Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ANALISIS SISTEM KEWASPADAAN DINI & RESPON

PUSKESMAS LAKAWALI KECAMATAN MALILI


Alamat : Jl. Sawerigading, Desa Lakawali, Website : www.skdr.surveilans.org

A. Pendahuluan
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) merupakan suatu sistem yang dapat memantau
perkembangan trend suatu penyakit menular potensial KLB/wabah dari waktu ke waktu dan
memberikan sinyal peringatan kepada pengelola program bila kasus tersebut melebihi nilai ambang
batasnya sehingga mendorong program untuk segera melakukan respon.
Adapun tujuan dari program SKDR adalah :
1. Memonitor kecenderungan penyakit menular potensial KLB (deteksi dini)
2. Melakukan respon pengendalian KLB penyakit menular
3. Meminimalkan kesakitan/kematian yang berhubungan dengan KLB
4. Menilai dampak program pengendalian penyakit.
SKDR selain dapat mendeteksi adanya sinyal/alert ancaman KLB juga dapat mengetahui
besaran masalah penyakit potensial KLB antar Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota maupun Provinsi,
dapat mengetahui trend mingguan, membantu program dalam mengevaluasi keberhasilan
programnya, dan membantu program dalam perencanaan.
Berikut ini kami sajikan hasil kegiatan program SKDR tahun 2019 beserta analisis data
mingguan SKDR penyakit potensial KLB Puskesmas Lakawali Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur
periode April (Minggu 23-27) tahun 2019 sebagai berikut.
B. Hasil Analisis SKDR Bulan Juni Tahun 2019
1. Laporan Kinerja SKDR
Unit pelapor yang tercatat dalam sistem SKDR berbasis website terdiri atas 4 Pustu/Poskesdes
yaitu Lakawali, Manurung, Tarabbi dan Lakawali Pantai, selain itu unit pelapor juga dari Pelayanan
Poli Umum, Poli UGD, Poli MTBS, dan Poli Usila. Diharapkan setiap minggunya petugas
Pustu/Poskesdes melapor tepat waktu (dikatakan tepat waktu jika melapor pada hari
sabtu/minggu), sebagai salah satu indikator kinerja selain ketepatan dan kelengkapan laporan.
Indikator kinerja lain yang dapat diukur adalah persentase alert yang direspon ≤ 24 jam sejak
diketahui minimal 70% (tahun 2019) dan indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun hingga
mencapai 100% sesuai dengan RPJMN. Adapun situasi kinerja program SKDR Puskesmas Lakawali
Periode minggu 23-27 Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

PROGRAM SURVEILANS PUSKESMAS LAKAWALI


LAPORAN ANALISIS SISTEM KEWASPADAAN DINI & RESPON
PUSKESMAS LAKAWALI KECAMATAN MALILI
Alamat : Jl. Sawerigading, Desa Lakawali, Website : www.skdr.surveilans.org

a. Ketepatan dan Kelengkapan Laporan

Kelengkapan dan Ketepatan Jejaring Pelaporan Surveilans


Puskesmas Lakawali Minggu ke- 23-27 Tahun 2019
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
80%
60%
40%
Persentase

20% Kelengkapan
Ketepatan
0%
ng li ai bi S ia
u wa nt ab um GD TB ns
ur ka P a r m il U M La
an La ali Ta li U
Po li li
stu Po Po Po
M stu ka
w
stu Pu La Pu
Pu s
de
kes
P os

Jejaring Pelaporan - Week 23-27

Ketepatan dan kelengkapan laporan dari Pustu yaitu 100% dari minggu 23- minggu ke 27.
Semua unit pelaporan mengirimkan laporan sesuai jadwal yang telah ditentukan yaitu paling
lambat Senin sebelum jam 10 dan mengirimkan sesuai format SKDR yang telah disepakati
melalui Whatsapp Group Surveilans PKM Lakawali.

2. Analisis Kecenderungan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon

Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa penyakit berpotensi KLB yang paling tinggi yaitu
Penyakit Diare Akut sebanyak 64 orang, namun ditemukan 1 kasus suspek campak, 2 kasus GHPR dan
2 kasus Suspek Dengue.

PROGRAM SURVEILANS PUSKESMAS LAKAWALI


LAPORAN ANALISIS SISTEM KEWASPADAAN DINI & RESPON
PUSKESMAS LAKAWALI KECAMATAN MALILI
Alamat : Jl. Sawerigading, Desa Lakawali, Website : www.skdr.surveilans.org

a. Diare Akut

Berdasarkan trend kasus Diare diatas bahwa jumlah kasus tertinggi terjadi pada
minggu ke-24 bulan tahun 2019 dengan jumlah sebanyak 18 kasus dan menurun pada minggu
ke-25 sampai ke -27. Dari grafik dapat dilihat bahwa tidak terjadi peningkatan kasus secara
signifikan selama bulan Mei sehingga tidak berpotensi menjadi KLB.
b. Disentri

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa kasus disentri terjadi pada minggu ke-24 dan ke-
25 yaitu masing- masing 1 kasus, lalu menurun hingga tidak ditemukan kasus di minggu-26
dan minggu- 27. Sanitasi sangat berhubungan erat dengan kejadian disentri. Masyarakat yang
tinggal di pemukiman dengan sanitasi yang buruk dan air bersih yang terbatas dapat

PROGRAM SURVEILANS PUSKESMAS LAKAWALI


LAPORAN ANALISIS SISTEM KEWASPADAAN DINI & RESPON
PUSKESMAS LAKAWALI KECAMATAN MALILI
Alamat : Jl. Sawerigading, Desa Lakawali, Website : www.skdr.surveilans.org

menyebabkan disentri. Penularan disentri dapat melalui kontak langsung yaitu lewat feses,
serta melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, atau yang berada di sumber air
yang terkontaminasi.

c. DBD

Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa kasus suspek dengue hanya terjadi pada
minggu ke-23 yaitu 2 kasus dan tidak ada kasus setelah minggu ke- 23 sampai minggu ke- 27.
Pada periode Juni, musim hujan berpengaruh terhadap kejadian suspek dengue, dimana pada
periode ini semakin banyak breeding place bagi nyamuk aedes aegypti sehingga dapat
meningkatkan jumlah jentik. Selain itu kebersihan lingkungan juga merupakan salah satu
faktor penyumbang banyaknya breeding place nyamuk aedes aegypti. Berdasarkan angka
kesakitan tersebut, tidak berpotensi terjadi KLB DBD pada bulan Juni 2019.

PROGRAM SURVEILANS PUSKESMAS LAKAWALI


LAPORAN ANALISIS SISTEM KEWASPADAAN DINI & RESPON
PUSKESMAS LAKAWALI KECAMATAN MALILI
Alamat : Jl. Sawerigading, Desa Lakawali, Website : www.skdr.surveilans.org

d. Pneumonia

Grafik tersebut menunjukkan bahwa terdapat 3 kasus pneumonia pada minggu ke-23 dan
satu kasus pada minggu ke-27. Perkembangan angka kesakitan pneumonia pada bulan Juni tidak
signifikan terjadi peningkatan sehingga tidak berpotensi menjadi KLB pneumonia. Penderita
Pneumonia paling banyak ditemukan pada usia bayi/ balita karena pada umur ini kekebalan tubuh
yang dimiliki anak masih minim. Pneumonia pada anak bisa sangat berbahaya dan menyebabkan
kematian. Penyakit Pneumonia sangat mudah ditularkan melalui udara. Penularan terjadi ketika
seseorang yang terkena kondisi ini bersin dan batuk. Kebiasaan merokok di dalam rumah juga
dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pneumonia. Pneumonia menjadi trend penyakit
saat musim hujan datang.
e. Suspek Thypoid

PROGRAM SURVEILANS PUSKESMAS LAKAWALI


LAPORAN ANALISIS SISTEM KEWASPADAAN DINI & RESPON
PUSKESMAS LAKAWALI KECAMATAN MALILI
Alamat : Jl. Sawerigading, Desa Lakawali, Website : www.skdr.surveilans.org

Jumlah suspek thypoid bulan Juni yaitu 2 orang pada minggu ke-24 dan minggu ke-25. Kasus
suspek thypoid mengalami fluktuatif tiap minggunya dan tidak berpotensi menjadi KLB Thypoid
pada bulan Juni. Penyakit Thypoid erat kaitannya dengan musim hujan. Untuk thypoid lebih
dominan menyerang berusia 10 tahun keatas yang disebabkan oleh bakteri. Selain itu penularan
Thypoid juga melalui konsumsi makanan dan minuman yang tercemar bakteri/ kuman Salmonella
Typhi. Adapun usaha pencegahan yang bisa dilakukan yaitu penyediaan air minum yang
memenuhi syarat, pembuangan kotoran manusia yang higienis, pemberantasan lalat dan
pengawasan terhadap penjual makanan, dan juga penyuluhan kesehatan mengenai Thypoid.
f. Suspek Campak

Grafik di atas menunjukkan bahwa selama bulan Juni ditemukan 1 kasus suspek campak pada
minggu ke-24 di bulan Juni. Kasus suspek campak ini merupakan kasus kedua yang ditemukan
mulai dari Januari hingga Juni 2019. Kasus pertama ditemukan pada minggu ke- 1 Januari 2019,
kemudian kasus kedua muncul setelah 23 minggu tanpa peningkatan yang signifikan sehingga
belum berpotensi menjadi KLB namun diperlukan kewaspadaan dini terkait penegakan diagnosa
melalui pemeriksaan spesimen suspek campak. Campak merupakan infeksi yang disebabkan oleh
virus. Kemunculan ruam di seluruh tubuh dan suhu badan lebih dari 39° merupakan salah satu
gejala terjadinya campak. Umumnya campak lebih sering menimpa anak- anak berusia di bawah 5
tahun. Seseorang semakin rentan untuk terkena campak saat belum terkena campak atau belum
mendapatkan vaksinasi campak. Status imunisasi seorang anak harus diperhatikan dan dilengkapi
agar anak terhindar dari campak.

PROGRAM SURVEILANS PUSKESMAS LAKAWALI


LAPORAN ANALISIS SISTEM KEWASPADAAN DINI & RESPON
PUSKESMAS LAKAWALI KECAMATAN MALILI
Alamat : Jl. Sawerigading, Desa Lakawali, Website : www.skdr.surveilans.org

g. Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR)

Grafik di atas menunjukkan bahwa angka kasus gigitan hewan penular rabies fluktuatif setiap
minggunya dan jarang terjadi. Pada bulan Juni ditemukan 1 kasus GHPR pada minggu ke-24
dan 1 kasus di minggu ke-27. Dari hasil penyelidikan epidemiologi diketahui bahwa hewan
penular rabies yang mengigit pasien merupakan hewan peliharaan dan tidak ada tanda- tanda
rabie pada hewan tersebut. Selain itu, pasien juga sudah mendapatkan VAR lengkap dan
hingga laporan ini dibuat belum ditemukan keluhan rabies pada pasien sehingga kasus ini
belum berpotensi menjadi KLB rabies. Hewan penular rabies terdiri dari anjing dan kucing yang
selama ini terjadi di wilayah kerja Puskesmas Lakawali. Kasus gigitan hewan penular rabies
tidak semuanya berasal dari wilayah kerja Puskesmas Lakawali tetapi juga berasal dari luar
wilayah yaitu Angkona dan Tomoni. Kasus yang terlapor dari luar wilayah di Puskesmas
Lakawali mendapatkan suntikan VAR (Vaksin Anti Rabies).
3. Tantangan dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons
a. Tantangan dalam pengumpulan data
1) Kurangnya alat dan logistik di Pustu dan Puskesmas (alat pengolah data, media transport
spesimen, format laporan SKDR, format laporan PE KLB, alat diagnosis)
b. Tantangan dalam pengolahan dan analisis data
1) Kurangnya alat pengolah data di Pustu dan Puskesmas
2) Data yang diinput ke dalam e-wars masih sangat terbatas sehingga data tidak bisa dianalisis
secara epidemiologis.
c. Tantangan dalam hal pemanfaatan data
Diseminasi informasi belum optimal dilakukan kepada pengelola program.

PROGRAM SURVEILANS PUSKESMAS LAKAWALI


LAPORAN ANALISIS SISTEM KEWASPADAAN DINI & RESPON
PUSKESMAS LAKAWALI KECAMATAN MALILI
Alamat : Jl. Sawerigading, Desa Lakawali, Website : www.skdr.surveilans.org

C. Kesimpulan
1. Persentase ketepatan laporan secara kumulatif (minggu 23-27 tahun 2019) adalah sebesar
100%. Angka ini telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu persentase
ketepatan laporan harus(≥80%).
2. Persentase kelengkapan laporan secara kumulatif (minggu 23- 27 tahun 2019) adalah sebesar
100%. Angka ini telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu persentase
kelengkapan laporan harus (≥85%).
3. Jumlah kasus terbanyak yaitu Diare akut sebanyak 64 orang dan paling sedikit yaitu suspek
campak 1 orang.
D. Rencana Tindak Lanjut
1. Komitmen bersama untuk tetap mempertahankan kualitas pengiriman data SKDR Ketepatan (≥
80%) dan Kelengkapan (≥ 85%)..
2. Pengelola Surveilans akan mengakses web SKDR setiap minggunya untuk mengetahui situasi
penyakit dan melakukan verifikasi alert jika di wilayah Puskesmas timbul alert.
3. Melakukan analisis dan umpan balik data secara regular
4. Memanfaatkan hasil analisis untuk evaluasi program dan evaluasi penanggulangan KLB secara
berjenjang.
5. Melaksanakan kegiatan surveilens meliputi pengumpulan data penyakit, penyelidikan
epidemiologi, penanganan KLB dan kordinasi dengan Lintas Program dan Lintas Sektor.
6. Melakukan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) kasus suspek campak mingguan dan
pemantauan.
E. Rekomendasi
Adapun rekomendasi berdasarkan hasil analisis kecenderungan SKDR pada bulan Juni yaitu :
1. Diharapkan melakukan surveilans aktif dalam hal penemuan kasus terutama suspek campak
dengan melibatkan masyarakat bidan desa, kader desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan
pemerintah setempat.
2. Diharapkan untuk lebih mengaktifkan kader jumantik di musim penghujan.
3. Diharapkan kepada pengelola P2M (Diare, DBD, Rabies, PD3I, ISPA dan Thypoid) agar
melakukan penyelidikan epidemiologi, survey kontak terhadap peningkatan dan penemuna
kasus baru.
4. Diharapkan kerjasama lintas program antara dokter, surveilans, perawat dan lab dalam hal
penemuan kasus PD3I dan agar segera dilakukan pemeriksaan spesimen.
5. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam upaya pencegahan DBD
seperti PSN 3M plus, larvasidasi, penyuluhan di wilayah yang ditemukan kasus suspek dengue.

PROGRAM SURVEILANS PUSKESMAS LAKAWALI


LAPORAN ANALISIS SISTEM KEWASPADAAN DINI & RESPON
PUSKESMAS LAKAWALI KECAMATAN MALILI
Alamat : Jl. Sawerigading, Desa Lakawali, Website : www.skdr.surveilans.org

6. Berkoordinasi dengan Dinas Peternakan untuk tatalaksana hewan penular rabies seperti
vaksinasi, eliminasi dan pembatasan lalu lintas hewan penular rabies.
7. Melibatkan para pengambil keputusan dan tokoh masyarakat untuk menyampaikan informasi
tentang apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan masyarakat jika terjadi kasus gigitan
hewan penular rabies/ kasus rabies.
8. Memastikan cakupan imunisasi dasar di masing- masing desa Puskesmas Lakawali >95%.
Lakawali, 30 Juni 2019
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Lakawali Pengelola Surveilans

Mahfud Burhami, S.Kep., N Rini Aryani Yamin, SKM


NIP. 19870419 201404 1 001 NIP. 19900213 201903 2 001

PROGRAM SURVEILANS PUSKESMAS LAKAWALI

Anda mungkin juga menyukai