PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Surveilans Kesehatan yang mengandalkan kecepatan, ketepatan dan kualitas data dan
informasi perlu menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi. Namun demikian prinsip
epidemiologi dalam Surveilans Kesehatan tidak boleh ditinggalkan.
Perkembangan dan aksess media yang begitu luas dan cepat sampai ke pelosok desa
dan daerah terpencil memberikan kesempatan terhadap perubahan system surveilans
kesehatan. Pendekatan Surveilans Kesehatan berbasis kejadian di masyarakat telah
dikembangkan untuk mendapatkan data dan informasi dari berita yang direkam dan dimuat di
media massa, media social dan media online. Hal ini meningkatkan sensivitas Surveilans
Kesehatan untuk menangkap informasi dengan cakupan yang luas dan cepat.
Secara umum Surveilans Kesehatan diperlukan untuk menjamin tersedianya data dan
informasi epidemiologi sebagai dasar pengambilan keputusan dalam manajemen kesehatan.
Dalam pelaksanaan Surveilans Kesehatan diperlukan harmonisasi secara lintas program dan
lintass sector yang diperkuat dengan jejaring kerja surveilans kesehatan.
B. Tujuan Pedoman
E. Batasan Operasional
Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan faktor
resiko untuk mendukung program penyehatan lingkungan
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggaraan system surveilans epidemiologi kesehatan meliputi :
a. Tenaga ahli epidemiologi (S1, S2, S3)
b. Tenaga pelaksana surveilans epidemiologi terlatih asisten epidemilogi lapangan dan
petugas puskesmas terlatih surveilans epidemilogi
c. Jabatan fungsional Epidemiologi
B. Distribusi Ketenagaan
Kegiatan Pelayanan Surveilans di Puskesmas Wara Utara Kota di Koordinir oleh Tenaga
Pelaksana Surveilans Puskesmas dan bekerjasama dengan Pengelolah program dan tenaga
kesehatan lainnya sesuai dengan kesepakatan
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Surveilans disepakati dan disusun bersama dengan lintas
program dalam pertemuan lokakarya mini puskesmas akhir tahun dan ditetapkan dalam Plan Of
Action (POA) puskesmas sebagai acuan kegiartan yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Dena Ruang
B. Metode
1. Surveilans Epidemiologi Rutin Terpadu
Surveilans terhadap beberapa kejadian, permasalahan dan atau faktor resiko kesehatan
2. Surveilans Epidemiologi Khusus
Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap suatu kejadian, permasalahan, faktor
resiko atau situasi khusus kesehatan
3. Surveilans Sentinel
Penyelengaraan surveilans epidemiologi pada populasi dan wilayah terbatas untuk
mendapatkan signal adanya masalah kesehatan pada suatu populasi atau wilayah yang lebih
luas
4. Studi Epidemiologi
Penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada periode tertentu serta populasi dan atau
wilayah tertentuuntuk mengetahui lebih mendalam gambaran epidemiologi penyakit,
permasalah dan atau faktor resiko kesehatan
C. Langkah Kegiatan
1. Pengumoulan Data
Pencatatan insidensi berdasarkan laporan rumah sakit, laporan masyarkat, laporan lintas
program dan lintas sektor.
2. Pengolahan Data
Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah,data yang terkumpul dapat
diolah dalam bentuk tabel,bentuk grafik maupun bentuk peta.
3. Analisis dan Interpretasi Data
Data yang telah disusun selanjutnya dianalisis dan dilakukan interpretasi untu memberikan
arti dan memberikan kejelasan tentang situasi yang ada dalam masyarakat.
4. Distribusi Data
Setelah analisis dan interpretasi data serta teah memiliki keterangan yang cukup jelas dan
sudah disimpulkan dalam suatu kesimpulan, selanjutnya dapat disebarluaskan kepada
semua pihak yang berkepentingan agar informasi ini dapat dimanfaatkan sebagaimana
mestinya.
5. Evaluasi
Hasil evaluasi terhadap data system surveilans selanjutnya dapat digunakan untuk
perencanaan,penanggulangan khusus serta program pelaksanaannya, untuk kegiatan tindak
lanjut (follow up) ,untuk melakukan koreksi dan perbaikan- perbaikan program dan
pelaksanaan program serta untuk kepentingan evaluasi maupun penilaian hasil kegiatan.
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan surveilans di Puskesmas di
buat dalam Rencana Usulan Kerja (RUK) yang selanjutnya dibahas pada pertemuan lokakarya mini
lintas program di Puskesmas, kemudian dihasilkan kesepakatan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Kerja (RPK).
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan pelayanan surveilans di Puskesmas perlu
diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.Upaya pencegahan terhadap resikoharus dilakukan
untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan .
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
PENUTUP
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi tenaga Surveilans Puskesmas dan lintas sektor
terkait dalam rangka meningkatkan kualitas pelayann Surveilans di Puskesmas.Untuk meningkatkan
efektifitas pemanfaatan Pedoman Pelayanan Surveilans di Puskesmas ini hendaknya tenaga surveilans
puskesmas dapat menjabarkannya dalam protab (prosedur tetap) yang berisi langkah-langkah dari
setiap kegiatan sesuai kondisi puskesmas.
Selain itu, dengan pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar advokasi bagi
pemegang kebijakan untuk peningkatan mutu pelayanan surveilans di puskesmas.