Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

VERIFIKASI SINYAL DAN RESPON CEPAT


SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPON

Nomor :
Revisi Ke :
Tanggal Terbit :

PEMERINTAH KABUPATEN PATI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAYU I

Alamat : Jl. P. Sudirman No. 17 Tayu


Kode Pos 59155 Telp ( 0295) 452248
Email : puskesmas_tayusatu@yahoo.com
A. PENDAHULUAN
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon adalah sebuah sistem yang berfungsi
dalam mendeteksi adanya ancaman atau indikasi KLB penyakit menular. Beberapa
jenis penyakit yang bisa menjadi peringatan dini KLB hanya dengan 1 kasus antara
lain tersangka flu burung pada manusia, tersangka campak, tersangka difteri,
tersangka pertusis, AFP, kasus gigitan hewan penular rabies, tersangka antrax,
tersangka leptospirosis, tersangka kolera, tersangka tetanus nenonatum, tersangka
tetanus dan tersangka HFMD. Apabila ditemukan ada indikasi KLB dengan 1 kasus
pada jenis penyakit tersebut maka puskesmas harus segera melaporkannya ke
Dinas Kesehatan.
Dalam pasal 14 permenkes Nomor 1501/menteri/Per/X/2010 disebutkan
bahwa upaya penanggulangan KLB dilakukan secara dini kurang dari 24 ( dua
puluh empat ) Jam terhitung sejak terjadinya KLB. Oleh karena itu disusun
pedoman penyelidikan dan penanggulangan kejadian luar biasa ( KLB ) penyakit
menular, dan keracunan pangan sebagai pedoman bagi pelaksanaan baik di pusat
maupun daerah. Diperlukan program yang terarah dan sistematis, yang mengatur
secara jelas peran dan tanggung jawab disemua tingkat administrasi, baik di daerah
maupun di tingkat nasional dalan penanggulangan KLB di lapangan, sehingga
dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang optimal. .
B. LATAR BELAKANG
Penyakit menular masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat
Indonesia, disamping mulai meningkatnya masalah penyakit tidak menular
( Kepmenkes,2023 ). International Health Regulation ( HR ) tahun 2005,
menyatakan bahwa suatu negara harus mengembangkan, memperkuat, dan
memelihara kemampuan untuk mendeteksi ,menilai dan melaporkan Kejadian Luar
Biasa ( KLB ) ( Wahyuni, 2008 ). Diare, campak, demam berdarah dengue
merupakan jenis penyakit yang sering menimbulkan KLB di Indonesia. Beberapa
jenis KLB mengalami penurunan seperti diare, campak dan malaria, tapi beberapa
jenis KLB lain justru semakin meningkat seperti demam berdarah, keracunan
makanan dan bahan berbahaya lainnya, serta munculnya KLB penyakit baru seperti
SARS,HFMD,Hepatitis E dan lain-lain.
Untuk dapat mewujudkan respon KLB yang cepat, diperlukan bekal
pengetahuan dan keterampilan yang cukup dari para petugas yang diterjunkan ke
lapangan. Kenyataan tersebut mendorong kebutuhan para petugas di lapangan
untuk memiliki pedoman penyelidikan dan penanggulangan KLB yang
terstruktur .Sehingga memudahkan kinerja para petugas mengambil langkah-
langkah dalam rangka melakukan respon KLB.
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif berusaha untuk mengupayakan pencegahan agar tidak
terjadi kejadian luar biasa di masyarakat .
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk menyelenggarakan system pencatatan dan pelaporan data secara teratur
dan tersistematis serta tersedianya data penyakit yang akurat dan tepat waktu.
2. Tujuan Khusus
a) Menyelenggarakan Deteksi Dini KLB bagi penyakit menular.
b) Simulasi dalam melakukan pengendalian KLB penyakit menular
c) Meminimalkan kesakitan/kematian yang berhubungan dengan KLB
d) Memonitor kecenderungan penyakit menular.
e) Menilai dampak program pengendalian penyakit yang spesifik
f) Adanya respon cepat terhadap potensi Kejadian Luar Biasa
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Persiapan
2. Investigasi kasus di lapangan
3. Koordinasi lintas program dan lintas sektor
4. Pelaporan
E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Persiapan
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan pada saat kegiatan verifikasi rumor
masalah kesehatan.
2. Investigasi kasus di lapangan
Melakukan konfirmasi langsung ke lapangan tentang kebenaran informasi
rumor/kasus yang sedang bekembang di masyarakat.
3. Analisa kasus
Setelah dikonfirmasi kebenaran rumor/kasus, kemudian dilakukan analisis kasus
apakah kasus berpotensi KLB atau tidak
4. Koordinasi lintas program dan lintas sektor
Melakukan koordinasi dengan pemegang program terkait jika sudah dibuktikan
kebenaran informasi kasus yang terjadi.
5. Pelaporan
Melaporkan hasil verifikasi rumor/kasus ke Kepala Puskesmas dan Dinas
Kesehatan, Pengendalian penduduk dan Keluarga.
F. SASARAN
Masyarakat terduga KLB
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

2022
No Kegiatan Ja Fe Ma Ap Me Ju Jul Ag Se Ok No De
n b r r i n s p t v s

1. Verifikasi            
sinyal dan
repon cepat
kewaspada
an dini dan
respon

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Hasil data verifikasi rumor/kasus yang dapat menimbulkan KLB dievaluasi
setiap selesai melakukan kegiatan dan jika ada kasus hasilnya dilaporkan ke Dinas
Kesehatan untuk dijadikan bahan perencaan dan pertimbangan dalam
pengembalian keputusan dalam rangka pengendalian KLB.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Hasil pelaporan kegiatan diacatat dalam form verifikasi dan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan dan dievaluasi setiap triwulan dalam lokmin lintas program dan
lintas sektor Puskesmas Tayu 1.

Ditetapkan di Tayu
Pada tanggal :
Kepala UPTD Puskesmas Tayu I

dr. Prastyo Adiwijayanto


NIP. 198303102014061001

Anda mungkin juga menyukai