Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN SURVEILANS

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Strategi pembangunan kesehatan nasional adalah mewujudkan Indonesia sehat
2010, strategi ini mengedepankan program pembangunan nasional berwawasan
kesehatan. Program pembangunan kesehatan memberikan prioritas utama terhadap
upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan upaya pencegahan penyakit
(preventif) selain upaya pelayanan penyembuhan atau pengobatan (kuratif), dan
upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dilakukan secara menyeluruh dan terpadu
serta berkesinambungan.
Sasaran pembangunan kesehatan menuju indonesia sehat 2010 adalah perilaku
sehat. Perubahan perilaku ini sangat penting untuk mencapai paradigma baru yaitu
paradigma sehat, yang merupakan modal pembangunan kesehatan yang dalam
jangka panjang mampu mendorong masyarakat untuk bersikaf mandiri dalam menjaga
kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya
kesehatan yang bersifat preventif promotif dan kuratif.
Peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk menanggulangi penyakit
menular dan penyebarannya. Hal ini diatur dalam undang –undang No. 4 th 1984
tentang Wabah Penyakit Menular serta PP No.40 tahun 1951 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular mengatur agar setiap wabah penyakit
menular atau situasi yang dapat mengarah ke wabah penyakit menular (kejadian luar
biasa-KLB) harus ditangani secara dini. Sebagai acuan pelaksanaan teknis telah
diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 tentang
Jenis Penyakit Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan.
Dalam pasal 14 Permenkes Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 disebutkan bahwa
upaya penanggulangan KLB dilakukan secara dini kurang dari 24 jam terhitung sejak
terjadinya KLB. Oleh karena itu disusun Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan pangan. Diperlukan
program yang terarah dan sistematis yang mengatur secara jelas peran dan tanggung
jawab di semua tingkat administrasi, baik di daerah maupun di tingkat nasional dalam
penanggulangan KLB di lapangan sehingga dalam pelaksanaannya dapat mencapai
hasil yang optimal.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup program program Surveilans penanggulangan Kejadian Luar Biasa
adalah sebagai berikut : memastikan diagnosis, memastikan terjadinya KLB,
menghitung jumlah kasus, menggambarkan karakteristik KLB (waktu, tempat, orang),
mengidentifikasi sumber dari penyebab penyakit dan cara penularannya,
mengidentifikasi populasi yang mempunyai peningkatan resiko infeksi, melaksanakan
tindakan penanggulangan.

C. TUJUAN UMUM
Dilaksanakannya pengendalian KLB penyakit menular dan keracunan pangan
sesuai pedoman

D. TUJUAN KHUSUS
1. Menurunnya frekuensi KLB penyakit menular dan keracunan pangan
2. Menurunnya angka kesakitan pada setiap KLB penyakit menular dan keracunan
pangan
3. Menurunnya angka kematian pada setiap KLB penyakit menular dan keracunan
pangan
4. Menurunnya periode waktu KLB penyakit menular dan keracunan pangan
5. Terbatasnya daerah / wilayah yang terserang KLB penyakit menular dan
keracunan pangan

E. LANDASAN HUKUM
Surveilans memiliki dasar hukum yang diatur dalam undang-undang di Indonesia.
Dasar Hukum Pelaksanaan Surveilans diantaranya:
1. Undang –undang No 4 tahun 1984 tentang KLB Penyakit Menular
2. Keputusan Menteri Kesehatan No 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan No 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit
Tidak Menular Terpadu
4. Peraturan Pemerintah RI No 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan KLB
Penyakit Menular
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1501/Menteri/Per/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. POLA KETENAGAAN
Pola ketenagaan dan kualifikasi Sumber Daya Manusia di Surveilans adalah :
No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah
1 Penanggung Jawab Dokter Umum 1
2 Pelaksana Perawat / petugas 3
Epidemiologi
3 Petugas Lapangan Kader Kesehatan 1 tiap dusun

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
1. Penanggung jawab Surveilans
Penanggung jawab Surveilans mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Menyusun rencana program dan kebijakan surveilans
b. Menegakkan diagnosa
c. Memberikan solusi terhadap masalah yang timbul
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan surveilans

2. Pelaksana Surveilans
Pelaksana Surveilans mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Melaksanakan kegiatan teknis Surveilans sesuai kompetensi dan kewenangan
berdasarkan pedoman pelayanan dan standar prosedur operasional
b. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
c. Melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus penyakit menular
d. Mendampingi petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan Surveilans
e. Melakukan koordinasi dengan petugas lapangan

3. Petugas Lapangan
Petugas lapangan mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Melakukan pengamatan penyakit di wilayahnya
b. Melakukan pelaporan apabila ada kasus penyakit menular
c. Mendampingi petugas puskesmas dalam melakukan penyelidikan
epidemiologi
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. SARANA DAN PRASARANA


Pelaksanaan kegiatan Surveilans dilakukan di wilayah kerja Puskesmas X.

B. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang dibutuhkan:
1. Form Penyelidikan epidemiologi sesuai kasus
2. Alat Tulis Kantor (ATK)
3. Bubuk Abate bila diperlukan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN SURVEILANS

PROSEDUR PELAKSANAAN SURVEILANS


1. Persiapan petugas
Memastikan diagnosa dengan menghubungi kader kesehatan wilayah setempat
2. Persiapan Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi
a. Petugas mempersiapkan form untuk PE sesuai kasus
b. Petugas menghubungi kader kesehatan untuk melakukan perjanjian PE
c. Petugas bersama kader kesehatan melakukan PE

Anda mungkin juga menyukai