Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM SURVEILANS
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLB
No. Dokumen : /PKM-LKW/KAK/I/2018
No. Revisi :
KAK
Tgl. Terbit : Januari 2018
Halaman : 1-3
PUSKESMAS Hasnah, AMK
LAKAWALI Nip. 19770330 200502 2 004

A. PENDAHULUAN

Undang-undang No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular serta PP No. 40
tahun 1991 tentang penanggulangan wabah penyakit menular mengatur agar setiap wabah
penyakit menular atau situasi yang dapat mengarah ke wabah penyakit menular (kejadian
luar biasa KLB) harus ditangani secara dini. Sebagai acuan pelaksanaan teknis telah
diterbitkan peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 tentang jenis
penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan.
Dalam pasal 14 permenkes Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 disebutkan bahwa upaya
penanggulangan KLB dilakukan secara dini kurang dari 24 (dua puluh empat) Jam terhitung
sejak terjadinya KLB. Oleh karena itu disusun pedoman penyelidikan dan penanggulangan
kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular, dan keracunan pangan sebagi pedoman bagi
pelaksana baik di pusat maupun daerah. Diperlukan program yang terarah dan sistematis,
yang mengatur secara jelas peran dan tanggung jawab disemua tingkat administrasi, baik di
daerah maupun di tingkat nasional dalam penanggulangan KLB di lapangan, sehingga dalam
pelaksanaanya dapat mencapai hasil yang optimal.

B. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa (KLB)
penyakit menular dan keracunan yang cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan perlunya
peningkatan sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB dengan langkah-langkah
yang terprogram dan akurat, sehingga proses penanggulanganya menjadi lebih cepat dan
akurat.
Untuk dapat mewujudkan respon KLB yang cepat, diperlukan bekal pengetahuan dan
keterampilan yang cukup dari para petugas yang diterjunkan ke lapangan. Kenyataan
tersebut mendorong kebutuhan para petugas di lapangan untuk memiliki pedoman
penyelidikan dan penanggulangan KLB yang terstruktur. Sehingga memudahkan kinerja para
petugas mengambil langkah-langkah dalam rangka melakukan respon KLB.
C. TUJUAN
a. Umum
Dilaksanakanya pengendalian KLB penyakit menular dan keracunan pangan sesuai
pedoman
b. Khusus
1. Menurunya frekuensi KLB penyakit menular dan keracunan pangan
2. Menurunya angka kesakitan pada setiap KLB penyakit menular dan keracunan
pangan
3. Menurunnya angka kematian pada setiap KLB penyakit menular dan keracunan
pangan
4. Menurunya periode waktu KLB penyakit menular dan keracunan pangan
5. Terbatasnya daerah / wilayah yang terserang KLB penyakit menular dan keracunan
pangan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1. Penyelidikan epidemiologi KLB 1. Berkoordinasi dengan petugas surveilans
penyakit menular (Diare, DBD, Dinas Kesehatan untuk PE ke lapangan
2. Lakukan pencarian kasus tambahan
Campak, Hepatitis, Thypoid, Rabies,
3. Lakukan pencarian faktor risiko dan sumber
Difteri, dll) dan keracunan pangan penularan
4. Lakukan pengambilan specimen
5. Lakukan pelacakan kasus dengan
menggunakan format kejadian KLB
6. Membuat laporan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

LINTAS
PELAKSANA LINTAS SEKTOR
NO KEGIATAN POKOK PROGRAM KET
PROGRAM TERKAIT
TERKAIT
1. Melakukan kunjungan rumah Bidan Desa Pengelola Pemerintah
kasus KLB (door to door) PJ Surveilans Program P2 Desa, Dinas
Kesehatan,
Dinas
Peternakan,
TNI, Dinas
Pertanian, BPBD

F. SASARAN
1. Individu yaitu penderita atau keluarganya
2. Populasi lokal yaitu populasi di sekitar pemukiman penderita

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Dalam melaksanakan kegiatan penyelidikan epidemiologi KLB di Puskesmas Lakawali
dilaksanakan berdasarkan atas data dan laporan dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu
dan praktisi swasta serta masyarakat maka pelaksanaannya berdasarkan atas kejadian,
sehingga jadwal pelaksanaan kegiatannya adalah setiap ada kasus suspek KLB maka
petugas kesehatan wajib melaksanakan surveilans KLB.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan untuk mengukur hasil dari kegiatan
penyelidikan epidemiologi yang telah dilaksanakan. Pelaporan dilaksanakan setiap selesai
melaksanakan kegiatan yang dilakukan kepada kepala wilayah, serta kepada Kepala
Puskesmas sebelum dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan yang disertai denganh
pengiriman specimen serum yang sudah diambil.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan setelah selesai melaksanakan kegiatan
penyelidikan epidemiologi meliputi identitas penderita serta tindak lanjut yang akan
dilaksanakan. Evaluasi kegiatan dilaksakan setiap selesai melaksakan kegiatan
penyelidikan epidemiologi tersebut, serta pada saat dilaksanakan mini lokakarya bulanan
puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai