Anda di halaman 1dari 20

PENGENDALIAN PENYAKIT

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN


AKUT (ISPA)

Oleh :
Andi Amriati Nurdin, M.Kes.,MM
(Pengelola Program P2 ISPA DINKES)
PENDAHULUAN

 Salah satu penyebab utama


kunjungan pasien di
puskesmas (40 % - 60 % )
 “Pandemi yang terlupakan”.
 “Pembunuh balita yang
terlupakan” (WHO,2011)
RUANG LINGKUP

1. Pengendalian Pneumonia Balita.


2. Pengendalian ISPA umur ≥ 5 tahun,
mis: dgn melakukan pelacakan
3. Faktor risiko ISPA.
Pengendalian Pneumonia Balita
Menurunkan angka kematian pneumonia
Balita sebagai kontribusi penurunan
angka kematian Bayi dan Balita, sesuai
dengan tujuan MDGs (44 menjadi 32
per 1.000 kelahiran hidup) dan Indikator
Nasional Angka Kematian Bayi (34
menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup).
TUJUAN PENGENDALIAN ISPA
 Tujuan Umum

Tujuan Khusus
Tercapainya cakupan penemuan
pneumonia Balita.
KEGIATAN POKOK
PENGENDALIAN ISPA
1. Advokasi
Dapat dilakukan melalui pertemuan dalam
rangka mendapatkan komitmen dari semua
pengambil kebijakan.
2. Sosialisasi
PENEMUAN PENDERITA
PNEUMONIA

a. Penemuan penderita secara pasif

b. Penemuan penderita secara aktif


PERKIRAAN PNEUMONIA BALITA

a. Bila jumlah Balita sudah diketahui


Insidens pneumonia Balita =
10% jumlah balita
Contoh:
Jumlah Balita di Puskesmas Rembulan = 10.000 Balita
Maka perkiraan jumlah penderita pneumonia Balita =
10% x 10.000 = 1.000 Balita

b. Bila jumlah Balita belum diketahui


Perkiraan jumlah Balita = 10%
jumlah penduduk
TARGET
Tahun 2010: 60%,
Tahun 2011: 70%,
Tahun 2012: 80%,
Tahun 2013: 90%,
Tahun 2014: 100%
Contoh:
Angka insidens Pneumonia Balita =10%
Perkiraan jumlah Balita = 10% jumlah penduduk
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Melati =
30.000 orang
Maka:
Perkiraan jumlah penderita pneumonia di wilayah
kerja tersebut per tahun
adalah:
10% x 10% x 30.000 = 300 Balita/tahun
Perkiraan Jumlah penderita pneumonia di wilayah kerja
Puskesmas Melati perbulan adalah :
10% x 10% x 30.000 = 25 Balita/bulan
12
Contoh:
Kebijakan tahun 2013 target penemuan
penderita pneumonia Balita = 90%
Maka Puskesmas Melati:
Jumlah (minimal) penderita pneumonia
Balita yang harus dicapai adalah
90% x 300 penderita pneumonia Balita =
270 Balita/tahun
KETERSEDIAAN LOGISTIK
1. Obat  Tersedia di PKM
2. Alat  ARI Sound Timer
Digunakan untuk menghitung frekuensi napas dalam 1
menit. Alat ini memiliki masa pakai maksimal 2 tahun
(10.000 kali pemakaian)
3. Pedoman  Tatalaksana Pneumonia dan DVD
4. Stempel ISPA  Merupakan alat bantu untuk pencatatan
penderita pneumonia Balita sebagai status penderita.
LAPORAN BULANAN P2 ISPA
ABSENSI LAPORAN BULANAN
TAHUN 2013
NO. PUSKESMAS JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES
1 Bontomatene    
2 Buki    
3 Barugaia    
4 Benteng    
5 Bontosunggu    
6 Bontosikuyu    
7 Lowa    
8 Pasitallu    
9 Pasimarannu    
10 Pasilambena    
11 Pasimasunggu    
12 Ujung Jampea    
13 Parangia    
14 Polebunging    
SUPERVISI

Supervisi dilakukan untuk menjamin


pelaksanaan pengendalian ISPA berjalan
sesuai dengan
yang telah direncanakan/ditetapkan dalam
pedoman baik di provinsi, kabupaten/kota,
Puskesmas dan rumah sakit.
RKA
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Data dasar atau informasi diperoleh


dari pelaporan rutin yang berjenjang
dari fasilitas pelayanan kesehatan
hingga ke pusat setiap bulan.
PENUTUP
Melalui dukungan data dan informasi
ISPA yang akurat menghasilkan kajian dan
evaluasi program yang tajam sehingga
kecenderungan atau potensi masalah
yang mungkin timbul dapat diantisipasi
dengan baik khususnya dalam
pengendalian Pneumonia
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai