

Monitoring yang dilakukan dengan memperhatikan

1. Ketepatan jadwal pelaksanaan kegiatan penemuan suspek TBC dilakukan


kader TBC

2. Jumlah suspek TBC yang ditemukan oleh kader TBC sebanyak 2 orang
suspek TBC

3. Proses kegiatan penemuan suspek TBC

J. SUMBER DANA
Kegiatan ini didanai dari dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Puskesmas Bantaran tahun 2020 dengan rincian transport sebagai berikut :
No Uraian Jumlah Uang
1. Uang saku peserta
2 orang x 1 th x 2 kl Rp. 1.800.000

Jumlah Rp. 1.800.000

K. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


 Buku saku kader TBC
 Form terduga TBC

L. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
Pelayanan TBC Paru Tahun 2020 di Puskesmas Bantaran.

Ditetapkan di : BANTARAN
Pada tanggal : 02 FEBRUARI 2019
KEPALA PUSKESMAS BANTARAN,

dr. H. Achmad Hanafi, M.Si


NIP. 19670315 200012 1 003

Anda mungkin juga menyukai