NOMOR : PI/021/UKM2/2023
A. Latar Belakang
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan
pemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang
dilandasi oleh pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan intervensi
pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin
bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang
rasional. Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang
sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian,
tersedia setiap saat dan harga terjangkau.
B. Tujuan
Tujuan pengobatan adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihan
pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat ditanggung
jawabkan.
Panduan ini digunakan untuk memberikan panduan kepada petugas
pelayanan pemeriksaan tentang cara pemberian layanan pelayanan
pemeriksaan TBC, melalui proses anamnese, proses kajian, penentuan
diagnosis hingga terapi yang akan dilakukan pada pelayanan pemeriksaan
TBC.
C. Sasaran
Sasaran panduan ini adalah petugas UPT Puskesmas yang memberi
layanan pada pelayanan pemeriksaan TBC, baik seorang dokter maupun
perawat terlatih yang telah mendapatkan pendelegasian wewenang dari
dokter.
E. Batasan Operasional
a. Batasan operasional program pelayanan TBC di puskesmas
adalah :
1) Penemuan kasus TBC dan di obati adalah skrining TBC untuk
menemukan kasus TBC dan dilakukan pengobatan sesuai
standart, baik kasus rujukan dari rumah sakit ataupun hasil
pemeriksaan di puskesmas.
2) Pelayanan terduga TBC sesuai standart.
3) Keberhasilan pengobatan TBC (success rate) baik pengobatan
lengkap maupun sembuh.
Cara Perhitungan/rumus :
jumlah pengobatanlengkap/ sembuh
x100%
jumlah pasien yang diobati
b. Indikator dan Target
TARGET
NO INDIKATOR KINERJA
PKP/SPM
F. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis
3. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020
4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan Nomor HK. 02.02/III.1/936/2021 tentang
Perubahan Alur Diagnosis dan Pengobatan Tuberkulosis di Indonesia.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2021 Tentang
Penanggulangan Tuberculosis.Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberculosis;
6. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bago Nomor :
400.7/59/SK/426.102.20/2023 Tentang Tatalaksana Penanggulangan
Tuberculosis UPT Puskesmas Bago
BAB II
STANDART KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan
program TBC mulai dari Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP,
penanggung jawab UKM, dan seluruh karyawan. Sebagai koordinator
dalam penyelenggaraan kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas
adalah koordinator program TBC. Pengaturan dan penjadwalan tenaga
puskesmas dalam upaya pelayanan perogram TBC dikoordinir oleh
Petugas TBC sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.
C. Jadwal Kegiatan
Penyelenggaraan pelayanan pemeriksaan TBC dilakukan setiap hari Kamis sesuai jam kerja. Sebelum jam pelayanan, petugas
harus mempersiapkan sarana dan prasarana. mulai dari jam pelayanan hingga setelah pelayanan, petugas harus melakukan pencatatan
kegiatan serta pengelolaan peralatan yang telah dipakai selama pelayanan.
Jadwal pelaksanaan kegiatan Program TBC disepakati dan disusun bersama dengan lintas program dan lintas sektor terkait dengan rincian
sebagai berikut :
JADWAL
NO KEGIATAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agustus Sep Okt Nov Des
1. Investigasi Kontak (Gerakan 1 : 20) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Pendampingan Pemantauan Minum Obat (PMO) √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
A. Lingkup Kegiatan
Tata laksana pasien pelayanan pemeriksaan TBC merupakan suatu
proses atau rangkaian kegiatan yang langsung diberikan kepada pasien
pada tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan proses,
berpedoman pada standart, dilandasi etika, dalam lingkup wewenang serta
tanggung jawab.
Proses tersebut meliputi tahap :
Pengkajian
Diagnosa
Perencanaan
Pelaksanaan / pengobatan
Evaluasi
Proses tersebut sebagai salah satu pendekatan utama dalam proses
pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.
1. Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan seseorang yang berkunjung
ke UPT Puskesmas , apakah keadaan seseorang tersebut sehat atau
sedang sakit.
2. Standart Asuhan
Standart I : Pengkajian
Standart II : Diagnosa
Standart III : Pengobatan
Standart IV : Pendokumentasian
B. Langkah Kegiatan
a. Standart I (Pengkajian)
Pengkajian memerlukan data yang lengkap tentang keadaan untuk
menentukan kebutuhan pengobatan. Komponen pengkajian meliputi :
1. Keluhan pasien (anamnesa)
Berisi keluhan utama maupun keluhan penyerta yang sering
disampaikan oleh pasien maupun keluarga pasien. Penelusuran
riwayat penyakit yang diderita saat ini, penyakit lainnya yang
merupakan faktor resiko, riwayat keluarga, riwayat sosial dan
riwayat alergi menjadi informasi lainnya pada bagian ini. Pada
beberapa penyakit, bagian ini memuat informasi spesifik yang harus
diperoleh dokter dari pasien atau keluarga pasien untuk
menguatkan diagnosis penyakit.
Wawancara terhadap pasien atau keluarga meliputi :
Identifikasi Data
Mengidentifikasi data seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan,
status perkawinan (biasanya sudah ditanyakan oleh
petugas pendaftaran)
Sumber riwayat medis, biasanya pasien, tetapi dapat juga
anggota keluarga, surat rujukan, atau rekam medis.
Keluhan utama
Satu atau lebih gejala atau kekhawatiran yang menyebabkan
pasien pergi berobat.
Riwayat Penyakit Sekarang
Memperjelas keluhan utama, menguraikan bagaimana setiap
gejala itu terjadi. Gejala utama harus diterangkan secara jelas
dengan menyebutkan lokasi, kualitas, kuantitas, atau intensitas,
waktu termasuk awitan, durasi, dan frekuensi, situasi ketika
gejala tersebut timbul, faktor yang memperberat atau
meringankan gejala, dan manifestasi yang menyertainya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Daftar penyakit yang dialami pada waktu kanak-kanak
Daftar penyakit pada usia dewasa beserta tanggal
kejadiannya, setidaknya meliputi empat kategori, medis,
pembedahan, obstetri ginekologi (wanita), dan psikiatri.
Meliputi praktek pemeliharaan kesehatan seperti imunisasi,
tes skrening, masalah gaya hidup, dan keamanan dirumah.
Riwayat Penyakit Keluarga
Membuat diagram mengenai usia dan kesehatan, atau usia
dan penyebab kematian saudara sekandung, orang tua, dan
kakek atau nenek.
Catatan tentang ada atau tidaknya penyakit spesifik dalam
keluarga, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, dan
lain-lain.
Lamanya Sakit
Lamanya dia menderita sakit sekarang. Jika sakit yang
sekarang dikeluhkan merupakan kekambuhan, maka
ditanyakan ditanyakan juga lamanya sakit mulai terjangkit.
Pengobatan Yang Sudah Dilakukan
Daftar obat-obatan yang sudah digunakan selama ini.
Riwayat Alergi Obat
Riwayat terjadinya alergi terhadap obat-obatan yang pernah
dikonsumsi selama ini. Ini merupakan catatan buat petugas
kesehatan sehingga tidak memberikan obat dari golongan obat
yang sama.
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan vital sign meliputi :
Pengukuran tekanan darah
Pengukuran suhu tubuh
Pengukuran nadi
Pengukuran pernafasan
3. Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi).
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan tubuh untuk
menentukan adanya kelainan dari suatu sistem atau organ bagian
tubuh.
b. Standart II (Diagnosa)
Bagian ini berisi diagnosis yang sebagian besar dapat ditegakkan
dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang
untuk memastikan diagnosis. Diagnosis TBC ditegakkan berdasarkan
terdapat paling sedikit satu specimen konfirmasi M. Tuberculosis atau
sesuai dengan gambaran histologi TBC atau bukti klinis dan radiologis
sesuai TBC. Selain itu bagian ini juga memuat klasifikasi penyakit,
diagnosis banding dan komplikasi penyakit.
c. Standart III (Pengobatan)
Bagian ini berisi sistematika rencana penatalaksanaan berorientasi
pada pasien yang terbagi atas dua bagian yaitu : penatalaksanaan non
farmakologi dan farmakologi. Selain itu bagian ini juga berisi edukasi
dan konseling terhadap pasien dan keluarga, aspek komunitas lainnya
serta kapan dokter perlu merujuk pasien (kriteria rujukan).
Dokter akan merujuk pasien apabila memenuhi salah satu kriteria
sebagai berikut :
1. Time : jika perjalanan penyakit dapat digolongkan
kepada kondisi kronis atau melewati golden
time standart
A. Manajemen Logistik
B. Jenis-Jenis Logistik
1. Alat tulis
2. Buku pencatatan laporan
3. Transport petugas dan kader TBC
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Keselamatan Kerja
Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan
maupun penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petuga puskesmas
tersebut mempunyai resiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit
menular.
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor
terkait dalam pelaksanaan program TBC dengan tetap memperhatikan prinsip
proses pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan kegiatan program TBC tergantung pada komitmen yang kuat
dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan
peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.